Arya benar-benar tak mengerti dengan Momo. Hari ini dia banyak bertingkah. Momo adalah hewan peliharaan Arya. Sejenis hamster mungil yang selalu menempel di pundak Arya. Jika sedang bepergian, Momo selalu di titipkan kepada para asisten rumah tangga. Tapi hari ini dia selalu menempel ingin ikut Arya.
Ketika tadi mau di masukan ke kandang, tiba-tiba Momo kabur dan langsung menempel di pundak Arya. Hari ini Arya akan pergi mencari spare part untuk mobil VW kodok kesayangannya yang dia beri nama Oggie, sebutan untuk Froggy karena dulu waktu kecil Ia belum bisa mengucapkan kata Froggy, jadi ucapan yang terdengar adalah Oggie.
Dimas dan Steven selalu mengejek Arya karena semua barang-barang kesayangannya punya nama. Motor kesayangannya juga ia beri nama Lucky karena mendatangkan keberuntungan baginya. Dua kendaraan ini tidak akan Ia jual sampai kapanpun karena Ia membelinya dengan uang sendiri, bukan dari ayahnya.
Oggie sudah seminggu ini ada di bengkel langganan Arya yang berada di jalan raya sebelum masuk gang ke rumah Arya. Jika di lihat lokasinya, rumah keluarga Arya memang tidak terlihat dari jalan raya. Dari jalan raya ke dalam rumah jaraknya memang cukup jauh, jadi orang-orang tidak akan menyangka kalau di daerah tersebut terdapat rumah mewah.
Tadi pagi, ketika Arya mengecek ke bengkel ternyata mereka sedang kehabisan spare part yang dibutuhkan untuk Oggie, tapi karena bengkel sedang ramai, jadi tidak ada karyawan yang sempat membelinya sehingga Arya menawarkan diri untuk membelinya.
Arya kurang suka naik taksi online, jadi Ia memutuskan untuk naik kendaraan umum. Di antara trio tangguh hanya Arya yang suka hidup sederhana walau keluarganya memiliki harta berlimpah. Karena sering naik kendaraan umum, Ia jadi kenal dengan beberapa supir, kernet, dan para penjual di terminal. Kadang Ia suka mampir ke terminal hanya untuk mengobrol dengan mereka dan menukar uang receh.
Itulah alasan ia suka pakai celana panjang dengan banyak kantong, agar ia bisa menaruh uang recehan di sana. Jadi diantara trio tangguh yang punya uang cash paling banyak adalah Arya, tapi isinya recehan semua karena Ia tidak mau ribet mencari-cari uang untuk parkir, pedagang asongan, dan pengamen.
Ketika naik bus untuk membeli spare part mobil, ia memasukan Momo ke dalam kantung celananya. Sementara ini sampai Ia tiba di toko spare part masih aman, karena Momo masih kalem di dalam kantong celananya.
**
Elena baru saja selesai interview. Perusahaan berjanji akan menghubunginya seperti biasa, tapi Elena merasa sepertinya kali ini sama saja seperti hari-hari kemarin, Ia takkan di terima di perusahaan itu. Perasaannya mengatakan seperti itu.
Ia hampir patah semangat, tapi Ia bertekad tidak ingin menunjukkannya kepada kakek dan neneknya karena Ia tak mau mereka merasa sedih. Sekarang yang penting pulang dulu karena Ia sudah lelah.
Elena menaiki bus seperti kemarin. Karena hari menjelang siang, bus masih sepi. Belum terlalu banyak orang. Biasanya di jam makan siang baru ramai. Di sebelahnya duduk seorang pria. Elena merasa agak mengantuk tapi sepertinya Ia merasa ada sesuatu yang bergerak-gerak di sampingnya. Pria itu tersenyum agak panik ketika Elena menatapnya curiga.
Tiba-tiba dari kantong pria itu keluar binatang mungil yang langsung hinggap di tangan Elena. Karena panik, Elena langsung berteriak ketakutan.
"Iiih tikus... Tikus... Pergi, ih jijik... Iiih!'
"Itu bukan tikus mba, tapi hamster" Ujar pria itu yang ternyata adalah Arya.
"Ya sama aja kan sama-sama geli! Iih.... Tolong singkirkan ini dari akuu... "
Penumpang lain jadi ikut panik, apalagi Momo sempat berlarian ke sekeliling bus. Arya jadi repot mencarinya. Melihat kegaduhan di dalam bus, pak sopir akhirnya menghentikan bus dan Ia meminta Arya dan Elena untuk keluar dari bus karena sudah membuat kegaduhan. Tapi Elena protes.
