Menyelinap Pergi

Liu Li berjalan kembali ke kamarnya. Ia duduk dan memeriksa denyut nadinya.

Tubuhku ini begitu lemah, tiba-tiba darah menetes keluar dari ujung bibirnya, ternyata begini ya ...

Ternyata dia telah diracuni oleh seseorang sehingga menyebabkan meridiannya tertutup.

Untung saja aku tahu banyak obat-obatan yang bisa membuka meridian yang tertutup. Di ingatanku, di gunung kuning di pinggiran kota memiliki bahan obat-obatan yang aku butuhkan. Walaupun banyak binatang buas di gunung itu, tetapi aku harus tetap pergi ke sana sendirian.

Nenek Zao masuk ke kamar Liu Li, "tuan putri? Kenapa anda belum tidur? Nona Xiao Wu sudah diusir dari mansion, pasti dia akan pergi mencari bantuan pada ayahnya. Aku sedikit khawatir ..."

"Nenek, tolong siapkan sebuah kereta," perintah Liu Li, "lalu siapkan sesuatu untukku."

"Tapi ... pangeran dari awal telah memberi perintah untuk tidak membiarkan tuan putri sembarangan keluar mansion." Nenek Zao mencoba melarang Liu Li, "lagi pula kulihat warna langit di luar, aku takut akan segera turun hujan deras."

"Jangan bertanya, cepatlah pergi."

"Baik." Nenek Zao akhirnya menuruti perintah tuan putrinya.

***

"Plaaak!" Ibu Xiao Wu yang merupakan bibi Liu Li, menamparnya dengan keras, "kamu bahkan tidak dapat menangani Liu Li, apakah kamu masih bisa diharapkan menjadi putri besar?! Pada awalnya aku tak mempercayaimu, harusnya aku tak mengirimmu ke mansion pangeran Jin."

Xiao Wu yang sudah bengkak di seluruh wajahnya menangis tak berdaya dimarahi habis-habisan oleh ibunya, "aku tak menyangka dia akan mengusirku dari mansion. Dia juga mengingatkanku bagaimana ayah mendapatkan posisi ini," Xiao Wu menatap ayahnya, meminta pembelaan untuknya, "aku sangat marah."

Ayah Xiao Wu marah mendengar perkataan anaknya. Ibunya menatap pelayan untuk mendapat jawaban.

"Nonya Liu Li memang mengatakan hal itu, Nyonya," ucap pelayan dengan takut.

"Akulah yang mendapatkan kepercayaan dari kaisar. Kemakmuran dari Maros Utara sampai hari ini pun karena kepemimpinanku," ,ucap ayah Xiao Wu penuh emosi, "tetapi semua orang melihat aku memperoleh posisi ini karena hilangnya kakak iparku. Tidak ada yang melihat usaha dan kemampuanku!" Kemudian ia melempar cangkir ditangannya hingga pecah berkeping-keping di lantai, "dasar tidak tahu mana yang baik dan buruk!"

Semua yang ada di ruangan diam, tak berani mengeluarkan kata-kata.

Seorang pelayan laki-laki berlari masuk lalu memberi hormat, "tuan besar, nenek Zao dari mansion pangeran Jin membeli sebuah kereta kuda, sepertinya akan meninggalkan kota!"

"Nenek Zao adalah satu-satunya pelayan kepercayaan Liu Li, jelas sekali mereka akan melarikan diri ke luar kota karena tidak bisa bertahan hidup susah," ucap ayah Xiao Wu, tanpa Liu Li, aku tak tahu bagaimana pergerakan pangeran Jin di mansion, tapi di kota ini aku masih punya kekuatan. Kemudian dia tersenyum licik, "beri sejumlah uang pada penjaga gerbang, biarkan mereka keluar dari kota."

***

Liu Li dan nenek Zao telah menaiki kereta kuda tanpa sepengetahuan penjaga mansion. Penjaga gerbang kota juga tak kelihatan, kereta kuda mereka bisa lewat tanpa pemeriksaan.

Saat ini penjaga gerbang sedang bersembunyi di atas menara, memperhatikan pergerakan kereta kuda, "kalau hanya untuk masalah seperti ini, tuan tidak perlu datang langsung. Saya bisa menanganinya."

"Kamu tahu siapa yang berada di dalam kereta kuda itu?" tanya ayah Xiao Wu.

"Tidak tahu, tuan. Siapa dia?"

"Dia tuan putri dari mansion pangeran Jin. Pangeran sudah tidak di rumah selama dua tahun, keponakanku tidak tahan lagi dengan kehidupan ini. Karena itulah dia kawin lari dengan laki-laki lain. Ingat kamu yang membantunya melarikan diri, masalah ini jangan sampai bocor ke luar."

Penjaga gerbang terkejut mendengarnya, tuan putri kawin lari dengan seseorang dan aku membatunya. Gadis yang begitu baik, bagaimana bisa aku menyembunyikan hal ini.

***

Kereta kuda telah sampai di kaki gunung kuning, "nenek, tetaplah di sini. Bila aku tak kembali sampai matahari terbit, kembalilah ke mansion pangeran Jin."

"Tapi, putri!"

Liu Li tersenyum, "jangan khawatir, aku akan baik-baik saja." Kemudian ia melangkahkan kakinya keluar dari kereta kuda.

"Kalau begitu putri harus baik-baik saja," ucap nenek Zao khawatir.

