Pertemuan

Terdengar suara langkah kaki yang nampak separo berlari karena terburu-buru membuat Billy menoleh ke samping nya. Ternyata

Istri Pak Broto telah tiba bersama kedua anak perempuannya dengan disertai raut wajah penuh khawatir.

"Bagaimana keadaan Bapak nak Billy?" Tanya suara wanita paruh baya yang sedikit gemetar.

"Mari duduk dulu bu." Pinta Billy.

"Ibu tenang dulu, Bapak Baik-baik saja operasi nya berjalan dengan lancar. Hanya saja kita harus sabar menunggu, dan tetap berdoa yang terbaik untuk Beliau bu." Ucap Billy menjelaskan.

Setelah keduanya ber bincang-bincang secukupnya Billy pun akhirnya memutuskan untuk pamit, karena masih harus mempersiapkan beberapa berkas dan materi untuk mengajar esok pagi.

Jam menunjukkan pukul 11.45 malam saat Billy tiba di rumah. Ingin rasanya segera tidur mengistirahatkan tubuh dan pikiran nya, namun ia harus menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu.

"Akhirnya," Ucap Billy kepada diri sendiri sambil berjalan menuju tempat tidur.

Melihat kasur di depan mata nya segera saja ia langsung melemparkan tubuhnya di atas kasur, dan perlahan terlelap.

Malam telah berganti pagi, sinar matahari yang hangat menyentuh kulit putih bersih Billy, hari ini ia berangkat lebih awal dari biasa nya untuk serah terima tugas tambahan menggantikan Pak Broto sementara.

Mobil melaju menuju kampus dengan kecepatan standar karena pagi masih terlalu awal jadi tidak perlu buru-buru.

Hijau pepohonan serta kicauan burung yang bersenandung menyambut pagi hari. Ini menandakan bahwa sudah memasuki area kampus.

Setelah selesai memarkirkan mobil, Billy kemudian menuju suatu ruangan guna rapat di lanjut dengan serah terima sementara.

Di tempat lain anak-anak yang telah berada di dalam kelas riuh sedang membicarakan perihal dosen nya yang kemarin mengalami musibah kecelakaan serta menerka-nerka siapa kah yang akan menjadi pengganti sementara untuk mengajar di kelas mereka.

"Apakah kau tahu siapa yang nantinya akan menggantikan Pak Broto?" Tanya Angelica kepada sahabat nya yang duduk di kursi sebrang.

"Aku mendengar dari anak-anak lain dosen baru yang akan mengajar kita nanti dia sudah tua, dan juga killer. Yah padahal aku berharap setidaknya tampan walaupun sudah menikah juga tak apa setidaknya kan bisa enak di pandang." Lanjut Angelica berbicara.

Melihat teman sekaligus sahabat dekat nya yang di ajak berbicara malah asyik tidur Angelica pun kesal dan melemparkan sebuah pena. Mendarat persis di atas kepala sahabat nya yang duduk di sebrang.

"Ser bangun! dasar tukang molor bisa-bisa nya aku nyerocos panjang kali lebar kau malah asyik tidur," Celetuk Angelica yang kesal kepada sahabat nya yang bernama Serena.

"Lagi pula aku juga tidak bertanya," Jawab Serena yang semakin membuat Angelica marah.

"Karena kau telah melemparkan nya, berarti ini jadi milik ku ya," Ucap Serena sambil tangan kanannya di angkat menunjukkan sebuah pena milik Angelica yang tadi di gunakan untuk melempar ke arah nya.

"Mana bisa," Kata Angelica dengan secepat kilat merebut pena itu dan sekarang telah kembali ke tangan si empunya.

"Dasar tukang kepo," Celetuk Serena.

"Sabarlah sebentar, dan semua rasa penasaran mu akan terjawab," Imbuh Serena.

"Terserah," Jawab Angelica kesal, meninggal kan Serena dan beralih mendekati teman lainnya yang sama-sama satu frekuensi penasaran serta menerka-nerka siapa dosen pengganti.

Waktu menunjukkan pukul 09.55 saat seisi ruangan di penuhi riuh suara tiba-tiba terdengar suara pintu yang di ketuk dari luar. Menandakan akan ada orang yang masuk ke dalam ruangan.

Suara pintu dibuka membuat seisi ruangan terdiam seketika dan fokus menatap arah pintu, ya kecuali satu orang yaitu Serena yang justru masih asyik meneruskan tidur nya.

Pintu di buka dan perlahan mulai terlihat sosok laki-laki ber postur tinggi badan tegak dan memiliki tubuh ideal yang di idamkan para wanita.

Setelah mulai memasuki ruangan Billy pun mulai melihat para mahasiswa dan mahasiswi nya. dengan lekat khas mata elang nya yang tajam.

Semua mata tertuju pada Billy dosen pengganti yang tampan dengan sejuta pesona, bukan tua dan killer seperti berita yang beredar.

"Eheem," Suara berat Billy menggema di setiap sudut ruangan.

"Halo selamat pagi semuanya, perkenalkan saya dosen pengganti Bapak Broto untuk sementara karena beliau baru saja mengalami musibah kecelakaan. Jadi untuk hal terkait mengajar kedepannya saya yang akan menggantikan nya jika ada yang perlu di tanyakan maka kalian bisa menghubungi saya." Jelas Billy

"Kalian bisa memanggil saya Billy," Imbuh Billy

"Baik Pak Billy," Jawab seisi ruangan serentak.

"Ada lagi yang mau kalian tanyakan?" Tanya Billy memastikan.

"Bapak umur berapa?" Tanya salah satu mahasiswa di ruangan tersebut.

"Usia saya 32th," Jawab Billy singkat.

"Apakah Bapak sudah menikah,? Tanya Angelica yang sudah sangat penasaran.

"Untuk status saya tidak terikat pernikahan," Ucap Billy.

"Bapak apakah sudah punya pacar,? Tanya salah satu mahasiswi yang sedari tadi fokus memperhatikan Billy.

"Untuk pertanyaan yang bersifat pribadi saya tidak akan menjawab. Jika kalian ingin menanyakan hal lain kepada saya kalian juga bisa mencari saya di blok ruangan samping Pak Broto yang paling ujung." Kata Billy menjelaskan karena tau arah pertanyaan yang sedari tadi di lontarkan oleh murid nya.

Sementara itu Angelica yang sedari tadi mengagumi dosen baru pengganti Pak Broto tidak lupa juga membangun kan sahabat nya yang sedang pulas tidur.

"Ser bangun Ser, lihat dosen pengganti Pak Broto." Ucap Angelica membangun kan Serena.

Karena Serena tetap diam saja akhirnya Angelica mencubit lengan tangan Serena dengan kesal.

Reflek Serena yang kaget karena sedang pulas tertidur akhirnya sedikit berteriak yang membuat seisi ruangan tersebut ber paling dan memperhatikan Serena.

"Aaww sakit," Jerit Serena sambil melirik sahabat nya itu. Sedangkan Angelica langsung terdiam seolah-olah tidak tahu apa yang terjadi barusan dan kemudian ikut memperhatikan Serena seperti yang lainnya.

Serena yang sadar sedang di perhatikan seisi ruangan langsung dengan sigap diam dan kembali merapikan diri serta mengubah posisi duduk nya namun dia tidak sadar ada sepasang mata yang lekat mengamati penuh rasa heran dan sebal.

Siapa lagi jika bukan sepasang mata milik Billy yang ikut terkejut karena melihat Serena gadis yang membuatnya kesal kemarin. Gadis itu kini muncul di depan matanya dan bahkan akan melihat nya untuk waktu yang lama. Tidak tahu prahara apa lagi jika ia dekat gadis itu, namun apa boleh buat Serena merupakan salah satu mahasiswi yang harus di ajar oleh Billy. Jadi mau tidak mau ia harus extra sabar untuk kedepannya.

"Angelica," Panggil Serena lirih kepada sahabat nya penuh kesal.

"Salah siapa kau tidak bangun," Jawab Angelica enteng.

"Lihatlah betapa Tuhan penuh kasih segera membuat keinginan ku menjadi nyata," Ucap Angelica dan wajahnya mengarah kedepan kelas di mana Billy sedang duduk membuka laptop dan mempersiapkan beberapa lembar kertas.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Laura Rivera 🇨🇴❤️

Laura Rivera 🇨🇴❤️

Duh, hati rasanya meleleh.

2023-07-25

0

ZonZon

ZonZon

Ceritanya selalu bikin ku ketagihan dan engga bisa berhenti membacanya.

2023-07-25

0

Faaabb

Faaabb

Semua karakternya terasa hidup dan bikin saya kesemsem! Sukses kedepannya, author✨

2023-07-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!