Cahaya matahari menyeruak masuk kedalam kamar,sinarnya sangat menyilaukan.Membuat Kayla, yang tadinya tertidur pulas kini mulai bangun dan mengerjabkan matanya.
Kayla mengerang sambil mengucek kucek matanya. Lalu pandangannya mengarah pada foto besar yang di pajang di dinding berwarna putih yang ada di sebelah tempat tidur.Foto itu sepertinya foto lama karna warnanya sudah mulai buram.Kesadaranya mulai pulih,buru-buru dia bangkit dari tidur dan menatap sekeliling kamar.
Kayla saat ini berada di sebuah kamar yang luas.Ini bukanlah kamarnya,dia pun tak tau ini kamar siapa.Kepalanya terasa pusing ketika berusaha mengingat bagaimana dia bisa berada di kamar ini.
Tiba-tiba seseorang masuk kedalam kamar,membuat Kayla terperanjat kaget.
"Udah bangun?"
Kayla menatap tak percaya bosnya kini ada di depannya,tampak rapih dengan stelan kerjanya.Bastian sepertinya sudah siap untuk berangkat ke kantor.
"Pak Bastian kok ada di sini?" Tanya Kayla kebingungan.
"Kamu nggak ingat kejadian semalam?"
Kayla berusaha mengingat tentang peristiwa semalam.Lalu ingatan tentang Miko yang berselingkuh darinya muncul.Membuat hati Kayla kembali perih.Dia pun ingat,dia menangis tersedu-sedu karna patah hati.Kemudian datang Bastian,dan mengajak bosnya itu untuk menemaninya mabuk ke diskotik.
"Sa-saya...saya semalam mabuk?" Tanya Kayla terbata-bata.
Bastian mengangguk santai," Jadi bagaimana? Udah puas merasakan mabuk?"
Kayla menenggelamkan wajahnya pada selimut yang ada dipangkuannya.Dia merasa sudah kehilangan muka di depan bosnya.
"Saya sudah siapin sarapan,ayo keruang makan" Bastian berjalan meninggalkan kamar.
Setelah Bastian keluar dari kamar,Kayla langsung bergegas kekamar mandi yang ada di kamar itu.Dia menatap penampilannya yang sangat amat mengerikan di cermin.Bola matanya terlihat merah.Sekitar matanya tampak hitam karna maskara yang dia pakai luntur.Rambutnya pun acak-acakan kaya rambut mega loman.Lalu ketika ingat jika Bastian tadi melihat penampilannya,rasanya Kayla ingin membenturkan kepalanya ke tembok.
Setelah mencuci muka dan merapikan rambutnya,dia langsung keruang makan.Dilihatnya Bastian tengah duduk dan tampak sibuk dengan macbook didepannya.
"Pagi pak" Sapa Kayla mendekat kearah Bastian.
Bastian mengangguk,tanpa mengalihkan pandangannya,"Makan sarapannya dan minum air putih yang banyak."
Kayla menurut,dia duduk di kursi yang berhadapan dengan Bastian.Sepotong sandwich ukuran besar terhidang dihadapannya.Kayla mengambil segelas air putih yang ada di sebelah piring sandwich dan menenggaknya sampai habis.Tennggorokan Kayla terasa sangat kering,kepalanya pun masih agak sedikit pusing.
Kayla meletakkan gelas itu kembali,"Pak Bastian" Panggil Kayla.
Bastian mengangkat sedikit kepalanya dan menatap Kayla."Maafkan saya ya pak,saya semalam pasti sangat merepotkan bapak."
Bastian meletakkan macbook nya dan menatap Kayla,tatapan Bastian begitu serius.
"Apa sih yang ada dipikiran kamu,hingga kamu niat banget untuk mabuk? Kalau kamu nggak ketemu saya,kamu mau ke diskotik sendiri dan mabuk? Kamu nggak takut di apa-apain sama orang?"
Kayla hanya bisa menunduk,dan menyesali perbuatannya semalam."Sekali lagi saya minta maaf pak."
"Cepat habiskan sarapan kamu,saya mau berangkat kekantor" Bastian kembali fokus pada macbook nya.
Kayla kembali memakan sandwich nya,dan tiba-tiba tersadar bahwa saat ini dia hanya berdua dengan Bastian.Berarti semalam pun mereka berdua,lalu apa yang terjadi diantara mereka berdua.Karna semalam Kayla mabuk,jadi dia tidak ingat sama sekali apa yang terjadi semalam.
"Pak,semalam kan saya mabuk...tidak ingat apa-apa...jadi semalam...bapak tidak apa-apain saya kan?" Tanya Kayla agak takut-takut.Pertanyaan Kayla sontak membuat Bastian kaget.
"Memangnya saya sebajingan itu menurut kamu?"
"Bukan begitu pak...saya kan tidak mengenal bapak di luar jam kantor."
"Sudah tau kamu tidak mengenal saya diluar jam kantor,tapi kamu berani mengajak saya mabuk,hebat sekali kamu" Ucap Bastian dengan nada kesal.
"Sekali lagi saya minta maaf pak,waktu itu pikiran saya sedang kacau."
"Lain kali kalau patah hati atau sedang ada masalah,lebih baik pulang kerumah dan nangis sepuasnya dikamar,nggak perlu mabuk.Apa setelah mabuk masalah kamu selesai? Pacar kamu tetap selingkuh kan? Dan hubungan kalian tetap berakhir."
Kayla menatap Bastian dengan kening berkerut."Kapan saya cerita sama bapak kalau pacar saya selingkuh?" Seingat Kayla dia tidak pernah cerita apa pun tentang Miko yang selingkuh.
"Kamu nggak ingat?" Tanya Bastian.Kayla menggelengkan kepala.
"Pas kamu mabuk,kamu cerita soal Niko atau Miko?"
"Miko pak"
Bastian mengangguk,"Kamu cerita soal Miko yang selingkuh dengan wanita bernama Evelyn."
Kayla hanya cengar-cengir,tak tau harus menjawab apa.
Bastian bangkit dari duduknya,"Saya mau kekantor,kamu bisa berangkat agak siangan.Oiya,nanti sebelum kamu pergi tolong kunci pintu rumah saya" Bastian meletakkan kunci rumahnya diatas meja.
"Pak!" Panggil Kayla sebelum Bastian pergi.
"Apa Kay?" Bastian balik menatap Kayla.
"Jadi semalam bagaimana?" Bapak tidak apa-apain saya kan?" Tanya Kayla tak tau malu.
"Pikir aja sendiri" Jawab Bastian ketus sambil kembali jalan.
"Pak!" Kayla kembali memanggil bosnya.
Bastian menghela nafas dalam."Apa lagi sih Kay?"
"Terima kasih untuk semuanya" Kayla tersenyum tipis.
"Seandainya semalam saya apa-apain kamu,apa kamu akan tetap berterima kasih?" Tanya Bastian terdengar jengkel.
"Pak!" Kayla sebal sendiri.
"Jangan panggil-panggil saya lagi" Bastian berlalu meninggalkan ruang makan.
Selesai sarapan,Kayla pulang ke kos kosannya dulu untuk mandi dan ganti baju.
Kayla memandang wajahnya di depan cermin,dikamar kosannya."Ya Tuhan...dengan muka kaya gini mau ngantor" Kayla agak menebalkan make up nya agar kelihatan lebih fresh.
"Mata agak bengkak dan merah,nggak bisa di make up in.Memang hanya kaca mata hitam dan masker solusinya.Kalau Santi dan Nova tanya,gua bilang aja lagi flu" Kayla mematut dirinya di depan cermin sambil merapihkan kaca mata hitam dan masker yang dia kenakan.
Kayla sampai di kantor sedikit lagi waktu istirahat makan siang.
"Kay,kok lo datangnya siang? Pakai kaca mata hitam dan masker lagi.Lo lagi nyamar?" Santi dan Nova langsung memberondong Kayla dengan pertanyaan sembari tertawa geli melihat penampilan Kayla.
Kayla pura-pura batuk."Gua tadi izin kerumah sakit dulu makanya datang siang,gua lagi batuk pilek" Kayla duduk di kursi kerjanya dengan santai karna tidak ada yang melihat ekspresi wajahnya.Dan tidak ada yang tau kalau dia sedang berbohong.
"Berhubung lo sudah datang,tolong antarkan ini keruang pak Bas" Santi meletakkan tumpukan map diatas meja Kayla.
"Ih gua kan baru datang" Kayla mendorong tumpukan map itu,tapi di tahan Santi.
"Ini kan emang tugas lo berhubungan langsung dengan pak Bas,tolong ya,gua masih banyak kerjaan" Santi dengan cepat ngacir sebelum Kayla sempat protes lagi.
Dengan enggan Kayla bangkit dari duduknya menuju ruangan Bastian.Kayla mengetuk pintu dan masuk setelah Bastian memberi respon.
Belum sampai kedalam,Kayla berhenti diambang pintu,"Pokoknya kamu harus datang besok sore,mami sudah mengatur kencan buta kamu dengan anak teman mami.Jangan bikin mami malu,jangan kecewakan mami.Kamu harus datang" Suara mami Ranti,maminya Bastian.
"Uuh,pantesan Santi nyuruh gua yang nganterin berkas ini keruangan pak Bastian,ternyata ada bu bos besar" Gerutu Kayla.
"Mami,berhenti menjodoh-jodohkan Tian.Percuma mi,Bastian akan melajang seumur hidup" Suara Bastian terdengar sangat frustasi.
"Mami tidak akan berhenti sampai kamu membawa calon istri kerumah.Sesempit itukah pikiran kamu? Lupakan masa lalu kamu,pandang kedepan" Suara mami Ranti pun terdengar mulai frustasi.
"Bastian butuh waktu mi."
"Berapa lama lagi Tian? Mami keburu tua dan mati."
"Yang jelas Tian nggak akan menikah seumur hidup.Kalau Tian tua nanti, tinggal kirim ke panti jompo mi" Jawab Bastian asal.
"Astaga Tian! Mami nggak sudi anak yang mami lahirkan dan besarkan harus berakhir di panti jompo.Mami nggak mau tau,pokoknya besok sore kamu harus datang! " Pekik mami Ranti.
"Iya mi,besok sore Tian akan datang" Tak ada salahnya mengalah,dari pada berdebat,pikir Bastian.
"Baik mami pamit dulu,jangan sampai ada lagi teman mami yang melapor karna kamu ngecewain anak gadisnya" Mami Ranti berjalan keluar ruangan Bastian.
Di Pintu mami Ranti berpapasan dengan Kayla di pintu,memandang Kayla dengan heran."Kamu sekretaris Bastian kan?" Kayla mengangguk.
"Ngapain kamu pakai kaca mata dan masker?" Perasaan Covid sudah berlalu."
"Sa-saya se-sedang ba-batuk pilek bu" Jawab Kayla tergagap.
"Kalau batuk pilek,seharusnya kamu hanya pakai masker,tak perlu pakai kaca mata" Suara mami Ranti sungguh menakutkan bagi Kayla.
"Ma-mata saya me-merah bu" Kayla serasa kehabisan nafas bicara dengan mami Ranti.
"Seharusnya kamu jangan masuk kalau sedang sakit" Mami Ranti berlalu,Kayla hanya mengangguk,jantungnya terasa mau copot berdiri lama-lama dekat dengan bos besar.
Kayla menarik nafas dalam,"Permisi pak"
Kayla meletakkan map yang berada ditangannya diatas meja kerja Bastian dan berdiam diri sebentar,menunggu apakah Bastian akan bicara atau menyuruhnya mengerjakan sesuatu.Karna Bastian hanya diam,tetap fokus pada berkas-berkas didepannya.Kayla membalikkan badannya untuk keluar.
Baru selangkah Bastian memanggilnya."Kayla,mana kunci rumah saya?"
"Oh iya pak,ini" Kayla mengeluarkan kunci rumah Bastian dari saku rok span nya dan meletakkan diatas meja.
"Apa kamu bisa membaca berkas-berkas dengan memakai kaca mata hitam seperti itu?" Tanya Bastian,heran dengan kelakuan sekretarisnya yang out of the box.
"Mata saya bengkak dan merah pak" Jawab Kayla dengan suara tercekat.
"Masih mau mabuk lagi" Sindir Bastian.
"Nggak pak,saya kapok pak,bapak jangan ungkit-ungkit lagi dong takut ada yang dengar" Ucap Kayla kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Desnisa Sitorus
Baik kk☺️
2023-07-14
0
Kasih Bonda
next Thor semangat
2023-07-14
1