Part 3

Dyana semakin dekat ke ruangan VVIP. Mata Dyana menelisik ke seluruh ruangan dan berhenti pada meja nomor lima.

Ada seorang pria yang duduk dengan angkuh di sana. Sekali lihat, Dyana yakin bahwa dia memanglah orang yang penting.

Mata Dyana sedikit menyipit melihat pria yang berdiri tegap di samping pria tersebut.

Shit.. bukankah dia pria yang menabraknya tadi!

Dyana mendekat dan setelah sampai mulai menata makanan di atas meja.

Sesekali Dyana melirik ke arah pria yang kalau tidak salah adalah Tn. Alfaro yang sedang berbicara pada pria yang kalau tidak salah bernama Jack.

"Jack! Terus ikuti dia dan cari tau siapa pria yang bersamanya waktu itu. Aku tidak akan memaafkannya!" ucap pria tersebut dengan nada sarkastik.

"Baik tuan saya pergi sekarang."

Ucapnya sopan dan langsung melenggang pergi. Sepertinya dia tidak mengenali Dyana.

Oh.. jadi dia ini adalah bosnya. Pria angkuh itu.

Dyana selesai menata makanan dengan rapi di atas meja.

"Silahkan tuan, semoga tuan menyukai makanan kami." ucap Dyana sesopan mungkin walau dia ingin sekali memberi sedikit pelajaran pria ini karena menganggap rendah dirinya pagi tadi. Tapi apalah daya Dyana harus bersikap profesional bagaimana pun dia hanyalah pelayan di sini. "Apa masih ada yang tuan butuhkan?"

"Tidak." ucapnya datar dan mulai memakan makanannya.

"Baiklah, saya permisi."

Bahkan pria ini tak menyahuti ucapannya.

Baru beberapa langkah Dyana berjalan tiba-tiba pria itu memanggilnya.

"Tunggu!" Sontak Dyana langsung berbalik dan melangkah mendekat.

"Apa ada yang tuan butuhkan?" tanya Dyana lembut.

"Makanan apa ini!? Rasanya sungguh tidak enak! Apa kalian ingin membunuhku, huh!?" bentaknya.

Dyana bergeming. Apa katanya? Makanan ini tidak enak? Bahkan anak kecil tahu seberapa enak dan mahalnya makanan ini.

"Benarkah, tuan? Tapi tadi kami sudah memeriksa dan mencobanya sebelum menyajikannya, dan tidak ada masalah. Tapi kalau tuan tidak suka saya bisa menggantinya." Dyana masih berusaha menahan emosinya agar tidak meledak.

"TIDAK PERLU! BUANG SAJA SEMUA MAKANAN SAMPAH INI. SAYA SUDAH TIDAK BERSELERA UNTUK MAKAN!"

What the fu—, Dyana menahan diri untuk tidak berkata kasar.

Apa katanya makanan sampah? Dia benar-benar keterlaluan bahkan dia tidak menghargai jerih payah orang yang membuatnya.

Dia benar-benar emosi mendengar ucapan pria tersebut. Kali ini dia tidak bisa menahannya lagi dia harus memberi pelajaran pada pria sombong ini. Ya, harus.

"Baiklah tuan. Tuan tenang dulu minumlah dulu." Dyana menuangkan segelas wine lalu dengan sengaja menumpahkannya pada jas pria tersebut.

Sontak pria itu kaget dan sepertinya akan marah. Dyana dengan sigap mengantisipasinya dengan pura-pura membersihkannya dengan tissu dan meminta maaf dengan mengatakan dia tidak sengaja. Belum lagi minuman itu hilang Dyana dengan sengaja kembali menyenggol sepiring makanan dan jatuh tepat di baju dan paha pria itu.

"Maaf.. tuan.. maaf.. saya benar-benar tidak sengaja. Saya akan membersihkannya."

Baru saja Dyana mengambil tissu yang baru dan hendak membersihkan pakaian pria itu tangan Dyana langsung ditepisnya dengan kasar.

"JAUHKAN TANGAN KOTORMU ITU DARI PAKAIANKU! DASAR PELAYAN RENDAHAN AKU PASTIKAN KAU TAK AKAN BEKERJA DI SINI LAGI!"

Pria itu berdiri dan meninggalkan Dyana dengan wajah yang dibuat tertunduk seakan merasa bersalah.

"Maaf tuan." ucapnya pelan kemudian tertawa kecil saat pria itu sudah menjauh.

Dyana membereskan meja itu dan pergi menuju dapur. Dia sama sekali tidak merasa menyesal dengan apa yang baru saja dia lakukan.

Dia pantas mendapatkannya.

*****

Seperti dugaan Dyana, dia pasti akan dipanggil oleh Calvin setelah kejadian itu. Dan di sinilah dia sekarang, di dalam ruangan Calvin untuk mempertanggung jawabkan kejadian tadi.

"Kamu taukan Dyana kenapa aku memanggilmu kemari?" tanya Calvin menatap intens ke arah Dyana yang duduk di depannya.

"Saya tau. Ini pasti karena insiden tn. Alfaro itukan? Tapi saya sudah minta maaf, Calvin."

Dyana memang tidak memanggil Calvin dengan panggilan tuan seperti yang lainnya yang bekerja di cafe ini. Calvin sendiri yang menyuruhnya karena menurut Calvin itu terdengar aneh jika diucapkan oleh Dyana secara mereka adalah teman dekat sewaktu SMA.

Calvin mengangguk.

"Apa kau akan memecatku?"

Sebenarnya Dyana sedikit khawatir walau Dyana tahu Calvin tidak akan tega memecatnya hanya karena masalah ini. Tapi, ancaman pria tadi terdengar tidak main-main.

"Tentu saja tidak." ucap Calvin seketika membuat Dyana bernafas lega. "Aku hanya heran tidak biasanya kamu melakukan kesalahan. Apa kamu punya masalah dengan tn. Alfaro?"

Kening Dyana mengernyit mencoba memikirkan jawaban yang tepat. Tidak mungkinkan dia akan jujur kalau dia sengaja melakukannya.

"Maaf, tapi tadi aku benar-benar tidak sengaja. Dia tiba-tiba marah-marah tak jelas. Jadi, tadi aku sedikit panik."

Calvin mengangguk percaya.

"Baiklah kamu bisa kembali bekerja. Lain kali kau harus lebih berhati-hati."

Dyana mengangguk sambil tersenyum kemudian beranjak dari tempat duduknya.

"Terima kasih, Calvin. Saya permisi dulu." ucap Dyana sebelum meninggalkan ruangan bossnya.

*****

Dyana menghempaskan tubuhnya ke atas kasur, hari ini benar-benar melelahkan. Jadi walaupun Dyana menerima beberapa pesanan brownis cake dari pelanggannya untuk besok. Dia tidak akan membuatnya sekarang karena besok adalah sabtu, jadi dia tidak pergi ke kampus. Dyana memutuskan untuk membuat cake besok pagi saja.

Kilas balik kejadian hari ini kembali perputar dalam otaknya. Dia menarik napas kasar saat wajah pria yang dipanggil tn. Alfaro itu terlintas. Dyana benar-benar membeci pria itu, bukan karena apa, sifat sombong dan kasar pria itu benar-benar membuat Dyana muak.

"Aku harap aku tidak bertemu lagi dengannya." ucap Dyana pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba dia teringat pada Julian, dia lupa kapan terakhir kali dia meluangkan waktunya untuk pria itu. Jadi, Dyana berencana menemuinya besok di apartemennya tanpa memberi pemberitahuan terlebih dahulu. Ya, Dyana mencoba memberi kejutan kepada Julian.

Dyana benar-benar ngantuk sekarang. Dia mulai menutup mata kemudian menuju mimpi indahnya.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Mogu

Mogu

pas dtg ke aprtmen julian eh ktaun julian slingkuh bbok bareng sm tomat2n pasti😁

2022-08-19

0

Vie Ibka

Vie Ibka

seru thor,bakal marathon nich sepertinya..

2021-01-12

0

gorheen_1607

gorheen_1607

menarik

2020-12-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!