Aku mengerjapkan mataku, dan terbangun sepertinya aku ketiduran semalam. Aku melirik ke arah balkon dan mengintip dari celah horden yang terbuka tertiup angin ternyata diluar masih gelap. Wah ternyata masih malam, jam berapa sekarang. Saat aku ingin bangun dan meraih hpku yang ada dinakas samping tempat tidur aku merasakan ada lengan yang memeluk perutku erat membuatku tidak bisa bergerak, tunggu tangan ? aku menoleh kebelakangku cepat dan menabrak wajah seseorang yang memelukku. Disaat tanganku menggapai tangan yang sedang memelukku dan memindahkannya tapi tangan itu tidak bisa aku lepaskan malah semakin erat memelukku, aku memalingkan muka lagi ke depan tak mau kejadian tadi terulang lagi. “lepasin..” desisku tajam. Jangan-jangan dia adalah penjahat.
Laki-laki itu bergumam dan mengecup pipiku “mau kemana... tidur saja”
Saat aku tersadar itu suara siapa aku langsung tambah berontak tidak mau berurusan dengannya lagi, aku takut kejadian tadi terulang lagi.
“sayang... hei” aku tetap mencoba memberontak dan melepaskan diri. Bayu mengetatkan pelukannya.
“sayang... dengarkan aku dulu.. oke, jangan gini kita omongin baik-baik hmm” ucap Bayu mencoba untuk membujukku tapi aku tetap berontak menggeliat agar terlepas dari pelukannya, aku masih marah mengingat kejadian itu.
“Sayang ! dengarkan aku, kamu bakalan nambah masalah kalo gini terus !!!” bentak Bayu yang membuatku langsung terdiam. Takut dengan bentakannya.
Bayu bangun menyalakan lampu tidur dan melapaskan aku dari rengkuhannya, aku diam menunduk tidak mau berhadapan dengannya. Bayu duduk bersandar di kepala tempat tidur “duduk..” perintahnya tegas.
Aku masih bergeming tidak mau melaksanakan perintahnya “sayang, kamu mau membuat ini lebih mudah atau lebih sulit hmm” ucapnya dengan nada mengancam, akhirnya aku menuruti perkataannya untuk duduk, saat aku sudah duduk bersilah dia menarikku dan meletakkanku dipangkuannya menghadapnya.
Aku langsung terkesiap kaget karena tidak menyangka dia akan melakukan hal itu, aku mencengkeram kaus yang dia pakai dan menunduk “lihat aku..”
“cobalah buat hal ini lebih mudah..” ungkapnya. Aku masih menunduk
“aku bisa melakukan apa saja, untuk membuatmu buka mulut, atau menyingkirkan semua orang yang sudah mengganggu pacarku...” aku bergerak gelisah tidak nyaman dengan posisi ini.
“hmmm.. mungkin aku bisa mulai menggunakan cara kasar, atau menyingkirkan Adrian..” ucapnya mengancam aku terkesiap lalu mendongakkan kepalaku dan menatapnya. “apa maksud kamu” ucapku bertanya tidak mengerti.
“bukannya aku udah pernah bilang ? aku ngga suka kalo pacarku terlalu dekat dengan cowok lain” ucapnya dengan menatapku tajam. “Adrian itu temen kamu... kamu gila ya” dia menghela nafas sepertinya menahan amarahnya. Ini yang dia bilang untuk berbicara baik-baik. Cih.
“hh... semua itu tergantung kamu, kalo kamu dengerin apa kataku, teman kamu juga bakalan aman... aku ga bakalan nyentuh mereka, kalo kamu dengerin perintahku” ucapnya menyeringai ke arahku. Bayu benar-benar gila dia bahkan tidak memikirkan kalau Adrian itu sahabatnya. Sial. “Adrian bahkan tidak ada sangkut pautnya dengan masalah kita.. kamu gila Bay” ucapku masih tidak menyangka dengan apa yang dia pikirkan. “kamu kira aku ngga liat tadi, kalo kalian pelukan di tangga atas hmm...”
Mataku membelakak lebar mendengar perkataannya, kaget.”jadi hanya karna masalah itu..” ucapku tidak percaya “dia hanya menolongku..”
“kamu bilang hanya ! buatku itu masalah besar, harus berapa kali aku bilang, aku ngga suka kalo pacarku berdekatan dengan cowok lain!!! “ ucapnya membentak tepat didepan mukaku, aku hanya bisa menutup mataku kaget, menunduk memegang tanganku erat menahan getaran dari tubuhku yang ketakutan.
“harus ada penjelasan untuk masalah ini, bukan ?” ucapnya sengit.
“harusnya aku denger penyesalan dari kamu kan” Bayu menambahkan.
Aku menarik nafas dan membuangnya secara perlahan menenangkan hatiku lalu mendongak dan menatap mata Bayu yang menatapku tajam, akhirnya aku menyerah
“ak... aku minta maaf” bersamaan dengan air mataku yang mengalir.
“karena tidak menuruti kamu” sambungku.
“good girl” dia menyeringai dan tersenyum bahagia karena telah mendapatkan apa yang dia mau.
Lalu Bayu menghapus air mataku dengan kedua tangannya dan membenamkan kepalaku ke dada bidangnya. Aku hanya bisa menangis sesenggukan, dia bahkan tidak meminta maaf atas apa yang telah dia lakukan terhadapku yang membuatku marah dan mendorongnya lalu lari ke kamar, dia hanya memikirkan kesalahanku tanpa mengingat kesalahannya sendiri. Brengsek. Dan aku terjebak dengan lelaki brengsek.
Bayu mencium kepalaku berkali kali, mengusap punggungku untuk membuatku tenang dan menghentikan tangisku lalu mempererat pelukannya. Aku hanya memejamkan mata merasa tak berdaya dan pasrah dengan apapun yang dia lakukan. Bayu mengangkatku dan merebahkanku tidur dilengannya sambil membenamkan kepalaku ke dada bidangnya dan memelukku sepanjang pagi itu. Jika tahu akan seperti ini aku lebih baik tidak bangun tadi.
^^^
Aku terbangun karena ada sesuatu yang mengusikku, padahal aku hanya ingin bermalas-malasan bersama ranjang ini. Saat aku mulai tersadar aku merasakan ada seseorang yang mencium leherku, pipiku kemudian mengusap dahiku lembut.
“wake up snow white..” ucap Bayu yang sedang mencium dahiku.
Aku membuka mata dan mendapatinya tengah tersenyum manis dihadapanku dia sudah mandi sepertinya karena rambutnya yang masih basah dan hmm wangi.. Aku hanya mengerjapkan mata, menguceknya kemudian menarik selimut dan menenggelamkan tubuhku lagi, Bayu berlalu membuka horden kemudian membuka lemari, menoleh kearahku dan berdecak karena melihatku menenggelamkan diri kedalam selimut lagi.
“sayang... aku ngga suka kamu males-malesan kaya gini” ucap Bayu menyeret selimutku, aku mengerang tidak mau berpisah dengan selimut dan bantalku.
“mereka melarangku pergi..” ucapku ngaco dan menutupi wajahku dengan bantal dan memeluk gulingku sayang, Bayu hanya tertawa geli melihat kelakuanku ini, saat aku mendengar langkah kaki yang menjauhi tempat tidur kupikir Bayu menyerah membangunkanku tapi,
“kamu mau melanjutkan adegan di sofa kemaren..” seru Bayu diambang pintu “aku seneng kalo kamu mau lanjutin..” tambahnya, yang membuatku langsung bangun dan berlari ke kamar mandi Bayu tertawa terbahak-bahak dan berjalan menuruni tangga. Jangan sampai kejadian itu terulang lagi ucapku membatin. Sial.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments