Gelap. Dingin.
Dua rasa yang menerpa Yin Xiang. Tidak ada yang bisa dilihat. Tak ada satu pun cahaya. Hawa dingin menusuk kulit, seolah ingin membekukan aliran darah yang mengalir.
Yin Xiang terduduk sambil memeluk lututnya sendiri. Meringkuk sambil bersandar ke sesuatu yang dia yakini sebuah batu. Yin Xiang menggosokkan dua telapak tangannya, berharap mendapat kehangatan walau hanya secuil.
Sejak tubuhnya dihempaskan kasar oleh aura hitam, Yin Xiang hanya bisa diam dan meringkuk bak bayi. Mendekap tubuhnya sendiri. Mencari kehangatan di kegelapan jurang neraka.
"Penerusku"
Sebuah suara menyapa indera pendengaran Yin Xiang. Gadis itu mendongak walau hanya melihat pekatnya kegelapan. Yin Xiang mempertajam indera pendengarannya. Mencoba fokus dengan suara yang kini muncul terus menerus.
"Penerusku, Sang Kegelapan", Yin Xiang merangkak. Secercah cahaya kecil tertangkap oleh mata indahnya. Yin Xiang yang tidak bisa melihat apapun selain cahaya kecil itu, bergerak sangat hati-hati.
Cahaya merah itu berasal dari sebuah permata berwarna merah. Yin Xiang memperhatikan permata itu dengan sangat teliti. Tangannya yang mungil dan bergetar, menyentuh permukaan permata.
SRING!!
Sebuah cahaya menyilaukan dipancarkan oleh permata merah itu. Yin Xiang bahkan harus menutup kedua matanya menggunakan tangan kecilnya. Saat cahaya itu meredup, muncul seorang pria berpakaian serba hitam. Bahkan, di sekujur tubuhnya terdapat asap hitam tipis.
"Penerusku", ucap pria itu.
Yin Xiang mendongakkan kepala. Mata gadis itu menatap bingung dan penasaran akan kehadiran pria itu secara tiba-tiba.
"Siapa?" tanya Yin Xiang. Suara kecil Yin Xiang terdengar merdu, tapi tegas dan dingin.
Pria itu tersenyum, "Aku Dewa Kegelapan. Sang pemilik kegelapan. Dan kau adalah penerusku, Yin Xiang".
Yin Xiang mengerutkan dahinya. Dia tidak mengerti. Kenapa dirinya adalah seorang penerus kegelapan? Benarkah pria ini seorang dewa? Batin gadis itu.
Dewa kegelapan terkekeh kecil. Pria itu bisa mendengar suara batin Yin Xiang.
"Aku tidak bisa dibilang seorang dewa seperti yang kau pikirkan, gadis kecil. Tapi, aku adalah penguasa kegelapan. Pemilik dari segala jenis emosi negatif manusia. Kekuatanku jauh di atas kekuatan para dewa. Bahkan, jika para dewa bersatu untuk mengalahkan ku, aku masih tetap unggul. Dan kau, Yin Xiang, takdir sudah memilihmu sebagai penerusku. Aku bisa merasakan kekuatan kegelapan ada di dalam dirimu. Hanya saja, kau tidak menyadarinya. Lagipula, hanya penerusku saja yang bisa memasuki jurang neraka. Asap hitam di sini, menerimamu dengan sangat baik, Yin Xiang. Mereka tak akan salah mengenali tuan mereka", Yin Xiang mendengarkan dengan seksama. Pikirannya masih berkeliaran. Walaupun usia Yin Xiang masih 10 tahun, bukan berarti Yin Xiang tidak memahami perkataan orang di depannya.
Yin Xiang memiringkan kepalanya. Dia menimbang-nimbang keputusan yang harus diambilnya. Walaupun Dewa Kegelapan tidak menanyakannya, tapi Yin Xiang menangkap maksudnya, bahwa dia mau tidak mau harus menjadi penerus kegelapan.
"Apa keuntunganku menjadi penerusmu, Dewa Kegelapan?" tanya Yin Xiang.
Dewa Kegelapan tersenyum miring, "Bukankah kau ingin membalas dendam? Kematian orang tuamu, bukankah kau harus membalasnya? Bahkan, dirimu diperlakukan seperti kotoran. Tidakkah kau ingin balas dendam?"
Mata Yin Xiang berkilat marah. Gadis itu langsung mengingat segala perlakuan keji orang-orang pada keluarganya. Tangan Yin Xiang meremas baju lusuhnya. Ekspresi wajahnya mengeras dan menjadi lebih dingin.
Dewa Kegelapan tertawa sarkas. Hanya menyulut sedikit saja sudah membuat dendam di hati Yin Xiang bergemuruh. Dewa Kegelapan menyejajarkan tingginya dengan Yin Xiang. Mencengkram dagu gadis itu untuk menghadapkan wajah Yin Xiang padanya.
"Dengan kondisimu yang sangat lemah dan tidak berguna seperti ini, apa kau mampu membalas dendam?" Dewa Kegelapan berucap meremehkan.
