Aku menghela nafas pelan mendudukkan semua sudah berlalu selama bertahun tahun namun?, aku tak bisa melupakannya, rasa sakit itu masih membekas dan mungkin tak akan pernah menghilang, rasa sakit yang di torehkan membuat ku menyerah dengan takdir yang memang sejak awal selalu membenci ku
“Ayo dong Cas lo harus move on, jangan gini lagi, sampe kapan Lo harus jadi cewek gini, ingat, ingat baik baik Casya dia udah punya keluarga dia udah hidup bahagia sama orang lain, lo harus bisa lupain dia, ingat Lo bukan pelakor, Lo ngak bakalan ngambil apa yang udah Lo buang, sekali Lo di lupain jangan harap bisa balik lagi, itu kan prinsip dalam hidup Lo?, yang mengabaikan Lo harus tau bagai mana rasa sakitnya sebuah penyesalan, Casya ingat, Lo cewek realistis masak ia udah lima tahun ngak lupa lupa, cas jangan gini lagi ya, lo itu gadis kuat, coba lo liat lo masih hidup kan sampe sekarang, lo gadis kuat yang bisa hidup dengan ataupun tampa cinta” Saat ini aku hanya sedang berusaha untuk menenangkan hati ku saja.
"Casya, ingat lupa, lupain Aldino, lupa semuanya, Lo udah balik ke Indonesia dan hidup Lo baru di mulai" Aku menghela nafas pelan
Sangat sakit rasanya, setiap saat harus meyakinkan diri bahwa aku baik baik saja, setiap hari harus berbohong dan terus berbohong, menguatkan diri agar terlihat kuat dan baik baik saja
"Sial" Aku menggeleng pela lagi lagi aku memikirkan itu, aku malah kembali mengingat kisah dramatis ku nan berakhir tragis, aku masih mengingatnya meskipun aku tau saat semua itu berputar di otak ku itu akan menyakiti ku,
Aku seolah memaksa diri untuk melupakan segalanya, biarkan semua rasa sakit itu menjadi sebuah kenangan dan pengalaman hidup yang kelam, aku bisa bertahan dengan pondasi hati dan kehidupan yang yang sudah sangat berantakan
“Sangat tidak baik jika seorang gadis muda termenung di taman sesepi ini, apa lagi di malam hari, banyak orang jahat di sekitar sini” Suara itu bahkan tak mengusik ku,
Seorang pria mendudukkan diri di samping ku, aku memilih untuk menatap danau dalam segala keheningan, mengabaikan pria tampan yang duduk di samping ku, ia menatap ku dengan tatapan lekat,
Waktu sudah berlalu semenjak hari hari menyakitkan itu, tak terasa semua suah usai 5 yang lalu dan aku bahkan masih berada dalam angan ku dan keinginan ku sendiri
Aku tak bisa melupakan setiap rasa sakit yang ia tinggalkan, setiap rasa ketidak berdayaan ku yang bahkan sudah di lupakan oleh orang yang paling aku cintai
Aku tak berniat untuk berpaling, aku tak berniat menatapnya balik, sudah lima tahun berlalu namun?, jelas aku tak bisa melupakan suara nan lembut itu, suara yang selalu membuat ku berdebar namun bersamaan dengan rasa perih akibat luka yang sebelumnya membaik kembali terbuka dan berdarah
“Ngapain kesini?” Ucap ku pelan,
Aku mengenal pemuda ini dengan sangat baik, dia adalah Aldino Alvaro tuan muda pewaris tunggal kekayaan keluarga besar Alvaro, sekaligus masa depan ku yang gagal, dan kenyataanya ia menikah dengan sepupuku sendiri,
"Sayang, aku, aku kangen sama kamu" Aldino menatap ku dengan tatapan penuh akan kerinduan
Untuk beberapa saat aku goyah, benar, setelah bertahun tahun aku sudah meninggalkannya dan bahkan masih belum bisa melupakannya, dan saat ini?, saat ini Aldino berada di depan mata ku
"Cas, jangan bodoh, Lo cewek yang sangat masuk akal dan ngak bakalan bisa goyah karena Aldino, Lo dan dia sudah masa lalu, dan masa lalu sudah di takdirkan hanya untuk menjadi sebuah cerita dan pembelajaran, Lo ngak punya hak untuk berharap masa lalu itu kembali, ingat, Dia suami sepupu Lo, jangan sampai ngerusak kebahagiaan orang lain hanya untuk ke keegoisan diri" Aku membatin
Benar, seberapa indahnya dan seberapa bahagianya kehidupan ku di masa lalu, sebanyak apapun rasa sakit yang aku rasakan di masa itu semua tak akan merubah apapun
Masa lalu hanya akan menjadi cerita, hanya akan menjadi pembelajaran agar tak kembali terulang dan terjatuh dalam lubang yang sama, karena hanya orang bodoh yang mengulangi kesalahan yang dia buat
Aku tak pernah menyesal mengenal sosok Aldino, semua kebahagiaan di masa lalu adalah kenyataan aku mengingatnya dan tak ada penyesalan apapun akan hal itu
Takdir aku percaya jika takdir telah di atur oleh sang pencipta, hanya bisa berusaha sebaik mungkin untuk melanjutkan kehidupan yang keras ini
Aku sudah mengalami kehidupan yang sulit dan keras sedari ada di dunia ini, aku hidup tampa kasih sayang dan aku sudah terbiasa akan hal itu
"Tutup mulut Lo, ingat Al, jangan pernah ngomong gitu lagi, gue muak dengarnya" Aku berucap dengan nada datar, aku masih berusaha untuk terlihat baik baik saja aku ingin dia tau jika aku baik baik saja meskipun Tampa dia, aku akan tetap hidup dan bertahan demi diriku sendiri,
"Sayang, aku, aku kangen banget sama kamu, sayang, kamu kamu ninggalin aku begitu aja" Aldino berucap dengan nada yang bahkan amat sangat menjijikan di telinga ki
"Al, jangan lanjutin lagi, gue geli dengarnya, gue merinding" Aku berucap dengan nada datar, Aldino, pria ini sangat pandai berkata dan memenangkan hati seorang gadis
"Cas, aku udah nyari kamu kemana mana, Cas, untuk kali ini izinin aku meluk kamu" Ia berucap sembari memeluk ku dengan erat,
Pelukan ini, pelukan ini sangat hangat dan nyaman sama seperti pelukan bertahun tahun lalu, dalam pelukan erat ini aku dapat merasakan jika tubuhnya bergetar, entah apa artinya,
Aku tak tau dengan diri dan perasaan ku aku sudah bersusah payah melupakannya, tapi?, bahkan ia kembali, apakah ia kembali hanya untuk menertawai ku, mengejek ku yang bahkan menjadi hancur setelah ia tinggalkan
Selama beberapa tahun ini aku menjalani kehidupan yang sangat sulit, setiap hari harus menyadarkan diriku bahwa aku bukan orang yang pantas untuk memeluk kebahagiaan
Sedari muda aku sudah merasakan betapa sakitnya kehidupan dunia ini aku telah di abaikan dan di buang oleh orang tua ku, san saat menjalin kisah cinta pun aku masih menjadi orang yang terbuang
"Ini ngak baik Al, sekarang lepasin gue" Aku berucap dengan nada datar, ini tidak baik jika dilanjutkan lebih lama lagi
"Bentar, sebentar aja, aku kangen banget sama kamu, cas kamu tau betapa sulitnya kehidupan ku tampa kamu, selama dua tahun aku mencari tapi kamu seolah menghilang dari manapun" Aldino berucap dengan nada nan lirih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments