Ting!
Ting!
...🐷...
Temui gue di halaman belakang sekolah, sekarang!
Kalo gak, kita putus!
^^^Iya Tuan Calix, gue kekantin dulu tapi, mau sarapan. Dari rumah gue gak sarapan.^^^
Hazel menyimpan ponselnya didalam saku tanpa mau menunggu pesan balasan berikutnya lagi dari Calix. Biarlah Calix berkoar-koar hingga urat nadinya putus sekalipun marah-marah diseberang sana, masa bodoh!
Dia sedang lapar, cacing-cacing diperutnya sudah pada bunyi, jangan lupakan dia tidak sarapan dari rumah gara-gara lelaki itu juga.
"Tuh cowok nyebelin banget sih!" Racau-nya kesal luar dalam. Bel istirahat belum lama berbunyi, kelas mereka baru saja selesai merealisasikan pembelajaran, tapi Calix sudah mengiriminya pesan memerintahkan untuk lekas menjumpainya.
Jangan kira Hazel akan melaksanakan perintahnya begitu saja, dari pada mematuhinya, lebih baik dia pergi kekantin, mengisi perut!
"Zel, lo bawa buku yang gue pesan semalam?" Ronan--Sang ketua kelas, bertanya pada Hazel. Tadi malam dia sempat bertukar pesan WhatsApp dengan Hazel, meminta Hazel membawa buku catatan sejarah yang merupakan pelajaran kemarin, pasalnya kemarin dia tidak masuk karena demam.
Hazel menepuk dahinya sendiri. Dia sudah menyiapkannya diatas meja belajar, tapi malah ketinggalan. "Aduh, sorry Nan, gue kelupaan."
"Oh iya gak apa-apa, besok aja bawanya, lagian masih banyak kesempatan untuk mengejar keterlambatan catatan gue."
"Gimana pinjem buku gue aja Nan? gue kalo ke sekolah males harus lihat jadwal, jadi bawa semua buku mata pelajaran, gak terkecuali buku sejarah." Tawar Kyla--teman sebangku Hazel.
"Pantes aja tas lo beratnya kayak bawa banyak batu, ternyata oh ternyata..." Timpal Hazel geleng-geleng kepala. Tidak heran jika Kyla selalu mengeluh bahwa tali tasnya gampang putus.
"Ah? gak apa-apa Ky, gak perlu repot-repot, gue pinjem sama Hazel aja, lagian gue udah minta izin dari semalam." Ronan mengusap tengkuknya lehernya kaku. Motifnya terlihat jelas.
"Kenapa gak sama Kyla aja Nan? kan dia kebetulan lagi bawa bukunya juga." Kyla mencebikkan bibirnya, ini Hazel pura-pura tak tahu atau memang tidak peka?
"Dia memang gitu Zel.. biasa, mandang tulisan. Tulisan gue aja kaya cakar ayam mana mau dia minjem buku gue."
"Masa sih? perasaan, tulisan lo bag--"
"Dari pada bahas gak penting, mending kita kekantin! dari tadi sebelum pelajaran berakhir, perut lo bunyi terus." Potong Kyra memeluk leher Hazel hingga tubuh Sang empu terhuyung.
"Eh, lo denger?! bunyinya kuat dong berarti?"
"Iya, macam sirine darurat!!"
Kyra menyeretnya hendak keluar dari kelas, "Good job." Gerakan mulut yang dilemparkan oleh Ronan, Kyra respon dengan memberikan koneksi sebuah kedipan mata sekali lengkap dengan jemari telunjuk dan jempol membentuk O pada Ronan sebelum benar-benar keluar dari kelas.
Hazel dan Kyra kini berjalan menelusuri koridor kelas, Kyra menoleh pada Hazel lalu memberikan pertanyaan yang membuatnya penasaran akhir-akhir ini. "Zel! gue denger dari rumor-rumor disekolah ini, lo pacaran sama Calix, bener emang?"
"Kalo bener, emang kenapa? asal lo tahu, pacaran sama dia itu terkekang banget. Banyak aturan-aturan yang gak berfaedah. Jangan inilah, jangan itulah, pokoknya yang menguji kesabaran deh. Sampe-sampe dia nyuruh gue pake rok sampe tumit, masa? gak masuk akal banget kan?"
Kyra mengangguk-anggukkan kepala kikuk. "A-ah? gitu ya?" Dia tersenyum hambar, melalui reaksinya yang berusaha baik-baik saja, siapa yang tahu jika dua tangan disisi tubuhnya terkepal.
...*****...
Dengan lengan terletak pada dahi, Calix memejamkan mata menunggu Hazel di gazebo yang mana terletak di kawasan belakang sekolah, didalam mulutnya mengemut permen kaki.
Disela sesi rebahannya tiba-tiba dia merasakan ada seseorang yang duduk disisinya. Lalu disusul sebuah guncangan dibagian pahanya. Calix mendengus kesal.
"Lo lelet! gak mau tahu pokoknya gue ngambek!" Cetusnya tanpa mau melihat lawan bicaranya, kini badannya telah berbalik memunggungi manusia dibelakangnya.
Namun guncangan itu tidak kunjung berhenti, lagi dan lagi terasa di pahanya, saat ini lengannya dia gunakan sebagai alas. Memakai satu tangannya yang menganggur, Calix akhirnya menepis tangan kurang ngajar itu.
"Gue udah bilang lo telat! udahlah, kita putus aja! gue gak mau pacaran sama cewek yang buat gue menunggu tiga menit sepuluh detik!"
"Tapi, kalo lo minta maaf dengan tulus sambil pasang puppy eyes, mungkin gue bakal pertimbangkan lagi untuk balikan." Imbuhnya lagi mengintip sedikit kebelakang, sedikit saja hingga tidak terlihat jelas orangnya.
Sepertinya Gadis dibelakangnya ini minta di tampol hingga tidak berhenti mengganggunya. Bahkan kali ini tambah lancang, gerakannya sudah memukul-mukul keras pahanya.
"Apaan sih?!" Calix langsung bangun dari tidurannya, menemukan kedua kawannya diwaktu yang sama menyemburkan tawa terbahak-bahak.
"Bwahahaha!! li lilit, gik mii tihi pikikinya gii ngimbik, kata-kata siapa tuch?!" Ledek Candra seraya meletakkan tangannya dibelakang telinga.
Farel menyahut sembari memasang gaya kedua tangan ala-ala kucing garong. "Calix si rawrrrrr!! hahahah" Pecahan tawa mereka berdua meramaikan suasana, Candra serta Farel memegangi perut mereka yang keram.
"Sialan kalian!" Rutuk Calix untuk mereka, ujung telinganya memerah, tentu saja dia malu. Apa kabar dengan reputasi badboy-nya?! tercoreng? tentu saja! 'Bangsat, Hazel bangsat!!' umpatnya malah menyalahkan Hazel dalam hati.
Candra mengoptimalkan deru napasnya menyudahi tawa lepasnya, kemudian berdehem pelan, dia tidak menyangka jika Calix yang kepribadiannya ibarat monster memiliki sisi hello kitty seperti tadi.
"Calix..." Dengan mata berkedip-kedip menggunakan puppy eyes, Candra memasang mimik yang sengaja di imut-imut kan, disertai bibirnya yang mengerucut. "Achu mintcha maafch yach?! miauuu!!"
Anggap saja detik ini dia menyamar jadi Hazel, menggerakkan kedua tangannya serupa dengan gestur yang diperagakan oleh Farel tadi.
Grasak-grusuk Calix lekas beranjak dari tempat duduknya, bulu kuduknya berdiri, seketika dia bergidik luar biasa melihat sohib gilanya yang satu itu, dia membanting permennya ketanah. "Najis!"
"Hahahaha!!" Farel dan Candra tidak berhenti tertawa habis-habisan melihat reaksi Calix, lucu sekali menurut mereka.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Yura
Wkwkwk
2023-10-27
0
Yura
Sabar Zel, gw ikut tertekan😑
2023-10-27
0