Kembali ke kota

Semua orang bertepuk tangan saat Rosa menyelesaikam lagunya.

"Wah suara, bu ketua ternyata sangat bagus" puji Wulan.

"apa kamu nggak tahu kalau bu ketua adalah primadonya di bagian ini"ujar Ayu.

"Sekarang ayo giliran Wulan dan Rian!"ucap Dimas yang sengaja memanggil Ryan. Dimas sangat tahu kalau Ryan sangat malas dengan kegiatan seperti ini.

Wulan maju dengan semabgat, sementara Ryan laki - laki itu masih tidak bergerak dari tempat duduknya.

"Ryan, ayo cepat maju" bisik teman yang ada di sampingnya.

"Diamlah!"seru Ryan.

"Wah, sepertinya teman kita Ryan sudah mengaku kekalahnya."

"Dia mungkin takut kalah dari aku" tambah Wulan dengan nada meledek.

Semua orang pun tertawa mendengar ucapan Wulan. Ryan sangat kesal mendengar ledekan itu, dia pun memutuskan maju sambil terus menatap Wulan datar.

"Diam kalian semua! "seru Ryan dingin. Laki - laki itu memang terkenal pendiam dan dingin di kalangan karyawan lain.

"Wah... Mimpi apa lo semalam.."

"Diam atau gue balik duduk!l serunya

Permainan pun di mulai dan sudah bisa di pastikan kalau Ryan lah pemenangnya, karena di menit pertama saja Wulan sudah tidak bisa menahan tawanya.

"Lemah" ucap Ryan kemudian berlalu begitu saja. Wulan mendengus kesal.

"Wulan sayang, mau menyanyikan lagu apa?"tanya Dimas yang sudah kembali mengambil gitarnya.

"Hmm... Aku mau nyanyiin lagu Meiska hilang tanpa bilang" ucap Wulan semangat. Wulan memilih lagu itu karena akhir - akhir ini dia sering mendengarkan lagu itu dan dia pun juga hapal olehnya.

"Ok..." Dimas pun memberikan Mic kepada Wulan dan ia pun muali memainkan instrumennya.

~

BUkankah kau yang datang kepadaku

Perhatianmu tumbuhkan rasaku

Padahal ku tak pernah meminta padamu

Tapi kau yang lebih dulu hadirkan rasa itu

Sekarang kau yang berubah tak tentu

Tiba-tiba kau menjauh dan ragu

Tanpa pernah menjelaskan sesuatu padaku

Hanya diam dan membisu

Bila ada salahku tolong beri tahu

Jangan lalu pergi dan menjauh

Kau tawarkan cinta kini hilang tanpa bilang

Mungkin mudah bagimu lupakanku

Tapi sulit bagiku untuk hilangkan bayangmu

Ku terlanjur mencintaimu

Sekarang kau yang berubah tak tentu

Tiba-tiba kau menjauh dan ragu

Padahal ku tak pernah meminta padamu

Tapi kau yang lebih dulu hadirkan rasa itu

Bila ada salahku tolong beri tahu

Jangan lalu pergi dan menjauh

Kau tawarkan cinta kini hilang tanpa bilang

Mungkin mudah bagimu lupakanku

Tapi sulit bagiku untuk hilangkan bayangmu

Ku terlanjur mencintaimu

Andai ku tahu kan sesakit ini

Ku takkan mungkin mencintaimu sedalam ini

Sialnya saat kau pergi, ku terus menanti

Kau yang buatku jatuh hati, kini hilang tak kembali

Hilang

Kini kau hilang tanpa bilang

Ho

Tapi sulit bagiku untuk hilangkan bayangmu

Ku terlanjur mencintaimu

Andai kita tak pernah bertemu

Wulan sangat menghayati lagu nya, Dimas pun tersenyum dengan penampilan Wulan.

"Wah suara lo benar - benar bagus bahkan suara ibu ketua pun tersingkir" celetuk Dimas memuji Wulan, Wulan pun tersenyum mendengar pujian dan juga tepuk tangan dari para teman - temannya.

Semuanta pun sudah ikut andil dalam permainnya dan kini penampin yang paling di tunggu yaitu, penutupan dari laki - laki tertampan dan termempesona dan juga laki - laki terfavorit di sana, yaitu Ryan.

Dengan langkah tenang Ryan maju ke depan dan mulai menyanyikan sebuah lagu, kali ini Rian tidak membiarkan Dimas untuk memainkan musiknya dia lebih memilih untuk memainkan gitarnya sendiri

🍀🍀🍀

Tujuh hari telah berlalu, sore ini wulan dan karyawan lainnya akan kembali ke kota.

