Bab 02 Bertemu kembali

Pagi ini Lucy berangkat lebih pagi dari biasanya, bahkan dia juga membawa bekal untuk sarapan nanti sambil mengerjakan tugas dari atasannya yang menyebalkan. Tidak sampai di situ saja, bahkan hari ini dirinya juga harus lembur bersama dengan atasannya. Bukankah ini sangat keterlaluan untuk pegawai baru?

“Semangat Lucy,” ucapnya.

Dia mulai masuk ke dalam ruangannya dan benar belum ada satu orang pun yang datang. Di sini Lucy mulai duduk dan menyalakan laptopnya dan setelah membuka bekal yang dia bawa lalu mengambilnya dan memasukkan ke dalam mulutnya.

Mungkin sudah ada satu jam Lucy bertatapan dengan laptop dan juga kertas-kertas yang ada di mejanya. Bahkan bekalnya yang dia bawa sudah habis tidak tersisa. Lucy menghentikan sejenak pekerjaannya karena ada yang masuk ruangan. Siapa lagi kalau bukan Arsan, bahkan kini lelaki itu tersenyum padaku.

Arsan juga mendekati ruanganku, dia juga meminta izin padaku dengan bahasa isyarat. Sedangkan aku hanya bisa menganggukan kepalaku dan terpaksa mengiyakan Arsan masuk ke dalam ruanganku.

“Pagi Lucy,” ucapnya tersenyum.

“Pagi juga Ar,” ucapku, lalu menyilahkan Arsan duduk di depanku yang hanya berbatas meja.

Arsan menatapku sejenak dengan senyumannya yang masih terpatri di bibirnya, senyum macam apa itu? Bahkan aku sangat begitu membencinya dan ingin rasanya aku menonjok wajahnya akan tetapi aku tidak bisa melakukannya.

“Lucy, apa dulu kalau memiliki saudara kembar? Kenapa wajahmu begitu mirip dengan mantan istriku dan nama kalian juga sangat mirip namun kau sangatlah berbeda. Kamu lebih cantik dan terlihat anggun,” ucap Arsan.

Aku hanya tersenyum hambar,”Ck! Apa dia bilang? Dasar lelaki tidak tahu malu,” umpatku dalam hati.

Jika semuanya tidak serumit yang aku rasakan maka aku akan menendang Arsan dari ruanganku atau bahkan aku bisa membunuhnya. Namun untuk situasi ini aku masih bingung, sebenarnya apa yang terjadi denganku? Kenapa Arsan tidak mengenaliku. Bagaimana bisa dan dia juga mengatakan bahwa diriku telah meninggal.

“Lucy,” panggilnya.

“Y-ya, ada apa Ar?” tanyaku balik.

“Aku harap kamu tidak pernah tersingung dengan perkataanku, tapi memang kau sedikit mirip dengannya,” ucap Arsan.

Aku hanya bisa menganggukan kepala, “Tidak sama sekali, bahkan aku sangat penasaran dengan wajah mantan istrimu.”

Arsan kembali tersenyum dan menatapku seperti tadi, “Jika kamu tidak keberatan aku akan mengajaknya ke makamnya, itu pun kalau kamu ada waktu,” ucapnya kembali.

“Baik, nanti aku akan memberitahu kamu jika ada waktu,” ucapku, lalu setelah itu aku juga menyuruh Arsa keluar dari ruanganku. Aku sangat muak jika terus lama-lama menatap wajahnya yang seperti malaikat itu.

Siang harinya aku pergi ke kantin untuk makan siang, aku terpaksa mengantri makan siang di kantin karena memang atasanku yang terlewat menyebalkan itu tidak memperbolehkan aku makan siang di restoran yang jauh dari kantor bahkan ke restoran sebrang pun tidak boleh. Lihat saja saja dia juga mengikuti di belakangku untuk makan siang bersama denganku, bahkan banyak dari karyawan kantor sesekali memperhatikan kami dan itu sangat membuatku tidak nyaman.

“Lain kali bapak bisa makan sendiri tanpa harus mengikutiku,” ucapku tanpa menatapnya.

“Itu urusanku dan kamu juga tidak ada hak melarangku,” ucapnya ketus.

Dariel Dillbert, pengusaha muda yang sangat terkenal dan bisnisnya begitu pesat dengan perkembangan yang cukup terbilang cepat. Hanya beberapa tahun dia menggantikan ayahnya, dia sudah bisa mengalahkan beberapa pembisnis lain. Selain sikapnya yang dingin dan playboy, ternyata memang dia dianugerahi iq tinggi, denga nisi kepalanya yang cemerlang itu bisnisnya bisa sukses.

“Lucy, apa kau ada hubungan dengan Arsan?” tanyanya.

Aku pun menghentikan suapanku dan mengarahkan pandanganku padanya, “Maksud bapak apa? Kenapa bapak bisa bicara seperti itu, saya baru beberpa hari bekerja di perusahaan bapak.”

“Ya, saya tahu. Akan tetapi beberapa kali saya melihat Arsan selalu tersenyum padamu dan dia juga berbicara denganmu, terlihat akrab,” ucap Dariel.

“Hanya sekedar saling menyapa Pak, setelah itu membicarakan pekerjaan,” ucapku, setelah itu aku fokus dengan makan siangku.

Benar saja hari ini aku pulang pukul tiga dini hari, aku sudah berada di basemant. Aku berjalan menuju mobilku, namun saat aku akan membuka pintu mobilku tiba-tiba saja tanganku sudah dicekal oleh seseorang.

“Aku akan mengantarkan kamu kembali,” ucapnya.

Ya, siapa lagi kalau bukan bos yang menyebalkan yang selalu berbuat seenaknya padaku.

“Ini sudah dini hari dan tidak baik jika wanita pulang sendirian,” ucapnya.

Aku menghela napas panjang dan melepaskan cekalan Dariel dengan kasar. “Maaf, Pak. Tapi saya bawa mobil sendiri lalu bagaimana dengan mobil saya nantinya jika saya bersama dengan Bapak?”

“Biar nanti orang suruhanku membawa pulang mobilmu,” ucap Dariel, lalu dia juga mencekal tangan Lucy dan membawanya masuk ke dalam mobil miliknya.

Sedangkan Lucy yang selalu diperlakukan seperti itu menjadi kesal sendiri. Dan menganggap jika kerja dikantor lelaki yang suka seenaknya sendiri adalah kesialan. Padahal dia bekerja itu untuk menghilangkan kebosanannya dan mencari tahu tentang siapa dia sebenarnya ataukah dia memang sebelumnya sudah meninggal dan kembali hidup dan menjadi orang yang berbeda?

“Mulai hari ini jika kamu tidak menurut denganku maka kamu akan mendapatkan hukumannya,” ucap Dariel.

“A-apa maksud Bapak?” tanya Lucy tidak mengerti.

Dariel menoleh kearah Lucy sebentar, “Di luar kantor kamu bisa memanggilku Dariel. Aku juga tidak suka kamu terlalu dekat dengan Arsan.”

“Apa hubungannya,” ucap Lucy.

“Argh! Sakitt!” teriak Lucy.

Dariel menghentikan mobilnya dengan mendadak hingga membuat Lucy terpental kedepan dan membentur dasboard mobil.

“Apa orang tua kamu tidak bilang jika kita dijodohkan. Aku tidak mau jika milikku di sentuh atau berdekatan dengan lelaki seperti Arsan,” ucap Dariel.

“Hah! Apa?”

Jujur aku tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Dariel. Di jodohkan? Sejak kapan? Kenapa dia tidak tahu. Tunggu, orang tua? Ya, aku baru ingat saat pertama aku sadar aku melihat sepasang suami istri yang duduk di dekat ranjangku. Mereka juga mengatakan bahwa mereka adalah orang tuaku, akan tetapi sampai detik ini aku belum bertemu mereka kembali dan aku juga memilih tinggal di apartemen dari pada di rumah itu.

Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku, sedangkan lelaki yang ada di sampingku saat ini hanya mendesah sambil mendesah dan menjambak rambutnya.

“Sebenarnya apa yang terjadi Lucy? Kenapa kau bisa melupakan semuanya. Aku sudah menunggumu selama satu tahun dan bahkan sampai menunda pernikahan kita,” ucapnya lagi.

“A-apa?”

Kenapa bisa? Hal apa yang aku lupakan, kenapa tidak sedikit pun ingatan di kepalaku mengingatkan masa lalu dan kenapa hanya Arsan yang aku ingat? Benarkan jika lelaki yang ada di sampingku ini adalah calon suamiku. Kenapa aku tidak pernah mengingatnya sedikit pun, dan bahkan aku sangat membencinya karena kelakuannya yang semauanya.

Episodes
1 Bab 01 Terbangun
2 Bab 02 Bertemu kembali
3 Bab 03 Menginap
4 Bab 04 Rasa sakit
5 Bab 05 Arsan dan Nayra
6 Lucy
7 Lucy dan Arsan
8 Mansion Dariel
9 Sentuhan Bergairah
10 Kembali bertatap muka
11 Malam Panas
12 Lucy Malvia
13 Merindukanmu
14 Lucy dan Arsan
15 Arsan dan Nayra
16 Dariel Dillbert
17 Ditinggal Lagi
18 Keraguan
19 Masih Ada Rasa
20 Arsan Bebas
21 Rencana Pernikahan
22 Pernikahan Yang Sempat Tertunda
23 Perjalanan Yang Masih Panjang
24 Liburan Berkedok Honeymoon
25 Kehangatan
26 Lucy Sakit
27 Dariel dan Lucy
28 Florensia Dillbert
29 Aurora
30 Bahagia
31 Posesif
32 Florensia dan Ethan
33 Korea Selatan
34 Aurora Dillbert
35 Makan Malam Keluarga
36 Belanja Bahan Kue
37 Aurora 01
38 Aurora dan Lilya
39 Moskow
40 Moskow 02
41 Keindahan Moskow
42 Seni Teater
43 Pementasan
44 Rencana anak kedua
45 Ancaman untuk Aurora
46 Weekend
47 Lucy dan Dariel
48 Masa tua bahagia
49 Pesta Ulang Tahun
50 Aurora
51 Aurora
52 Florensia dan Ethan
53 Lilya
54 Aurora dan Michael
55 Aurora dan Michael
56 Aurora dan Michael
57 Aurora dan Michael
58 Aurora dan Michael
59 Aurora dan Michael
60 Malam Indah
61 Aurora dan Michael
62 Pernikahan
63 Honeymoon
64 Aurora dan Michael
65 Aurora dan Michael
66 Aurora dan Michael
67 Kehangatan Keluarga
68 Kedatanga Florensia dan Ethan
69 Pantai
70 Aurora dan Michael
71 Aurora dan Michael
72 Ditinggal Michael
73 Aurora dan Michael
74 Michael dan Aurora
75 Michael dan Aurora
76 Aurora dan Michael
77 Aurora dan Michael
78 Honeymoon
79 Aurora dan Michael
80 Sebuah Kebahagiaan
81 Bertemu
82 Florensia dan Ethan
83 Keluarga Bahagia
84 Keluarga Bahagia (Tamat)
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 01 Terbangun
2
Bab 02 Bertemu kembali
3
Bab 03 Menginap
4
Bab 04 Rasa sakit
5
Bab 05 Arsan dan Nayra
6
Lucy
7
Lucy dan Arsan
8
Mansion Dariel
9
Sentuhan Bergairah
10
Kembali bertatap muka
11
Malam Panas
12
Lucy Malvia
13
Merindukanmu
14
Lucy dan Arsan
15
Arsan dan Nayra
16
Dariel Dillbert
17
Ditinggal Lagi
18
Keraguan
19
Masih Ada Rasa
20
Arsan Bebas
21
Rencana Pernikahan
22
Pernikahan Yang Sempat Tertunda
23
Perjalanan Yang Masih Panjang
24
Liburan Berkedok Honeymoon
25
Kehangatan
26
Lucy Sakit
27
Dariel dan Lucy
28
Florensia Dillbert
29
Aurora
30
Bahagia
31
Posesif
32
Florensia dan Ethan
33
Korea Selatan
34
Aurora Dillbert
35
Makan Malam Keluarga
36
Belanja Bahan Kue
37
Aurora 01
38
Aurora dan Lilya
39
Moskow
40
Moskow 02
41
Keindahan Moskow
42
Seni Teater
43
Pementasan
44
Rencana anak kedua
45
Ancaman untuk Aurora
46
Weekend
47
Lucy dan Dariel
48
Masa tua bahagia
49
Pesta Ulang Tahun
50
Aurora
51
Aurora
52
Florensia dan Ethan
53
Lilya
54
Aurora dan Michael
55
Aurora dan Michael
56
Aurora dan Michael
57
Aurora dan Michael
58
Aurora dan Michael
59
Aurora dan Michael
60
Malam Indah
61
Aurora dan Michael
62
Pernikahan
63
Honeymoon
64
Aurora dan Michael
65
Aurora dan Michael
66
Aurora dan Michael
67
Kehangatan Keluarga
68
Kedatanga Florensia dan Ethan
69
Pantai
70
Aurora dan Michael
71
Aurora dan Michael
72
Ditinggal Michael
73
Aurora dan Michael
74
Michael dan Aurora
75
Michael dan Aurora
76
Aurora dan Michael
77
Aurora dan Michael
78
Honeymoon
79
Aurora dan Michael
80
Sebuah Kebahagiaan
81
Bertemu
82
Florensia dan Ethan
83
Keluarga Bahagia
84
Keluarga Bahagia (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!