Part 2

Dave dan Yuline sama-sama terkejut.

"Oma jangan bercanda ya, kita tidak mungkin membawa dia ke rumah kita," Dave tidak setuju dengan Oma nya.

"Itu bukan rumah kita Dave, tapi rumah Oma, dan oma selalu merasa sendirian di rumah itu, kamu selalu sibuk dengan pekerjaan kamu, kalau yuline ikut, dia bisa menemani Oma," kata oma mencoba membuat Dave mengerti.

"Kan ada Tante Kate juga Om David," jawab Dave tetap protes kepada Oma nya.

"Kamu seperti tidak tahu saja tingkah mereka itu," Oma pun tetap bersikeras.

"Ehmm, Oma apa tidak sebaiknya yuline tetap disini saja, nanti ibu tidak ada yang membantu disini kalau aku pergi," yuline mencoba menengahi. Dia juga merasa tidak enak dengan Dave.

"Nak, Oma ingin kamu ikut Oma ke kota, bukan cuma untuk menemani Oma saja, Oma ingin kamu juga bisa bekerja diperusahaan mendiang suami Oma, atau melakukan apapun yang membuat kamu bisa lebih berkembang disana, Oma lihat kamu anak yang berbakat nak," timpa Oma lagi.

"Terserah oma saja lah, aku tunggu dimobil," Dave memilih mengalah.

"Tapi sepertinya Dave tidak suka kalau aku ikut Oma," ujar yuline semakin merasa tidak enak.

Jujur yuline memang mempunyai rencana jika dia kelak bisa pergi ke kota, mungkin ini kesempatan untuknya, lagipun Bu Wina pasti mengizinkan, kalau saja dia pergi sendiri, sudah pasti Bu Wina tidak akan mengizinkannya.

"Tidak apa-apa nak, dia memang seperti itu, tapi aslinya dia itu laki-laki yang lembut dan baik, kamu cuma perlu adaptasi saja nanti nak, kita juga akan sering berkungjung kesini nanti," ujar Oma menjelaskan.

"Boleh tidak bu?" tanya yuline kepada Ibu angkatnya.

"Kalau Ibu, terserah kamu saja nak, Ibu ingin melihat kamu sukses, walaupun Ibu sebetulnya sedih kalau kamu harus pergi nak," Bu Wina pun tidak bisa menahan rasa sedihnya, gadis yang dia rawat sejak kecil, sekarang harus pergi meninggalkan panti.

"Ya sudah Oma, Yuline mau," Dia pun akhirnya menyetujui.

"Syukurlah nak," Oma merasa senang sekali.

"Yuline packing barang-barang Yuline dulu ya Oma," Yuline masuk kedalam panti.

"Aku titip Yuline ya Bu, aku tahu Ibu orang baik," pesan Bu Wina.

"Kamu tenang saja nduk, Ibu gak akan biarkan siapapun menyakiti dia, termasuk Kate dan David," jawab Oma.

"Jangan sebut nama mereka lagi bu," Kata Bu Wina sambil menyeka air matanya.

Setelah selesai Yuline keluar membawa barang-barangnya "Loh nak, kenapa barangnya sedikit sekali?" tanya Bu Wina.

"Iya Bu , Yuline hanya butuh ini saja, kalau nanti ada yang kurang Yuline bisa beli disana Bu," kata Yulline.

"Oh ya Bu, rekening yuline yangg ini pegang Ibu saja ya, Ibu tahu kan password nya, uang nya buat kebutuhan anak-anak panti Bu, kalau Yuline sudah bekerja, nanti Yuline kirim lagi Bu, Yuline pergi dulu ya Bu, nanti salamin sama anak-anak, maaf Yuline tidak bisa pamitan sama mereka, Ibu sehat-sehat ya , kalau ada apa-apa langsung telepon Yuline ya Bu," Yuline tidak bisa menahan air matanya lagi, akhirnya dia pun ikut menangis.

"Iya nak, kamu juga hati-hati disana ya, Ibu pasti akan mendoakan mu dimana pun kamu berada," Mereka berpelukan dan menangis karena akan berpisah.

"Terimakasih ya Bu, Yuline pamit dulu," Yuline menyalami tangan Bu Wina, dan berjalan menuju ke mobil Dave.

"Nak, kamu duduk di depan saja bersama Dave, biar Oma di belakang saja." kata oma lalu masuk ke dalam mobil.

Mobil pun berjalan meninggalkan panti.

Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah keluarga Alexander. Mereka semua turun dari mobil dan masuk ke dalam.

Sudah ada Kate yang menyambut kedatangan mereka.

"Ibu, ya ampun Bu, Ibu dari mana saja sih, kenapa Ibu pergi lama sekali," Kate berpura-pura memasang wajah sesedih mungkin. Padahal dalam hati dia kesal, kenapa Ibu nya bisa kembali lagi ke rumah itu.

"ibu tidak apa-apa, kamu tidak perlu mengkhawatirkan Ibu," Oma tidak suka melihat menantunya berpura-pura sedih seperti itu, meskipun Oma tidak tahu bahwa yang merencanakan untuk membuang dirinya itu adalah Kate.

Kate dari dulu memang tidak pernah peduli kepada mertua nya itu, apalagi setelah tahu bahwa dia tidak bisa hamil, dia khawatir harta warisan Ayah nya tidak jatuh kepada dirinya, melainkan kepada mendiang kakaknya, yaitu orangtua Dave, dan mendiang adiknya yaitu orangtua Ares.

"Aku masuk dulu Oma," Dave langsung masuk kedalam kamarnya karena malas melihat pertengkaran Oma dan Tante nya itu.

"Ini siapa Bu, kenapa Ibu bawa orang asing ke rumah ini," tanya Kate.

"Ini Yuline, dia bukan orang asing, dia yang menolong Ibu ketika Ibu tidak tahu harus kemana kemarin," jawab Oma.

"Ratri, tolong antarkan Yuline ke kamar tamu ya, juga siapkan makan siang, saya mau makan siang bersama nanti, mumpung Dave juga di rumah," kata nenek.

Yuline pun di antar ke kamar tamu, begitu masuk, dia takjub dengan kamar itu, begitu besar dan bagus, dia merasa beruntung sekali.

"Terimakasih ya Bi," kata Yuline.

"Bibi tinggal dulu ya non, Kalau ada apa-apa panggil Bi Ratri saja ya," kata Bi Ratri lalu pergi untuk menyelesaikan pekerjaan nya.

Yulline pun mengangguk, dia merapikan barang yang dibawanya tadi.

Setelah itu dia keluar ingin mencari Oma, tetapi dia tidak tahu dimana kamar Oma, akhirnya dia berjalan-jalan, melihat sekeliling,

Bicara dalam hati, "Betapa besar dan mewah nya rumah ini".

Akhir nya dia memutuskan untuk keluar, dan dia pun takjub lagi, karena ada sebuah taman bunga di samping rumah besar itu, dia pun duduk dikursi yang ada ditaman itu.

"Bunga nya cantik cantik sekali disini, berbeda dengan yang didesaku,"

ujar yuline terpana melihat ada banyak sekali jenis bunga ditaman itu.

Sementar itu, Dave yang baru saja bangun dari tidurnya, keluar kamar dan menuju balkon untuk mencari udara segar,

Dibalkon, dia melihat ke bawah ada gadis yang dibawa Oma nya tadi sedang menikmati indahnya bunga sambil bicara sendiri.

"Dasar aneh," kata dave heran.

Tidak lama, dia mendengar pintu kamar nya diketuk, lalu dia membukanya.

"Maaf Tuan, Oma meminta Tuan Dave untuk turun ke bawah dan makan siang bersama," kata Bi Ratri.

"Iya Bi, Sebentar lagi saya ke bawah,"kata Dave lalu menutup pintu nya dan berganti baju lalu keluar dari kamar nya menuju ke ruang makan.

Sampai di ruang makan, Dave melihat Oma nya sedang duduk sendirian.

"Dave, Oma ingin makan siang bersama sama, kebetulan juga kamu di rumah, dan Oma kedatangan tamu spesial," seru Oma yang terlihat sangat gembira.

Dave pun duduk, dan datang Bi Ratri.

"Maaf Oma , tapi Non Yuline tidak ada di kamarnya," lapor Bi Ratri.

"Kemana yuline ya?" tanya Oma bingung.

"Dia sedang di taman samping Bi, lihat bunga sambil berbicara sendiri, dasar aneh," ujar dave sambil tertawa.

"Baik Tuan, saya panggilkan dulu,"

Saat Bi Ratri akan pergi, Oma mencegahnya,

"Jangan Bi, biarkan Dave saja yang memanggilnya , Dave ayo panggil Yuline dan ajak dia makan disini sekarang," perintah Oma

"Kenapa aku nek?" Tentu saja Dave menolak.

Terpopuler

Comments

Luke fon Fabre

Luke fon Fabre

Aksinya keren banget, semangat terus author!

2023-07-19

1

Ohara Shinosuke

Ohara Shinosuke

Hahahaha aku baca dari tadi sampe malam, mana next chapter nya thor?!

2023-07-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!