bab 3

Aby bingung dan panik menghadapi pemandangan dan situasi di depannya. Kobaran api belum sepenuhnya reda. Regu penolong juga belum menemukan mereka.

Ia memandangi tubuh yang tergeletak tanpa suara itu.

"Astagfirullah.. Ampuni hamba ya, Allah." ucapnya memohon ampun.

Tubuh yang tidak bergerak di depannya bisa di bilang hampir telanjang karna bekas di lalap api. Sialnya lagi, Aby tidak bisa menemukan sesuatu pun yang bisa di pakainya untuk menutupi tubuh itu. semua sudah habis tak tersisa.

Dengan menguatkan diri, Aby mengangkat tubuh itu hendak membawanya keluar dari tempat itu.

Tiba-tiba balok besar jatuh dan menghalangi jalan keluar untuk mereka.

Aby kembali meletakkan tubuh wanita itu.

Ia meraba saku celananya di mana ia menyimpan ponselnya.

Namun ia tidak menemukan benda pipih itu di tempatnya.

Hari sudah sore. Kebakaran itu menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga para karyawan kantor itu. Banyak yang kehilangan anggota keluarga mereka.

Tak terkecuali Anisa , saat mendengar kabar itu langsung panik dan menuju lokasi kejadian. Ia tak berhenti berdoa untuk keselamatan suaminya.

Ia semakin khawatir saat tau bahwa Aby nekat masuk untuk menolong orang.

Anisa bertambah gelisah saat ponsel suaminya belum juga bisa di hubungi.

"Tenang Nis, kita berdoa semoga tidak terjadi apapun pada Aby." hibur Imran.

Saat semua orang kebingungan di luar. Di dalam, Aby sedang kebingungan memikirkan cara keluar.

Ia tambah bingung saat suara wanita terdengar merintih.

Rupanya dia sudah sadar dari pingsannya, namun kondisinya sangat mengenaskan.

Menyadari ada seorang pria bersamanya, membuat wanita itu terkejut dan ketakutan.

Ia berusaha menutupi bagian tubuhnya yang terbuka dengan kedua tangannya.

Namun itu tidak ada gunanya, karna pakaiannya sudah tidak utuh lagi.

"Tidak ada sesuatu pun yang bisa di pakai untu menutupi tubuhmu. Kecuali bajuku ini, pakailah..!"

Aby melepaskan bajunya dan mengulurkannya tanpa melihatnya.

Gadis itu menerimanya dengan ragu.

Hari mulai gelap , mereka masih terjebak di dalam. Dengan bertelanjang dada Aby terpaksa menghabiskan malam di reruntuhan bangunan dengan gadis yang baru di kenalnya itu.

Dari obrolan panjang mereka, Aby bisa tau kalau gadis itu pegawai baru di kantor itu. Saat kejadian, dia sedang berada di kamar kecil. Ia terjebak sendirian di saat para karyawan lain berusaha menyelamatkan diri.

"Semua orang tidak mengira musibah ini akan terjadi." kata Aby menanggapi cerita si gadis.

Aby merasa kasihan melihat wajah dan tubuh gadis itu yang mengalami luka bakar disana sini.

"Keluarga kita pasti sedang bingung mencari keberadaan kita..." ujar Aby mengenang Anisa dan putranya.

"Mas, enak ada yang mengkhawatirkan, sedangkan saya sendirian di dunia ini." ucap gadis itu pilu.

"Semua yang saya miliki sudah hancur, termasuk kehormatan dan harga diri."

Ucapnya menahan tangis.

"Apa maksudmu?" Aby mulai iba dengan kisah gadis itu.

"Saya yatim piatu, Mas. Saya besar di panti asuhan. saat mulai memasuki perguruan tinggi, saya ingin melamar pekerjaan. Tapi nasib saya begitu buruk. Bos tempat saya bekerja sudah mengambil paksa kehormatan yang satu-satunya masih tertinggal.

Mulanya saya pikir dia tulus kasihan pada gadis malang seperti saya. Tapi kenyataannya?" gadis itu menutup mulutnya, ia berusaha menahan tangis yang hampir meledak.

Aby sangat kasihan melihatnya.

"Yang sabar, ya . Allah pasti punya rencana lain pada hambanya yang percaya padanya."

Aby membesarkan hati gadis itu.

Sampai pagi tiba, mereka menghabiskan waktu dengan saling bercerita.

Dan pada Akhirnya Aby tau bahwa gadis yatim itu bernama Jelita.

Saat langit mulai terang, keesokan harinya, pencarian di lanjutkan. Saat itulah para petugas bisa mengevakuasi Aby dan Jelita.

Mereka berpisah karna ambulance yang membawa mereka juga berbeda.

Aby dan Jelita terus saling menatap hingga akhirnya kerumunan orang menghalangi pandangan mereka.

"Mas Aby...!!". Jerit Anisa saat .melihat Aby di dorong dengan kereta.

"Nis, maafkan Mas sudah membuat kalian cemas." ucap Aby sambil merangkul istrinya.

Mereka berpelukan penuh haru.

Anisa merasa lega bercampur haru karna susminya selamat. Ia sudah sempat kehilangan harapan.

"Aku takut sekali, Mas. Aku takut kau pergi meninggalkan aku dan Al." Isak Anisa.

"Itu tidak akan mungkin Nisa, kalian berdua adalah hidupku." Aby mengusap lengan istrinya.

Aby dirawat di sebuah rumah sakit bersama beberapa teman sejawatnya yang menjadi korban.

Dengan sabar dan telaten Anisa menemaninya. Ia sampai izin untuk tidak mengajar.

"Kau tidak pergi mengajar?" sapa Aby dengan lembut.

"Aku sudah minta izin, kok Mas. Al aku titipkan di tempat Abah, dari sana nanti gampang diantar ke sekolahnya." kata Anisa.

"Owh, ya. Aku dengar-dengar aktivitas kantor akan di pindahkan ketempat lain untuk sementara waktu, mungkin juga Mas Aby termasuk." sambung Anisa santai.

"Sungguh bencana yang mengerikan, Kasian para korban insiden ini, apalagi karyawan kecil yang hidupnya masih kekurangan..." ucap Aby prihatin.

"Kau benar, Mas.. Meskipun pihak perusahaan menanggung biaya pengobatan,

Tapi tetap saja mereka merasa terpukul."

Aby teringat gadis yatim yang di tolongnya.

"Karyawan kecil seperti Jelita..." ucapnya pelan.

Untung Anisa tidak sempat mendengarnya karna sedang sibuk menerima telpon.

"Abah titip salam, beliau tidak dapat menjenguk mu, karna kondisinya juga belum pulih benar."

Aby tersenyum.

"Tidak apa-apa, sampaikan saja salamku pada Abah. Bilang aku sudah tidak apa-apa."

Anisa mengangguk.

Hanya sehari semalam Aby di rawat. setelah itu dia di perbolehkan pulang.

Anisa menyambut kabar itu dengan gembira, begitupula si kecil Al, yang sedang membesuk ayahnya.

"Beneran kemarin Ayah jadi Superman yang menolong orang?" celetuk bocah itu.

Aby tertawa geli.

"Ayahmu tidak sehebat itu, Nak. Tapi walaupun Ayah bukan Superman, Ayah harap kau tetap bangga punya orang tua seperti Ayah."

Aby membelai kepala putranya.

"Kami sangat bangga menjadi bagian dari hidupmu, Mas Aby..." kata Anisa terharu.

"Mas, juga bangga dan bahagia punya kalian." Aby meraih anak dan istrinya mendekat lalu memeluknya.

"Berjanjilah, jangan pernah meninggalkan, Mas... Jika suatu saat Mas khilaf sekalipun, hukum dengan cara apapun asal jangan minta berpisah, Mas tidak akan sanggup!" ucap Aby berkaca-kaca ."

Anisa menatap aneh pada suaminya.

"Kenapa berkata begitu, seolah akan terjadi sesuatu yang bisa memisahkan kita saja..." ucap Anisa pelan.

"Tidak apa, Mas hanya trauma dengan kejadian kemarin. Mas sempat merasa tidak bisa lagi melihat kalian." ucap Aby tersenyum malu.

Anisa menarik nafas lega.

"Kirain ada apa-apa... oh, ya Mas. Aku dengar kau masuk dalam kobaran api karna menolong seseorang, siapa dia? Apa dia selamat juga?" tanya Anisa tiba-tiba.

Aby menelan ludahnya, ia belum siap menceritakan yang sebenarnya. Pastinya Anisa akan salah paham.

"Mas...?" melihat Aby termenung, Anisa menyentuh pundak Aby.

Aby menarik nafas sebelum akhirnya menjelaskan pada istrinya.

"Iya, benar.. Saat Mas, dan Imran hendak lari dari kobaran api, itu Mas seperti melihat tangan yang melambai. Dan kau tau apa yang terbayang di mataku saat itu? Ibu... Kejadian bertahun -tahun silam itu muncul dalam ingatanku.

Bagaimana ibuku terpanggang hidup-hidup dalam sebuah kebakaran. Aku merasa sangat bersalah karna hanya menyaksikan tangan itu meminta pertolongan hingga akhirnya lenyap di telan asap dan kobaran api ." jelas Aby dengan menutupi wajah dengan kedua tangannya. trauma masa kecilnya terbayang kembali.

Anisa iba melihat suaminya, Aby memang sudah menceritakan masa lalunya, asal usulnya. Termasuk bagaimana ia harus kehilangan sosok ibunya di usia yang masih delapan tahun. Aby kecil terpaksa hidup di jalanan hingga terjaring razia dan akhirnya besar di panti asuhan.

Anisa merangkul kepala Aby, ia mengusap usapnya lembut untuk memberinya kekuatan.

DUKUNGANNYA SAY ..

,

Terpopuler

Comments

vall

vall

lanjut 🙏🙏

2023-08-31

0

Nunung

Nunung

jangan buat Aby kasihan ke jelita lantas menikahinya dan berbagi napas dengan Anissa Thor ....makasih Thor sudah up. semangat 💪💪

2023-07-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!