Waktu menunjukkan pukul sembilan malam,Kayla sudah berada diatas tempat tidurnya.Malam ini dia ingin tidur lebih awal.Sejak menjomblo,malam Minggu bagi Kayla sama dengan malam-malam yang lain.
Baru merasakan kenyamanan kasurnya sebentar,tiba-tiba ponselnya berdering.Dengan malas-malasan,Kayla mengambil ponselnya yang berada di sampingnya.
Tertera nama Bastian di layar ponselnya,sangat jarang sekali bosnya itu menghubunginya diluar jam kantor.
"Halo pak,selamat malam" Sapa Kayla.
"Malam,Kay,kamu bisa datang ke restoran tempat saya berada sekarang,ada hal mendesak yang akan saya bicarakan.Akan saya kirim alamatnya."
"Baik pak" Jawab Kayla dengan setengah hati.
Kayla memasuki sebuah restoran mewah tempat dimana Bastian memintanya datang.Kayla penasaran ada hal mendesak apa yang membuat bosnya memintanya datang kesini.
Kayla melihat Bastian tengah duduk di salah satu meja yang berada diujung ruangan.
"Pak" Panggil Kayla mendekat kearah Bastian yang tengah meneguk segelas wine.
"Kamu udah datang Kay,ayo duduk" Kayla duduk di kursi yang berhadapan dengan Bastian.
Kayla mengamati meja,ada beberapa piring,gelas dan sisa makanan.Berarti tadi Bastian bersama seseorang di sini.
"Jadi,ada hal mendesak apa pak?" Tanya Kayla sedikit was-was.Wajah pria didepannya ini sekarang tampak beda dari biasanya.
Bastian menarik nafas sebentar"Barusan saya habis menjalani kencan buta atas permintaan mami saya.Seperti yang kamu curi dengar,mami saya meminta saya harus segera menikah.Saya sudah terlalu bosan dan capek mengikuti kemauan mami saya" Bastian menyesap sedikit wine nya kemudian menatap Kayla dengan raut wajah serius.
"Lalu apa urusannya sama gua.Jauh-jauh gua di suruh datang kesini " Ucap Kayla dalam hati.Kayla nggak habis pikir dengan bosnya itu,wajah tampan rupawan dan mapan tapi kok masih di jodoh-jodohkan juga.
Bastian meletakkan gelas wine nya,"Saya mau ngajuin perjanjian kerjasama dengan kamu."
"Perjanjian kerja sama?"
Bastian mengangguk,"Saya dengar kamu sedang butuh uang banyak."
Kayla menatap Bastian dengan wajah bingung."Dari mana bapak tau kalau saya sedang butuh uang banyak?" Tanya Kayla hati-hati.
"Kamu sendiri yang bilang waktu kamu mabuk kemarin" Jawab Bastian enteng.
Kayla menghela nafas dalam,bagaimana dia bisa mengungkapkan rahasia dalam hidupnya pada Bastian.Apa yang dipikirkan bosnya itu sekarang.Dia pasti berfikir hidup Kayla begitu menyedihkan.
"Saya akan bayar kamu sebanyak uang yang kamu butuhkan.Kamu hanya perlu melakukan satu hal untuk saya."
"Melakukan apa pak?"
"Nikah sama saya Kay."
"Bapak sedang bercanda kan?" Kayla menatap bosnya dengan ekspresi kaget bercampur kesal.
"Saya nggak sedang bercanda Kay,saya serius.Kamu hanya perlu menikah dengan saya,nanti saya akan bayar---"
"Pak" Tegur Kayla kehilangan kesabaran."Saya memang sedang membutuhkan uang banyak,tapi bukan berarti saya rela jual diri hanya untuk mendapatkan uang.Saya nggak serendah itu" Kayla menatap Bastian dengan tatapan terluka.
"Jika tidak ada keperluan lain,saya permisi" Kayla bangkit berjalan meninggalkan Bastian.
***
Kayla berusaha untuk menghindar bertemu Bastian selama di kantor.Rasanya dia sudah tidak punya muka untuk bertemu dengan bosnya itu.Bagaimana bisa Bastian berfikir,Kayla mau menikah dengannya dengan iming-iming uang.Memangnya Kayla nggak punya harga diri.
"Kay,pak Bastian ada didalam? Gua butuh tanda tangan nih" Nova menghampirinya dengan berkas ditangannya.
"Ada masuk aja."
"Tolongin ya" Nova tersenyum lebar dan keburu kabur sebelum Kayla sempat protes.
Kayla mendesah pelan,kemudian berjalan menuju ruangan Bastian dan mengetuk pintu.Masuk dengan was-was,dan langsung meletakkan berkas yang ditangannya tanpa basa-basi kemudian langsung cabut.
"Kay" Panggil Bastian sebelum Kayla keluar dari pintu.
Kayla terperanjat,"Iya pak?" Jawab Kayla.
"Tentang tawaran saya kemarin,tolong dipertimbangkan" Kata Bastian.
"Tawaran?" Kayla pura-pura bingung.
Bastian menatap Kayla dengan sungguh-sungguh,lalu menjawab,"Tawaran menikah dengan saya."
"Maaf pak,apa saya---"
"Jangan asal nolak dulu sebelum kamu tau secara keseluruhan tawaran saya" Potong Bastian dengan tenang.
Saat Kayla akan menjawab,pintu ruangan Bastian terbuka."Permisi.Tian,ada rapat dengan papi sekarang,papi sudah nunggu dibawah" Ucap Reyhan abangnya Bastian, yang juga seorang bos di kantor ini cuma beda divisi.
Bastian mengangguk,kemudian menatap Kayla."Kay,kamu boleh kembali kemeja mu,nanti kita bicara lagi."
Kayla berjalan kembali ke meja kerjanya," Untung ada abang lo datang,kalau nggak, udah gua hajar lo Bastian.Jangan mentang-mentang orang kaya,seenaknya ngajak gua nikah dengan iming-iming uang,gua juga punya harga diri sebagai orang miskin" Gerutu Kayla dalam hati.
***
Hari mulai gelap,sepertinya malam ini akan hujan.Kayla baru saja habis beli pecel lele di ujung jalan kos kosannya.Sampai di teras kosannya hujan gerimis mulai berjatuhan.Memang bulan ini sedang musim penghujan.
Dengan cepat Kayla masuk kekamarnya,perutnya sudah keroncongan.Aroma lele goreng menyeruak memenuhi kamarnya begitu Kayla membuka pembungkus pecel lelenya.
"Mmm...enak banget aroma lele gorengnya,sambelnya juga kelihatan maknyus" Kayla membaca doa dulu sebelum makan.
Belum sempat Kayla menyantap makan malamnya,tiba-tiba ponselnya berdering.Kayla mengangkat telepon yang masuk dengan tangan kirinya.Ternyata dari ibunya di kampung.
"Halo,Assalamualaikum bu" Sapa Kayla sambil mengaduk-aduk nasinya.
"Kay" Panggil ibu Kayla dengan suara gemetar.
"Tadi orang Bank datang kerumah dan mengasih surat untuk mengosongkan rumah kita besok siang.Karna katanya batas pembayaran sudah jatuh tempo.Bagaimana ini Kay...ibu sudah cari pinjaman kesana kemari tapi nggak dapat" Ucap ibunya Kayla panjang lebar dan kedengaran panik.
Seketika nafsu makan Kayla hilang,tiba-tiba tubuhnya lemas tak bertenaga.Tapi dia berusaha untuk kuat dan tenang.
"Ibu harus bagaimana Kay?" Ibu Kayla kedengaran mulai menangis
"Ibu tenang ya,sekarang ibu dan Adit ada dimana? Kalian baik-baik aja kan?" Hati Kayla seperti di iris mendengar curahan hati ibunya.Tanpa terasa air mata membasahi pipinya.
"Ibu sama adek kamu ada dirumah bi Odah,kami baik-baik saja."
"Ibu tunggu ya,nanti Kayla telepon lagi."
"Maafin ibu ya Kay,ibu selalu nyusahin kamu."
"Nggak bu,ibu nggak pernah nyusahin Kayla" Kayla memutus sambungan telepon.
Kayla mengambil bantal dan membenamkan wajahnya diatas bantal,kemudian berteriak sekencang-kencangnya,demi meluapkan semua emosinya yang sudah berhari-hari dia tahan.
Puas meluapkan emosinya,Kayla berganti pakaian,memesan taxi online,dia akan menemui seseorang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments