Lima tahun lalu,
“Aduh pake apa ya?” Aku menatap lemari ku bingung,
Hari ini Aldino akan membawa ku untuk bertemu dengan keluarganya, hanya saja wabah penyakit setip gadis itu sama, seperti biasa pakaian akan menghilang saat dalam stuasi penting, entah mengapa bisa seperti itu
“Kemana semua pakaian ku, mengapa malah menghilang di saat penting seperti ini" aku masih terus ngedumel sembari mengacak ngacak isi lemari, Ada banyak pakaian,
Deringan ponsel membuat ku kembali ke alam sadar ku, aku menghela nafas pelan beranjak dari depan lemari menuju nakas tak jauh dari ranjang
“Hallo”
“Hallo sayang, aku udah di bawah ni, kamu udah siap?” Suara lembut itu berasal dari
seberang telpon, dia adalah Aldino Alvaro pria yang berhasil membuat ku membuka
hati
“belum siap siap, Aku ngak ada baju"
rengek ku kesal
Aku sudah bersiap begitu lama, aku bahkan belum meria muka, masih duduk di depan
lemari memikirkan pakaian mana yang bisa ku gunakan untuk menemui mama aldino,
aku tak ingin mendapat kesan buruk darinya
Ini adalah pertemuan pertama ku, setidaknya tinggalkan kean baik, aku ingin terlihat seperti wanita yang feminim dan anggun, tapi malah tak menemukan pakaian yang cocok
“Kok bisa?”
“Aku tidak tau Al, biasanya lemari baik baik aja tapi hari ini?, aku sudah membongkar
lemari sedari tadi, tapi tetap saja aku tak bisa menemukan apapun, semua pakaian ilang ngak tau kemana”
Suara kekehan dari seberang sana membuat ku tak senag, aku hanya tak ingin terlihat buruk di hadapan mama Aldino,
“Pake apa aja yang senyaman kamu, asal jangan pake pakaian pendek saat ini cuaca
sedang dingin aku tak ingin kau sakit karena salah berpakaian”
Sudah hampir masuk musim dingin dan tentu saja pakaian pendek harus di singkirkan
jauh jauh, sepanjang musim hanya bisa di dalam rumah, jika ingin tetap beraktivitas tentu saja harus menggunakan jaket yang tebal agar tidak sakit.
Ia berusaha menenangkan ku saja aku tetap aja tak bisa membuat ku merasa tenang,
pakaian ku di dalam lemari teleh hilang semua, jika seperti bagai mana bisa aku
menemui mama Aldino
“Naik, aku bingung mau pake apa, aku ngak tau mau pake apa, ngak ada baju yang layak
buat ketemu mama kamu, sebel banget tau ngak, kemarin kemarin semua masih ada
lemari main ful, dan hari ini meskipun udah membongkar lemari juga tak menemukan pakaian yang layak, hari ini membuat ku baru menyadari jika pakaian pakaian ku selama ini sangat tidak enak di lihat” Aku berucap dengan manja,
Ku dengar helaan nafas dan setelahnya langkah kaki yang mulai memasuki gedung
apartemen yang menjulang ini, aku yakin Aldino akan datang tak lama lagi,
seperti biasa aku akan mulai menghitung
1
2
3
Saat hampir hitungan ke sepuluh Pintu di ketuk dan tentu saja aku tau siapa yang
datang, dialah kesayanganku yang berlari dengan cepat dari lantai dasar ke lantai sepuluh.
Aku tersenyum lebar dan dengan penuh semangat menuju pintu utama, kekasih hati ku datang akan sangat tak baik jika aku tak menyambutnya dengan sebuah pelukan nan hangat,
Saat pintu terbuka Aldino sudah berdiri di hadapan ku dan jangan lewatkan
senyuman indah itu, benar membuat ku tergila gila, aku memeluknya singkat
setelahnya mengajaknya masuk
“Bingung mau pake apa, ngak ada yang pas, aku ngak punya baju buat ikut kamu, bingung banget”
Aku dengan kesal melangkah menujukan lemari ku bersama pakaian ku yang telah menghilang, ia tersenyum dan mendudukkan diri di ranjang ku
“Pake aja yang buat kamu nyaman, kamu ngak perlu jadi orang lain cuma untuk membuat mama ku jadi suka sama kamu"
"Tapi ngak nggak bisa gitu dong Al, ini pertemuan pertama ku, aku harus menjulang yang terbaik"
"Cukup jadi Casya nya Aldino yang cantik tapi bar bar, mama juga bukan orang yang bakan menilai orang lewat penampilan, jadi sayang, pake apapun yang buat kamu ngerasa nyaman, jangan jadi orang lain Cuma untuk ketemu sama mama ku, toh mama juga bukan orang yang kejam yang menilai segala sesuatu melalui apa yang terlihat” Aldino berucap dengan lembut
Aku menggembungkan pipiku dengan kesal, setidaknya untuk saat ini biarkan aku terlihat
seperti gadis gadis di luaran sana, gadis yang cantik lembut dan anggun,
Untuk pertemuan pertama ini aku berharap jika aku tak menujukan sisi jelek ku ini, aku harus terlihat baik di mata calon mertua dengan begitu barulah bisa di sebut sebagai
menantu idaman
Untuk pertama kali jangan tunjukan ke bar baran itu di depan calon mertua, aku tak
ingin di tendang olehnya, aku masih menyanyangi pantat mulus ku, aku tak
ingin mendapat kesan buruk saat bertemu
“Ini pertemuan pertama aku, aku ngak boleh sembarangan, aku gugup banget, kamu sih ngasih taunya mendadak, aku belum siap siap, aku belum menyiapkan mental aku buat ketemuan sama mama kamu” Aku bahkan memprotes,
aku tak mungkin hanya menggunakan kaos oblong dan jins bertemu dengan calon mertua,
“Sayang aku menyukai kamu dengan segala yang ada pada mu, lalu mengapa harus menjadi orang lain, aku juga yakin mama pasti akan menyukai mu, mama ku sangat baik dan kalian pasti akan cocok” Aldino mengelus rambut ku
Pria ini, bahkan sangat manis dan sangat tau bagaimana cara membujuk ku
“Kamu sih, ngajak ketemu mendadak gini, aku jadi ngak ada persiapan edikitpun untuk
bertemu calon mertua ku, lihat sekarang, saat pertemuan pertama aku sudah kelabakan mencari baju, dan bahkan belum berdandan jam segini, di pertemuan pertama saja aku telah membuat calon mertua ku menunggu” Aku mengomel
Pertemuan ini sangat tiba tiba, semalam Aldino mengabari jika mamanya ingin bertemu, aku belum menyiapkan apapun
“Ngak usah panik, semua akan selesai dalam hitungan menit saja jangan gugup, aku di sini, aku bakalan jagain kamu kok, semua akan berakhir dengan baik sesuai dengan yang kamu inginkan, pacarnya Aldino yang
ganteng ini tentu saja akan terlihat cantik menggunakan apapun” Ucap Aldino mengelus rambutku pelan,
Setelah mengotak atik ponselnya sebentar, ia tersenyum dan melangkah mendekati ku, memeluk ku dari belakang
“Apapun yang kamu pake kamu akan tetep keliatan cantik, huh akhir akhir ini kita sibuk
tersu sama urusan kampus, aku kangen, aku mau ngabisin hari yang panjang sama
kamu, hanya kita berdua, taka da tugas kampus ataupun yang lainya, siang kamu
melakukan semua aktifitas repot mu itu dan saat malam hari sudah tertidur karena
kelelahan, aku kangen sama kamu” Bisiknya pelan, aku hanya menggeleng sebagai
jawaban, dasar bermulut manis,
“Kamu juga banyak kegiatan, sebagai pacar yang baik aku ngak mau ganggu aktifitas
kamu lagian keseringan ketemu nanti kamu malah bosan dengan ku, aku tak ingin
di tinggalkan hanya karena alasan bosan, itu alasan yang sangat tidak masuk akal”
“Aku ngak bakalan pernah merasa terganggu dan bosan sama kamu sayang, hanya kamu,
selamanya hanya aka nada Casyandra yang cantik sepeti bidadari” Ucapnya dengan
lembut yang membuat ku tersenyum kecil
“Dasar perayu ulung, berapa gadis yang kamu rayu dan kamu kencani dalam bulan ini?” Ucap ku melepaskan diri dari pelukanya dan melangkah menuju ranjang untuk merapikan beberapa pakaian yang ku keluarkan dari lemari sebelumnya, namun ia kembali mengikuti ku dan memeluk ku, dan al hasil aku tak jadi memasukan pakaian yang terserak di atas ranjang
“Tentu saja tidak ada gadi lain, hanya ada Casyandra seorang, selamanya hanya seorang Casyandra saja” Ucapnya yang membuat ku terkekeh geli,
Suara bel membuat ku menatap aldino sekilas, aku tak memiliki niat lain hanya memintanya untuk melepaskan pelukannya agar aku dapat melihat siapa yang datang
“Biar aku yang buka” Ucapnya pelan,
Aku hanya mengguk sebagai jawaban, ia melangkah meninggalkan kamar menuju pintu utama dan jelas akan menyambut tamu yang datang sedangkan aku?, tentu saja
memilih untuk membereskan kekacauan yang telah ku buat,
Jika Aldino kembali maka aku tak akan mendapat kesempatan itu, ia sangat bersemangat jika memeluk, bahkan membuat ku menjadi sulit bergerak, namun meskipun begitu aku sangat senang dan menyukainya, selama ini takada yang menunjukan kehangatan itu, dan bersama Aldino aku mendapatkannya
“Huh” Ucap ku menghela nafas, aku benar benar tak tau harus bagai naman, tak tau harus memakai apa, kening ku mengerut saat aldino kembali masuk dengan tiga
orang wanita,
“Selamat siang nona Casya” ucapnya dengan logat belanda yang khas
“Ah?” Aku pelan, aku masih berada dalam keterkejutan ku,
Kenapa Aldino membawa mereka, dan parahnya?, aldino langsung menggiring mereka kekamar ku, kamar yang bahkan sedang dalam keadaan kacau
“Dandan dengan cantik dan buat aku terperangah dan tak bisa beralih dari pesona mu” ucap aldino berbisik pelan,
Ia mengecup kening ku singkat, setelahnya segera meninggalkan ku bersama dengan
ketiga wanita panggilan itu, aku bahkan dapat melihat jika ia menuju ruang tamu,
“Baiklah nona mari kita mulai”
Ketiganya menarik ku duduk, dan bermula lah segala aktivitas menjengkelkan, di mana aku
harus di paksa menggunakan make up yang sedikit merepotkan itu, Aldino memang
sangat tak tertebak, dalam sekejap ia bahkan langsung mendatangkan penata rias
dan desainer untuk mempersiapkan ku.
“Aku gugup” bisik ku sembari mencengkram tanganya dengan erat
Ini adalah pertemuan pertama ku, aku tak begitu berpengalaman tentang megambil hati
orang tua, takutnya malah hanya akan membuat masalah untuk ku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments