Kau Milikku

Darren melihat Lyana sedang asik bercerita dengan suami istri paruh baya yang merupakan tamu hotel tempat mereka menginap. Wanita itu tampak tertawa mendengar candaan kedua orang yang duduk bersamanya dan seperti sedang membuat janji.

Saat kembali dari pertemuan dengan ayahnya, ia langsung menuju hotel dan tak menemukan Lyana dikamarnya. Lyana berada dicafe hotel setelah mendapat laporan dari anak buah yang ditugaskan mengikuti Lyana tanpa wanita itu ketahui.

Lyana sangat mudah akrab dengan orang lain meski baru bertemu, sehingga kadang dia tidak merasa jika dia hanya dimanfaatkan ataupun akhirnya ditipu oleh temannya sendiri.

Sejak sekolah Lyana sering terlibat perkelahian dengan laki-laki yang selalu berusaha menganggunya ataupun temannya. Tapi dia akan menjadi wanita yang manis pada orang yang disukainya.

"Pria tampan itu sejak tadi melihat kearahmu nona," ucap wanita yang duduk bersamanya.

Lyana menengok ke belakang dan melihat Darren tengah menatapnya dengan wajah dinginnya. kemudian pria itu berjalan mendekati meja mereka.

"Ck, dia pria yang sangat dingin, tapi dia juga sangat tampan sehingga aku sangat sulit menolaknya" ucap Lyana pelan hingga membuat suami istri itu tertawa.

"Hai tampan, apa kau mencari kekasihmu? maafkan kami meminjamnya sebentar. Dia wanita yang baik karena sudah menolong kami berdua. Jagalah dia dengan baik," ucap wanita yang duduk disamping kanan Lyana saat Darren telah sampai dimeja mereka.

"Tentu saja" Jawab Darren singkat.

"Mereka baru dua hari berada disini dan akan menghadiri Festival tahunan besok. Aku akan pergi bersama mereka. Pasti sangat seru bisa memakai kostum dan juga topeng." sahut Lyana yang kemudian berdiri ketika Darren menarik tangannya.

"Kau akan pergi denganku. Aku akan membawanya" ucap Darren dan berjalan di ikuti Lyana yang melambaikan tangannya pada pasangan suami istri yang bersamanya sejak tadi.

"Kau tidak harus bersikap seperti itu, mereka berdua sangat baik. sahut Lyana mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Darren tapi sia-sia.

"Seharusnya kau berhati-hati dengan orang yang baru kau kenal, bukankah kau baru saja tertipu oleh temanmu yang hanya karena dia pernah satu sekolah denganmu dulu." jawab Darren dengan nada dinginnya.

"Kami berteman baik, dia melakukan itu karena terdesak. Lagipula aku menyukaimu dan akan memaafkan Paul karena sudah membuatku bertemu dengannu" ucap Lyana dengan tersenyum dan menatap wajah tampan Darren.

"Bagaimana jika pria yang membelimu bukan aku?" Tanya Darren menatap wajah Lyana menunggu jawaban wanita itu.

"Aku akan bernegosiasi, Daddy dan kak Louise bisa membayar berapapun yang kalian minta untuk menebusku" jawab Lyana santai.

"Apakah kita akan bercinta lagi?, ini masih sore dan aku ingin berjalan-jalan dikota ini" ucap Lyana begitu mereka masuk kedalam kamar.

"Bereskan barang-barangmu, kita akan pindah ke apartemenku" perintah Darren kemudian berganti pakaiannya dengan kaos dan celana pendek.

"Apa?, kau mengajakku tinggal bersama?" tanya Lyana yang merasa aneh dengan hubungan mereka.

"Aku tidak mungkin harus bolak balik kesini karena pakaianku berada di apartemen" jawab Darren yang membuat Lyana terkejut.

"Aku datang kesini karena ingin menikmati keindahan kota ini, aku suka berkeliling ke berbagai negara dan aku tidak ingin terlibat hubungan apapun dengan orang lain." ucap Lyana menghentikan Darren yang sedang membuka koper miliknya.

"Sudah kukatakan bahwa kau adalah milikku dan tidak ada satu orang pun yang bisa menyentuhmu" jawab Darren tegas membuat mereka berdua diam saling menatap mata masing-masing.

''Temani aku disini'' gumam Darren yang sedang duduk dimeja kerja nya setelah mereka sampai dimansion miliknya.

Lyana yang juga enggan berpisah dari Darren akhirnya mengikuti pria itu untuk pindah ke mansion dimana hanya ada mereka berdua ditempat besar seperti kastil jaman dahulu.

Pria itu menarik tangan Lyana agar wanita itu duduk dipangkuannya. Kemudian melingkari pinggangnya dan tangan satunya berada di laptop.

Lyana yang akan berdiri karena tidak ingin menganggu pekerjaannya kembali duduk saat pria itu menahannya.

"Kau sedang bekerja, aku akan kembali ke kamar." ucap Lyana yang merasa posisi mereka terlalu intim.

"Baiklah, berikan aku ciuman selamat malam" jawab Darren kemudian menarik tengkuk Lyana agar bisa dengan mudah mencium bibir wanita itu.

Ciuman yang awalnya hanya kecupan berubah menjadi ******* dan panas. Lyana mengalungkan kedua tangannya dileher Darren dan makin memperdalam ciuman mereka.

Darren mencium leher Lyana berulangkali karena candu akan wangi parfum dileher wanita itu. Hingga membuat ia menggigit kecil kult sensitif Lyana yang berakibat wanita itu mengerang.

"Aahhh...."

Lyana kemudian membuka kancing kemeja Darren dan membuka bajunya sendiri hingga tampak polos. *********** tepat berada didepan wajah Darren dan pria itu mengangkat tubuh Lyana diatas meja kerjanya dan mulai membuka celana yang digunakan wanita itu.

Tubuh Lyana semakin menegang saat pria itu mulai memasukinya. Rasanya dia bisa gila dan ingin berteriak kencang. Darren selalu saja bisa merayunya, hingga membuat dia susah untuk melepaskan pria tampan ini.

Meja kerja Darren tiba-tiba menjadi tempat mereka menyalurkan hasrat mereka, hingga beberapa barang terjatuh kebawah.

Setelah mereka mencapai puncak bersama-sama Darren mengangkat tubuh Lyana menuju ke kamar yang terletak disamping ruang kerjanya.

"Kau akan membawaku kemana Darren? tanya Lyana yang melingkari kakinya ke pinggang Darren.

"Aku akan menemani tidur" jawab Darren yang membuat mereka berdua tersenyum kemudian berciuman kembali hingga masuk ke dalam kamar.

Mereka berdua akhirnya melanjutkan percintaan didalam kamar Darren hingga dini hari, membuat Lyana tertidur hingga siang hari.

Seperti biasa saat terbangun, hampir setiap saat Darren tidak pernah ada disampingnya membuat Lyana kadang merasa kosong dan tidak di inginkan. Hingga dia sadar jika sudah jatuh cinta pada pria ini. Meski awalnya hanya sesuatu yang dipikir bisa hilang dengan berjalannya waktu tapi setiap akan pergi, ia akan merasakan sakit karena takut.

Lyana turun ke bawah setelah membersihkan dirinya dan berganti pakaian yang lebih santai. Ia melihat Darren tengah berbicara dengan beberapa orang yang memakai pakaian hitam dan terlihat serius. Karena tidak ingin mencampuri urusan pria itu, ia berjalan menuju ruang makan untuk mengisi perutnya.

"Kau sudah bangun." ucap Darren yang mengecup puncak kepalanya dan duduk disampingnya.

"Sepertinya aku tertidur lama, apa kau sudah bangun sejak tadi? aku lihat kau sedang berbicara penting dengan orang-orang berpakaian hitam itu." jawab Lyana kemudian menyuapkan roti dimulut Darren.

"Mereka anak buahku dan ada sedikit masalah, tapi sudah bisa teratasi." jawab Darren yang menerima suapan dari Lyana.

"Kau ingin kubuatkan kopi?" tanya Lyana yang akan mengambil minuman dikulkas.

"Baiklah, bawa ke ruang kerjaku" jawab Darren kemudian berdiri dan berjalan menuju lantai dua ruang kerjanya.

Lyana mengingat apa yang terjadi semalam diruang kerja Darren dan pipinya menjadi panas.

Terpopuler

Comments

Riana

Riana

sudah saling jatuh cinta😍

2023-09-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!