Me And Love
Nama ku Casyandra Asubagio, seorang gadis yang terlahir di tengah kemegahan keluarga terpandang Asubagio
Sayangnya semua tak seindah yang di bayangkan, kehidupan ku tak seindah kisah tuan putri yang bisa melakukan apapun dan di cintai oleh siapapun
Aku, gadis bernama Casyandra dan inilah kenyataan hidup ku, menjadi pajangan di rumah ku sendiri
Sedari muda aku hidup di bawah pengawasan pembantu dan semua karyawan yang bekerja dengan orang tua ku, bukan aku tak bersyukur dengan semua yang tuhan berikan pada ku,
Karena harta aku di tinggalkan, karena harta aku di buang dan karena harta aku tak di anggap, kehidupan ku malang, hidup di antara sepasang suami istri yang sangat serakah dan bahkan tak memiliki sedikitpun rasa simpati, dan ini lah aku dan kisah ku
Waktu itu, aku masih Seorang bocah kecil yang begitu cengang, untuk pertama kalinya aku melihat papa dan mama ku setelah aku berusia 7 tahun
"Kamu, kamu sangat bodoh"
"Pa, jangan gitu, Casya masih kecil, lagi pula dia juga bisa belajar lebih giat lagi"
"Ma, aku bahkan ngak nyangka kalo kita punya anak yang bodoh banget, apa yang bisa di harapkan, dia adalah penerus kita nanti, tapi kamu lihat, dia terlalu bodoh"
"Om, sama Tante siapa?" Aku sudah memandangi keributan ini sejak beberapa waktu lalu
Dua orang ini datang begitu tiba tiba dan setelahnya malah ribut, mempermasalahkan tentang kecerdasanku
"Lihat, bahkan dia tak mengenali kita"
"Pa"
"Bik mereka siapa?"
"Non, ini mama sama papa non"
"Mama?, papa?, Casya punya mama papa?" Aku menatap dua orang dewasa ini dengan tatapan polos
Saat itu aku masih begitu polo, aku bahkan mempertanyakan hal bodoh itu, dulu aku berfikir jika aku tak memiliki orang tua, setiap hari hanya sendirian, di bully dan di tertawakan oleh teman teman ku karena papa dan mama ku yang tak pernah muncul ke sekolah
"Bi, bawa Casya ke kamar"
"Om Tante mama papa Casya, Om Tante ngak Peluk Casya"
"Kamu udah gede, jangan manja, sekarang masuk kamar dan belajar dengan baik, saya tidak memiliki anak yang bodoh" Setelahnya kedua orang itu segera meninggalkan ku yang masih diam di tempat
"Non, ayo kita masuk ke kamar"
"Bik, Mama papa Casya ngak sayang ya sama Casya?"
"Tuan sama nyonya sayang kok sama non, non ngak boleh ngomong gitu"
"Tapi tadi papa bilang Casya bodoh dan mama juga ngak mau punya anak bodoh, Casya bodoh ya bik"
"Ngak kok, non pintar banget"
"Buk guru juga bilang gitu, Casya anak pintar dan muji Casya terus"
"Sekarang ayo masuk ke kamar kita belajar ya"
Mulai saat itu aku mulai terobsesi untuk belajar, meningkatkan kemapuan ku, menjadi anak yang pintar untuk membanggakan mama dan papa ku
Dan hasilnya?, hasilnya aku kecewa, hasilnya aku akan selamanya menjadi orang yang kesepian sedari kecil aku tak pernah tau bagai mana rasanya di cintai dan di inginkan oleh keduanya yang bahkan setiap hari hanya sibuk mengumpul pundi dan mengabaikan
aku,
Setelahnya mereka akan datang dan berdalih jika semua yang mereka lakukan adalah untuk ku, untuk kebahagiaan ku dan untuk kepentingan ku di masa depan, mereka lupa jika aku adalah anak mereka, aku adalah hasil dari cinta mereka, aku tak butuh setumpuk harta, aku hanya menginginkan sedikit
kasih sayang dan perhatian, sedikit saja, apakah sangat tak bisa?
Aku sendirian saat pembagian lapor dan aku bahkan masih tetap menjadi orang yang
sendirian dalam berjuang melawan penyakit ku di rumah sakit,
Sebagai orang tua kemana mereka saat aku terbaring lemah tampa daya, apakah sebegitu sibuk hingga bahkan tak memiliki waktu hanya sekedar menjenguk ku, satu kata untuk kehidupan ku ini
MENYEDIHKAN
Dalam kisah ku, aku hanyalah seorang yang gagal dalam segala hal, gagal memiiki kasih
dari orang tua dan gagal dalam menjalin kisah asmara, namun sayang bahkan aku
tidak memiliki waktu untuk bersedih, meskipun suka mengeluh aku tak benar benar membenci kehidupan ku, ini adalah permainan takdir dan mau tak mau hanya bisa menerima di dalam keterdiaman
Setiap harinya haruslah di lalui dengan penuh semangat, hanya ada satu keyakinan di
dalam hati, aku adalah gadis kuat, dunia tak akan bisa membuat ku tumbang dan
merasa sendirian.
Hingga saat mulai beranjak remaja aku memilih untuk pergi, keberadaan ku juga tak di butuhkan, aku ingin pergi dan membuang semua rasa sakit ku
Aku ingin pergi dan melepaskan semua kenagan dan kisah masa muda ku yang bahkan gagal, semu orang mengharapkan kebahagiaan dalam kehidupan mereka, begitu juga dengan aku, aku hanya manusia biasa dan sangat ingin memiliki kehidupan bahagia
Tepat pada Usia 19 Tahun aku memilih untuk melanjutkan study ku di Belanda, melanjutkan pendidikan dengan mengandalkan beasiswa yang ku dapati dari segala prestasi dan kerja keras ku selama ini
Hidup sendirian di perantauan sangat tak mudah bagi gadis muda seperti ku, aku harus menjalani kuliah sembari bekerja, mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk melanjutkan kehidupan ku yang malang ini
Aku menyedihkan?, oh tentu saja, hidup di perantauan bukan hal yang bisa ku jalani dengan jalan yang lurus, banyak hal yang sudah ku lewati hingga akhirnya aku menemukan seseorang yang bisa ku gunakan untuk bersandar
Semua terjadi tepat pada 5 Tahun lalu, saat aku masih menjadi seornag mahasiswa, aku bertemu dengan seorang pria tampan berdarah indonesia
Sejak kehadirannya selalu perlahan berubah, kehidupan ku yang kesepian dan sendirian seketika kembali berwarna
Dia adalah Aldino Alvaro, pria yang sangat ku banggakan, pria yang sangat ku cintai dan menujukan betapa indahnya dunia pada ku
Namun sayang, tak ada yang abadi di dunia ini, setiap yang datang akan pergi, setiap pertemuan akan memiliki ujung perpisahan
Baik itu perpisahan yang baik baik atau perpisahan membawa luka, aku menghela nafas pelan, mengingat kembali di masa aku dan Aldino menjalin cinta
menjalani kehidupan yang bahagia dan penuh dengan keceriaan, selama satu tahun kehidupan ku hanya tentang aldino, namun siapa yang menyangka, satu tahun itu adalah luka mendalam bagi ku
Aku menjalani kehidupan yang bahagia dan indah selama satu tahun dan aku harus membalas dengan kehancuran selama tiga tahun, bodoh, oh tentu saja, siapa yang tidak pernah bodoh karena cinta
"Gue bodoh banget, malah keingat hal yang sangat tak pantas buat gue ingat, Udah lama banget dan gue masih aja jadi orang yang bodoh" Aku menghela nafas sembari menatap keheningan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments