Hoowweeekkkk!!!
Tangisan bayi terdengar di seluruh ruangan.
"Bayi perempuan telah lahir, nyonya..."
Senyum merekah di wajah merah wanita dengan rambut hitam bergelombang.
Ia menatap bayi yang sedang di gendong oleh seorang wanita paruh baya di depannya dengan wajah penuh keringat.
"Be... Berikan padaku..."
Wanita itu mengelus pipi bayinya saat ia mulai menggendong bayi yang masih menangis.
"Cantiknya... Putriku sangatlah cantik..."
Wanita paruh baya itu tersenyum penuh haru dan berkata, "Anda benar, nyonya. Ia sangatlah mirip dengan anda... Sangat cantik,"
"Demetria?!"
Suara bantingan pintu dan teriakan seorang pria membuat tiga wanita paruh baya yang membatu proses persalinan terkejut.
Tidak hanya mereka yang terkejut tapi bayi yang baru lahir pun mulai menangis lebih keras.
"Apa yang?!"
"Bagaimana anda sangat tidak sopan begitu, tuan!"
"Tuan! Tolong sopan santunnya!!"
Protes demi protes di lontarkan para wanita paruh baya kepada pria yang baru saja memasuki ruangan persalinan.
Bayi itu terkejut dan mulai menangis, "Hoeekkkkk!!! Hoeekkkk!"
Tapi pria tersebut menghiraukannya dan mulai mendekat ke ranjang dimana seorang wanita sedang menggendong bayi yang menangis.
"Chatty... Kau membuatnya menangis..."
Demetria, nama wanita dengan rambut hitam legam bergelombang menatap mata suaminya penuh dengan kekesalan.
Pria itu mendekatkan tubuhnya dengan perlahan untuk dapat melihat wajah putrinya yang baru lahir.
"Ahhh... Dia... Dia sangat mirip denganmu, Demy,"
Demetria yang kesal mulai terkekeh melihat tingkah suaminya yang mulai kikuk.
Mata Demetria sedikit merah saat ia berkata kepada suaminya, "Chatty, bagaimana jika kau menggendongnya... Mungkin ia ingin merasakan detak jantung ayahnya..."
Cathan melebarkan matanya sejenak dan mulai meraih bayi perempuan yang di balut kain dengan tangan gemetar.
"Aahhh... Cantiknya... Sangat sehat..."
Bayi itu masih menangis, tapi saat melihat wajah ayahnya dengan senyum merekah ia mulai perlahan berhenti.
Cathan yang menggendongnya sembari terus mengayunkannya dengan perlahan, membuat bayi perempuan itu menunjukkan tawa kecil.
"Lihat ia, Demy... Ia tersenyum padaku..."
Demetria hanya bisa terkekeh kecil sambil menahan sakit di bagian bawahnya.
"Tuan Cathan... Tolong berikan pada saya..."
Salah satu wanita paruh baya membuyarkan keromantisan pasangan suami istri itu tanpa rasa bersalah.
Cathan mulai merenggut dan memberikan bayinya yang baru saja lahir kepada para wanita paruh baya.
Mereka berbincang-bincang sebentar sebelum akhirnya ketiga wanita paruh baya itu membawa bayinya keluar.
Di ruangan itu hanya ada sepasang suami istri yang saling menatap dalam hening.
Cathan mendekati istrinya yang setengah berbaring di ranjang.
Karena setelah melahirkan, para wanita paruh baya itu dengan gesit membersihkan ranjang dan juga darah persalinan, Demetria dapat merasa sedikit nyaman.
Cathan meraih tangan istrinya dan menciumnya pelan.
"Terimakasih, Demy. Kau... Kau sangat kesakitan pastinya..."
Mata Cathan sembap, ia bisa saja menangis saat itu juga.
Tapi Demetria tersenyum lembut dan berkata, "Aku baik-baik saja sekarang, Chatty..."
Cathan menggenggam lebih keras tangan istrinya, "Terimakasih, karena kau selamat... Terimakasih masih hidup dan terus berada di sisiku, Demy..."
Demetria hanya menghela napas di saat suaminya itu mulai meneteskan air mata dan terus terisak saat berbicara.
Cathan terus berbicara tanpa membiarkan Demetria mengucapkan sepatah kata pun.
"Oh, Demy... Terimakasih karena..."
"Sampai kapan kau akan terus begini, Chatty? Apa kau tak malu menangis di umur segini?"
Salah satu wanita paruh baya itu menggendong bayi yang tertidur dan sudah bersih.
Demetria terkekeh, "Madam Noe... Apakah anda sudah membersihkan bayiku..."
Noe mengangguk dan menatap sinis Cathan yang sedang membersihkan air mata dan juga ingus yang menempel di wajahnya.
Noe memberikannya pada Demetria dengan sangat berhati-hati.
"Ia tidak menangis lagi setelah dimandikan... Dia juga hanya diam saat terus melihat kami tadi,"
Demetria tersenyum sembari menggendong bayinya, "Kupikir ia sedang mencoba melihat siapa para nenek yang membantunya membersihkan diri,"
Noe terbatuk dan memaksa wajahnya untuk tidak membentuk senyum.
Demetria menatap Noe dan berkata, "Terimakasih, madam..."
"Ehemm... Kau harus makan bubur untuk beberapa hari ini. Jangan memaksakan diri memakan makanan yang berat,"
Demetria mengangguk menandakan bahwa ia mengerti.
Noe tersenyum puas melihat Demetria dan mulai kembali sinis saat menatap Cathan yang hanya diam di samping ranjang sambil melihat bayinya yang juga menatap ayahnya.
"Ehemmm... Dan untukmu, Tuan Cathan. Tolong jangan mengganggu istrimu, biarkan ia istirahat,"
Cathan mengangguk tanpa memalingkan wajahnya dari tatapan bayinya, "Baiklah, madam..."
Noe hanya menghela napas dan berkata lagi kepada pasangan suami istri itu.
"Ahhh... Nama apa yang akan kau berikan pada bayimu? Aku... Ehem... Aku penasaran,"
Demetria terkekeh dan menatap suaminya, "Apa kau sudah punya ide, Chatty?"
Cathan hanya terdiam dan terus menatap mata bayinya.
"Avy..."
"Apa?"
"Tadi apa yang anda katakan, Tuan Cathan?"
Cathan mengelus lembut pipi bayinya itu dan berkata, "Avy. Avyanna Syvonne,"
Demetria menatap suaminya yang dengan percaya diri menyebutkan nama bayi mereka.
"Avyanna... Avy..."
Cathan tersenyum cerah, "Putriku, namamu adalah Avyanna Syvonne,"
"Selamat datang, Avyanna..."
Noe terkejut dan mulai berlari keluar dari ruangan tersebut.
Demetria dan Cathan hanya bisa saling memandang saat melihat kelakuan dari Noe.
"Bagaimana bisa kamu memikirkan nama itu?"
Cathan tersenyum dan mengecup kening istrinya, "Hanya terlintas saja..."
Demetria mengerutkan keningnya dan berkata, "Indah..."
Demetria menatap wajah bayi perempuannya yang baru saja di beri nama dengan senyum.
"Namamu sangat indah, putriku..."
Avyanna...
Cathan dan Demetria tersenyum sambil terus berbincang hal-hal lainnya dengan Avy di dalam pelukan ibunya.
Mungkin mereka tidak tahu bahwa putri mereka akan sedikit berbeda?
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Laurent_
ganbatte💪
2023-08-18
0
Jaku jj
Tidak bisa berhenti membaca
2023-07-13
0