Semua Cintaku Untukmu
"Kay! Kayla!"Panggil Bastian pada sang sekretarisnya.
Kayla terkejut dan mengangkat kepalanya yang sedang menelungkup diatas meja kerjanya.Tampak bosnya telah berdiri di depan mejanya dan sedang menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.Biasanya Bastian jika membutuhkan Kayla dia pasti memanggilnya lewat perangkat PABX.Ini pasti si pak bos sedang dalam mode marah-marah.
"Iya ada apa pak Bas?" Kayla berdiri menatap Bastian dengan perasaan takut.
Bastian tarik nafas mencoba bersabar,"Ini coba kamu edit lagi,masih banyak yang salah" Bastian menyerahkan berkas yang tadi di antarkan Kayla keruangannya.
"Perasan tadi sudah saya cek tidak ada yang salah pak" Kayla mengambil berkas itu dari tangan Bastian.
"Kerja itu pakai otak bukan pakai perasaan Kayla!" Nada suara Bastian agak tinggi.
"Ah iya pak, maaf" Kayla mulai berkeringat dingin,selama dua tahun bekerja sebagai sekretaris Bastian,belum pernah bosnya itu bicara dengan nada tinggi seperti saat ini.
"Kamu selesaikan sekarang,jangan sampai ada yang salah lagi,saya tunggu!" Bastian berusaha menetralkan emosinya dan berjalan kembali keruangannya.
"Baik pak Bas" Kayla kembali duduk di kursi kerjanya.
"Kayla,fokus Kayla,lupakan sejenak tentang utang" Kayla menepuk nepuk jidatnya sendiri.
"Pantas si pak bos marah,ini masih banyak yang salah" Kayla mulai mengetik ulang laporan yang tadi dia buat.
Kayla menarik nafas panjang setelah selesai mengedit ulang laporan tadi dan mengeceknya berulang-ulang sebelum menyerahkannya kembali pada Bastian.
Dengan nafas tertahan Kayla mengetuk pintu dan menyerahkan berkas itu kembali.Semoga kali ini tidak ada yang salah,jangan sampai si bos marah lagi,menyeramkan.Setelah meletakkan berkas itu diatas meja Bastian.Kayla langsung bergegas keluar.
"Kayla,kalau Jessica datang bilang saya nggak ada,lakukan cara apapun agar dia tidak masuk keruangan saya!" Ucap Bastian ketika Kayla hendak keluar dari ruangannya.
Kayla sedikit terlonjak kaget,"Baik pak" Jawabnya.
Setau Kayla,Jessica adalah kekasih Bastian karna kerap kali Jessica mengunjungi bosnya itu dikantor.Menurut Santi dan Nova rekan sekantor Kayla,Bastian dan Jessica adalah pasangan serasi,karna sama-sama rupawan.
Kayla tidak pernah memikirkan apapun tentang hubungan Bastian dengan Jessica,segala pikirannya hanya berisikan bagaimana cara menebus rumahnya yang dikampung.Rumah itu digadaikan ibunya ke Bank tanpa sepengetahuan Kayla,untuk meminjam uang buat usaha buka salon.Tapi uang itu dipinjam Maulana,teman pria ibu Kayla.Dan parahnya lagi si Maulana itu lenyap entah kemana.Kalau tidak ditebus tepat waktu rumah itu akan disita pihak Bank, mau tinggal dimana ibu dan adiknya. Belum lagi Aditya adik Kayla membutuhkan uang untuk biaya ujian nasional lulus SMA.
Kayla kembali duduk dibalik meja kerjanya.Iseng-iseng mencari lowongan pekerjaan di internet,siapa tau ada pekerjaan khusus hari Sabtu dan Minggu yang menerima dia.Siapa tau dengan begitu dia bisa dapat uang tambahan.
Tak beberapa lama kemudian Kayla melihat Jessica datang.Wanita berparas cantik,tinggi dan langsing itu berjalan mendekat ke ruangan Bastian.Buru-buru Kayla bangkit untuk mencegah Jessica masuk keruangan bosnya.
"Maaf,pak Bastian sedang tidak ada ditempat" Kayla saat ini sudah berada didepan pintu ruangan Bastian.
Jessica berdiri dengan berkacak pinggang dan menatap Kayla dengan tampang bosan."Mobilnya Bastian ada diparkiran" Balasnya dengan nada jutek.
Kayla mengangguk"Pak Bastian sedang ada rapat dibawah."
"Ya udah,gue tunggu Bastian didalam" Jessica berjalan hendak melewati Kayla.
"Maaf mba,nggak bisa,mba kalau mau nunggu di ruang tunggu depan aja."
"Lo nggak tau gue siapa?!" Jessica menantang garang kearah Kayla.
"Tau mba Jessica,tapi pak Bastian sedang nggak ada diruangannya.Silahkan tunggu di didepan!"
"Lo nggak sopan ya,gue itu pacarnya Bastian bos lo.Bisa-bisanya lo nyuruh gue nunggu Bastian di ruang tunggu."
"Sekali lagi maaf mba,tapi---"
"Minggir!' Bentak Jessika sambil mendorong tubuh Kayla kesamping hingga hampir terjatuh.Lalu wanita itu langsung membuka pintu ruangan Bastian dan masuk kedalam.
Kayla buru-buru menyusul Jessica kedalam ruangan Bastian.
"Bastian! Bisa-bisanya tadi malam kamu nggak datang.Aku nungguin kamu sampai restorannya tutup!" Kata Jessica penuh amarah.
Kayla hendak menarik lengan Jessica keluar,seketika membatu melihat bosnya melayangkan tatapan tajam kearahnya.
"Maaf pak" Ucap Kayla hampir tanpa suara.
"Kenapa telepon aku nggak kamu angkat? Kamu marah sama aku? Atau kamu sudah bosan sama aku? Oh,atau jangan-jangan kamu sudah punya cewek lain?!" Tanya Jessica menggebu-gebu.
Bastian memberi isyarat agar Kayla keluar dari ruangannya.Dengan cepat Kayla berjalan mundur hingga keluar dan menutup pintu.
Ketika Kayla kembali kemeja kerjanya,dia langsung di hampiri Nova dan Santi.
"Lagi berantem ya?" Tanya Santi kepo.
"Nggak tau" Sahut Kayla.
"Nggak nyangka gue,ternyata dibalik wajahnya yang cantik ternyata pacarnya pas Bastian itu seorang yang pemarah.Gue pikir dia orang yang lemah lembut dan nggak bisa marah sama orang" Nova geleng-geleng kepala.
"Gue penasaran,mereka lagi ngomongin apa ya?"
"Nggak penting juga buat kalian,udah sana kerja lagi."
"Penting Lah Kay,siapa tau mereka putus,dengan begitu kan kita masih punya kesempatan untuk mendekati pak Bas."
"Lo kan cantik Kay,emang lo nggak ada niatan gitu untuk menjadi pacar pak Bas."
"Tapi tetap cantikan mba Jessica,dan levelnya lebih tinggi.Kita nggak selevel dengan mereka dan nggak bakalan dilirik oleh pak Bas,udah buruan kerja lagi!" Kayla mengusir Santi dan Nova dari tempatnya.
Kayla kembali fokus pada layar laptopnya.Sesekali melihat kearah ruang kerja bosnya.Terdengar samar-samar suara dari dalam seperti suara orang sedang bertengkar.
Kayla melirik jam tangan yang ada dipergelangan tangannya.Waktu menunjukkan pukul dua lebih lima belas menit.Lima belas menit lagi pak Bastian akan ada rapat dengan pak Markus beserta tim.
Kayla berjalan menuju ruangan Bastian.Dengan jantung berdegup keras dia mengetuk pintu sebelum kemudian masuk.Sebenarnya berada ditengah-tengah pertengkaran bosnya dengan sang kekasih sangat beresiko.Tapi akan sangat beresiko lagi kalau pak Bastian terlambat datang pada rapat yang dinantikannya bersama pak Markus.
"Apa,kamu bilang putus?!" Ucap Jessica dengan nada tidak percaya.
"Maaf pak" Kata Kayla menyela.
"Apa? Nggak usah ikut campur!" Jessica menatap tajam pada Kayla.
"Ada apa Kay?" Tanya Bastian tanpa memperdulikan Jessica.Dia terlihat sudah bosan dengan ocehan Jessica.
"Rapat dengan pak Markus pak" Jawab Kayla.
"Baik" Bastian berjalan keluar dari ruangannya.
"Bastian kamu mau kemana? Urusan kita belum selesai!" Jessica berteriak kesal karna tidak dipedulikan Bastian.
Bastian berhenti sejenak,"Urusan kita sudah selesai saat saya bilang putus.Kay,bawa dia keluar" Bastian kembali melangkah.
Kayla mengangguk dan menatap pada Jesica,"Mari mba."
Jessica menatap tajam pada Kayla kemudian berderap melangkah pergi.
Sore harinya saat semua rekan kerjanya sudah pulang,tinggal Kayla sendiri yang menunggu kepulangan Bastian dari rapat.Ada berkas untuk iklan baru yang akan mereka buat yang harus di tunjukkan pada Bastian.
Sambil menunggu Bastian datang,Kayla kembali mencari lowongan kerja di internet.Tapi tidak satupun yang sesuai.
Kayla melihat jam tangannya,"Kenapa pak Bastian lama sekali,apa dia terkena macet dijalan.Semoga Miko tidak terlalu lama menunggu" Kayla ada punya janji ketemu dengan kekasihnya di sebuah kafe.Dia berniat meminjam uang pada Miko,hanya dia harapan Kayla saat ini.
Tepat jam setengah enam sore Bastian datang.Kayla berdiri dan menyerahkan berkas tadi pada Bastian.
"Baik,terimakasih,saya akan bawa pulang berkasnya.Nanti saya pelajari dirumah,kamu boleh pulang."
Kayla mengambil tas kerjanya dan berjalan dengan malas malasan menuju lift.Pikirannya masih saja dipenuhi bagaimana cara untuk mendapatkan uang.
"Kay...Kayla" Suara Bastian dari belakang mengagetkannya saat sedikit lagi mencapai pintu lift.Entah kapan,kenapa pak Bastian tiba-tiba sudah ada dibelakangnya.
Kayla membalikkan badannya," Iya pak."
"Kamu berangkat kekantor tadi pagi tidak memakai sepatu?"
Kayla mengangkat kakinya dan memperlihatkan pada Bastian." Ini,pakai pak."
Kayla terkejut ternyata dia tidak memakai sepatu.Kayla memang sering melepaskan sepatunya saat duduk di kursi kerjanya dan dia merasa nyaman.Perlahan dia menurunkan kakinya dan berlari kembali menuju ruangannya.
Bastian geleng-geleng kepala dengan kelakuan sekretarisnya yang sembrono itu.
"Ya ampun Kayla,kamu sembrono amat sih.Pantesan tadi saat jalan kok gua rasanya pendek amat" Kayla mengambil sepatunya dari bawah meja kerjanya.
Kayla teringat tadi,dia menunjukkan kakinya pada Bastian."Ya Tuhan...mau di taro dimana muka gua ini,apa pak Bastian tadi memperhatikan jari-jari kaki gua ya" Kayla bergumam mengomeli dirinya sendiri.
"Ah,lebih baik gua duduk dulu sebentar,semoga aja pak Bastian sudah pulang duluan" Kayla menyandarkan punggungnya dengan nyaman di kursi kerjanya.Kemudian memandang sekeliling,sepi,tiba-tiba Kayla merasa ketakutan sendiri.Dengan cepat dia keluar dan berjalan menuju lift.
Mata Kayla menangkap tubuh pak Bastian masih berdiri disamping lift.Dengan tangan kanannya dimasukkan di dalam saku dan tangan sebelah kirinya memegang tas kerja.
Pak Bastian ngapain masih ada disitu? Apa dia sedang nungguin gua? Nggak mungkinlah.Atau liftnya rusak? Apapun Itu, Kayla belum siap untuk bertemu lagi dengan bosnya itu setelah melihat dia tidak memakai sepatu.Lebih baik balik badan pura-pura mau ke toilet.
"Kayla!" Panggil Bastian.
"Deg" Jantung Kayla rasanya mau berhenti.
"Iya pak" Kayla memutar badannya sambil nyengir.
"Kamu mau kemana lagi,saya sudah nunggu kamu dari tadi."
"Menunggu saya pak?" Kayla menunjuk dirinya sendiri tidak percaya.Dan berjalan kearah lift dengan terpaksa.
Bastian menarik nafas tanpa ekspresi,kemudian memencet tombol pembuka pintu lift dan masuk setelah pintu lift terbuka.
"Kay,kamu nggak masuk?" Tanya Bastian melihat Kayla tak bergerak sambil menahan pintu lift agar tak tertutup.
"Bapak duluan aja pak,saya...berat...takut liftnya nggak bergerak nanti" Jawab Kayla sambil nyengir.Jawaban absurd Kayla membuat Bastian memutar mata malas.
Dengan terpaksa Kayla masuk kedalam lift,mengambil posisi di belakang Bastian.Berada dalam satu lift hanya berdua dengan bosnya membuat Kayla keringat dingin dan tegang.
"Saya menunggu kamu tadi,karna gedung kantor sudah sepi,kamu karyawan saya.Jadi saya harus bertanggung jawab atas keselamatan karyawan saya" Perkataan Bastian barusan menjawab rasa penasaran Kayla mengapa pak Bastian tadi menunggunya.
"Terimakasih pak."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Abid Ms11
awal yg basus
2023-07-13
1