Hujan deras telah turun, Liu Li membuka payungnya. Ia berjalan menyusuri gelapnya hutan dengan sebuah lampion, di hutan ini banyak binatang buas, aku harus hati-hati. Mengambil obat-obatan di sekitar pinggiran pasti tidak mudah bertemu binatang buas.

Liu Li terus masuk lebih dalam ke hutan. Ia melihat beberapa orang laki-laki berpakaian hitam-hitam dengan penutup di wajahnya yang membentuk formasi, sepertinya sedang menjaga sesuatu.

"Siapa, itu?!" tanyanya pada Liu Li. Semua orang itu nampak siaga.

"Kakak, aku datang ke gunung untuk mencari obat-obatan," ucap Liu Li dengan wajah polosnya, ia tak mau mengundang kemarahan orang-orang itu, "bisakah aku lewat untuk mengambil obat-obatan?"

"Apa kamu seorang dokter?" tanya seseorang.

"Aku hanya tahu sedikit tentang obat-obatan," jawab Liu Li, ia tak mau mencari masalah.

"Pemimpin kami sedang terluka. Karena nona adalah seorang dokter, tolong kamu bantu untuk memeriksanya."

"Baiklah."

Liu Li diarahkan menuju sebuah pohon besar. Para pengawal tetap berjaga beberapa meter di belakangnya.

Di sana seseorang sedang duduk bersandar dengan berlumuran darah. Liu Li menatap pria itu, "diakah orang yang terluka?" Liu Li melangkah lebih dekat untuk melihatnya, "tampan sekali!" gumam Liu Li.

Dia terluka parah, begitu banyak darah yang membasahi pakaiannya, orang yang sangat tampan begini, bagaimana aku membiarkannya mati.

Liu Li menggenggam tangan pria itu untuk mengecek nadinya.

"Apa yang ingin kamu lakukan?!" Tiba-tiba pria itu terbangun dan meraih tangan Liu Li.

"Aku sedang menolongmu, cepat lepaskan aku!" Liu Li terkejut dengan respon cepat laki-laki itu.

Pria ini sudah kehilangan darah begitu banyak, tak hanya masih sadar, dia juga memiliki kekuatan yang besar. Tanganku sakit karena digenggam olehnya, Liu Li memegangi tangannya.

Para penjaga bersiaga mendekat.

Pria itu menatap Liu Li tajam, "apa kau seorang dokter?"

"Nona, bagaimana keadaan luka tuan kami?"

tanya pengawal.

"Aku harus memeriksanya dengan detail, baru tahu," ucap Liu Li serius.

"Jika kamu berhasil menyelamatkanku, maka aku, yang mulia, akan memberimu hadiah besar."

Yang mulia? Pangeran? Hanya ada dua orang pangeran di negara besarku. Satu adalah pangeran Zheo, putra kaisar, dia sekarang berada di istana kekaisaran. Satunya lagi adalah adik kaisar, yaitu pangeran Jin, suamiku, yang sedang pergi berperang beberapa tahun ini.

Liu Li menyingkap baju yang dikenakan pria di hadapannya. Selain luka baru, begitu banyak luka bekas tusukan pedang dan panah yang telah sembuh. Berdasarkan pengamatan Liu Li, pangeran Zhao sangat dimanjakan, jadi ia tak mungkin mendapatkan banyak luka.

Sepertinya ia adalah suamiku. Ini adalah pertemuan pertama kita, tidak disangka kita akan bertemu dalam keadaan seperti ini.

"Hadiah apa? Apakah pangeran akan membayar dengan tubuhmu?" Liu Li mengerlingkan matanya.

Pengawal setia pangeran begitu terkejut mendengarnya, gadis ini tidak berani-beraninya menggoda tuan. Apa dia tak mau hidup lagi? Tuan kami paling benci pada wanita tak tahu malu.

"Hanya jika kamu bisa bertahan," jawab pangeran datar.

"Apakah yang mulia belum punya istri?"

Pangeran menatapnya tajam, "sepertinya kamu sudah tahu kalau aku sudah menikah."

Liu Li kembali fokus pada luka pangeran, sayatan panjang di dadanya, tidak melukai organ vital tapi darah mengalir terus, "aku akan membersihkan dan membalut lukamu terlebih dahulu."

"Aneh," gumam Liu Li. Lukanya jelas tidak dalam, ia juga telah membersihkannya dan memberikan racikan obat dari dedaunan di hutan, tapi lukanya masih terus berdarah.

"Darahmu tidak berhenti mengalir. Ada dua kemungkinan, pertama tubuhmu kekurangan trombosit sangat parah. Kedua yaitu adanya faktor dari luar yang menyebabkan trombosit berhenti bekerja," Liu Li mengamati kembali luka pangeran, "berdasarkan keadaanmu, kamu pasti berada di faktor kedua."

Jika keadaan itu karena faktor pertama, luka dia yang dulu pasti sudah membuatnya mati karena kehilangan banyak darah.

"Trombosit itu apa?" tanya pangeran.

Terpopuler

Comments

Christy Oeki

Christy Oeki

sehat selalu

2022-08-25

0

Have Nia Henar

Have Nia Henar

keknya ini dari komik dijadiin novel deh

2021-04-06

0

..............

..............

gue ngerasa pernah baca di novel tapi apa kan gue bingung 😃

2021-04-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!