Rumah

Rumah menjadi tempat tidak ternyaman bagi Andrian. Rumah menjadi tempat yang membuatnya membenci dirinya sendiri dan keluarga.

Seorang Ayah tidak bisa mengayomi anaknya sendiri. Seorang Ibu tidak memberikan pembelajaran yang baik terhadap anak dan membuat Andrian benci pada diri sendiri saat ini.

Bahkan Andrian sering ngamuk tak jelas dan marah tak jelas, beginilah jika menjadi anak dari keluarga tidak harmonis, kedua orangtua masih bersama namun hubungan mereka dari Andrian kecil sudah tidak baik-baik.

Mereka bertahan karena ada harga diri yang harus di jaga oleh mereka jika bercerai. Takut menjadi bahan ceritaan semua orang dan menjudge tentang diri mereka yang tidak bisa memberikan contoh yang baik terhadap anak.

Sekedar bertegur sapa pun di rumah. Andrian jarang bertegur sapa dengan kedua orangtuanya, bahkan bertanya tentang kuliah Andrian tidak pernah dan lebih penting waktu dalam usaha bisnis mereka saat ini.

Andrian mendekati mama Rana, untuk meminta kado kepada mama Rana. Andrian ulang tahun yang ke 24 tahun, saat mama Rana sibuk mengetik di komputer miliknya.

"Ma, ada yang ingin aku bicarakan? Mama mau kasih kado apa sama aku?" cetus Andrian langsung ke topik pembicaraan.

Dari tahun ke tahun, Rana melupakan hari ulang tahun anaknya. Membuat Andrian sakit hati dan punya orangtua, hanya sibuk dengan bisnis dan tidak pernah mementingkan keluarga.

"Hari apa ini? Minta kado buat apa?" tanya Rana masih fokus mengetik.

Andrian merasa kan terabaikan, bahkan omongan nya tidak di dengarkan. Beginilah yang nyesek hati Andrian, saat merasa di abaikan dan terasa hidupnya hancur sekali.

"Ma ... Bisa gak sih, sekali saja Mama fokus menatap putra Mama dan jangan terlalu fokus memegang layar komputer," Rangga mengomel mamanya tersebut.

Rana memarahi putranya tersebut, jika tidak fokus dengan pekerjaan dan memegang komputer adalah pekerjaan mengenai bisnis dan Rana meminta putranya untuk tidak banyak protes. Rana meminta Andrian untuk menikmati fasilitas yang di berikan orangtua, tanpa pernah komentar dengan kehidupan orangtua.

"Hy, nanti Mama belikan kamu kado, selamat ulang tahun dan kembali ke kamar kamu, jangan mengganggu Mama yang sedang bekerja." Rana mengomel kepada putranya sambil mengucapkan selamat ulang tahun, tanpa panjang seperti menginginkan Andrian semoga jadi begini dan begitu, tidak terlontar dari mulut seorang ibu.

"Ma, sampai kapan kita harus berdebat?" tanya Rangga tidak terima, hanya sebuah ucapan ulang tahun tidak ikhlas, keluar dari mulut seorang mama.

"Kamu merasa kita berdebat? Menurut Mama ini biasa saja!" jawab Rana, menatap putranya dan mengatakan bahwa hidup ini kejam, jika tak ada uang maka akan menderita, jika bersantai saja dari mana datang uang.

"Aku tidak butuh uang banyak!" 

"Hy anak dungu! Jika kamu tidak butuh uang banyak, mungkin kamu menjadi manusia paling menyedihkan,"

Omongan Rana tak ada yang benar, selalu memanggil sebutan anak dengan kata-kata kasar, menyakiti hati Andrian. Ayah Elsh baru saja pulang dari luar kota dan Andrian meminta Elsh harus mengucapkan ulang tahun kepadanya.

"Sayang aku pulang ..." Elsh menyapa istri yang sedang fokus dengan pekerjaan tersebut, memasukan data-data tamu ke salon untuk di masukkan ke komputer.

Rana mempunyai 50 cabang salon yang terkenal dan salon tersebut, merupakan usahanya sejak sebelum menikah dengan ayah Elsh. Rana tak pernah terlalu menggantungkan hidup pada suaminya, selagi masih bisa mandiri maka Rana akan mandiri.

