Zhang Xiuhuan dan Xu Lian terlihat keluar dari dalam rumah makan, mereka tidak memperdulikan makanan yang belum sempat mereka makan karena saat ini yang terpenting adalah mencari putra mereka. Orang-orang yang berada didalam rumah makan pun hanya biasa-biasa saja ketika mendengar ada seorang anak yang hilang, sudah seperti hal yang biasa bagi mereka.
"Kemana mereka membawa Bing Bing" Xu Lian mengepalkan kedua lengannya, ia sangat marah tatkala putranya sudah hilang entah pergi kemana.
"Tenanglah terlebih dahulu! kita tidak bisa gegabah", Zhang Xiuhuan menghela nafas berat, "Kita amati suasananya terlebih dahulu, dan kau tenang saja Pete akan mencari aura keberadaan Bing Bing" ucapnya.
Xu Lian melirik kearah Zhang Xiuhuan setelah itu ia menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Baiklah aku mengerti" seru Xu Lian.
"Kau periksalah sebelah barat desa ini aku akan periksa selebihnya!" saru Zhang Xiuhuan, Xu Lian menganggukan kepalanya mengerti. "Jangan membuat kekacauan terlebih dahulu jika kau menemukan mereka karena kita tidak tahu tingkatan kekuatan musuh yang akan kita hadapi" saut Zhang Xiuhuan kembali. Xu Lian menggerutu kesal, ia sangat sulit jika harus menunggu-nunggu untuk menyerang apalagi jika ia bertemu dengan orang yang menculik anaknya tersebut, sudah dipastikan Xu Lian akan membunuhnya langsung. Tetapi pikirannya terbuyarkan dengan seruan Zhang Xiuhuan.
"Ya aku mengerti!" tanpa menunggu lama, Xu Lian membawa tubuhnya pergi kearah barat desa untuk memeriksanya. Begitu juga dengan Zhang Xiuhuan yang mengambil arah berlawanan arah dengan Xu Lian.
Setiap dalam perjalanannya Xu Lian menggerutu tanpa henti, tetapi tidak membuatnya melepaskan kewaspadaan nya. Xu Lian lebih memilih memeriksa desa dari atas bangunan ke bangunan yang lain. Sesekali pandangannya mengelilingi sekitarnya untuk memperhatikan keadaan sekitar.
"Tidak ada yang mencurigakan" gumam Xu Lian. Keadaan desa masih seperti sebelumnya, Xu Lian tidak menjumpai seseorang yang menurutnya mencurigakan.
"Nang'er bantu aku mencari aura keberadaan Bing Bing" seru Xu Lian pada Nang'er yang kini berada pada pundaknya.
Nang'er hanya menganggukan kepalanya. Xu Lian masih fokus memeriksa keadaan sekitarnya sampai ia tiba ditempat yang cukup ramai bisa dibilang sebagai pasar karena terdapat orang- orang yang menjual barang-barang. Bukan itu yang membuat Xu Lian meresa heran tetapi aura dipasar sungguh aneh, seperti ada aura yang berbeda yang bergabung dengan orang-orang sekitar, sehingga aura tersebut menjadi sangat samar.
"Aku merasakan aura yang berbeda dari tempat tersebut" Xu Lian menunjuk kearah pasar yang berada dibawahnya, "Tetapi aku tidak menemukan orang-orang yang memiliki aura yang berbeda tersebut" seru Xu Lian. Xu Lian masih dalam posisinya semula tanpa berniat meninggalkan tempat yang kini ia pijaki.
"Iya karena mereka yang memiliki aura tersebut berada dibawah bukannya bergabung dengan orang-orang yang lainnya" saut Nang'er membenarkan ucapan Xu Lian.
"Dibawah? maksudmu ruang bawah tanah?" tanya Xu Lian.
"Iya, aku bisa merasakannya dengan jelas. Sebaiknya kau jangan bergerak sendiri, panggil Zhang Xiuhuan kemari, karena menurutku mereka bukan kelompok tetapi klan" seru Nang'er.
Xu Lian masih diam berdiri memperhatikan sekitar pasar, "Baiklah kau pergi mencari suamiku, dan aku akan tetap disini memperhatikan keadaan" ucap Xu Lian. Nang'er hanya mengangguk pasrah, tubuhnya dalam bentuk kecil mulai terbang untuk mencari keberadaan Zhang Xiuhuan. Setelah Xu Lian melihat Nang'er yang mulai menjauh, ia turun dari atas bangunan yang sebelumnya ia pijaki. "Aku tidak bisa jika harus menunggu lama kedatangan Xiuhuan, karena Bing Bing lebih penting saat ini" gumamnya.
Xu Lian mulai berjalan di area pasar, matanya tidak berhenti untuk melihat-lihat area pasar. "Tidak ada yang mencurigakan" ucap Xu Lian. Ia mencari sekira-kiranya tempat yang memiliki tanah yang sedikit menonjol ataupun gua yang sekiranya menjadi sebagai pintu masuk dari tempat yang ia cari. Tetapi pemikirannya harus hilang ketika ia tidak mendapati satupun tempat yang sekiranya mencurigakan tetapi tempat ini biasa-biasa saja seperti pasar biasa.
Xu Lian menghela nafas berat, ia akan menunggu Zhang Xiuhuan saja kalau begini. Sebelum Xu Lian ingin kembali ketempat semula ia menunggu Zhang Xiuhuan, matanya menangkap satu bangunan yang sangat berbeda dari bangunan lainnya dipasar. Karena bangunan tersebut bukannya bangunan yang menjual barang dagangan tetapi rumah hiburan. Bukannya rumah hiburan yang berisi perempuan malam tetapi rumah hiburan yang berisi atraksi dari para pemain rumah hiburan.
"Mata Elang Perak" Xu Lian membaca tulisan yang tertera didepan rumah hiburan tersebut, "Ini seperti nama klan ataupun sekte, bukannya nama rumah hiburan" Xu Lian tersenyum kecil akhirnya ia menemukan apa yang ia cari sejak tadi, tanpa menunggu lama Xu Lian melangkahkan kakinya kedalam rumah hiburan tersebut.
"Permisi nona ada yang saya bisa bantu" Setelah Xu Lian memasuki rumah hiburan tersebut, ia mendapati seorang pria ditengah ruangan yang sedang duduk disebuah kursi dan sebuah meja yang berukuran besar di hadapannya. Xu Lian tidak membalas ucapan pria tersebut, ia lebih memilih memperhatikan sekitarnya. Tanpa ia sadari pria yang semula menatapnya dengan ramah kini menatapnya dengan tajam.
"Apa saja yang ditampilkan dalam rumah hiburan ini?" tanya Xu Lian basa-basi. Pria tersebut tersenyum penuh maksud kepada Xu Lian.
"Banyak sekali nona" satunya. Xu Lian mengerutkan keningnya heran dengan sikap pria di hadapannya yang mulai sedikit aneh.
"Banyak, seperti apa?" tanya Xu Lian hati-hati. Ia meningkatkan kewaspadaan nya karena ia merasa kini dirinya dalam bahaya.
"Contohnya atraksi seperti ini". Setelah pria tersebut mengatakan hal itu, dari segala sisi ruangan tersebut keluar puluhan senjata rahasia yang menyerang kearah Xu Lian.
Xu Lian yang merasakan ada bahaya datang, langsung menghidari senjata rahasia yang menyerangnya, sesekali ia menangkisnya dengan tangan kosong.
"Sial ini jebakan" gerutu Xu Lian.
Xu Lian tidak bisa bernafas lega setelah tidak ada senjata rahasia yang datang kini puluhan orang yang memakai pakaian mereh dengan senjatanya masing-masing yang beragam sedang mengelilingi Xu Lian.
Xu Lian masih diam memperhatikan sekitarnya, ia tidak merasa takut sama sekali bahkan ia sangat bahagia akhirnya ia bisa kembali bertarung seperti dulu lagi.
Dari puluhan orang tersebut memilih menyerang Xu Lian secara bersamaan. Xu Lian dengan senang hati menerimanya, Xu Lian menggosokkan kedua tangannya dan setelah itu tangannya terselimuti es sampai batas siku. Ia menagan sebuah pedang yang datang menyerangnya menggunakan tangannya, masih dalam posisi yang sama Xu Lian menendang salah seorang yang akan menyerangnya dari arah belakang. Setelah itu, ia memutar tubuhnya dan menghantamkan kepalan tangannya kepada salah seorang yang paling dekat dengan jaraknya, orang tersebut terlempar hingga menubruk beberapa dari temannya.
Xu Lian memandangi sekitarnya yang mulai bermunculan orang-orang berpakaian merah tersebut, kini Xu Lian harus memutar otaknya.
"Aku harus berpura-pura kalah supaya mereka membawaku ketempat dimana mereka menyembunyikan putraku" pikir Xu Lian.
'Jika kau ingin menangkap seekor anak harimau berarti kau harus masuk ke kandang harimau'.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Yoni Hartati
lanjut semangat
2020-07-04
2