Bab 03 Menginap

Sejak malam itu aku terus memikirkan apa yang dibicarakan oleh Dariel padaku. Bahkan aku terus mencoba mengingatnya namun tidak sedikit pun aku mengingatnya dan hanya ingatan bersama Arsan. Ya, memang aku merasa pernah menikah dengan lelaki itu akan tetapi dia sangat jahat padaku hingga saat itu aku menggalami kecelakaan hebat. Tapi saat aku bangun dan sadar, dokter yang merawatku bilang aku di tembak oleh orang hingga membuatku berakhir koma. Jadi mana yang harus aku percaya, aku sendiri pun bingung.

Siang ini aku sudah berada di depan rumah yang mengaku sebagai orang tuaku, bahkan beberapa pelayan menyambutku dengan hangat. Aku belum masuk ke dalam bahkan aku masih berdiri di depan pintu. Aku begitu ragu untuk masuk ke dalam dan bertanya semuanya tentang hubunganku dengan Dariel.

Aku menghembuskan napas panjang, setelahnya aku memberanikan masuk ke dalam menemui orang tuaku. Aku mencarinya dan ternyata mereka sedang berbincang di halaman belakang, aku melangkahkan kakiku bergabung dengan mereka.

“Lucy,” ucapnya tersenyum, bahkan di usianya yang sudah memasuki lima puluh tahun masih terlihat cantik. Ya, dia adalah mamaku, dia pun langsung beranjak dari duduknya dan langsung memelukku.

“Kenapa baru kemari, Mama dan Papa sangat merindukan kamu,” ucapnya kembali.

Aku pun melepaskan pelukan mama, “Maafkan, aku. Aku sibuk dengan pekerjaanku.”

“Apa Dariel memperlakukan kamu dengan begitu keras dan menyurhmu ini itu,” sambung Malvin.

“T-tidak, Pa,” ucapku tersenyum.

Sebelum melanjutkan pembicaraan, Mama mengajakku untuk duduk lebih dulu. Jujur saja aku masih bingung dengan keadaanku saat ini, mungkinkah memang aku hidup kembali dan menjadi orang lain? Akan tetapi wajahku saat ini atau pun sebelumnya tidak jauh berbeda.

“Apa, kamu datang kemari mau bertanya tentang hubunganmu dengan Dariel?” tanya Papa.

Aku hanya bisa mengangguk, sedangkan mama yang berada di sampingku mengelus punggungku dengan lembut dan senyuman bibirnya yang terlihat manis.

“Seharusnya Papa dan Mama membawamu pergi untuk berobat di rumah sakit yang canggih sehingga kamu tidak akan seperti ini. Namun karena keadaanmu saat itu yang tidak memungkinkan jadi kami hanya bisa berdoa kamu akan baik-baik saja. Tapi papa sangat kagum dengan Dariel yang begitu sabar menunggumu bangun, tapi ingatanmu hilang dan kata dokter hanya mengingat moment tertentu,” ucapnya.

“A-apa benar aku dan Dariel akan menikah?” tanyaku.

“Ya, kalian berdua akan menikah karena sebelumnya kalian sudah bertunangan namun tuhan berkehendak lain dengan membuatmu dirimu harus berbaring di rumah sakit dan mengalami koma,” ucap Papa kembali.

Kenapa bisa aku melupakan moment itu dan kenapa yang ada di ingatanku hanya Arsan mantan suamiku. Namun Papa dan Mama tidak pernah mengatakan jika sebelumnya aku pernah menikah.

“M-maaf, Pa, Ma. A-apa sebelumnya aku pernah menikah?” tanyaku pelan dengan menundukkan kepalaku karena tidak berani menatap Mama dan Papa.

Namun mereka berdua tertawa, apa aku salah bertanya? Atau pertanyaanku memang sangat lucu sehingga membuat mereka tertawa.

“Bagaimana bisa Lucy, pertanyaan konyol itu kamu tanyakan. Dariel saja untuk mendapatkan kamu saja membutuhkan kesabaran begitu ekstra, tentu saja kamu belum pernah menikah,” ucap Mama.

“Ya, apa yang dibilang mama kamu benar. Pertanyaan macam apa yang kamu tanyakan barusan Lucy,” ucap Papa.

Ternyata sangat begitu rumit keadaanku saat ini, namun aku harus berusaha mengingat siapa sebenarnya aku.

Malam harinya kami pun makan malam bersama di rumah orang tuaku dan tentu saja Dariel juga ada karena Papa menggundangnya. Bahkan sepanjang makan malam Papa dan Dariel hanya membahas pekerjaan sedangkan aku dan mama akan menanggapinya sesekali.

Selesai makan malam Dariel mengajakku untuk kembali bersama, dia akan mengantarkan aku kembali ke apartemen. Sebenarnya orang tuaku menyuruhku untuk tinggal di rumah namun aku menolak dan berakhirlah saat ini aku berada di mobil Dariel. Bahkan sedari tadi aku hanya diam saja tanpa ingin berbicara kepadanya, aku sibuk dengan pikiranku sendiri tanpa sadar mobil Dariel sudah berhenti namun bukan di basemant apartemenku. Aku sendiri juga tidak tahu saat ini aku dimana.

“Dimana ini? Ini bukan apartemenku,” ucapku menoleh ke arah Dariel.

Lelaki itu tersenyum, “Apartemenku, aku mau malam ini kamu menginap di apartemenku. Aku juga tidak mau menerima penolakan.”

“A-apa? Aku tidak mau. Kalau begitu aku akan kembali sendiri dengan menaiki taksi,” ucapku kesal namun saat aku mau turun pintu mobil Dariel masih terkunci.

“Jangan berani kabur dariku Lucy, atau kamu akan mendapatkan hukumannya. Menurutlah padaku Lucy, bukankah sebentar lagi kita akan menikah jadi menurutlah padaku,” ucap Dariel.

Menyebalkan bukan? Bahkan dia sangat berani padaku. Memang dasar lelaki brengsek, jika dia menyanyangi pasangannya maka dia akan memperlakukannya dengan baik pasangannya.

“Lucy, bahkan sebelumnya kamu sangat menurut padaku. Bahkan dengan senang hati kamu akan merawatku saat aku sakit dan sesekali kamu akan menginap di apartemenku. Honey, aku hanya ingin kamu kembali mengingatnya moment saat kita bersama. Apa aku salah, namun jika kamu memaksanya maka aku akan mengantarkan kamu kembali ke apartemen kamu,” ucap Dariel.

“Jangan!” teriakku secara reflek, bahkan tanpa sadar aku juga menggengam tangan Dariel dengan erat.

Dariel pun tersenyum dan membawa tubuhku ke dalam pelukannya. “Kamu tahu, aku sangat merindukan kamu. Tolong jangan tinggalkan aku kembali, aku tidak sanggup jika hidup tanpa dirimu.”

Rasa nyaman dan degup jantungku yang begitu cepat membuatku ingin lama di pelukannya. Bahkan saat Dariel memelukku pun aku tidak menolaknya, aku merasakan sesuatu yang berbeda dalam diriku.

Dariel menyuruhku untuk membersihkan diri lebih dulu. Sedangkan dia akan pergi ke ruang kerjanya lebih dulu karena harus menyelesaikan pekerjaannya. Aku pun menurutinya, saat aku membuka lemari yang ada di apartemen Dariel banyak sekali baju wanita. Mungkinkah ini baju milikku? Apa benar dulu aku selalu tidur di apartemen Dariel.

Aku pun segera memilih salah baju dan masuk ke dalam kamar mandi. Guyuran air dingin membuat kepalaku kembali segar dan pikiran yang membuatku terbebani itu sedikit menghilang walau nantinya aku akan memikirnya kembali.

Cupp …

Dariel tiba-tiba saja mencium pipiku, aku begitu kaget karena aku tidak tahu kapan dia masuk ke dalam kamar.

“Kenapa belum tidur? Kenapa melamun? Apa yang kamu pikirkan?” tanyanya.

Aku hanya menggelengkan kepalaku, dan tersenyum pada Dariel. Aku sangat menyukainya dengan perlakuan manis Dariel namun aku juga tidak boleh terlena begitu saja dengan sikapnya. Aku tidak ingin merasakan sakit lagi yang begitu dalam nantinya. Walau pun dia bersikap baik dan sangat tulus menyanyangiku akan tetapi aku masih tidak tahu kedepannya bagaimana dan sebenarnya apa yang terjadi padaku.

Episodes
1 Bab 01 Terbangun
2 Bab 02 Bertemu kembali
3 Bab 03 Menginap
4 Bab 04 Rasa sakit
5 Bab 05 Arsan dan Nayra
6 Lucy
7 Lucy dan Arsan
8 Mansion Dariel
9 Sentuhan Bergairah
10 Kembali bertatap muka
11 Malam Panas
12 Lucy Malvia
13 Merindukanmu
14 Lucy dan Arsan
15 Arsan dan Nayra
16 Dariel Dillbert
17 Ditinggal Lagi
18 Keraguan
19 Masih Ada Rasa
20 Arsan Bebas
21 Rencana Pernikahan
22 Pernikahan Yang Sempat Tertunda
23 Perjalanan Yang Masih Panjang
24 Liburan Berkedok Honeymoon
25 Kehangatan
26 Lucy Sakit
27 Dariel dan Lucy
28 Florensia Dillbert
29 Aurora
30 Bahagia
31 Posesif
32 Florensia dan Ethan
33 Korea Selatan
34 Aurora Dillbert
35 Makan Malam Keluarga
36 Belanja Bahan Kue
37 Aurora 01
38 Aurora dan Lilya
39 Moskow
40 Moskow 02
41 Keindahan Moskow
42 Seni Teater
43 Pementasan
44 Rencana anak kedua
45 Ancaman untuk Aurora
46 Weekend
47 Lucy dan Dariel
48 Masa tua bahagia
49 Pesta Ulang Tahun
50 Aurora
51 Aurora
52 Florensia dan Ethan
53 Lilya
54 Aurora dan Michael
55 Aurora dan Michael
56 Aurora dan Michael
57 Aurora dan Michael
58 Aurora dan Michael
59 Aurora dan Michael
60 Malam Indah
61 Aurora dan Michael
62 Pernikahan
63 Honeymoon
64 Aurora dan Michael
65 Aurora dan Michael
66 Aurora dan Michael
67 Kehangatan Keluarga
68 Kedatanga Florensia dan Ethan
69 Pantai
70 Aurora dan Michael
71 Aurora dan Michael
72 Ditinggal Michael
73 Aurora dan Michael
74 Michael dan Aurora
75 Michael dan Aurora
76 Aurora dan Michael
77 Aurora dan Michael
78 Honeymoon
79 Aurora dan Michael
80 Sebuah Kebahagiaan
81 Bertemu
82 Florensia dan Ethan
83 Keluarga Bahagia
84 Keluarga Bahagia (Tamat)
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 01 Terbangun
2
Bab 02 Bertemu kembali
3
Bab 03 Menginap
4
Bab 04 Rasa sakit
5
Bab 05 Arsan dan Nayra
6
Lucy
7
Lucy dan Arsan
8
Mansion Dariel
9
Sentuhan Bergairah
10
Kembali bertatap muka
11
Malam Panas
12
Lucy Malvia
13
Merindukanmu
14
Lucy dan Arsan
15
Arsan dan Nayra
16
Dariel Dillbert
17
Ditinggal Lagi
18
Keraguan
19
Masih Ada Rasa
20
Arsan Bebas
21
Rencana Pernikahan
22
Pernikahan Yang Sempat Tertunda
23
Perjalanan Yang Masih Panjang
24
Liburan Berkedok Honeymoon
25
Kehangatan
26
Lucy Sakit
27
Dariel dan Lucy
28
Florensia Dillbert
29
Aurora
30
Bahagia
31
Posesif
32
Florensia dan Ethan
33
Korea Selatan
34
Aurora Dillbert
35
Makan Malam Keluarga
36
Belanja Bahan Kue
37
Aurora 01
38
Aurora dan Lilya
39
Moskow
40
Moskow 02
41
Keindahan Moskow
42
Seni Teater
43
Pementasan
44
Rencana anak kedua
45
Ancaman untuk Aurora
46
Weekend
47
Lucy dan Dariel
48
Masa tua bahagia
49
Pesta Ulang Tahun
50
Aurora
51
Aurora
52
Florensia dan Ethan
53
Lilya
54
Aurora dan Michael
55
Aurora dan Michael
56
Aurora dan Michael
57
Aurora dan Michael
58
Aurora dan Michael
59
Aurora dan Michael
60
Malam Indah
61
Aurora dan Michael
62
Pernikahan
63
Honeymoon
64
Aurora dan Michael
65
Aurora dan Michael
66
Aurora dan Michael
67
Kehangatan Keluarga
68
Kedatanga Florensia dan Ethan
69
Pantai
70
Aurora dan Michael
71
Aurora dan Michael
72
Ditinggal Michael
73
Aurora dan Michael
74
Michael dan Aurora
75
Michael dan Aurora
76
Aurora dan Michael
77
Aurora dan Michael
78
Honeymoon
79
Aurora dan Michael
80
Sebuah Kebahagiaan
81
Bertemu
82
Florensia dan Ethan
83
Keluarga Bahagia
84
Keluarga Bahagia (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!