Prosesi temu manten dihadiri banyak tamu baik dari keluarga besar , tetangga juga teman - teman Firma ataupun Agus . Sudah pasti bisa dibayangkan kemeriahannya terlebih ini hajatan pernikahan yang pertama kali di keluarga Firma .
Agus dengan raut wajah yang sangat bahagia karena keinginannya memperistri Firma sudah tercapai , berbanding terbalik dengan Firma yang hanya sesekali saja menunjukkan senyumnya .
Itupun kalau tamu undangan dan kerabatnya mengajak bicara .
"Firma .. Duduk yang tegak jangan nunduk terus gitu , apa kamu sakit ? " bibi Ijah (adik dari ibunya Agus) terlihat khawatir .
"Iya bii .. Ini masih sakit perutnya" . tentu saja bukan sakit perut betulan tapi hanya kepura puraan Firma saja untuk menutupi raut sedihnya .
Resepsi berjalan dengan lancar dan meriah , Firma tampak cantik bak putri kerajaan Jawa dengan paes (riasan untuk pengantin perempuan dari area dahi hingga rambut) dan kembang goyangnya .
Terlihat sangat kontras dengan mempelai laki - lakinya yang terlihat lebih tua , berkulit gelap dan jarang senyum itu.
"Fir .. Kok bisa kamu nikah sama laki - laki itu , kamu gak sedang kena pelet kan ?" ujar Udin teman sekelas Firma yang juga menaruh hati ke Firma tapi tak berani mengungkapkannya .
"Kalau patah hati jangan bun** di**ya kang Udin ..? Hahahaha" . timpal Bowo teman sekelas Firma juga sambil mencekik lehernya sendiri mempraktikkan ekspresi kebanyakan orang yang mati gant*** di** .
"Kamu kira otakku gak bekerja sampe harus akhiri hidup ? , enggaklah ,, aku tetep menunggu jandanya Firma" . semangat Udin sambil me noyor kepala Bowo .
Kami bertiga tertawa , cuma mereka lah yang bisa menghibur hati ini saat ini .
"Sudah sudah ... Kalian sudah makan ? , terus dimana si ketua kelas ?" tanya Firma sambil celingukan mencari sahabatnya yang satu lagi .
Yaaa ... Sahabat Firma ada tiga laki - laki semua , alasan dia suka bersahabat dengan laki - laki karena selain mereka lebih enak diajak bertukar pikiran , mereka juga yang biasanya jadi bodyguard gratis Firma kalau di sekolah .
Maklum , Firma terkenal cantik , pintar dan pendiam sudah jelas jadi incaran para laki - laki dan musuh banyaknya perempuan karena dianggap jadi penyebab para kekasihnya berpaling hati padanya .
"Woi .. Aku gak nyasar a iki rek , aku kok koyo' melebu nang surga soal e ono bidadari nang ngarep ku (Woi .. Aku apa gak nyasar ini , aku kok serasa masuk surga sebab ada bidadari di depanku)" .si ketua kelas yang paling ditunggu , Boy namanya .
"Sampean lali a lek wingi wes di tahlil i ? (Apa kamu sudah lupa kalau kemarin sudah diadakan acara tahlil ?)" gerutu Udin .
"Sumpah aku gak sadar lek wes pindah alam ..! (Sumpah aku gak sadar kalau sudah pindah alam ..!" jawab Boy makin membuat Udin mendelik kan matanya yang sipit itu .
"Hahaha ... Sudah sudah kalian makan dulu sana biar kuat jalani hidup". Gurau Firma .
Mereka ketawa serempak sambil menuju meja prasmanan yang penuh dengan makanan yang terlihat menggugah selera .
Sedangkan Firma berjalan ke arah kamar karena ingin mengambil ponsel yang sudah ditinggalkannya 2 jam ini .
Dia ingin melihat barangkali ada yang menghubunginya .
Baru saja Firma memegang ponselnya , pintu kamar sudah terbuka tanpa diketuk .
Kaget ? Tentu saja Firma kaget karena biasanya orang tua dan saudaranya pasti akan mengetuk pintu terlebih dulu kalau ingin masuk kamar Firma .
Orang tua Firma selalu mengajari anak - anaknya tentang tata krama atau etika , ayah Firma selalu berkata kepada anak - anaknya " jadilah pribadi yang beretika dan menerapkan tata krama nak .. Karena sekalipun suatu saat kalian bisa membeli gunung tapi kalau tak beretika , maka seumur hidup nama kalian tidak akan terkenang baik dimata siapapun terlebih di hadapan Allah .
"Dek .. Kenapa kaget gitu , apa ada yang kamu sembunyikan ?" . tanya Agus penuh curiga .
"Gak ada mas , aku cuma kaget tiba - tiba ada yang buka pintu itu aja , ini aku mau ambil ponsel" . jawab Firma dengan senyuman khasnya .
"Apa di luar tadi kekasihmu dek ?" . tanya Agus mengintimidasi .
"Hah ? .. Mereka bertiga teman sekelas mas , jangan salah paham" . jawab Firma tenang .
"Yakin salah satunya bukan kekasihmu ? , aku lihat ada salah satunya yang selalu berusaha cari perhatian di hadapanmu .." . Agus masih belum yakin dengan jawaban Firma .
"Mari mas aku kenalkan pada mereka , biar mas juga bisa dekat dengan teman temanku" . Firma mengurai senyumnya .
"Gak usah , aku capek apa bisa kita tidak keluar lagi ? , apalagi sekarang sudah jam 9 malam" . Agus sudah kehilangan semangatnya .
"Kalau gitu aku ke kamar ibu dulu ya mas , mau lepas sanggul (atau konde \= rambut yang digelung ke belakang) sekalian ganti baju". Sembari bicara Firma segera beranjak memegang pegangan pintu .
Agus segera menyusul ke arah pintu dan memegang tangan Firma , " Ganti baju disini aja , kita sudah jadi suami istri kenapa masih malu ?" . Agus sudah tak bisa menahan gejolak dalam hatinya lagi .
"Tapi mas ..??" . protes Firma sambil menatap tangannya yang dipegang Agus yang sudah resmi menjadi suaminya itu , meski dalam hati Firma jelas masih tak mau mengakui pernikahan itu .
Tak mau menunggu lama lagi Agus menarik tangan Firma kemudian mendekapnya .
Ada gemuruh sesak dalam dirinya yang tak bisa dituntaskan lagi .
"Tolong lepaskan dulu mas , aku harus ke kamar ibu !" . tanpa menunggu jawaban Agus , Firma langsung bergegas lari membuka pintu dan keluar dari kamarnya .
"Sial , kenapa malah lari bukankah dipeluk harusnya senang , dasar perempuan !!" . geram Agus sesekali mengepalkan tangannya .
Agus bukan hanya membawa beban berat dalam tubuhnya yang ingin disalurkan , tapi dia juga menahan cemburu pada laki - laki yang datang terakhir menemui Firma .
Diluar acara semakin malam semakin rame , maklum sebagian besar tamu undangannya adalah pekerja . Jadi untuk menghadiri acara seperti ini seringnya hadir malam hari kalau bukan hari libur .
Dikamar ibunya , Firma semakin merasa tak tenang dia sibuk mencari cara agar Agus suaminya tak meminta haknya malam ini .
"Fir .. Kok kamu ganti baju di kamar ibu , apa kamarmu terkunci lagi ?" tanya bu Dian (ibunya Firma) , kamar Firma memang sering macet kuncinya tapi sudah tiga bulan ini Firma tidak pernah lagi mengunci pintu kamarnya sebab takut kunci pintu kamar tidak bisa dibuka lagi .
"Gak papa bu tadi dari kamar mandi sekalian belok kamar ibu buat ganti baju" bohong Firma , kamar orang tuanya memang dekat dapur yang juga jadi satu dengan kamar mandi .
"Ya sudah setelah ini ambilkan suamimu makan , kamu juga sekalian ikut makan , makan di kamar aja mungkin suamimu masih capek.." . perintah bu Dian sembari kembali keluar untuk menemui tamu tamu yang semakin banyak .
"Ngge bu , sak mangke lek sampun mantun (iya bu , nanti kalau sudah selesai)" . jawab Firma tanpa menoleh ke arah ibunya lagi .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Ree Prasetya
Duh. ada sedih ada komedinya ...
2025-01-28
0
Blue Persona
Next chapter nya apa cuma mimpi belaka? T.T
2023-07-25
0
Jenny Ruiz Pérez
Ngakak banget!
2023-07-25
0