Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Agatha, bagaimana tidak, sistem telah berkata bahwa ia akan mendapatkan misi. Setelah memasukkan semua barang-barangnya, ia dan Bi Sumi segera keluar dari ruangan tempatnya dirawat dua bulan lebih ini.
Selama ini tidak ada yang merawatnya kecuali Bi Sumi, Mertuanya sebenarnya ingin merawat, namun dia sedang ada perjalanan bisnis dengan suaminya di luar negri, jadi tidak bisa. Begitupun dengan kedua orang tua dari Agatha.
Tidak lama berjalan mereka telah sampai di parkiran, terlihat sebuah mobil BMW disana. Sepertinya itu adalah mobil yang dibicarakan oleh Bi Sumi tadi saat ditengah perjalanan menuju parkiran.
30 menit perjalanan akhirnya mereka bertiga telah sampai disebuah mansion besar mewah nan megah, yang sudah pasti milik suami dari raga yang dia tempati.
Segera Agatha masuk kedalam mansion yang megah nan mewah itu. Saat masuk hanya keheningan yang ada disana, karena apa? Karena semuanya sedang pada aktivitasnya masing-masing.
Agatha segera melangkahkan kakinya menuju lantai tiga, ia akan menaiki lift saja. Beberapa menit kemudian, Agatha telah sampai di lantai tiga, dimana kamarnya berada.
Karen Agatha belum mengantuk, jadi dia memutuskan untuk melihat pakaian milik Agatha asli. saat dia masuk kedalam Walk in closet, langsung terlihat jejeran sepatu snikers disana, lalu sebuah kemari kaca yang berisi berbagai high heels, disampingnya ada lemari kaca lagi yang berisi berbagai perhiasan dan aksesoris, lalu disebelahnya lagi ada berbagai macam tas dari berbagai merek ternama.
Saat Agatha membuka lemari pakaian, langsung lah terpampang sebuah baju kekecilan dan kurang bahan disana.
"Wasu! Bajunya kok pada gini sih? Seleranya rendah banget," ucap Agatha.
"ini gimana ceritanya? Ada baju kaos nggak ya?"
Agatha mencari kaos didalam lemari besar tersebut. Lama mencari akhirnya dapat, walaupun hanya empat buah kaos, tak apa lah.
"Tem, pakaian kurang bahan dan mencolok di lemari buang di gudang aja," suruh Agatha.
Agatha segera keluar dari Walk in closet, ia akan istirahat, karena nanti sore ia akan keluar untuk membeli beberapa barang.
🙈 🙈 🙈
Setelah makan siang tadi, Agatha segera pergi ke mall terkenal di kota ini. Setelah melakukan perlahan selama 20 menit, akhirnya Agatha telah sampai di mall, segera ia masuk dan ke toko pakaian wanita.
Sampai disana, Agatha segera mengambil beberapa kaos, sweater, celana pendek dan tidak lupa piyama. Dirasa sudah cukup Agatha segera membayarnya lalu keluar dari sana, ia berencana untuk berkeliling.
"Tuan, anda mendapatkan misi,"
"Misinya apaan tuh?" tanya Agatha. Tentunya mereka berbicara dalam hati.
"Tuan harus pergi ke taman, lalu selamatkan seorang anak kecil yang akan di culik. Bila misi tuan berhasil, maka Tuan akan mendapatkan 200 poin"
Ya/Tidak
"Ya, gue terima. Kan lumayan tuh nambah poin."
***
Agatha telah sampai di taman yang dikatakan oleh Sistem tadi.
"Tem, kapan? Ini kok nggak ada? Lumutan nih gue nunggunya," ucap Agatha dalam hati.
"Apakah nona melihat seorang anak kecil berpakaian pink dengan rambut dikepang satu?"
"Liat, nih dia lagi main," jawab Agatha.
"Tunggu saja Nona,"
"Oke,"
Tidak lama setelah itu Agatha melihat seorang pria berpakaian hitam dengan penutup diwajahnya.
"Segera selamatkan anak itu, Nona,"
Tanpa berkata ataupun membalas sistem, Agatha segera memukul pria berpakaian hitam itu. Jangan kira Agatha hanya gadis biasa yang tidak bisa bela diri, Agatha ini lulusan anak taekwondo.
"Minggat sono lu, bikin mata sepet aja!" sarkas Agatha. Pria itu segera pergi dari sana dengan lari terbirit-birit.
"adek nggak papa?" tanya Agatha pada anak kecil itu.
"Ala nggak papa,kak," jawabnya.
"Kamu kenapa sendiri? Orang tua kamu mana?" tanya Agatha.
"Ala nggak sendiri, Ala pergi sama Abang. Tapi, Abang tadi bilang mau ke toilet bentar," jawabnya.
"Oh ya, kita belum kenalan. Kenalin nama kakak Agatha, kamu bisa panggil kak Aga atau kak Tata," ucap Agatha seraya mengulurkan tangannya yang dibalas oleh anak kecil dengan panggilan Ala tersebut.
"Aku Arshala, kakak bisa panggil aku, Ala," balasnya.
"Wah, namanya cantik banget kayak orang nya," puji Agatha.
"Kak Tata juga cantik kok," balas nya.
"Mending kita duduk disana, nungguin Abang kamu," ajak Agatha yang diberikan anggukan kecil oleh Arshala.
Mereka menghabiskan waktu bersama hingga datang seorang lelaki dengan perawakan tinggi, yang sepertinya adalah Abang dari Arshala.
"Abang!" seru Arshala.
"Kamu nggak papa? Abang denger tadi ada yang mau nyulik kamu," tanya lelaki itu.
"Ala nggak papa, Abang. Tadi Ala diselamatin sama Kak Tata," jawab Arshala sambil menunjuk Agatha.
"Terimakasih Tata, saya tidak tau apa yang akan terjadi bila tidak ada kamu," ucapnya.
"Sama-sama Bang," balas Agatha.
"Perkenalkan, nama saya Delix," ucap lelaki itu.
Deg
"Itukan nama tokoh Protagonis kedua," Batin Agatha.
"Anda benar Nona, dia adalah tokoh Protagonis pria yang kedua,"
"Agatha," balas Agatha.
"Namanya cantik, seperti orang nya," puji Delix.
"Kamu juga begitu," balas Agatha.
Mereka mengobrol sejenak hingga suara dering telepon yang membuat obrolan mereka terputus.
"Saya pamit Agatha, sekali lagi terimakasih," ucapnya.
"Sama-sama, Bang," balas Agatha.
"Dada Kak Tata," kata Arshala dengan melambaikan tangannya. Agatha pun membalas lambaian tangan Agatha.
Merasa tidak ada yang diperlukan lagi di taman, Agatha pun memutuskan untuk pulang.
Sesampainya di mansion, ia langsung masuk dan membersihkan dirinya. Setelah itu barulah dia beristirahat.
\*\*\*
Agatha telah bangun sedari tadi, bosan dikamar, ia pun pergi turun kelantai dasar. Agatha berencana untuk membantu masak para koki.
Sesampainya di Dapur ia melihat beberapa koki yang sedang memasak.
"Selamat sore, Nyonya. Maaf bila kami tidak menyadari kedatangan anda," ucap salah satu koki.
"Tidak apa," balas Agatha.
"Boleh aku yang memasaknya?" tanya Agatha.
"Tapi Nyonya ..."
"Sudah biar aku yang memasak, kalian tinggal membantuku saja," sela Agatha.
Agatha berencana untuk membuat beberapa menu yaitu fire chicken fillet, ayam pedas tiram, lapis daging, telur balado, sup dan ayam goreng favorit dari si bungsu.
Agatha menghabiskan waktu selama tiga jam lebih di dapur. Tentunya Agatha membuatnya tidak sendiri, dia dibantu oleh para koki dan sudah pasti para koki dibawah kendalinya.
"Baunya sangat harum, pasti masakan Nyonya sangat enak," puji salah satu koki.
"Kalian bisa saja," balas Agatha.
"Yasudah, aku naik keatas terlebih dahulu," ucap Agatha.
Saat Agatha akan naik lift ia tidak sengaja berpapasan dengan seorang remaja. Dia yang tidak tau remaja itu siapa, pun hanya diam saja. Hingga sampai di lantai tiga, ia segera masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan dirinya.
Sebentar lagi makan malam akan akan tiba jadi Agatha segera turun, kali ini ia menggunakan tangga, setelah melewati tangga dari lantai tiga ke lantai dua, saatnya dia melewati tangga lantai dua ke lantai satu. Ini lah yang dia tunggu-tunggu.
Agatha segera menaiki pegangan tangga dan meluncur bak prosotan disana. Seketika para maid yang sedang lewat dibuat panik.
"Nyonya!" seru salah satu maid.
Hap
Agatha mendarat sempurna dilantai, yang membuat para maid bernapas lega.
"Apakah kau bodoh? Bila tadi dirimu tidak mendarat dengan sempurna, bisa-bisa kau masuk ke rumah sakit kembali," cerca seorang remaja.
Tanpa membalas perkataan dari remaja gaje itu, Agatha segera melangkahkan kakinya menuju dapur dengan langkah pelan sesekali bersenandung dan berloncat kecil.
Saat sampai di dapur dia melihat seorang pria dan dua anak-anak. Agatha tebak pasti itu Xavier dan anak sambungnya, Agatha mendudukkan dirinya di hadapan seorang remaja.
"Tem, yang didepan gue ini siapa?"
"Dia adalah Arshaka dan disamping nya adalah Zaqiel,"
"Terus yang tadi berarti Xalzero?"
"Benar Tuan,"
Mereka mulai makan malam dengan khidmat, hingga suara dari Zaqiel membuat mereka, lebih tepatnya Xavier, Arshaka dan Xalzero mengalihkan perhatian mereka pada Zaqiel.
"Eumm, makanan ini enak. Tidak seperti biasanya, apakah Daddy memperkerjakan koki baru?" ucapnya dengan bertanya pada akhir.
"Daddy tidak pernah memperkejakan koki baru lagi," jawab Xavier.
"Hei Elie, siapa yang memasak ini?" tanya Zaqiel pada maid yang ada disana.
"yang memasak semua ini adalah Nyonya Agatha, Tuan muda," jawab Elie yang membuat mereka langsung memandang kearah Agatha yang sedang memakan Fire chicken filletnya. Agatha yang merasa dipandang pun balik memandang mereka dengan tatapan bertanya.
"Mengapa kalian memandang ku?" tanya Agatha seraya memasukkan satu fire chicken fillet.
"Apakah benar kau yang memasak semua lauk ini?" tanya Xavier yang dijawab dengan anggukan kecil oleh Agatha.
"Benarkah?" tanya Zaqiel.
"Ya, memangnya kenapa? Apakah masakannya tidak enak?" tanya Agatha.
"Tidak, ini sangat enak sekali," jawab Zaqiel.
"Begitu ya," gumam Agatha.
"Aku sudah selesai," ucap Agatha, setelahnya segera ia pergi dari sana meninggalkan mereka. Setelah kepergian Agatha, mereka melanjutkan makan yang sempat tertunda.
...***...
***
1335 kata
***
Makasih buat yang udah baca ceritanya😄
kalau semisal ada kesalahan dalam perkataan atau penulisan, tolong dikoreksi.
Maaf gaje, wkwk😌
Semoga suka sama part yang kali ini,
See you next part
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
silent reader🤫
ini si agatha perannya apaan dah thor ko gk di jelasin sih cuman tau di pemeran antagonis doang
2023-11-16
0
IndraAsya
👣👣👣
2023-10-21
0
Mami El
kayaknya nya masih fine fine aja ..,😊
2023-10-10
0