Pukul 5 sore barulah Wulan pulang kerumah, ia melihat mobil Aulia sudah terpakir di depan rumah.
"Kakak sudah pulang?" dengan cepat Wulan masuk ke dalam rumah dan menemui Aulia.
"Kakak udah pulang mbak?"tanya Wulan pada salah seorang pembantu yang lewat.
"Iya non, non Aulia baru saja pulang dan sekarang beliau sedang berenang di belakang" jawab sang pelayan.
"Baiklah" Wulan langsung bergegas pergi ke taman belakang.
Setibanya di kolam renang, Wulan melihat Aulia yang sedang menikmati renangnya.
Wulan berdiri di bibir kolam. " kakak" panggil Wulan.
Aulia pun menghentikan renangnya dan mendekati adiknya.
"Kamu sudah pulang?"tanya Aulia.
"Iya, kakak tumben cepat pulangnya. Dan ini kenapa berenang jam segini? Apa kakak ada masalah?"tanya Wulan. Dia paham betul, kalau kakaknya sudah berenang maka itu tandanya Aulia sedang ada masalah yang menekannya.
"Sedikit. Ayo bergabunglah"Ajak aulia, namun Wulan menggeleng.
"Kenapa?" Aulia menatap adiknya.
"Bagaimana interviewnya?"tanya Aulia. Wulan melipat celananya ke atas lalu duduk di pinggir kolam dengan kaki yang menjuntai ke bawah.
"Gagal" jawab Wulan lemah
"Kenapa bisa gagal?" Aulia pun ikut duduk di samping Wulan
"Entalah, aku rasa alasannya tidaklah masuk akal. Tapi mau bagaimana lagi, mungkin ini memang bukan rejeki untukku" jawab Wulan.
Aulia terdiam, dia tahu kalau dalang di balik ini semua pasti ada hubungannya dengan sang mama.
"Kamu kenapa nggak gabung sama perusahaan kita aja sih? Kamu nggak perlu kesana ke mari melamar pekerjaan, karena di perusahaan kita kakak jamin kamu menduduki posisi direktur sama seperti kakak" ucap Aulia ya g masih belum mengerti dengan jalan pikir adiknya yang kekeh menolak untuk bergabung dengan perusahaan keluarga mereka.
"Bukan kah aku pernah bilang, kalau aku ingin sukses dengan hasil kerja kerasku" balas Wulan tersenyum
"Kak, kita jalan yuk. Aku badmood banget" keluh Wulan, mengajak kakaknya untuk jalan keluar.
"Ok, tapi naik mobil ya. Kakak capek banget nggak sanggup kalau harus gayung sepeda" ujar Aulia dan di setujui oleh Wulan.
🍀🍀🍀
Aulia mengajak Wulan menonton film di bioskop. Setelah nonton mereka pun pergi makan ke restoran langganan mereka.
"Udah lama rasanya kita nggak hang out kaya gini ya" ujar Aulia
"Kakak benar, kakak sih terlalu sibuk" sahut Wulan
"Ya mau gimana lagi, kamu nggak mau bantu kakak di perusahaan" ucapnya pura - pura kesal.
"Hehe... Aku nggak ada bakat kerja begituan kak" balasnya.
"Alesan" dengus Aulia.
Mereka pun kembali menikmati makanannya masing - masing dengan di selingi canda gurau. Setelah selesai makan, Wulan minta di antarkan ke toko buku.
"Emangnya, buku yang kemaren kita beli apa sudah di baca semua?"tanya Aulia.
"Udah kak, dan aku nggak tahu harus ngapain kalau nggak ada buku" jawab Wulan.
"Dasar kutu buku" Ledek Aulia
"Kakak juga" Wulan sangat tidak terima jika di katai kutu buku.
"Enak saja kita berbeda..."
"Beda medianya saja, aku baca novel yang udah di terbitkan sedangkan kakak baca novel di apk" potong Wulan.
"setidaknya aku lebih modern dari kamu"
"Terserah, yang penting hobi kita sama" ujar Wulan memeletkan lidahnya pada Aulia. Aulia hanya tersenyum melihat kelakuan adiknya yang sangat manja padanya.
"Baiklah, ayo carilah buku yang kamu cari kakak mau terima telfon dulu" Aulia pun menjauh dari Wulan dan menerima panggila yang masuk ke ponselnya.
"Dasar gila kerja" dengus Wulan, masuk ke dalam toko buku dan mencari buku yang menarik menurutnya.
Wulan mengelilingi toko buku itu, matanya tak berhenti melihat ke seluruh rak buku. Ada satu judul yang menarik perhatiannya, Wulan pun berusaha untuk mengambilnya. Namun sayangnya karena tubuhnya yang kurang tinggi, Wulan sedikit ke susahan mengambil nya. Hingga akhirnya seseorang yang berdiri di belakannya pun mengambilkan buku itu dan memberikan pada nya.
"Terima kasih" ucap Wulan. Ia pun mendongak dan meihat siapa yang telah membantunya.
"Kamu?"Wulan kaget saat melihat ternyata orang yabg membantunya adalah pria yang di temuinya di perusahaan saat interview tadi pagi.
"Hai... Kita bertemu lagi" sapa Aldi tersenyum.
"Kamu kok bisa ada di sini?"tanya Wulan.
"Aku... Aku..."
"Apa kau bekerja di sini?"potong Wulan
"Ha I-iya. Aku bekerja di sini"jawab Aldi gagap.
"Hmm... Pasti pegawai baru ya, soalnya aku baru pertama kali melihatmu" ucap Wulan.
"Iya aku baru mulai bekerja hari ini" jawabnya
"Wulan, Ayo!" Aulia memanggil Wulan.
"Iya... Baiklah kalau gitu aku pergi dulu ya... Semangat kerjanya" ucap Wulan dan berlalu pergi meninggalkan Aldi yang hanya diam berdiri melihat kepergiannya.
"Manis.."ucapnya tanpa sadar.
Sementara Wulan, setelah membayar bukunya mereka langsung bergegas pulang. Karena tadi Aulian dapat telpon dari mamanya dan menyuruh mereka pulang.
Sesampainya di rumah, Aulia dan Wulan langsung menghampiri Nilam yang sedang di ruang kerjanya.
"Ada apa mah?"tanya Aulia menghampiri Nilam, sementara Wulan hanya berdiri di ambang pintu.
"Masuk!"seru Nilam sinis.
Wulan pun masuk dan duduk di sofa yang jarak nya agak jauh dari Aulia dan Nilam.
"Ada apa mah?"tanya Aulia yang berjalan mendekati Wulan dan duduk di samping adiknya itu.
"Perusahaan kita mengadakan survei ke desa - desa dan mama mau kalian berdua ikut berpartisi pasi daam hal ini" ujarnya.
"Tapi Wulan kan nggak kerja di perusahaan mah" jawab wulan.
"Kalau mama suruh ikut ya ikut. Lagi pula kamu kan nggak kerja, jadi dari pada kamu di rumah terus dan hanya menghabiskan uang saja lebih baik kamu bergabung team turun ke lapangan" lanjutnya.
"Tapi mah..."
"Lia, kali ini mama nggak akan mendengarkan kamu." tegas Nilam saat Aulia ingin membantu Wulan.
Wulan memegang tangan Aulia saat Wulan melihat Aulia akan kembali protes. Aulia menoleh karah Wulan dan Wulan menggeleng .
"Memangnya, Wulan mau di kirim kemana mah?"tanya Wulan, menatap kearah Nilam.
"Ke Kalimantan" jawab Nilam.
"Apa mama serius, itu terlalu jauh." protes Aulia kaget dengan keputusan mamanya.
"Apa tidak ada daerah lain mah?"tanya Wulan
"Tidak, dan kamu akan berangkat besok sore!" seru Nilam
"Mama..." Aulia langsung berdiri.
"Sekarang kalian istirahatlah! Dan kamu, persiapkan semuanya mulai sekarang"ujar Nilam sebelum meninggalkan Wulan dan Aulia yang masih duduk dalam ruang kerja mamanya.
"Kak... Apa aku harus melakukannya?"tanya Wulan mulai ragu. Dia tidak pernah pergi ke tempat sejauh itu sebelumnya dan apa lagi di sana dia tidak mengenal siapa pun di sana.
"Gak, kakak akan ngomong sama mama. Kamu jangan nurut gitu aja dong. Sekali - kali kamu itu harus protes" ujar Aulia yang tidak terima melihat Wulan yang terlihat lemah.
"Tapi gak usah deh kakak, aku akan menjadikan ini pengalaman untuk pengembangan diriku" balas Wulan lagi, dia tidak mau melihat kakak dan mamanya berdebat hanya karena dirinya.
......🌺🌻🌺......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments