Kembalinya Sang Pendekar Kegelapan
"Kejar dia! Jangan melepaskannya!"
"Bunuh! Bunuh dia! Cepat bunuh dia!"
"Anak itu pembawa sial! Cepat buru dia!"
Teriakan demi teriakan saling bersahutan. Gadis kecil yang berusia sepuluh tahun itu terus berlari. Menghindari serangan demi serangan orang yang mengejarnya. Tak peduli akan rasa sakit yang didera kakinya, Yin Xiang terus berlari.
Yin Xiang memaksakan tubuh kecilnya yang dipenuhi lebam untuk tetap melaju kencang. Jangan sampai Yin Xiang tertangkap lagi. Atau orang-orang itu akan memukulinya tanpa ampun. Tanpa memandang bahwa Yin Xiang hanyalah gadis kecil yang masih butuh perhatian.
"Anak pengkhianat! Berhenti kau! Seharusnya kau mati bersama kedua orang tuamu!" teriak seorang pria. Dengan kekuatannya, pria itu mengeluarkan tombak es dan menyerang Yin Xiang.
Yin Xiang tersungkur ke tanah. Lengan kirinya tergores oleh tombak es itu. Tanpa mengerang kesakitan, Yin Xiang bangkit dan kembali berlari. Tanpa menoleh ke belakang ataupun menyeka darah di lengannya, Yin Xiang membelah jalanan.
Tetesan keringat menghiasi wajah Yin Xiang. Bajunya yang compang camping, tubuhnya yang kotor bermandikan lumpur dan darah, tidak menyurutkan tekad Yin Xiang untuk melarikan diri.
Sudah cukup empat tahun lamanya Yin Xiang dijadikan bulan-bulanan rakyat kekaisaran Yu. Yin Xiang kini bertekad untuk pergi sejauh mungkin dari jangkauan mereka. Sayangnya, orang-orang itu tidak membiarkan Yin Xiang lolos begitu saja. Mereka bersorak, berteriak, menyeru satu sama lain, memburu gadis kecil malang itu dengan semangat.
Pedang, panah, tombak, kerap diacungkan pada Yin Xiang. Bahkan, Yin Xiang sudah pernah merasakan tangan mereka di tubuhnya. Meninggalkan jejak keunguan yang sangat banyak.
Ketidakmampuan Yin Xiang membalas mereka, membuat orang-orang itu semakin senang. Empat tahun terakhir, mereka terus menyiksa Yin Xiang tanpa empati. Memperlakukan Yin Xiang jauh lebih rendah daripada seekor binatang.
Kehidupan yang keji membuat Yin Xiang muak. Akhirnya, gadis itu memutuskan untuk kabur dari sel tahanan yang dibuat khusus untuknya di alun-alun kota. Yin Xiang kerap dipertontonkan layaknya sebuah komedi. Dengan dalih sebagai peringatan bagi mereka agar tidak memberontak.
Yin Xiang yang sudah lelah, akhirnya kabur setelah berhasil menggigit lengan seorang pria yang mengeluarkannya dari sel. Tadinya, pria itu akan mencambuk Yin Xiang di luar sel tahanan. Tidak disangka, Yin Xiang menggigit lengannya hingga berdarah. Dengan kilat, Yin Xiang lari begitu saja.
Karena itulah, Yin Xiang diburu seperti hewan saat ini. Anak panah banyak diluncurkan ke arahnya. Membuat pergerakan gadis malang itu tersendat-sendat. Napasnya yang sudah pendek-pendek tidak dihiraukan. Justru, Yin Xiang berlari semakin cepat.
Dalam pikiran Yin Xiang, jika dia tertangkap lagi, maka dirinya akan tamat. Kehidupannya akan jauh lebih buruk lagi. Orang-orang itu tidak membiarkannya mati, tapi tidak memberikannya kehidupan yang layak. Yin Xiang merasa bahwa hidupnya sangat menyedihkan. Statusnya bahkan lebih rendah dari budak pemuas nafsu sekalipun.
Yin Xiang hanya diberikan makanan basi atau makanan sisa dalam satu hari. Atau bahkan dia tidak diberi makan selama belasan hari. Dalam masa itu, Yin Xiang berhasil mempertahankan nyawanya sampai saat ini. Kini, saatnya Yin Xiang untuk bisa bebas. Mati lebih baik daripada hidup.
"Dia menuju jurang neraka! Cepat tangkap!"
"Jangan biarkan pengkhianat itu mati!"
"Dia harus membayar atas kelakuan keluarganya!"
Sorakan itu semakin riuh. Yin Xiang menggertakkan giginya kesal. Gadis kecil itu tidak mengerti. Kenapa keluarganya dicap sebagai pengkhianat? Masih terekam jelas diingatannya, keluarganya sangat baik pada setiap orang. Kenapa sekarang mereka malah berbalik menyerang?
Yin Xiang berusaha menahan air matanya. Hatinya berdoa agar bisa bebas dari belenggu yang mengikatnya selama ini. Meraung-raung bagai deru badai yang menghantam lautan. Yin Xiang berdoa pada dewa agar berbaik hati menjemputnya. Mempertemukannya pada orang terkasihnya.
"JURANG NERAKA!!!!"
Teriakan orang itu menyadarkan Yin Xiang pada kegelapan di hadapannya. Jurang neraka merupakan sebuah jurang tanpa dasar. Konon katanya, jurang neraka adalah tempat penghukuman bagi para jiwa kotor yang penuh dengan dosa. Selalu terdengar teriakan memilukan yang berasal dari dalam jurang.
Yin Xiang tersenyum. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Yin Xiang merasakan kebahagiaan. Pikirannya mengatakan bahwa dia tidak akan mengalami siksa menyakitkan lagi. Saatnya bagi Yin Xiang untuk beristirahat dengan damai sekarang.
Tubuh kurus Yin Xiang semakin mengecil di penglihatan orang-orang. Mereka yang memburu Yin Xiang sedikit terpaku. Melihat tekad Yin Xiang yang sepertinya sangat menginginkan kematian membakar amarah mereka.
"Sialan! Anak sial itu benar-benar ingin mati!"
"Dosa orang tuanya tidak bisa dimaafkan! Gadis sial itu belum boleh mati!"
"Sebagai penebusan dosa, dia harus terus merasakan siksaan!"
"Tangkap dia dengan jaring emas!!"
Yin Xiang sedikit tersentak. Dia tidak akan bisa melakukan apapun jika jaring emas dilemparkan ke arahnya. Jaring emas adalah sebuah pusaka tingkat tinggi yang berfungsi untuk menangkap benda apapun yang diinginkan. Tidak ada yang bisa lolos dari jeratan jaring emas.
Jurang neraka sudah di depan mata, Yin Xiang tidak akan menyerah begitu saja. Hatinya berkata bahwa Yin Xiang bisa melakukannya. Dia akan terlepas dari segala urusan duniawi. Walaupun hatinya juga memiliki dendam yang membara, namun dirinya lebih memilih mati.
Beberapa meter lagi, Yin Xiang akan melayang dan menuju ke jurang neraka. Dengan menambah kecepatan berlarinya, Yin Xiang berhasil mencapai bibir jurang. Tanpa kata, ataupun menoleh ke belakang, Yin Xiang melompat begitu saja.
"TIDAK!!!!"
"GADIS SIAL!!!"
"BAJINGAN!!!"
Umpatan demi umpatan masih terdengar oleh telinga Yin Xiang. Gadis itu mengepalkan tangannya kuat. Tubuhnya tengah melayang, terjun bebas ke bawah. Senyum miris menghiasi wajahnya yang dipenuhi lebam.
Yin Xiang tidak menyesali keputusannya. Hanya saja, dia menyayangkan bahwa dirinya tidak bisa membalaskan dendam orang tuanya pada orang-orang biadab itu. Hatinya bergemuruh marah. Rasa marah dan dendam tumbuh begitu saja. Menyeruak ke dalam relung hatinya yang paling dalam.
"Ayah, Ibu, A-Xiang datang", gumam Yin Xiang.
Yin Xiang memejamkan matanya. Berusaha mengingat hal-hal bersama orang tuanya dulu. Mengorek potongan kejadian yang membahagiakan baginya. Setitik air mata menetes dari maniknya yang indah. Yin Xiang bersyukur, akhirnya dia akan berkumpul bersama dengan keluarganya lagi.
Tubuh gadis itu masih melayang. Sayup-sayup suara orang yang mengejarnya sudah lenyap. Digantikan dengan keheningan yang menerpa. Hawa dingin menusuk kulitnya. Seolah ingin membekukan seluruh tubuh Yin Xiang.
Di tengah-tengah tubuh Yin Xiang melayang, aura hitam bak kegelapan malam muncul dari bawah. Menyelimuti tubuh Yin Xiang. Aura hitam itu sarat akan kebencian, kemarahan, keirian, dendam, dan emosi-emosi negatif lainnya.
Yin Xiang membelalakkan mata. Dia merasa tubuhnya semakin ditarik paksa ke bawah. Kecepatannya bahkan mengalahkan kecepatan lari seekor macan tutul. Yin Xiang berteriak sekencang mungkin. Dadanya bergemuruh.
BRAK!!!
Tubuh Yin Xiang terhempas secara kasar ke tanah. Rasa sakit langsung menjalar di seluruh tubuh anak itu. Yin Xiang meringis kesakitan. Rasanya berkali-kali lipat lebih sakit dibandingkan pukulan yang biasa dia terima.
Tiba-tiba sebuah suara terdengar di telinga Yin Xiang. Membuat gadis kecil itu mendongak.
"Penerusku"
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Nur.Syit_
Benar benar udah hilang yh perikemanusiaan mereka'))
2023-08-01
0
Tiani jee
kasian banget kamu yin Xiang🥺
2023-07-19
0
FY Han
Wowo keren thor👍
2023-07-19
0