"Menjadi penerusku, artinya kau akan memiliki kekuasaan. Segala jenis kegelapan di dunia akan tunduk padamu. Pasukan kegelapan yang sangat kuat akan kau miliki. Bahkan, dunia bawah tempat para iblis tinggal, akan menjadi milikmu. Bayangkan itu, Yin Xiang. Tidakkah kau tergiur?" kilatan mata Yin Xiang berubah. Dirinya menjadi sedikit antusias.
"Lalu, bagaimana denganmu, Dewa Kegelapan? Bukankah kau masih menjadi penguasa?" kata Yin Xiang.
"Gadis kecil, masa kekuasaanku sudah berakhir. Beratus-ratus tahun yang lalu. Para dewa mendesakku saat aku sedang berada di titik terlemah. Diriku yang ada di hadapanmu saat ini, hanyalah serpihan jiwa yang akan pergi setelah kau resmi menjadi pemilik kegelapan. Aku sudah menunggu kehadiranmu sejak lama. Kini, saatnya kegelapan bangkit di bawah pemerintahanmu. Aku akan pergi menuju keabadian setelah tugas terakhirku selesai. Membimbingmu menjadi lebih kuat", jelas Dewa Kegelapan.
Yin Xiang mengangguk paham. Artinya, Yin Xiang akan dibina langsung di bawah pengawasan Dewa Kegelapan. Yin Xiang berpikir, ini adalah satu-satunya kesempatan untuk bisa membalas kelakukan bejat orang-orang tidak berempati itu. Gemuruh amarah dan dendam di hati Yin Xiang semakin menggebu-gebu.
Gadis kecil itu menatap tegas ke arah Dewa Kegelapan. Dia bertanya, "Apakah kegelapan selaras dengan kebenaran? Ayah dan ibu berpesan agar aku tidak membelot dari kebenaran dan senantiasa menegakkan keadilan. Bukankah kegelapan selalu berhubungan dengan hal negatif dan bersebrangan dengan kebenaran?"
Dewa Kegelapan membulatkan matanya. Tidak disangka bahwa gadis kecil di depannya akan menanyakan hal seperti itu. Dewa Kegelapan semakin yakin, bahwa gadis kecil di depannya akan menjadi sosok pemimpin yang baik bagi kelangsungan hidup para penghuni kegelapan atau penghuni dunia bawah.
Dengan lembut, Dewa Kegelapan menjawab, "Benar atau tidaknya kegelapan, itu bergantung pada dirimu sendiri, gadis kecil. Hitam dan putih bukan sebuah ukuran untuk menentukan benar dan salah. Hitam tidak selamanya kotor dan putih belum tentu bersih. Semuanya kembali pada perilakumu sebagai manusia. Bisakah kau tetap berjalan lurus di kebenaran atau urusan duniawi membuatmu terlena dan terperosok ke dalam kejahatan? Itu semua adalah pilihanmu sendiri".
Yin Xiang mengangguk paham. Kini, tekad dan keputusannya sudah bulat. Bagaimanapun caranya, dia akan tumbuh menjadi lebih kuat. Membalas mereka yang sudah menyakiti hatinya. Juga membalaskan kematian orang tuanya.
Sang Pencipta memberikannya kesempatan untuk hidup dan membalas dendam. Tidak mungkin, Yin Xiang menyia-nyiakan begitu saja. Apapun balasan untuknya nanti, Yin Xiang akan menerimanya dengan hati lapang.
Dengan penuh semangat dan tekad, Yin Xiang berkata, "Aku menerima takdir sebagai penerus Dewa Kegelapan".
Tepat setelah Yin Xiang mengucapkan itu, gemuruh bersahutan. Awan-awan hitam berkumpul menjadi satu. Bahkan, badai terjadi secara tiba-tiba di lautan.
Kegelapan di jurang neraka menjadi lebih pekat dari sebelumnya. Hawa dingin yang dirasakan semakin menjadi-jadi. Alam dan isinya seolah tengah menyambut kedatangan sang penguasa kegelapan yang baru.
Dewa Kegelapan tersenyum puas. Seketika asap hitam mengelilingi tubuh kecil Yin Xiang. Menelannya sampai tidak terlihat lagi.
Sekitar sepuluh menit lamanya, Yin Xiang dikelilingi asap hitam. Saat asap itu menghilang, penampilan Yin Xiang berubah. Bajunya berganti menjadi baju bagus berwarna hitam pekat, kulitnya yang penuh dengan luka mendadak sembuh, bahkan kulitnya terlihat sangat sehat, segar dan lembut. Wajahnya yang kusam juga berubah menjadi bersih dan cantik. Rambut yang tadinya acak-acakan terikat rapi. Bahkan, aura Yin Xiang terasa jauh lebih kuat.
Bersamaan dengan hilangnya asap yang menelan Yin Xiang, suasana di jurang neraka pun perlahan membaik. Awan-awan hitam dan gemuruh petir juga ikut sirna. Begitupun dengan badai di laut yang berhenti secara tiba-tiba.
"Selamat datang, Penguasa Kegelapan"
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
ISIMPFORMITSUKI
Kebangkitan!
2023-07-13
3
tae Yeon
Seru banget, aku sampai lupa waktu baca cerita ini
2023-07-13
1