Xu Lian melonggarkan serangannya supaya ia bisa terlihat kalah. Walaupun ia harus menerima beberapa luka pada tubuhnya. Puluhan orang tersebut mulai menghentikan serangannya tatkala mereka melihat keadaan Xu Lian yang tidak memungkinkan untuk melawan lagi.
"Bawa dia kedalam markas!" teriak salah seirang dari orang yang menyerang Xu Lian. Xu Lian hanya bisa pasrah ketika dua orang menyeret tubuhnya memasuki ruangan lain. Matanya menangkap pandangan ruangan yang ia lewati, hanya ada sedikit penerangan jadi Xu Lian cukup sulit untuk melihat keadaan ruangan tersebut, setelah melewati ruangan tersebut Xu Lian dibawa ke ruangan yang memiliki pintu dari batu yang cukup besar, setelah salah satu orang yang membawa Xu Lian membuat segel dari tangannya batu itu menggeser kearah kiri dengan perlahan sehingga menampilkan sebuah tangga yang menurun terlihat jelas. Xu Lian dibawa untuk menuruni tangga yang cukup dalam, tidak ada suara apapun yang terdengar hanya tapak kaki saja yang terdengar dilorong tersebut.
Setelah selesai menuruni anak tangga, kaki mereka disambut dengan lantai yang terbuat dari tanah, bahkan bau tanah basah sangat menyengat diindera penciuman manusia yang berada diruang bawah tanah tersebut. Mata Xu Lian membulat ketika pandangannya menangkap puluhan sangkar burung raksasa yang berisikan perumpuan dan anak-anak. Keadaan mereka sangat memprihatinkan, apalagi para perempuan yang kebanyakan kehilangan separuh pakaiannya, sungguh bejat para manusia ini, pikir Xu Lian.
"Wah, wah sepertinya kita mendapatkan satu mangsa lagi" seru seseorang.
Xu Lian mengalihkan pandangannya kearah asal suara, ia melihat sosok pria yang berumuran 40 tahunan dengan menggunakan berjubah berwarna hitam polos yang berdiri cukup jauh darinya. Xu Lian menatapnya dengan garang, tanpa ada rasa takut sedikitpun, walaupun ia tidak bisa membaca tingkatan kultivasi pria dihadapannya.
Pria itu tersenyum kearah Xu Lian. "Wanita ini sangat cantik dan juga tubuhnya pun terjaga" serunya sambil menjilat bibirnya sendiri. Xu Lian menggertakkan kedua giginya tatkala pria dihadapannya memandangnya dengan tatapan melecehkan. Tatapannya teralihkan kearah salah satu sangkar yang menampilkan keberadaan putranya yang kini sedang bersama anak-anak lainnya, Xu Lian memberi isyarat kepada Zhang Bing untuk diam supaya jika ia melawan mereka ia tidak perlu khawatir kepada Zhang Bing yang akan dijadikan kelemahannya dalam petarungan jika mereka mengetahui jika Zhang Bing adalah putranya. Zhang Bing yang mengerti dengan isyarat ibunya hanya menganggukan kepalanya.
"Tenang gadis, kau tidak akan kujual. Tetapi kau akan kujadikan teman ranjangku" ucapnya sambil tertawa.
Bommm....
Bommm...
Beberapa ledakan terdengar dari atas bangunan dan dilorong ruang bawah tanah, dan disusul oleh suara teriakan seseorang.
"KAU BILANG APA BARUSAN? BERANI SEKALI KAU MENGATAKAN ITU KEPADA ISTRIKU" Zhang Xiuhuan keluar dari arah tangga lorong, kedua matanya menyiratkan kemarahan yang sangat besar. Ditambah dengan kondisi tubuh Xu Lian yang dipenuhi luka sayat dimana-mana.
Orang-orang yang berpakaian merah yang melihat kedatangan Zhang Xiuhuan bergerak untuk menyerangnya. Tetapi sekali lambaian tangan Zhang Xiuhuan mereka semua terpental kebelakang.
"Cih. Bahkan aku bisa melakukannya lebih hebat darimu" gerutu Xu Lian. Ketika melihat tampang Zhang Xiuhuan yang bangga.
"Wah sepertinya ada reuni keluarga!" seru pria berjubah hitam tersebut.
"Tentu saja bodoh. Kau menculik anakku dan sekarang kau menculik istriku!" saut Zhang Xiuhuan.
Mata Xu Lian berkedut. Sudah susah payah ia menyembunyikan keberadaan putranya dan sekarang apa?. "Kau yang bodoh, kenapa kau mengatakan tentang putramu? bagaimana jika dia menjadikan putramu sebagai sandera?" teriak Xu Lian.
"Oh iya ya aku lupa" Zhang Xiuhuan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Wajah garangnya menghilang seketika dan digantikan dengan wajah konyolnya.
Kini pria berjubah hitam itu yang matanya berkedut. "Mereka gila atau tidak. Dengan mudahnya mereka mengatakan kelemahan mereka sendiri" pikirnya.
"Xiuxiu berhentilah berdebat dengan istrimu. Jika kau ingin melihat putramu selamat" seru Pete dalam benak Zhang Xiuhuan
Zhang Xiuhuan yang mendengar seruan Pete langsung mengalihkan pandangannya kearah pria berjubah hitam yang kini akan bergerak menuju kearah sangkar yang berisi anak-anak.
Zhang Xiuhuan bergerak dengan cepat untuk menghalangi pria berjubah itu. Ia melepaskan serangan pukulan kepada pria berjubah tersebut sebelum pria itu berhasil menggapai sangkar yang berisi anak-anak. Serangan Zhang Xiuhuan dengan mudahnya ditangkis oleh pria tersebut.
"Jangan pernah berani kau menyentuh putraku!" ucap Zhang Xiuhuan penuh tekanan.
"Tetua Liu Ho, apa yang harus kita lakukan?" muncul puluhan orang bahkan sampai ratusan dengan pakaian berpakaian merah, yang tak lain adalah bawahan dari pria berjubah hitam yang dipanggil sebagai tetua Liu Ho.
"Habisi pria ini!" seru Liu Ho kepada bawahannya.
Ratusan orang tersebut bergerak cepat kearah Zhang Xiuhuan, tetapi mereka menghentikan langkahnya tatkala Xu Lian mengahadang jalan mereka. "Kalian mau kemana? hadapi aku!", Xu Lian melirik kearah Zhang Xiuhuan, "Kau lawan pria itu dan jangan sampai pria itu menyakiti anak-anak didalam sangkar tersebut!" ucap Xu Lian. Zhang Xiuhuan hanya menganggukan kepalanya.
Zhang Xiuhuan bergerak cepat kearah pria bernama Liu Ho itu, tangannya tidak tinggal diam ia membentuk sebuah pedang dari tenaga dalam miliknya. Ia menyerang Liu Ho dengan cepat, Liu Ho pun tidak tinggal diam ia meraih sebuah tombak yang berukuran cukup besar dari udara kosong, tombaknya menahan serangan Zhang Xiuhuan yang datang. Mereka berdua bertukar hingga puluhan jurus tetapi masih belum terlihat siapa yang paling unggul.
Disisi lain, Xu Lian menghadapan ratusan orang berpakaian merah dengan tangan kosong, juga tanpa bantuan Nang'er. Ia tidak ingin meruntuhkan bangunan ini dengan kemunculan Nang'er yang memiliki ukuran tubuh yang besar.
Xu Lian melepaskan pukulan tapak pada tubuh seorang yang akan menyerangnya tepat pada dadanya, sehingga tubuh orang tersebut terlempar dan tak sadarkan diri atau meninggal karena Xu Lian menyerangnyanya dibagian pital. Tidak henti disitu, Xu Lian membuat pola rumit dengan tangannya. Setelah itu, tanah yang ia pijaki mulai membeku dan merambat. Orang-orang yang mengijak permukaan yang membeku kakinyapun ikut membeku sehingga memudahkan Xu Lian untuk menghabisi mereka yang kini sulit untuk bergerak.
Dalam sangkar burung yang berisi anak-anak, terlihat Zhang Bing yang menyaksikan pertarungan yang terjadi antara orang tuanya dengan orang yang menculiknya. Berbeda dengan anak-anak lain yang mulai menangis dan menjerit melihat pertarungan dihadapan mereka, Zhang Bing malah menontonnya dalam diam. Bahkan bukan hanya menonton, tetapi ia mempelajari setiap gerak dalam pertarungan tersebut, sesekali ia mengingat-ingat bagaimana jurus yang dilakukan dalam pertarungan tersebut, bukan hanya jurus dari orangtuanya tetapi juga dengan lawannya. Sejak awal juga Zhang Bing sangat mudah meniru apa yang Zhang Xiuhuan ajarkan kepadanya, mungkin suatu saat nanti ia akan terkenal dengan sebutan 'Pendekar Peniru'.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Ayy°{>Anesstasya}~🤍
pendekar peniru wkwkwkw
2022-02-02
0
Oi Min
Bing Bing hebat ya..... Orang tuanya aja hebat sech....
2021-04-24
0
Lien_kecil
'pendekar peniru' sepertinya menarik🙄
2020-10-08
5