"Waduh…anak gadis ibu hari ini terlihat cantik dan sepertinya ceria sekali,iya kan yah?"goda bu siti pada sang anak semata wayang yang memang hari ini aura yang naya pancarkan terlihat berbeda dari biasanya.
"Anak kita memang cantik bu,siapa dulu ibunya"sahut pa rahmat yang sedang sibuk memindahkan nasi goreng ke piringnya.
"Terima kasih ayah"sahut naya sambil menyuapkan satu sendok nasi goreng buatan sang ibu ke mulutnya.Akhirnya suasana makan pun hening hanya terdengar suara sendok dan garpu yang saling bersahutan.Dan setelah menyelesaikan sarapannya naya sempat membantu ibunya untuk merapikan meja makan dan mencuci piring karena jam masih menunjukan pukul 6 pagi itu artinya naya masih punya banyak waktu untuk membantu ibunya.Karena kebetulan jarak rumah naya dari sekolah pun tidak terlalu jauh hanya sekitar 3km dan bila ditempuh oleh angkutan umum hanya butuh waktu sekitar 20 menit.
"Bu…yah..naya berangkat duluan yah"ucap naya sambil menyalami tangan kedua orang tuanya.
"Loh kamu ga bareng ayah aja biar lebih cepat juga"tawar pa rahmat pada naya sambil menyalakan mesin mesin motornya.
"Hari ini naya berangkat bareng jihan yah soalnya tadi malam udah janjian juga mau berangkat bareng"jawab naya cepat karena terlihat jihan sudah melambaikan tangannya di depan rumahnya.
"Oh yaudah kamu hati hati yah nak,bu kami berangkat yah assalamualaikum…"pamit pa rahmat pada istrinya.Akhirnya naya dan ayahnya meninggalkan rumah dan berangkat ke tempat mereka masing masing naya ke sekolahnya sedangkan ayahnya menujuke toko klontongnya.
"Nay….maaf yah nanti pulang sekolah kayaknya aku gak bareng kamu yah?aku janjian sama bagas mau ke toko buku."ucap jihan pada naya,saat ini mereka sedang berada di dalam angkot.Dan bagas itu adalah pacarnya jihan mereka berpacaran sudah sejak lama semenjak mereka duduk di bangku smp.Sungguh membuat hati naya iri sebenarnya karena cinta sahabatnya itu bersambut sedangkan dia hanya bisa merutuki kisah percintaannya yang tidak tahu akan dibawa kemana dan akan berakhir seperti apa karena cinta rahasianya itu.
"Yaudah ga apa apa han..kamu jalan saja sama bagas,lagian aku udah gede kan masa iya gak bisa pulang sendiri"kekeh naya pada jihan.Jalanan yang biasanya macet kini terasa lebih lancar sehingga tak kurang dari 20 menit naya dan jihan turun dari angkutan umum dan langsung melangkahkan kaki mereka menuju gerbang sekolah yang terlihat sangat menjulang tinggi.
"Nay..kamu ke kelas duluan aja yah aku ke toilet dulu mules"ucap jihan sambil memegang perutnya.
"Yaudah sana…dasarrrr…awas bau"ejek naya pada jihan yang terlihat sudah berlari mencari kamar mandi terdekat.Naya pun melanjutkan langkahnya menuju ruangan kelas sebelas yang berada di lantai dua
Huufffffttttt…..
Tampak naya menghela nafas serta mendaratkan bokongnya di kursi yang terbuat dari kayu itu.Suasana kelas masih terasa sepi karena masih pagi juga jadi belum banyak yang datang.
Tap tap tap tap
Terdengar suara langkah kaki yang mendekat kearahnya seketika naya yang posisinya semula sedang menundukan wajahnya di atas meja dengan tangan yang dijadikan bantalan langsung menoleh siapa gerangan.Ternyata arga sudah berada tepat dihadapannya sambil menyunggingkan senyuman manisnya yang selalu membuat naya melayang seperti terbang menuju awan.
"nay…."ucap arga singkat sambil ikut mendaratkan bokongnya di kursi yang berada tepat di sebelah naya karena kursi itu masih kosong karena penghuninya yang tak lain adalah jihan masih sibuk dengan urusan perutnya.
"Tumben sendiri?jihan mana?"tanyanya.
Please ini gak aman buat jantungku arga tolong menjauh jangan seperti ini.
Tentu saja ucapan itu hanya naya ucapkan dalam hatinya.Dia harus berusaha keras terlihat seperti biasa saja karena nyatanya hati dan jantungnya tak bisa di ajak kompromi dan itu membuat gerakan naya semakin kikuk.
"Oh jihan lagi ke toilet dulu,kenapa ga?"jawab naya yang masih saja menormalkan perasaanya.
"Ouhhhhh…udah makan belum?kantin dulu yuk aku belum sarapan nih"rengek arga yang terdengar seperti anak kecil minta makan pada ibunya.
"Aku sudah sarapan ga,yaudah kamu ke kantin aja sana takut nanti pingsan lagi."ledekku.
"Yaaahhh..padahal aku pengen ditemenin,yaudah aku ke kantin dulu yah nay."
Arga berdiri kemudian menghampiri mejanya sambil menyimpan tasnya lalu beranjak meninggalkan kelas menuju kantin.Beberapa menit kemudian tampak suasana kelas semakin ramai karena para siswa sudah mulai berdatangan dan jarum jam pun sudah menunjukan pukul 06.50 dimana 10 menit lagi kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai.Jihan yang sudah selesai dengan urusannya pun tampak berlari kecil menuju kelas.Sedangkan naya matanya masih saja menatap pintu masuk memperhatikan satu per satu orang yang masuk ke dalam.Tapi naya tak menemukan orang yang dicarinya.Siapa lagi kalau bukan arga,laki laki itu sedang berada di kantin,naya takut arga lupa kalau jam pelajaran pertama ada ulangan harian bahasa indonesia.Tanpa pikir panjang naya merogoh sakunya mengambil ponsel dan langsung mengirim pesan singkat pada arga.
Masih di kantin???
Jam pelajaran udah mau di mulai?ada ulangan bahasa indonesia.
Tak butuh waktu lama tanda centang abu berubah biru,tanda pesannya sudah dibaca arga.Tak lama ponselnya pun kembali bergetar menandakan adanya pesan masuk.Benar saja pesan itu dari arga.
Iya udah selesai ini mau ke kelas.
Tak sadar naya menyunggingkan senyumannya tatkala membaca balasan pesan dari arga dan itu tak luput dari perhatian jihan yang dari tadi memperhatikan sahabatnya yang sibuk dengan ponselnya sambil terus menerus menebar senyumannya.
Aneh…gumam jihan dalam hatinya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments