WULAN ( Lihat Aku Mama!!!)
Siska Wulan Oberoi, biasa di sapa Wulan. Gadis yang sangat ceria dan baik hati. Dia selalu ceria, dan paling bisa menghidupkan suasana dengan tingkahnya yang sedikit rada konyol.
Wulan adalah putri kedua dari pasangan Mike surya Oberoi dan Nilam Citra. Saat Wulan berusia 2 tahun Mike pergi meninggalkan 2 orang putri pada istrinya Nilam. Dengan penuh perjuangan Nilam berusaha untuk membesarkan kedua putrinya.
Nilam adalah seorang CEO dari perusahaan yang bergerak di bidang kecantikan. Nilam jarang terlihat di rumah, karena dia selalu berpergian keluar negeri dan keluar kota.
Selain Wulan, Nilam juga memiliki putri sulung yang bernama, Aulia Citra Oberoi. Yang sekarang bekerja sebagai direktur di perusahaan Nilam.
Seperti biasanya Nilam dan Aulia sedang menikmati sarapannya, dan jangan di tanyakan keberadaan Wulan. Gadis itu masih begelung dalam selimutnya, dan hal itu sudah menjadi kebisaan gadis itu. Makanya, mereka tidak mempermasalahkannya.
"Apa kegiatan kamu hari ini?"tanya Nilam pada Aulia.
"Aku hari ini ada rapat dengan klinik kecantikan yang dari jepang "jawab Aulia.
"Baguslah, mama kira bukan kamu yang bertemu dengannya. Kamu harus ingat jangan sampai mereka lepas!" ujar Nilam yang di anggukan oleh Aulia.
"GOOD MORNING KAKAKKU DAN MAMA" Wulan berlari menuju kakak dan mamanya yang sedang makan. Aulia tersenyum melihat adiknya itu, berbanding terbalik dengan Nilam yang terlihat acuh.
"Eyyy... Kamu mau kemana dek, kok tumben udah rapi gini pagi - pagi?"tanya Aulia yang melihat penampilan Wulan yang terkesan sangat rapi.
"Apa kakak tahu, aku dapat panggilan interview di perusahaan yang kemaren aku kirim surat lamarannya."kata Wulan senang, Aulia pun berdiri dari duduk nya dan langsung memeluk.Wulan.
"Selamat ya dek, dan semoga kamu lolos" ucapnya
"Aminnn" wulan melirik mamanya.
"Apa mama tidak mau memberikan ucapan selamat atau mendoakan aku agar diterima?"tanya Wulan saat Aulia melepaskan pelukannya.
"Itu baru Interview belum tentu di terima, jangan lebay kamu" balas Nilam. Wulan hanya menunduk.
Aulia yang melihat kesedihan adiknya langsung, mencairkan suasana.
"Ayo sarapan calon karyawan, nanti kamu telat" Aulia mengambilkan sarapan untuk adiknya.
"Aku tidak makan kak, cukup roti dan susu" Wulan meneguk susunya dan mengambil 2 lembar roti tawar.
"Aku duluan ya kak"pamitnya.
"Apa kamu tidak bareng kakak saja, biar kakak saja yang anter nanti" ucao Aulia.
"Nggak perlu, aku naik sepeda saja, lagi pula aku sudah biasa dengan si baby" balas Wulan menyalim kakak dan mamanya.
Aulia melihat kepergian adiknya, setelah memastikan Wulan sudah keluar dari ruang makan. Barulah Aulia menatap tidak terima pada mamanya.
"Kenapa natap mama seperti itu?"tanya Nilam
"Mama itu kenapa sih, selalu saja bersikap seperti itu sama Wulan. Mah, dia itu anak mama juga" kata Aulia.
"Mama nggak perlu jawab, karena kamu tahu sendiri jawabannya." Nilam berdiri dari duduknya.
"Ingat jangan sampai terlambat, karena client kali ini sangat penting!" seru Nilam, manibggalkan Aulia yang masih duduk di meja makan.
🍀🍀🍀
Wulan mengayuh sepedanya dengan semangat, awalnya dia memang berniat untuk minta di antar oleh sang kakak , namun di urungkannya karena mlihat tatapan mamanya yang terlihat tidak suka.
"Aku pasti bisa sukses dengan cara ku sendiri" gumamnya.
"Semangat Wulan, LETS GOOO!!!" teriaknya.
Jarak perusahaan dari rumahnya memang sangat lah jauh, tapi Wulan tetap memilih menggunakan sepeda dari pada transportas umum atau pun minta antar sama supir.
,
Sedari kecil Wulan memang sudah biasa kemana - mana menggunakan sepeda. Bisa di bilang kalau dia sangat jarang menggunakan mobil atau fasilitas mewah dari mamanya. Bahkan sekolah pun, Wulan lebih memilih sekolah di sekolah yang biasa dari pada yang elit. Berbeda dengan kakaknya Aulia, sedari kecil Aulia memang sudah terbiasa hidup dengan bergelimangan kemewahan.
"Akhirnya sampai juga, huuu.." Wulan menghembuskan napas lega, ia memakirkan sepedanya pada tempat pakir kendaraan roda dua.
Sebelum masuk ke dalam gedung perusahaan, Wulan merapikan penampilannya lebih dulu.
"Sempurna"ucapnya saat ia melihat penampilannya dari kaca mobil. Dengan penuh percaya diri Wulan melangkah pergi masuk kedalam perusaan dan mengikutu beberapa tes.
Siang harinya, Wulan baru keluar ruangan interview. Raut wajah nya merasa tidak percaya dengan hasil yang di dengarnya tadi.
Wulan duduk di kursi panjang berwarna hitam, ia lega telah menyelesaikan tes - tesnya.
Wulan menoleh kasampingnya, ia melihat seorang pria yang sedang duduk dengan tangan yang gemetar.
Wulan melihat itu dan dengan inisiatif, Wulan memegang tangan pria itu. Pria itu menatap Wulan dengan tatapan yang sangat sulit di artikan.
"Kamu tenang aja, nanti semuanya pasti akan berlalu. Yang penting kamu yakin dan percaya diri agar semuanya baik - baik saja" kata Wulan menepuk tangan pria yang sedang ada dalam genggamannya.
"Aku yakin kalau kamu pasti bisa" ucapnya. Pria itu hanya diam tanpa berniat untuk menjawab. Bukannya melepaskan tangan Wulan pria itu malah seperti nyaman dengan genggaman itu.
"Baiklah, aku harus pergi. Aku yakin kalau kamu pasti lolos." ucap Wulan melepaskan tangannya.
"Apa kau lolos?"tanya pria itu. Dengan senyuman Wulan menggeleng
"Mungkin belum rejeki, aku pergi ya" Wulan pun berlalu pergi.
"Hei tunggu!!" pria itu mengejar Wulan.
"Ada apa?"tanya Wulan menghentikan langkahnya.
"Nama? Kamu belum mengatakan nama mu siapa?"tanya pria itu.
"Wulan, nama aku Wulan" jawab Wulan.
"Aku Aldi" Aldi mengulurkan tangannya. Wulan pun menyambutnya dengan senang hati
"Senang berkenalan dengan mu, dan semoga kita berjumpa lagi" ucap Wulan melepaskan jabat tangannya.
"Bye.." Wulan melambai dan berlalu pergi.
Aldi tersenyum melihat Wulan yang semakin jauh.
"Aku pastikan kita akan bertemu kembali" gumamnya tersenyum sambil melihat tanganya yang tadi di pegang Wulan.
Aldi berjalan masuk ke dalam ruangan tempat Wulan interview tadi.
🍀🍀🍀
Wulan menguyuhkan sepedanya ke pemakaman umum. Wulan selalu pergi ke makam papanya kalau dia sedang bersedih atau pun sedang bahagia. Menurutnya hanya papanyalah yang selalu mendengarkannya.
"Hai pah, aku datang" sapa Wulan, mengusap batu nisan berwana hitam itu.
"Pah, papa tau nggak tadi Wulan habis melakukan interview kerja untuk pertama kalinya" ucap Wulan tersenyum senang.
"Tapi maaf ya pah, Wulan nggak di terima. Wulan lagi - lagi di tolak . Entah apa yang salah Wulan juga nggak tahu." kelih Wulan.
Wulan pun kembali curhat dengan papanya, walau pun dia tahu kalau ucapannya tidak akan mendapatkan respon dari papanya. Tapi Wulan selalu merasa lega sehabis curhat dengan papanya. Hanya batu nisan papanya lah yang menjadi saksi semua air mata yang di pendam Wulan.
"I Love Pah, Wulan pulang ya. Besok Wulan kesini lagil pamitnya, ia tidak lupa menaburkan bunga di atas makam papanya.
......🌸🌻🌺......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Wiwik Sugiarti
baca cerita ini di awal jd keinget sm film India yg judulnya dil hai tumhara 😂😂
2023-08-02
1
Black Jack
Gak bosen
2023-07-15
2
Theros
Nangkring terus
2023-07-15
1