Suara musik yang menghiasi malam resepsi pernikahan Firma dan Agus semakin syahdu di dengar terlebih saat diputar musik populer tradisional Indonesia yang di dalamnya terkandung unsur-unsur musik Hindustani (India Utara), Melayu, dan Arab .
**""Sayang, opo kowe rungu jerit e atiku?
Mengharap engkau kembali
Sayang, nganti memutih rambutku Ra bakal luntur tresno ku ...
Hari demi hari wis tak lewati
Yen pancen dalan e kudu kuwat ati
Ibarat e sego wis dadi bubur
Nanging tresno iki ora bakal luntur
Sak tenan e aku iki pancen tresno awakmu
Ora ono Liyan e sing iso dadi penggantimu
Wes kanggo awakmu seng cocok neng atiku
Nganti atiku jerit ati mu ra bakal rungu ... "**
"Coba sampean ora kesusu rabi Fir , aku siap kuliah karo kerjo ngumpul no bekal kanggo rabi (andai kamu tidak buru - buru nikah Fir , aku siap kuliah sambil kerja buat ngumpulin biaya nikah" . Aku bergumam sendiri tentunya aku berusaha jangan sampai terdengar dua temanku yang sudah berteman sejak dibangku TK itu .
Namaku Boy , aku teman sekelas Firma Udin dan Bowo .
Rumahku beda kecamatan dengan Firma tapi satu desa dengan Udin dan Bowo .
Entah sejak kapan kami berteman , seingat ku kami bisa dekat karena ada tugas dari wali kelas saat acara ospek .
Kebetulan dikelas aku dipilih menjadi ketua kelas , Firma menjadi wakil , Udin menjadi sekertaris dan Bowo menjadi bendahara .
Entah kenapa di Sekolah Menengah Keatas selama tiga tahun kami berempat selalu terpilih dengan posisi yang sama
"Boy ayo mulih , wes dalu aku di goleti emakku (Boy ayo pulang , sudah malam aku dicari ibuku)" . Udin teriak ditelinga sebelah kananku yang masih mengumpulkan kesadaran setelah melamun .
"Jangkrik .. !! Kaget aku , kurang banter mbengokmu !! (Jangkrik .. !! Kaget aku , kurang keras teriakanmu !!)" , aku tak segan segan meninju lengan kiri Udin yang bisa dihindari oleh Udin .
"Nunggu Firma malam pertama dhisik ta , gak mulih mulih iku ?! , wes wareg weteng ku , ayo mulih Boy ! (apa mau nunggu malam pertama Firma dulu , kok gak pulang pulang itu ?! , sudah kenyang perutku , ayo pulang Boy !" . Udin malah makin kencang lagi bicaranya .
"Wes ayo mulih , tambah malam kok tambah kumat , opo obat stres mu wes entek ?? (Sudah ayo pulang , makin malam kok makin kambuh apa obat stres mu sudah abis ??" jawabku makin kesal dengan sikap Udin .
Udin bukannya marah tetapi malah merapat ke badanku kemudian menggamit lenganku dan berjalan seperti cewe seksi yang menggamit tangan pacarnya .
Aku yang merasa risih segera menepis kasar tangan Udin akan tetapi bukannya terlepas , Udin bahkan semakin merapatkan badannya diikuti Bowo yang tertawa terbahak bahak terus di belakang kami .
"Kalian memang pasangan yang sangat serasi dan fenomenal .. Hahahaha ...." . Bowo semakin membuat hatiku merasa panas dan malu .
Karena malas meladeni mereka , aku memilih mengikuti mereka jalan pulang . Kami membawa motor sendiri sendiri , karena datang kesini tadi dari beda tempat .
"Rasanya aku masih belum bisa menerima kalau Firma jadi milik orang lain , ayo Fir apa kamu gak ingin kabur bersamaku ? , apa kamu bahagia Fir ? , apa pernikahan ini murni kemauanmu ? , Aku masih belum bisa kehilanganmu Fir , aku bodoh harusnya aku mengungkapkannya padamu tentang perasaanku , sekarang aku malah kehilanganmu ... Mudah mudahan kamu bahagia Fir , kalau kamu tidak bahagia datanglah padaku .." .
"Ciiiitttt ..... !!!!" suara ban motorku berderit ,
"Astaghfirullah .... Apaan itu tadi ?" lirihku .
Aku melihat ada sekelebat bayang tapi samar samar seperti perempuan tua membawa wadah yang biasa digunakan merebus jamu (obat tradisional yang dibuat dari akar-akaran, daun-daunan, dan sebagainya) .
Aku buru buru jalankan motor tanpa menoleh kebelakang lagi , takut perempuan tua tadi mengikuti , kata nenekku kalau tengkuk sudah merinding kemudian terdengar suara suara sebaiknya jangan di toleh sebab kalau di toleh bisa jadi akan makin diganggu dengan hal hal kasat mata itu .
Ah aku bukan orang yang paham tentang hal hal ghaib jadi kalau ada yang mengingatkanku perihal tersebut ada baiknya aku tidak mengabaikannya , aku akan saja kalau itu ilmu baru buatku .
Tapi kenapa firasatku jadi buruk , kenapa aku tiba - tiba kepikiran Firma ?
Mudah - mudahan tidak ada hal buruk yang terjadi dengan Firma .
°°°°°°°
"Tut tut .. Tut tut .. Tut tut .. Tut tut .." .
"Astagfirullah ... Jam 6 Kenapa alarmnya baru bunyi ..?"
"Nak ... Kamu mau kemana jam segini ?" . tegur mama di teras , kebetulan papa mama duduk santai menikmati teh hangat dan kulihat ada pisang goreng juga , menggugah selera perutku yang akhirnya berteriak demo minta diambilkan pisang goreng .
"Mau ke kampus mom lihat agenda buat ospek minggu depan" . jawabku sambil mengunyah pisang goreng yang aku ambil di piring depan papa .
Mama dan papa saling berpandangan kemudian tertawa serentak , aku mengerutkan dahiku heran apanya yang lucu .
"Kamu yakin sekarang mau ke kampus Boy ?" tanya papa . Aku hanya menganggukkan kepala karena mulutku masih sibuk mengunyah .
"Kamu ingat kan sekarang tanggal berapa ?" lanjut papa . Aku menganggukkan kepala lagi .
"Apa kamu ingat juga sekarang hari apa ?" . tanya papa heran . Aku ulang menganggukkan kepala .
"Ok hati - hati dijalan ya , tapi kalau sudah sampai di kampus dan pintu gerbangnya di gembok , kamu jangan teriak teriak minta dibukakan ya .?" papa berkata sambil mengedipkan mata ke arah mama .
Aku makin heran dengan kalimat papa .
"Tole .. cah bagus , saiki dino Minggu cah ... Kampus pager e di gembok mergo prei .. (Anakku .. yang bagus , sekarang hari Minggu nak ... Kampus pagarnya di gembok karena libur .. " mama menambahkan sambil tertawa .
"Ah mama .. Kenapa gak bilang dari tadi , terlanjur mandi pula , tau gitu aku lanjut tidur" . Gerutuku , mama papa makin menertawakan ku .
Pantas saja sepagi ini mereka santai santai , ternyata hari libur .
Papaku hanya seorang satpam di salah satu hotel bintang lima di Surabaya , mamaku hanya ibu rumah tangga biasa , meskipun begitu papaku tidak pernah berbicara kasar pada mama .
Kata papa , kalau ada suami yang sekali saja membuat istrinya menangis maka nikmat hidupnya diambil Allah sedikit , membuat istri menangis lagi ya diambil lagi nikmatnya sedikit .
Makanya banyak suami yang tidak sadar kalau nikmatnya sudah diambil , nikmat itu bisa berupa yang tadinya sabar jadi sering marah , yg tadinya mudah dapat rizki akhirnya jadi kesulitan dan banyak masalah .
AKu selalu mengingat nasehat papaku , pasti akan aku contoh cara papa bersikap ke mama dan juga anak anaknya .
Sedangkan aku dua bersaudara , aku punya adik laki - laki tapi dia tinggal di pesantren katanya ingin memperdalam ilmu agamanya .
Beda denganku yang lebih suka hidup bebas daripada tinggal di asrama atau pesantren yang menurutku terlalu banyak peraturan yang aku sendiri rasanya gak mampu jalaninya .
Adikku memang lebih dewasa pemikirannya dariku , aku mengakuinya karena pola pikirnya selalu sesuai realita dimasa yang akan datang , sedangkan aku lebih malas berfikir yang belum tentu akan aku jalani .
Adikku lebih pantas jadi kakakku kalau seperti ini ..hahahaha...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Ree Prasetya
💓💓💓
2025-01-28
0
Chimmy Bs
top dah
2023-08-25
1
Rimuru Tempest
Keren banget, gak salah deh bakal jadi best seller, authornya jagonya!
2023-07-25
1