Memberi Mereka Pelajaran

Kali ini untuk ayah Liu Li, Liu Li memukulkan rotannya lagi.

Yang ini untuk ... Liu Li mulai kehabisan alasan, lupakan!

"Aku memang ingin memukulmu," ucap Liu Li sambil mengayunkan lagi rotannya.

Xiao Wu berusaha menghindar, "kamu sudah gila, Liu Li!" Kemudian ia berlari menjauhi Liu Li, "tolooong!"

Selir-selir ikut berlari menjauh untuk menyelamatkan diri mereka, "tolong! Putri sudah gila!"

"Sungguh kacau! Di mana tata kramamu?!" Bentakan dari seorang perempuan berhasil menghentikan gerakan Liu Li.

"Nenek Qin, cepat tolong aku!" Xiao Wu berlari padanya, "putri sudah gila, dia akan membunuhku!" Teriak Xiao Wu.

Nenek Qin berkata dengan tegas, "putri, dari mana datangnya keributan ini? Yang mulia akan segera tiba. Aku sarankan kamu untuk mengetahui tempatmu. Jika kamu nanti membuat yang mulia tidak senang, maka kamu sendiri yang merasakan kesusahannya."

Nenek Qin, kepala pelayan wanita di mansion pangeran Jin, orang yang bekerja untuk ibu raja. Di kehidupan sebelumnya, siapa yang berani memperlakukan Liu Li dengan buruk tanpa seizinnya. Tapi sekarang selir bersama-sama dengannya harus datang menghormat menyambut kedatangan pangeran Jin. Itu semua hanya untuk menunjukkan pada pangeran Jin bahwa Liu Li selalu mendapatkan kehidupan yang baik di istana.

Sejak kamu datang secara tidak baik, maka aku juga tak akan segan-segan, batin Liu Li.

Liu Li masih menggenggam rotannya, "nenek Xin, aku tidak setuju dengan kata-katamu. Apakah kamu mengganggapku sebagai orang bodoh?"

Nenek Qin merasakan sesuatu yang berbeda dengan diri tuan putrinya, dia merasa sedang diancam oleh Liu Li, "apakah kamu tahu yang sedang kamu bicarakan?" tanya nenek Qin.

"Nenek Qin, apakah kamu tahu dengan siapa kamu berbicara?" tanya Liu Li, "mansion pangeran Jin adalah tempat yang mementingkan peraturan, dan aku ini adalah istri sah dari yang mulia. Selama pangeran tidak menceraikanku, aku masihlah seorang putri, dan kamu adalah pelayan di mansion ini." Liu Li berkata dengan begitu tenang, "apakah kamu tidak tahu apa yang harus kamu lakukan ketika bertemu denganku?"

Liu Li mengayunkan tongkatnya, "Di mana aturan yang kamu pelajari di istana?"

"Kamu!" Nenek Qin begitu geram dibuatnya. Ia merasa Liu Li begitu beruntung ketika selamat saat tenggelam di danau, bahkan tak ada dokter yang memeriksanya, sekarang kamu masih berlagak menjadi seorang putri di depanku!

Nenek Qin sedang berpikir keras, ia berpikir Liu Li tidak akan selamat setelah kejadian di danau. Tapi tidak disangka, hari ini ia begitu penuh energi. Menyuruh seorang kepala pelayan istana yang memiliki puluhan ribu bawahan untuk berlutut pada Liu Li yang terkenal tidak berguna merupakan suatu hinaan besar bagi Nenek Qin. Tapi aturan istana mengharuskannya untuk berlutut pada posisi Liu Li yang seorang putri. Bila ia tidak berlutut, mereka akan melihat ratu tidak mengerti bagaimana mengajarkan bawahannya.

Nenek Qin mengeratkan giginya, ia berlutut dan menegakkan dadanya, "salam yang mulia."

Xiao Wu tidak bisa menerima apa yang dilihatnya, "nenek, dia sudah gila! Kenapa kamu tidak memberinya pelajaran?!"

Liu Li tersenyum penuh arti pada Xiao Wu, "hampir saja aku melupakanmu. Karena kamu sangat cepat, aku tak akan mengecewakanmu." Kemudian ia menatap nenek Qin, "Nenek Qin, pergilah. Jual selir ini keluar dari mansion," ucapnya santai.

"Apa?!" Nenek Qin dan Xiau Wu berteriak bersama.

"Nona Xiao Wu adalah selir pangeran. Kamu berani menjual selirnya tanpa menanyakan pendapat pangeran terlebih dahulu?" tanya nenek Qin.

Dia sangat pandai membuat jebakan, kalau dia berani bilang aku tidak menghormati pangeran atau perkataanku meremehkan pangeran, maka dia bisa segera melaporkanku karena tak menghormati suami. Lalu dengan atas nama kebenaran, ia akan menggantikan Ratu untuk memberi pelajaran pada menantu perempuannya, Liu Li tak mau gegabah.

"Bukankah saat itu aku memilih selir tanpa bertanya pendapat pangeran. Selir ini tidak disangka berani memukulku, benar-benar tidak tahu aturan," Liu Li berkata dengan begitu tenang, "saat itu aku tidak begitu mengenalnya, dan sekarang selagi dia belum melakukan kesalahan besar di depan pangeran, aku ingin menyingkirkan dia dari posisinya. Apa nenek Qin berpikir ada sesuatu yang tidak baik?"

Nenek Qin tidak menemukan celah pada perkataan Liu Li, ia mulai berkeringat, "em ..."

"Kecuali nenek Qin mau selir ini menyinggung pangeran dulu, baru kamu merasa puas?" lanjut Liu Li, "apakah kamu merencanakan sesuatu?"

Nenek Qin berteriak pada Liu Li, "kamu jagan bicara omong kosong! Seluruh hati dan jiwaku adalah untuk pangeran dan putri!"

"Plak!!!" Liu mendaratkan tamparan ke pipi nenek Qin, "apa kamu sedang berteriak padaku?"

Liu Li ditemukan tenggelam di danau oleh nenek Zao, pelayannya. Ia menderita demam dan flu tapi tidak ada dokter yang menemuinya, ia dibiarkan sakit tanpa pengobatan. Dalam ingatan tuan putri, ia didorong oleh seseorang tapi ia tak tahu siapa dia. Tapi orang yang mengijinkan untuk memanggil dokter dan memakan obat pasti ada hubungannya dengan nenek Qin. Keberadaan Liu Li menghalangi seseorang, itu sebabnya seseorang ingin membunuhnya.

Nenek Qin memegang pipinya yang panas dengan geram, "tuan putri!"

"Aku sedang mengurus selir ini. Siapa kamu hingga berani menyela pembicaraan?" Liu Li menatap nenek Qin, "nenek Zao, usir wanita ini keluar dari istana."

"Baik," jawab nenek Zao, ia begitu bersyukur melihat perubahan pada tuan putrinya.

"Aku akan melihat siapa yang berani mengusirku," Xiao Wu berteriak, ia tak mungkin keluar dari istana ini karena dia benar-benar tak punya tempat untuk pergi, "Liu Li! Sebaiknya kamu berpikir dengan jelas apa yang kamu lakukan saat ini!!!"

Nenek Zao menarik tangan Xiao Wu, tentu saja Xiao Wu meronta, "kamu pikir dengan mengusirku keluar, ayahku akan melepaskanmu!!!" Xiao Wu terus berteriak.

"Nenek Zao, cepat usir dia keluar." Liu Li memerintahkan, suaranya begitu tegas, membuat siapa pun yang mendengarnya merasa takut, begitu juga dengan nenek Qin.

"Lepaskan aku!!!" Terjadi tarik menarik antara Xiao Wu dan nenek Zao.

"Yang mulia, jika tidak ada hal lain, maka saya pergi dulu," nenek Qin merasa tidak bisa melawan Liu Li yang sekarang, ia memilih pergi.

Liu Li telah duduk di kursi, "nenek Qin, jangan buru-buru. Ada yang ingin kubicarakan denganmu," Liu Li tersenyum penuh arti, "kamu sebagai kepala pengurus di mansion ini, bagaimana mungkin aku tidak pernah mendapatkan uangku selama enam belas bulan ini?"

Nenek Qin begitu terkejut, ia tidak mengira Liu Li akan membicarakannya setelah sekian lama, kemana? Tentu saja diambil olehku.

"Mungkin karena bawahan ceroboh, ke depannya pasti akan diantarkan seperti biasanya kepada tuan putri," ucap nenek Qin.

"Bawahan ceroboh? Apa kamu kira dengan satu kata itu dapat memuaskanku?" Liu Li menatapnya tajam, "kamu diperintahkan oleh ibunda ratu mengurus mansion. Tapi bahkan terhadap bawahanmu saja kamu tidak bisa mengatur. Lalu apa aku membutuhkanmu?"

Nenek Qin mengeratkan giginya, ia begitu geram menyadari bahwa ia harus mengembalikan uang yang telah ia ambil. Lagi pula ratu tak akan membantunya bila masalah ini menjadi besar, "aku akan segera mengirim uangmu setelah ini."

"Siapa yang tahu kalau kamu berjanji lalu tiba-tiba pergi dari tempat ini. Tidak usah repot-repot nenek Qin, suruh saja bawahanmu untuk mengambil uangku."

Nenek Qin merasakan kakinya kesemutan, ia mencoba berdiri pelan-pelan.

Melihat itu, Liu Li tak akan membiarkannya, "tetaplah berlutut di sini. Ketika uangku diantarkan, maka ketika itu pula kamu boleh pergi."

Nenek Qin merasa tak bisa menghindar lagi dari Liu Li. Ia memanggil salah satu bawahannya untuk mendekat lalu ia berbisik padanya, "pergi ke lemari atas ranjangku dan ambil 1620 lembar uang ke mari." Ia menyerahkan kunci pada bawahannya.

Tak lama kemudian pelayan itu kembali dengan membawa sejumlah uang dan menyerahkannya pada tuan putri.

"Ini semua adalah uang simpanan rahasiaku," ucap nenek Qin.

"Masalah ini sampai di sini dulu. Jika nenek Qin membuat kesalahan yang sama lagi, jangan salahkan bila aku mencarikan orang untuk membantu meringankan tugasmu!"

Nenek Qin merasa terhina diperlakukan seperti ini, ia tak pernah berlutut selama ini. Ia juga merasakan kesemutan pada kakinya.

"Baik, pergilah!" Liu Li beranjak dari duduknya meninggalkan nenek Qin yang masih berlutut.

Nenek Qin meremas bajunya, “Liu Li!!! Tunggu dan lihatlah!!!”

Terpopuler

Comments

Lyana Zuelaa

Lyana Zuelaa

mirip komik yang judulnya "Gadis Beracun", bedanya ini pelayannya perempuan sedangkan di komik itu pelayannya laki-laki

2023-01-23

1

Christy Oeki

Christy Oeki

trus ceria

2022-08-25

0

Depa Nelah

Depa Nelah

ku pernah baca cerita begini di mangatoon tapi dengan judul yang beda sama persis

2021-12-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!