C

-C-

Pernyataan

Selesai aku mandi aku mengenakan baju yang sepertinya sudah disiapkan Bayu di kasur, well aku rasa aku tidak suka dengan dress itu. Bukannya kita hanya makan malam dibawah ngapain juga memakai dress. Akhirnya setelah menimbang-nimbang aku membuka lemari yang ada disitu dan dapat terlihat banyak sekali dress cantik, sejak kapan baju ini ada disini aku mencari sesuatu yang bisa dipakai dilemari itu. Saat aku sedang mengenakan kaos yang bermotif mickey mouse berwarna putih dan hot pants yang senada. Hpku berbunyi menandakan ada sms dari Bayu yang menyuruhku untuk segera turun dan makan malam. Setelah aku turun dan berjalan kearah dapur dapat aku lihat anak-anak yang lain sudah menungguku duduk ditempat makan, ada bangku kosong disamping kanan Bayu yang duduk di kursi puncak seperti kepala keluarga saja, sepertinya kursi itu sudah disiapkan untukku. Akupun duduk disana, mengamati orang-orang yang ada disekitarku disampingku ada Adrian dan Wita, dan disamping kiri Bayu ada Nino dan Syela yang memandangku sinis, ada apa dengan gadis itu. Disamping Syella ada Fian dan Gabby. Wait... Gabby ? aku membelakakan mata dan melotot ke arah Gabby yang hanya dibalas cengiran gaje olehnya. Sampai akhirnya aksi melototku dibuyarkan oleh Bayu “oke.. ayo makan”

Aku hanya menghela nafas dan mulai membalik piring “untuk apa helaan nafas itu princes..” aku hanya melirik sinis kearah Adrian yang hanya dibalas senyuman geli darinya.

“ambilin aku nasi sama lauknya yang...” seru Bayu manja. Asli. Geli.

“dasar manja loe bay” sengit Ian yang hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan sahabat karibnya. Aku hanya menurut saja diperintah seperti itu, daripada Bayu menunjukan taring jahatnya, aku menanyakan dia mau lauk apa saja mengambilkannya dan menaruh dipiring lalu meletakkannya dihadapan Bayu. “makasih..” ucapnya girang. Behh. Yang lain tidak memperdulikan interaksiku dengan Bayu mereka asik makan sendiri kecuali Syella yang seringkali ketangkap basah olehku sedang melirik sinis ke arahku dan menatap memuja ke arah Bayu.

Selesai makan kami semua pindah keruang TV aku hanya mengikut saja tanpa mau banyak tanya, aku duduk dipojok sofa sambil mengangkat kakiku dan menyilangkannya, Bayu duduk disampingku dan tangannya merangkul bahuku, mengusap kepalaku dan menyandarkannya dibahunya sambil sesekali mengecup ubun-ubunku sayang. Ugh. Kalau dia melakukannya dengan tulus aku pasti akan jatuh kepelukannya.

Seperti biasa Adrian dan Wita mereka selalu bertindak dengan mesra didepanku. Behh. Adrian yang duduk di sofa single didepanku dan Wita yang duduk dipangkuannya dan bercanda yang diselingi cekikikan keras. Sangat mesra pemirsah. Sedangkan Nino dan Syella lebih parah, mereka malah sudah melakukan aksi diatas rating yang tidak baik untuk pertumbuhanku. Sialan. Well setidaknya aku masih berumur 15 tahun dan harus disuguhi pemandangan yang seperti itu. Menyebalkan. Sepertinya yang berkelakuan normal disini hanya aku dan Bayu dan tentu saja Gabby dan Fian yang malah sedang bertengkar, sepertinya Fian ingin dimanja tapi Gabby menolak. Hak hak. Lagian Gabby kan sama sepertiku masih polos.

Aku menghela nafas dan melihat kedepan lagi ke arah tv tapi akhirnya aku urungkan karena live show yang ditunjukan oleh Nino dan Syella diatas karpet. “what was that for..?” ucap Bayu sampai aku mengendikan daguku kearah Nino dan Syella, aku menutup muka dengan telapak tanganku walaupun sesekali melirik dari celah jariku. Hehe.

“Get a room, dude” seru Bayu. Semuanya menoleh ke arah Bayu lalu menoleh ke arah Nino, Nino yang sadar dengan keadaan akhirnya berdiri dan membawa Syella kekamar mereka. Aku yang sudah rebahan dipangkuan Bayu melihat ke arah Bayu yang sedang fokus ke arah TV walaupun tangannya masih mengusap kepalaku.

“ada apa...” serunya masih memandang ke arah TV

“mana remotnya” aku menengadahkan tanganku meminta.

Setelah remot ada di tanganku aku mengganti saluran Tv-nya mencari acara yang aku sukai. Akhirnya setelah melalui pemikiran yang matang dan melalui beberapa pertimbangan aku putuskan untuk memilih saluran Global TV saja yang sedang menampilkan Naruto the movie. Hehe. Bayu diam saja sepertinya dia menerima saja apa acara yang aku pilih, sedangkan Ian dan Wita malah tidak melihat Tv sama sekali sibuk bermesraan, Fian dan Gabby menghilang entah kemana padahal aku mau menginterogasi Gabby sebenarnya ada hubungan apa antara dia dan Fian. Bayu mengangkatku dan mendudukanku dia memelukku dari samping, aku ? aku berpura-pura tetap fokus kedepan karena jantungku sudah berdebar tidak karuan. Lagi. Selalu seperti ini, dasar hormon.

Bayu menenggelamkan kepalanya di leherku yang tidak tertutupi rambut karena aku mengikatnya asal tadi. Dia menghirup nafas dalam dan mengendus leherku yang membuatku merinding “i love your smell..” dan mengigitku, aku sempat merintih, untung saja aku tidak mengeluarkan suara yang menjijikan.

Aku berusaha melepaskan kungkungan Bayu tapi tetap saja susah, pelukannya erat sekali dan kepalanya semakin tenggelam dileherku dia terus mengecup menjilat bahkan menggigitnya lagi dan lagi, aku menggelinjang tidak tahu apa yang sedang aku rasakan ada perasaan aneh yang menyusup agar membiarkan Bayu tetap melakukan itu tapi logikaku berkata bahwa ini salah, tidak seharusnya terjadi. “Bay... please stop” aku merintih untuk bisa lepas.

Akhirnya Bayu berhenti dia menatapku tapi aku memalingkan wajahku, dan dia mengambil daguku dan menghadapkan ke arahnya, aku tetap mengelak tidak mau menatap matanya aku takut. “lihat aku” tegasnya.

Walaupun aku masih merasa takut, tapi karena cengkeraman tangan Bayu didaguku yang semakin lama semakin terasa menyakitkan aku akhirnya menghadap wajahnya. Dapat kulihat sorot matanya yang sama seperti yang pernah aku lihat waktu kita ada di Uks, sorot mata yang membuatku takut karena sorot matanya seperti ingin menelanku aku menunduk, takut. “sst... hei jangan takut oke ?” aku bergeming tidak mau mengangkat wajahku. Tangannya mencengkram daguku lagi dan mendongakkannya

“sayang..” ucapnya, aku tegang.

“aku ngga suka kalo pacar aku tidak mendengarkanku dan menurutiku” ucapnya memperingatkan.

Aku mengalah dan menatapnya, aku diam saja sedangkan dia mengusap kepalaku menyingkirkan rambutku yang menjuntai nakal kedahiku dan menyelipkannya ke belakang telingaku. Jantungku semakin tidak karuan dan menggebu-gebu aku takut Bayu dapat mendengarnya karena jarak kita yang sangat dekat dan berhadapan. Bahkan pahaku menyentuh celana jins pendeknya yang belel sepertinya memang dia sengaja memotongnya asal, walaupun dia hanya memakai kaos berwarna putih dan celana jins jelek itu dia tetap menawan. Ugh. Lama-lama aku bisa jatuh kepesonanya.

Bayu mendekatkan wajahnya ke arahku mula-mula dia mencium dahiku lalu turun ke kedua mataku bergantian kemudian kedua pipiku, hidungku, dan terakhir bibirku. Dia mengecup bibirku lagi, lagi dan lagi sampai tiga kali dan yang terakhir dia tidak hanya mengecupku dia menciumku dalam, aku memejamkan mata karena Bayu pun memejamkan matanya sangat menikmati dan meresapi apa yang sedang dia lakukan, dia menggigit bibir bawahku, aku tersentak dan membuka mulutku lalu ada sesuatu yang mendesak masuk kedalam mulutku akhirnya aku membuka mata sedikit dan tersentak karena lidah Bayu memasuki mulutku karena aku takut aku menutup mataku kembali, lidahnya mengeksplorasi mulutku mengabsen gigiku, dan membelit lidahku sepertinya mulutku terasa seperti orange jus karena aku meminumnya tadi sedangkan mulutnya terasa seperti fanta yang diminumnya tadi. Karena aku tidak tahu apa-apa tentang french kiss, aku hanya mengikuti naluriku untuk menciumnya balik, dapat aku rasakan Bayu menggeram senang dia mendorongku bersandar ke sofa, sekarang aku berada dikungkungannya. Lagi. Bayu memperdalam ciumannya sampai aku merasakan tangannya tengah menyusup kedalam kausku dan mengusap punggungku aku tersadar dan berontak untuk menghentikannya aku takut, Bayu mengira bahwa aku memperbolehkannya melakukan hal yang lebih.

Aku takut ini akan terus berlanjut ke sesuatu hal yang tidak baik, aku menekan dadanya mendorong dengan sisa tenagaku memukul-mukulnya, aku benar-benar takut, Bayu tidak mendengarkanku dia terus saja menelusuri tubuhku, dan mulai mengusap-ngusap perut mencoba menenangkan tapi bukannya tenang aku malah merasa makin gelisah dan takut, dia mengusap pusarku, saat tangannya semakin bergerak ke atas, aku langsung menangkap tangannya, tapi dia malah menangkap kedua tanganku dengan tangannya dan meletakkannya di atas kepalaku dengan digenggam oleh satu tangan kirinya, dan melanjutkan menjelajah tubuhku dengan tangan kanannya. Aku semakin frustasi dan takut, saat dia telah menyentuh dadaku dan meremasnya aku mendesah namun terbungkam mulutnya, aku mulai bergetar, seakan mengerti aku kehabisan nafas Bayu melepaskan mulutku dan turun untuk menciumi dan menghisap leherku, aku yang sudah tidak tahan lagi dan semakin takut akhirnya aku meneteskan air mataku.

Awalnya Bayu tidak mengetahuinya dia tetap menciumi leherku dan meremas dada kiriku, akhirnya aku terisak menangis dan Bayu tersadar setelah mendengar suara tangisku. Aku mulai sesenggukan dan terisak. Bayu berhenti dan melepaskan kedua tanganku yang telah memerah dikedua pergelangannya. Aku semakin terisak dan menekuk kedua lututku lalu menenggelamkan wajahku disana aku malas melihat wajahnya, aku tidak peduli apa yang dia pikirkan aku tidak suka dia memperlakukanku seperti ini, walaupun teman-temanku banyak yang sudah pernah melakukannya tapi aku tidak mau seperti mereka.

Bayu mencoba memelukku tapi aku mendorongnya dan berlari menaiki tangga menuju ke kamar, disaat aku sudah ditangga teratas aku berpapasan dengan Adrian yang baru saja keluar dari kamar dan akan menuruni tangga, dia melihatku yang menangis sesenggukan, dan mencengkram tanganku menghentikanku dan akibat dari tarikannya yang terlalu kuat aku jatuh dipelukannya “hei... whats wrong princess..?” ucapnya khawatir.

Aku diam saja dan menjauh darinya mencoba melepaskan tanganku dari cengkramannya “hei ada apa, bilang sama gue...hm” Ian berkata lembut.

Aku tetap diam bergeming dan menghentakkan tanganku setelah terlepas aku langsung lari dan masuk kekamar dan tidak lupa untuk menguncinya lalu merebahkan tubuhku dan menangis sesenggukan menenggelamkan kepalaku dibantal sampai akhirnya aku terlelap karena kelelahan menangis.

Terpopuler

Comments

Lailul Hidayati

Lailul Hidayati

kyknya Bayu psyco y

2021-03-28

0

pyccolo

pyccolo

g ada yg koment nih??? sepi amat

2020-12-15

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!