Chapter 2~ Terlahir

Hoowweeekkkk!!!

Tangisan bayi terdengar di seluruh ruangan.

"Bayi perempuan telah lahir, nyonya..."

Senyum merekah di wajah merah wanita dengan rambut hitam bergelombang.

Ia menatap bayi yang sedang di gendong oleh seorang wanita paruh baya di depannya dengan wajah penuh keringat.

"Be... Berikan padaku..."

Wanita itu mengelus pipi bayinya saat ia mulai menggendong bayi yang masih menangis.

"Cantiknya... Putriku sangatlah cantik..."

Wanita paruh baya itu tersenyum penuh haru dan berkata, "Anda benar, nyonya. Ia sangatlah mirip dengan anda... Sangat cantik,"

"Demetria?!"

Suara bantingan pintu dan teriakan seorang pria membuat tiga wanita paruh baya yang membatu proses persalinan terkejut.

Tidak hanya mereka yang terkejut tapi bayi yang baru lahir pun mulai menangis lebih keras.

"Apa yang?!"

"Bagaimana anda sangat tidak sopan begitu, tuan!"

"Tuan! Tolong sopan santunnya!!"

Protes demi protes di lontarkan para wanita paruh baya kepada pria yang baru saja memasuki ruangan persalinan.

Bayi itu terkejut dan mulai menangis, "Hoeekkkkk!!! Hoeekkkk!"

Tapi pria tersebut menghiraukannya dan mulai mendekat ke ranjang dimana seorang wanita sedang menggendong bayi yang menangis.

"Chatty... Kau membuatnya menangis..."

Demetria, nama wanita dengan rambut hitam legam bergelombang menatap mata suaminya penuh dengan kekesalan.

Pria itu mendekatkan tubuhnya dengan perlahan untuk dapat melihat wajah putrinya yang baru lahir.

"Ahhh... Dia... Dia sangat mirip denganmu, Demy,"

Demetria yang kesal mulai terkekeh melihat tingkah suaminya yang mulai kikuk.

Mata Demetria sedikit merah saat ia berkata kepada suaminya, "Chatty, bagaimana jika kau menggendongnya... Mungkin ia ingin merasakan detak jantung ayahnya..."

Cathan melebarkan matanya sejenak dan mulai meraih bayi perempuan yang di balut kain dengan tangan gemetar.

"Aahhh... Cantiknya... Sangat sehat..."

Bayi itu masih menangis, tapi saat melihat wajah ayahnya dengan senyum merekah ia mulai perlahan berhenti.

Cathan yang menggendongnya sembari terus mengayunkannya dengan perlahan, membuat bayi perempuan itu menunjukkan tawa kecil.

"Lihat ia, Demy... Ia tersenyum padaku..."

Demetria hanya bisa terkekeh kecil sambil menahan sakit di bagian bawahnya.

"Tuan Cathan... Tolong berikan pada saya..."

Salah satu wanita paruh baya membuyarkan keromantisan pasangan suami istri itu tanpa rasa bersalah.

Cathan mulai merenggut dan memberikan bayinya yang baru saja lahir kepada para wanita paruh baya.

Mereka berbincang-bincang sebentar sebelum akhirnya ketiga wanita paruh baya itu membawa bayinya keluar.

Di ruangan itu hanya ada sepasang suami istri yang saling menatap dalam hening.

Cathan mendekati istrinya yang setengah berbaring di ranjang.

Karena setelah melahirkan, para wanita paruh baya itu dengan gesit membersihkan ranjang dan juga darah persalinan, Demetria dapat merasa sedikit nyaman.

Cathan meraih tangan istrinya dan menciumnya pelan.

"Terimakasih, Demy. Kau... Kau sangat kesakitan pastinya..."

Mata Cathan sembap, ia bisa saja menangis saat itu juga.

Tapi Demetria tersenyum lembut dan berkata, "Aku baik-baik saja sekarang, Chatty..."

Cathan menggenggam lebih keras tangan istrinya, "Terimakasih, karena kau selamat... Terimakasih masih hidup dan terus berada di sisiku, Demy..."

Demetria hanya menghela napas di saat suaminya itu mulai meneteskan air mata dan terus terisak saat berbicara.

Cathan terus berbicara tanpa membiarkan Demetria mengucapkan sepatah kata pun.

"Oh, Demy... Terimakasih karena..."

"Sampai kapan kau akan terus begini, Chatty? Apa kau tak malu menangis di umur segini?"

Salah satu wanita paruh baya itu menggendong bayi yang tertidur dan sudah bersih.

Demetria terkekeh, "Madam Noe... Apakah anda sudah membersihkan bayiku..."

Noe mengangguk dan menatap sinis Cathan yang sedang membersihkan air mata dan juga ingus yang menempel di wajahnya.

Noe memberikannya pada Demetria dengan sangat berhati-hati.

"Ia tidak menangis lagi setelah dimandikan... Dia juga hanya diam saat terus melihat kami tadi,"

Demetria tersenyum sembari menggendong bayinya, "Kupikir ia sedang mencoba melihat siapa para nenek yang membantunya membersihkan diri,"

Noe terbatuk dan memaksa wajahnya untuk tidak membentuk senyum.

Demetria menatap Noe dan berkata, "Terimakasih, madam..."

"Ehemm... Kau harus makan bubur untuk beberapa hari ini. Jangan memaksakan diri memakan makanan yang berat,"

Demetria mengangguk menandakan bahwa ia mengerti.

Noe tersenyum puas melihat Demetria dan mulai kembali sinis saat menatap Cathan yang hanya diam di samping ranjang sambil melihat bayinya yang juga menatap ayahnya.

"Ehemmm... Dan untukmu, Tuan Cathan. Tolong jangan mengganggu istrimu, biarkan ia istirahat,"

Cathan mengangguk tanpa memalingkan wajahnya dari tatapan bayinya, "Baiklah, madam..."

Noe hanya menghela napas dan berkata lagi kepada pasangan suami istri itu.

"Ahhh... Nama apa yang akan kau berikan pada bayimu? Aku... Ehem... Aku penasaran,"

Demetria terkekeh dan menatap suaminya, "Apa kau sudah punya ide, Chatty?"

Cathan hanya terdiam dan terus menatap mata bayinya.

"Avy..."

"Apa?"

"Tadi apa yang anda katakan, Tuan Cathan?"

Cathan mengelus lembut pipi bayinya itu dan berkata, "Avy. Avyanna Syvonne,"

Demetria menatap suaminya yang dengan percaya diri menyebutkan nama bayi mereka.

"Avyanna... Avy..."

Cathan tersenyum cerah, "Putriku, namamu adalah Avyanna Syvonne,"

"Selamat datang, Avyanna..."

Noe terkejut dan mulai berlari keluar dari ruangan tersebut.

Demetria dan Cathan hanya bisa saling memandang saat melihat kelakuan dari Noe.

"Bagaimana bisa kamu memikirkan nama itu?"

Cathan tersenyum dan mengecup kening istrinya, "Hanya terlintas saja..."

Demetria mengerutkan keningnya dan berkata, "Indah..."

Demetria menatap wajah bayi perempuannya yang baru saja di beri nama dengan senyum.

"Namamu sangat indah, putriku..."

Avyanna...

Cathan dan Demetria tersenyum sambil terus berbincang hal-hal lainnya dengan Avy di dalam pelukan ibunya.

Mungkin mereka tidak tahu bahwa putri mereka akan sedikit berbeda?

***

Terpopuler

Comments

Laurent_

Laurent_

ganbatte💪

2023-08-18

0

Jaku jj

Jaku jj

Tidak bisa berhenti membaca

2023-07-13

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1-Prolog
2 Chapter 2~ Terlahir
3 Chapter 3~ Perasaan Hangat
4 Chapter 4~Kakak Laki-laki
5 Chapter 5~ Kakak Laki-laki (2)
6 Chapter 6~ Mimpi
7 Chapter 7~ Ini Sangat Membingungkan
8 Chapter 8~ Selamat Malam, Adikku
9 Chapter 9~ Bersama Ibu
10 Chapter 10~ Bersama Ibu (2)
11 Chapter 11~ Aku Ingin Hidup
12 Chapter 12~ Pasar
13 Chapter 13~ Pengalihan
14 Chapter 14~ Pertemuan
15 Chapter 15~ Musuh
16 Chapter 16~ Musuh (2)
17 Chapter 17~ Menunggu
18 Chapter 18~ Terjebak di Gua
19 Chapter 19~ Kabar Buruk
20 Chapter 20~ Kabar Buruk (2)
21 Chapter 21~ Kabar Buruk (3)
22 Chapter 22~ Kabar Buruk (4)
23 Chapter 23~ Rencana
24 Chapter 24~ Rencana (2)
25 Chapter 25~ Jalan keluar
26 Chapter 26~ Jalan Keluar (2)
27 Chapter 27~ Jalan Keluar (3)
28 Chapter 28~ Keluar
29 Chapter 29~ Kekacauan
30 Chapter 30~ Kekacauan (2)
31 Chapter 31~ Kekacauan (3)
32 Chapter 32~ Datangnya Bahaya
33 Chapter 33~ Datangnya Bahaya (2)
34 Chapter 34~ Maverick
35 Chapter 35~ Siapa itu?
36 Chapter 36~ Persembunyian
37 Chapter 37~ Persembunyian (2)
38 Chapter 38~ Siapa Sebenarnya Kau?
39 Chapter 39~ Apakah kita bisa selamat?
40 Chapter 40~ Sihir Teleportasi
41 Chapter 41~ Pergi ke Balai Desa
42 Chapter 42~ Pergi ke Balai Desa (2)
43 Chapter 43~ Ketakutan dan Kecemasan
44 Chapter 44~ Ketakutan dan Kecemasan (2)
45 Chapter 45~ Penjelasan
46 Chapter 46~ Penjelasan (2)
47 Chapter 47~ Kenangan
48 Chapter 48~ Kontrak
49 Chapter 49~ Kontrak (2)
50 Chapter 50~ Erion
51 Chapter 51~Sebuah Mimpi
52 Chapter 52~ Seperti dalam Mimpi
53 Chapter 53~ Aku ingin berguna
54 Chapter 54
55 Chapter 55~ Gray
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Chapter 1-Prolog
2
Chapter 2~ Terlahir
3
Chapter 3~ Perasaan Hangat
4
Chapter 4~Kakak Laki-laki
5
Chapter 5~ Kakak Laki-laki (2)
6
Chapter 6~ Mimpi
7
Chapter 7~ Ini Sangat Membingungkan
8
Chapter 8~ Selamat Malam, Adikku
9
Chapter 9~ Bersama Ibu
10
Chapter 10~ Bersama Ibu (2)
11
Chapter 11~ Aku Ingin Hidup
12
Chapter 12~ Pasar
13
Chapter 13~ Pengalihan
14
Chapter 14~ Pertemuan
15
Chapter 15~ Musuh
16
Chapter 16~ Musuh (2)
17
Chapter 17~ Menunggu
18
Chapter 18~ Terjebak di Gua
19
Chapter 19~ Kabar Buruk
20
Chapter 20~ Kabar Buruk (2)
21
Chapter 21~ Kabar Buruk (3)
22
Chapter 22~ Kabar Buruk (4)
23
Chapter 23~ Rencana
24
Chapter 24~ Rencana (2)
25
Chapter 25~ Jalan keluar
26
Chapter 26~ Jalan Keluar (2)
27
Chapter 27~ Jalan Keluar (3)
28
Chapter 28~ Keluar
29
Chapter 29~ Kekacauan
30
Chapter 30~ Kekacauan (2)
31
Chapter 31~ Kekacauan (3)
32
Chapter 32~ Datangnya Bahaya
33
Chapter 33~ Datangnya Bahaya (2)
34
Chapter 34~ Maverick
35
Chapter 35~ Siapa itu?
36
Chapter 36~ Persembunyian
37
Chapter 37~ Persembunyian (2)
38
Chapter 38~ Siapa Sebenarnya Kau?
39
Chapter 39~ Apakah kita bisa selamat?
40
Chapter 40~ Sihir Teleportasi
41
Chapter 41~ Pergi ke Balai Desa
42
Chapter 42~ Pergi ke Balai Desa (2)
43
Chapter 43~ Ketakutan dan Kecemasan
44
Chapter 44~ Ketakutan dan Kecemasan (2)
45
Chapter 45~ Penjelasan
46
Chapter 46~ Penjelasan (2)
47
Chapter 47~ Kenangan
48
Chapter 48~ Kontrak
49
Chapter 49~ Kontrak (2)
50
Chapter 50~ Erion
51
Chapter 51~Sebuah Mimpi
52
Chapter 52~ Seperti dalam Mimpi
53
Chapter 53~ Aku ingin berguna
54
Chapter 54
55
Chapter 55~ Gray
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!