4. My Pretty Woman

Persiapan pernikahan sudah 96 persen. Gedung beres. Persiapan berkas pernikahan, beres. Gaun, beres. Katering, beres. Undangan pun beres. Tinggal beberapa milik kolega yang belum sampai pada penerima. Dan menunggu pengiriman souvernir besok lusa.

Nayla sudah mengambil cuti delapan hari jelang pernikahan. Dan dua minggu setelahnya. Sempat Rama melayangkan protes karena Nayla meminta sebulan penuh setelah pernikahan. Alhasil hanya dua minggu yang ia kantongi.

"Perhitungan banget sih, Kak. Kan yang mau cuti dan nikah adik sendiri. Adik kandung loh." Protes Nayla.

"Dalam dunia bisnis dan pekerjaan, tidak ada yang namanya struktur keluarga. Profesionalitas. Hanya itu yang ada." Jawab Rama atas protes yang Nayla layangkan.

"Ckkk...ntar aku ngomong langsung ke Mbak Hasna, pasti ngerti."

"Kalau pemimpin semua seperti kamu, bagaimana nasib bawahan yang kamu pimpin?" Rama sedikit kesal dengan sikap Nayla.

"Mendapatkan cuti itu hak semua pekerja. Tapi ada pasal dan kebijakan yang mengatur semuanya, Nayla."

"Termasuk cuti yang kamu ajukan sebagai 'anggota keluarga' tadi." Rama menekankan kata anggota keluarga kepada adik perempuannya itu.

"Tapi...masa iya cuma sebulan aja nggak bisa?" Nayla terdengar menggerutu.

"Bisa, setelah itu kamu dapat SP 3 dan pesangon." Jawab Rama santai.

"Ckkk...tega bener sih, Kak sa..."

"Sama adik sendiri?" Sahut Rama sebelum Nayla menyelesaikan kalimatnya.

Rama menggeleng tidak setuju dengan pemikiran Nayla.

"Bukan tega, tapi tegas." Tekan Rama.

"Sebagai pemimpin, Kakak harus tegas memberi keputusan. Karena apa yang akan kakak putuskan, itu akan menjadi imbas di masa depan. Baik, atau bahkan buruk."

"Jadi, nggak bisa nih?" Nayla masih mencoba bernegosiasi dengan sang kakak.

"Dua minggu, atau tidak sama sekali." Ucap Rama tanpa ada negosiasi.

Dan hari ini adalah cuti hari pertama untuk Nayla. Tanpa membuang waktu, ia harus bisa memanfaatkan sebaik-baiknya. Di mulai dari perawatan full body.

Nayla ingin di hari bahagianya itu, ia menjadi seorang yang spesial. Melakukan treatment terbaik di sebuah salon terkemuka. Ia ingin benar-benar menjadi sosok yang sempurna saat menjadi ratu sehari.

***

Adrian telah mengurus pengajuan cuti kerja jelang pernikahan. Dan rencananya ia akan pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya hari ini. Ia tidak mau selama cuti menumpuk pekerjaan yang nantinya akan merepotkan teman satu timnya.

"Calon pengantin, auranya beda, Bro." Seloroh Septian, teman satu ruangannya.

"Iya, kayak ada manis-manisnya." Timpal Beni dengan senyuman menggoda.

Adrian tak menanggapi candaan teman-teman sekantornya. Ia hanya tersenyum mendengar celotehan mereka.

"Udah hafal belom ijab qobul nya? Jangan-jangan cuma hafal doa mau itu nya aja." Ucap Sony yang disambut tawa teman seisi ruangan, tak terkecuali Adrian.

"Emang gituan ada doanya? Serius nanya gua." Ucap Septian dengan wajah bingungnya.

"Elah, Sep. Buntut udah mau dua, elu nggak tau doa sebelum gituan?" Sahut Sony.

"Kagak. Maklum aja, gua kagak bisa basa basi, Bro. Langsung to the point aja. Doooor... Langsung melendung." Kekeh Septian.

Adrian hanya menggeleng pelan sambil menahan senyuman. Memang satu ruangan, hanya dirinya saja yang belum menikah. Dan akan segera empat hari lagi. Septian sudah mau punya dua anak. Beni, istrinya baru lahiran dua bulan yang lalu. Sedangkan Sony, akan segera menjadi ayah dua bulan lagi.

"Eh...jangan lupa datang ya. Gue tunggu." Ucap Adrian setelah keriuhan mereda.

"Siap."

"Pasti lah, Bro."

"Sip."

Jawab ketiganya hampir bersamaan. Dan menjelang maghrib, Adrian baru sampai di kontrakan miliknya.

Sejenak ia memejamkan mata. Merasai nikmatnya penat yang menjalari tubuh. Sebelum akhirnya bangkit untuk membersihkan diri.

Namun deringan ponsel membuat langkah Adrian terhenti sebelum mencapai pintu kamar mandi.

Mama Calling...

"Assalamu'alaikum, iya, Ma?"

"Wa'alaikumussalam, sayang. Jadi pulang kapan?" Tanya suara dari seberang sana.

"Mungkin nanti jam 11 malam."

"Mending besok pagi aja. Kamu kan juga butuh istirahat."

"Adrian cuma menghindari macet, Ma."

"Iya, tapi kamu harus siapkan kondisi juga kan? Jangan sampai kamu kecapek an. Hari H empat hari lagi loh." Bu Ratna mengingatkan.

"Iya deh, besok setelah subuh, Adrian baru berangkat."

"Oh iya, Mama hampir lupa nanyain. Cincin udah kamu ambil?"

"Belum, Ma. Sebenarnya minggu kemarin, tapi berhubung Adrian nggak bisa pulang, jadi ya...belum sempet. Tapi udah buat janji ambil besok sore."

"Ya udah, banyak istirahat. Hati-hati kalau nyetir. Mama tunggu di rumah."

***

Waktu shubuh adalah salah satu alternatif untuk menghindari kemacetan. Dan selalu menjadi opsi yang tepat. Jalanan masih terasa lengang. Sehingga waktu tempuh yang biasanya hampir 3 jam lamanya, hanya ditempuh selama 2 jam saja.

"Assalamu'alaikum." Seru Adrian yang baru saja menginjakkan kaki di rumah.

"Wa'alaikumussalam." Sahut Bu Ratna dari dalam rumah.

Adrian menghambur ke dalam pelukan Bu Ratna setelah mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.

"Masuk dulu yuk."

"Mau istirahat dulu, apa langsung sarapan? Mama udah siapin makanan kesukaan kamu." Tawar Bu Ratna.

"Adrian istirahat sebentar ya, Ma. Sarapannya ntar siangan." Ucap Adrian sembari menarik koper kecil miliknya.

"Oke."

Bu Ratna mengiringi langkah sang putra sampai di depan tangga. Rasanya baru kemarin putra bungsunya itu masih diantarkan ke sekolah untuk pertama kalinya, saat masuk taman kanak-kanak. Dan sekarang, sudah akan segera menikah. Waktu terasa sungguh cepat berlalu.

***

Adrian tak henti menyunggingkan senyuman. Setelah lebih dari dua minggu lamanya tak bertemu perempuan pujaan hati. Hari ini, ia mendapat kesempatan untuk bertemu kembali.

Oh, so clearly, I might have been in love before

(Oh, sangat jelas, aku mungkin pernah jatuh cinta sebelumnya)

But it never felt this strong

(Tapi tak pernah terasa sekuat ini)

Our dreams are young and we both know

(Mimpi-mimpi kita yang masih belia dan kita berdua mengetahuinya)

They'll take us where we want to go

(Mereka akan membawa kita kemanapun tujuan kita)

(Nothing's gonna change my love for you, George Benson)

Lagu merdu mengalun menyapa pendengaran, saat Nayla membuka pintu mobil. Perempuan itu mendapati seraut wajah tampan di balik kemudi menatap ke arahnya dengan senyuman yang terkembang.

Wajah yang hampir setiap hari hanya mampu ia pandang dari layar ponsel saat panggilan video. Kini ada di depan mata. Rasanya ingin sekali ia menghambur ke dalam pelukan seperti biasa saat mereka bertemu. Tapi rasanya...

Ah... Tidak. Ia harus bisa mengendalikan diri.

Hold me now

(Genggam aku sekarang)

Touch me now

(Sentuh aku sekarang)

I don't want to live without you

(Aku tak ingin menjalani hidup tanpamu)

(Nothing's gonna change my love for you, George Benson)

Lagu masih setia mengalun saat mobil kembali bergerak.

"Apa kabar?" Tanya Nayla berbasa basi.

"Menurut anda, menjalani hari tanpa seseorang yang memberi semangat hidup. Apakah masih dikatakan baik-baik saja?" Ucap Adrian yang mengerling ke arahnya.

Nayla kembali menatap pemilik sepasang mata coklat terang yang menawan itu. Yang selalu menatapnya dengan penuh cinta. Yang selalu membuatnya merasa menjadi perempuan istimewa.

"Ahhh... Rasanya aku menjalani hari-hari yang begitu berat. Waktu yang aku lalui terasa membunuh perlahan." Ucap Adrian diiringi dengan hembusan nafas yang terdengar begitu berat.

"I miss you so badly, Baby." Lirih laki-laki itu.

Nayla tersenyum mendengar ucapan Adrian. Laki-laki itu selalu bisa membuatnya merasakan cinta yang meletup-letup memenuhi dada.

Nothing's gonna change my love for you

(Tak ada yang mampu mengubah rasa cintaku padamu)

You ought to know by now how much I love you

(Kamu akan mengetahui betapa aku sangat mencintaimu sekarang)

One thing you can be sure of

(Satu hal yang dapat kau pastikan)

I'll never ask for more than your love

(Aku tidak akan pernah meminta yang lebih dari cintamu)

Nothing's gonna change my love for you

(Tak ada yang mampu mengubah rasa cintaku padamu)

You ought to know by know how much I love you

(Kamu akan mengetahui betapa aku sangat mencintaimu sekarang)

The world may change my whole life through but

(Dunia mungkin akan mengubah hidupku tapi)

Nothing's gonna change my love for you

(Tidak akan ada yang mampu mengubah rasa cintaku padamu)

(Nothing's gonna change my love for you, George Benson)

Lamat-lamat Nayla mendengar Adrian menirukan bait demi bait lagu yang sedari tadi mengalun menemani perjalanan mereka. Sesekali laki-laki melirik ke arahnya. Lalu menggenggam erat tangan kanannya.

Lagu yang sama, yang Adrian nyanyikan saat melamar dirinya beberapa bulan lalu. Membuat Nayla seolah kembali berada pada hari yang menyimpan cerita manis di dalamnya.

(Flashback)

Memanfaatkan panggung mini yang digunakan untuk live musik di sebuah restoran kekinian. Adrian menyumbangkan suara merdunya untuk menghibur pengunjung, setelah ia menerima lamaran laki-laki itu.

"Satu lagu spesial, khusus untuk perempuan spesial yang akan menyempurnakan hidup saya. Perempuan yang akan menemani saya menghabiskan sisa hidup di dunia ini." Sepasang manik menawan itu menatap lurus gadis yang tengah duduk di meja barisan tengah.

"For you, Anandyra Nayla." Ucap Adrian sembari menunjuk ke arahnya.

Riuh tepuk tangan pengunjung restoran membuat kedua pipi Nayla memanas. Perlakuan manis Adrian benar-benar telah membuatnya tak bisa mengendalikan rasa yang semakin tumbuh di hatinya.

(Flashback end)

Usapan lembut di puncak kepala, membuat Nayla tersadar akan lamunannya.

"Kita sudah sampai tujuan, Nyonya. Mau berapa lama lagi anda akan menunggu di sini?"

Nayla tersipu malu mendengar pertanyaan Adrian. Mengingat saat Adrian melamarnya, dan sekarang laki-laki itu tengah menatap ke arahnya. Benar-benar membuat Nayla tertunduk dengan kedua pipi yang bersemu merah.

"My pretty woman."

Terpopuler

Comments

babyanzely

babyanzely

ko deg degan yah,secara konflik nya pas mau hari H,ada apa yah🤔

2023-07-18

0

Yani

Yani

Ga sabar nunggu hari H nya

2023-07-17

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kejutan
2 2. Setelah Menikah
3 3. Diskusi Masa Depan
4 4. My Pretty Woman
5 5. My Beautiful in White
6 6. Maaf
7 7. Panggilan Dini Hari
8 8. Dejavu
9 9. Semua Akan Baik-baik Saja
10 10. Garis Takdir
11 11. Secercah Harapan
12 12. Aku Pasti Sembuh
13 13. Dia Pasti Baik-baik Saja
14 14. Mimpi Buruk
15 15. Menangislah
16 16. Sebuah Amanah
17 17. Nothing's Free in This World
18 18. Menjadi Pribadi Yang Baru
19 19. Meluruskan Niat
20 20. Sebuah Teguran
21 21. Berkunjung
22 22. Mengadukan Semuanya
23 23. Kepulangan Nayla
24 24. Mobil Merah Milik Reyn
25 25. Bros Dan Jam Tangan Couple
26 26. Kepulangan Kevin
27 27. Daging Rendang
28 28. Hampir Saja
29 29. Suara Itu...
30 30. Penasaran
31 31. Reuni
32 32. Kisah Yang (Belum) Usai.
33 33. Pengunjung Restoran
34 34. Balikan Sama Mantan.
35 35. Bertemu Rama
36 36. Hadiah Pernikahan
37 37. Perasaan Ilyas
38 38. Meminta Nasihat Hasna
39 39. Memohon Petunjuk
40 40. Isyarat Mimpi
41 41. Jawaban Nayla
42 42. Senyuman itu...
43 43. Jodoh Untuk Nayla
44 44. Menejer Restoran?
45 45. Debaran Aneh
46 46. Detektif Conan
47 47. Jadi Dia...?
48 48. Bertemu Gadis Kecil
49 49. Semakin Menghindar, Semakin Mendekat
50 50. Menghindar Untuk Kembali Bertemu
51 51. Bukan Seorang Ibu
52 52. Detektif Conan 2
53 53. Gagal Menikah
54 54. Meminta Restu
55 55. Calon Pendamping
56 56. Meminta (kembali) Pada Orang Tuanya
57 57. Rumit
58 58. Menyampaikannya Kepada Nayla.
59 59. Genggam tanganku, dan jangan pernah kamu melepaskannya
60 60. Penguntit(?)
61 61. Kedatangan Rama
62 62. Reaksi Rama
63 63. Secuil Kisah Masa Lalu
64 64. Menemui Nayla
65 65. Bukan Abege
66 66. Menggenggam Rasa
67 67. Meminta Sedikit Waktu
68 68. Bismillah...
69 69. Meragu
70 70. Demi Allah...
71 71. Jodoh Jalur Langit
72 72. Lamaran
73 73. Siap Menjadi Istri Saya
74 74. And She Said...
75 75. Preparing
76 76. Jaga Pandangan Mu
77 77. Fitting
78 78. Cinta Monyet
79 79. Siapa?
80 80. Dua Cincin Pertunangan
81 81. Undangan
82 82. Nikahan Atau Konser?
83 83. Melepaskan Rasa Yang Pernah Aku Jaga
84 84. Sebuah Tanggung Jawab
85 85. Sah
86 86. Kecupan Lembut
87 87. Menjadi Istri Seutuhnya
88 88. Malam Pertama
89 89. Panggilan Sayang
90 90. Kotak Berwarna Merah
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Kejutan
2
2. Setelah Menikah
3
3. Diskusi Masa Depan
4
4. My Pretty Woman
5
5. My Beautiful in White
6
6. Maaf
7
7. Panggilan Dini Hari
8
8. Dejavu
9
9. Semua Akan Baik-baik Saja
10
10. Garis Takdir
11
11. Secercah Harapan
12
12. Aku Pasti Sembuh
13
13. Dia Pasti Baik-baik Saja
14
14. Mimpi Buruk
15
15. Menangislah
16
16. Sebuah Amanah
17
17. Nothing's Free in This World
18
18. Menjadi Pribadi Yang Baru
19
19. Meluruskan Niat
20
20. Sebuah Teguran
21
21. Berkunjung
22
22. Mengadukan Semuanya
23
23. Kepulangan Nayla
24
24. Mobil Merah Milik Reyn
25
25. Bros Dan Jam Tangan Couple
26
26. Kepulangan Kevin
27
27. Daging Rendang
28
28. Hampir Saja
29
29. Suara Itu...
30
30. Penasaran
31
31. Reuni
32
32. Kisah Yang (Belum) Usai.
33
33. Pengunjung Restoran
34
34. Balikan Sama Mantan.
35
35. Bertemu Rama
36
36. Hadiah Pernikahan
37
37. Perasaan Ilyas
38
38. Meminta Nasihat Hasna
39
39. Memohon Petunjuk
40
40. Isyarat Mimpi
41
41. Jawaban Nayla
42
42. Senyuman itu...
43
43. Jodoh Untuk Nayla
44
44. Menejer Restoran?
45
45. Debaran Aneh
46
46. Detektif Conan
47
47. Jadi Dia...?
48
48. Bertemu Gadis Kecil
49
49. Semakin Menghindar, Semakin Mendekat
50
50. Menghindar Untuk Kembali Bertemu
51
51. Bukan Seorang Ibu
52
52. Detektif Conan 2
53
53. Gagal Menikah
54
54. Meminta Restu
55
55. Calon Pendamping
56
56. Meminta (kembali) Pada Orang Tuanya
57
57. Rumit
58
58. Menyampaikannya Kepada Nayla.
59
59. Genggam tanganku, dan jangan pernah kamu melepaskannya
60
60. Penguntit(?)
61
61. Kedatangan Rama
62
62. Reaksi Rama
63
63. Secuil Kisah Masa Lalu
64
64. Menemui Nayla
65
65. Bukan Abege
66
66. Menggenggam Rasa
67
67. Meminta Sedikit Waktu
68
68. Bismillah...
69
69. Meragu
70
70. Demi Allah...
71
71. Jodoh Jalur Langit
72
72. Lamaran
73
73. Siap Menjadi Istri Saya
74
74. And She Said...
75
75. Preparing
76
76. Jaga Pandangan Mu
77
77. Fitting
78
78. Cinta Monyet
79
79. Siapa?
80
80. Dua Cincin Pertunangan
81
81. Undangan
82
82. Nikahan Atau Konser?
83
83. Melepaskan Rasa Yang Pernah Aku Jaga
84
84. Sebuah Tanggung Jawab
85
85. Sah
86
86. Kecupan Lembut
87
87. Menjadi Istri Seutuhnya
88
88. Malam Pertama
89
89. Panggilan Sayang
90
90. Kotak Berwarna Merah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!