"Kok saya juga di suruh keluar sih, pak? Kan mas ini yang bawa binatang!"
"Saya ga mau tau, pokoknya kalian berdua keluar sekarang juga!"
Mereka menunduk lesu tapi akhirnya turun juga dari bus. Arya sungguh merasa tak enak dengan perempuan ini. Gara-gara dia, si mbak ini juga harus turun dari bus. Padahal sebenarnya tinggal sedikit lagi Arya tiba di bengkel.
Karena tempat mereka di turunkan tidak pas di halte, Elena jadi bingung menemukan titik tempat jemput jika ingin naik taksi online. Lagipula sebenarnya uangnya pas-pasan jika naik taksi online. Naik bus lagi jarak halte berikutnya jauh.
"Maaf mba, gara-gara saya mba jadi ikut diturunkan dari bus. Gini aja, jarak bengkel tempat saya ngurus mobil masih agak dekat kalau jalan kaki sekitar 500 meter lagi. Gimana kalau kesana dulu nanti pulangnya saya antar pakai mobil bengkel?"
"Mobil bengkel? Ooh... Masnya kerja di bengkel ya?"
"Saya? kerja di bengkel? Iya... Bisa jadi... Iya kerja di bengkel... " Ujar Arya sambil tergagap
"Mas kayak lagi tebak kata deh yang jawaban cuma boleh iya, tidak dan bisa jadi... Hahahaha... " Elena tertawa terbahak-bahak. Sepertinya dia sudah lama tidak tertawa seperti ini.
Arya ikut tertawa. Ia senang melihat lesung pipi perempuan itu. Tapi kenapa Ia merasa kalau perempuan ini jarang tertawa ya? Tak lama Ia mendapati perempuan itu sedang memandanginya.
"Ada yang aneh ya mba di muka saya?" Ujar Arya sambil menunjuk mukanya.
"Ga.... Ga ada. Maaf tapi saya ga sengaja liat mata mas. Warnanya kayak abu-abu. Saya cuma jarang melihat laki-laki Indonesia dengan mata abu-abu. Biasanya kan rata-rata orang Indonesia warna matanya hitam atau coklat tua"
"Oh gitu. Ini kalau kena debu warnanya memang jadi abu-abu, kalau kena duit segepok jadi hijau, tapi itu kalau duitnya dollar, mba. Kalau rupiah jadi merah, mba" Jawab Arya asal.
Elena tertawa terpingkal-pingkal sampai perutnya sakit.
"Kalau matanya merah bukannya lagi sakit mata, mas... Hahaha... Mas ada-ada aja... "
Arya cuma nyengir-nyengir mendengar jawaban Elena. Sebenarnya warna bola mata Arya memang abu-abu. Secara keseluruhan, fisik Arya memang seperti laki-laki Indonesia pada umumnya, yang beda hanya warna mata dan tinggi badannya yang mencapai 179 meter. Ibunya memang berdarah campuran Indonesia-Turki. Nenek Arya berasal dari Turki, tapi sejak menikah dengan kakek Arya beliau jadi menetap di Indonesia.
"Oh iya, nama saya Arya, dan ini Momo... Halo, saya Momo... Maaf ya tadi kakak jadi di suruh turun gara-gara saya... " Ujar Arya sambil pura-pura menirukan suara Momo.
"Nama saya Elena, mas Arya..." Ujar Elena sambil tersenyum.
"Tolong jangan panggil mas, Arya aja... Oke?"
"Ga bisa, mas. Saya ga biasa panggil tanpa mas. Udah kebiasaan soalnya... "
"Ya udah kalau gitu panggil kakak aja. Sebenarnya kalau orang Sunda kayak saya di panggil A'a, tapi karena nama saya Arya jadi agak aneh aja kalau ada tiga huruf A di depan"
"Oke deh kakak... "
Setelah itu mereka sama-sama tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
kusnadi farah
Gemes sendiri deh sama tokoh-tokohnya, alur ceritanya bikin tegang senyum-senyum sendiri 😄
2023-07-20
1
Uryū Ishida
Jangan berhenti menulis thor, karyamu bisa memberikan inspirasi bagi banyak orang!
2023-07-20
1
Cell
Karakternya begitu menarik dan kompleks, sangat memikat saya!
2023-07-20
1