Aulia sudah stand by menunggu Wulan pulang. Dia rela menunggu berjam - jam untuk menunggu kepulangan sang adik.

Pukul 9 malam bus yang di tumpangi Wulan sampai di depan perusahaan Secret Beauty.

Wulan keluar dari bus dan celingak - celinguk mencari siapa yang datang menjemputnya.

"Lo pulang dengan siapa?"tanya Ryan yang melihat Wulan sedang kebingungan.

"Gak tahu, mungkin naik taxy" jawab Wulan.

Ryan hanya diam dan berlalu pergi begitu saja.

"Dingin banget sih dia..." dengus Wulan. " untuk apa dia bertanya kalau nggak ngasih tumpanganl lanjutnya.

Wulan menyeret koper kecilnya dan mencari halte terdekat. " Semoga aja masih ada taxy yang lewat" ucapnya,

Tak berapa lama sebuah mobil pun berhenti di depn Wulan.

Bip~

Wulan kaget dan melihat siapa yang berhenti di depannya.

"Apa kamu mau tidur di halte itu malam ini?" Aulia keluar dari dalam mobil.

"Kakak? Kenapa kakak di sini?"tanya Wulan berdiri dan menghampiri kakaknya.

"Pertanyaan bodoh macam apa itu?" Aulia tersenyum lalu memeluk adiknya. " I miss you" ucapnya.

Wulan tersenyum, " me too" balasnya.

"Ayo kita pergi, aku sangat lapar" Aulia memegang perutnya.

"Kakak belum makan?"tanya Wulan kaget, kaget dia tahu kalau kakaknya itu sangat tidak bisa telat makan.

"Aku takut telat menjemputmu, makanya kakak menunggumu dulu" jawab Aulia.

"Dasar bodoh" ujar Wulan.

Wulan memasukan koper dan tasnya kedalam jok belakang, lalu menyusul Aulia masuk kedalam mobil.

Aulia segera melajukan mobilnya dan mencari restoran terdekat di sekitar mereka.

"Ada hubunga apa, gadis itu dengan bu Aulia?" Ryan sedari tadi memperhatikan interaksi Wulan dan Aulia dari dalam mobil. Awalnya Ryan hendak mengantarkan Wulan pulang, tapi tadi dia tidak menemukan Wulan di sekitar bus, makanya di memutuskn untuk mencarinya di halte depan perusahaan.

🍀🍀🍀

"Bagaimana di sana? Apa kamu menyukainya atau selama di sana ada yang menindasmu?"tanya Aulia di sela mengunyahnya.

"Tidak ada yang menggangguku, yang ada di sana mereka sangat perhatian dan menjagaku"jawab Wulan tersenyum.

"Sykurlah kalau begitu, kakak sangat khawatir selama kamu di sana. Di tambah lagi, kamu tidak pernah memberi kamar sama kakak"ujar Aulia.

"Bagaimana kau mau mengabari kakak, di sana sangat susah jaringan kak" jawab Wulan. " Bahkan apa kakak tahu, selama di sana aku tidak pernah mengisi daya ponsel"

"Kenapa? Apa di sana tidak ada listrik?"Aulia mengerutkan keningnya.

"bukannya nggak ada listrik tapi, selama di sana aku tidak pernah main ponsel. Dan itu semua karena jaringannya nggak ada" jawab Wulan.

"Aku kenyang" Wulan meletakkan sendoknya.

"Kamu makan sedikit banget, ayo pesan lah lagi! " suruh Aulia yang melihat Wulan hanya memesan satu porsi pasta.

"Aku kenyang kak," jawab Wulan.

"Biasanya kamu akan ke yang jika sudah memakan 3 porsi pasta, tapi ini..."

"Mungkin karena selama di desa aku selalu makan sedikit dan sepertinya aku sudah muali terbiasa" jawab Wulan.

Aulia pun mengguk dan segera menyelesaikan makannya.

Setelah makannya selesai, Aulia dan Wulan pun melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumah.

...🌺🌻🌺...

Terpopuler

Comments

Daina :)

Daina :)

Kak, waktu baca ini aku sampai melupakan semua masalahku. Terima kasih sudah bikin aku happy 😍.

2023-07-17

2

Matilda

Matilda

Terimakasih telah membuatku terbawa suasana, lanjutkan karyamu thor! ❤️

2023-07-17

1

Su kem

Su kem

Adegan-adegannya sangat menegangkan, bikin aku gak mau berhenti membaca sampai bab terakhir.

2023-07-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!