"Pa ... Aku ulang tahun loh," kata seorang anak yang ingin diberikan, ucapan ulang tahun dan kado istimewa dari seorang ayah.

"Hmm aku tidak mengingat hari ulang tahun kamu," jawab Elsh kecapekan saat pulang dari luar kota dan ternyata saat sampai di rumah tersebut. Masuklah seorang perempuan yang juga ikut menemani Elsh keluar kota.

"Selamat sore, Mbak." Sapa wanita bernama Cika tersebut, sambil membawa kopernya untuk masuk

"Sore. Kamu mau ngapain kesini?" tanya Rana berdiri mendekati Cika, yang sudah berdiri di pintu masuk rumah mereka.

Baru sampai sore dari luar kota, sudah menemani Elsh. Membuat Cika kelelahan dan Elsh menawarkan untuk istrahat di rumah miliknya bersama Rana, sebab Elsh ingin di temani sama Cika sehari saja di rumah tersebut.

"Pa, apakah kamu tidak memberikan kado kepadaku? Setidaknya aku tunggu kado dari kalian berdua!" kata Andrian meminta kado.

"Anak bawel, jangan banyak tingkah kamu sekarang. Saya membesarkan kamu saja sudah bersyukur, hari spesial harus emangnya pakai kado dan ucapan. Kamu sehat saja menurut kami sudah lebih dari itu," ujar Elsh.

"Te-Tetapi Ayah! Kalian sungguh tega, di hari ulang tahun anak saja, kalian tidak mengingat hari ulang tahunku." Bentak Andrian terhadap orangtuanya.

Andrian lalu menoleh kearah Cika, perempuan simpanan Ayah. Cika masih berumur 19 tahun namun sudah berani menjadi simpanan dari pria yang sudah berumur 50 tahun, bahkan Andrian menggelengkan kepala.

Setiap saat ayahnya membawa perempuan yang berbeda. Bahkan nyaris gonta ganti pasangan, Andrian membenci hal tersebut karena tidak mencerminkan sebagai orangtua yang baik untuk anak-anak.

"Hey kamu selingkuhan Ayah? Kamu kok mau jadi simpanan. Gak betapa rendah harga diri kami!" Andrian sangat marah sampai merendahkan harga diri Cika.

"Saya seperti ini karena sudah nyaman dan juga demi uang," jawab Chika sambil tersenyum.

Plakkkkkkkkkkkkkkkk

"Dasar anak kurang hajar kamu! Tega banget kamu ngomong begitu sama Cika! Ini adalah calon istri, Ayah. Bukan simpanan Ayah." Elsh menampar putranya tersebut dan menonjol Andrian hingga pipi Andrian sampai berdarah karena di tonjok.

Andrian marah emosi tak terkontrol dan balik Andrian menonjok Ayahnya. Rana dan Cika membela suaminya karena menurut mereka seorang anak tidak layak untuk dibela, jika membangkang terhadap orangtua.

"Andrian hentikan! Kamu terlalu lancang sebagai anak, itu Ayah kamu!" teriak Rana memarahi Andrian.

Cika menjadi kesal bahwa Rana tidak bisa mendidik anaknya tersebut. Bahkan Andrian nyaris termasuk kategori pria nakal dan suka buat onar.

"Putra Mbak ini nakal! Bagaimana sih cara didiknya? Sampai dia nakal begini!" gerutu Cika kepada Rana.

Pipi Elsh juga berdarah karena tonjokan seorang anak. Elsh memberikan hukuman untuk mengurangi Andrian uang jajan selama satu minggu, lalu karena malas berdebat sama anak. Elsh menarik tangan Cika dan membawanya kedalam kamar.

Rana sudah terbiasa melihat Elsh membawa perempuan. Sebab Rana juga seperti itu sudah terbiasa membawa pria dengan sepengatahuan Elsh. Sebab mereka berdua sama-sama pemain kelas atas, bahkan sudah melakukan hal tak biasa ini dari Andrian masih kecil.

"Lihatlah Ayah membawa wanita lain kekamar rumah kita! Bagi Mama hal tersebut adalah hal biasa dan menurutku itu adalah hal yang sangat bejat," Andrian tidak bisa terima.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!