Masa Lalu Shiren

Enam tahun lalu saat Shiren baru saja lulus SMA dan masih bingung untuk melanjutkan kuliah dimana, ia tengah membuka buku album kenangan masa kecil. Dibukanya lembaran demi lembaran. Ia tersenyum sendiri melihat foto dirinya waktu kecil. Jadi teringat saat dia dan salah satu teman dekatnya yang bernama Dinda mencuri sepotong kue ulang tahun milik Ame. Mengingat kenangan yang lucu itu, Shiren berinisiatif mencari foto lain yang berisi dia di waktu kecilnya saat bersama Dinda.

Shiren mencari foto itu di tumpukan buku - buku pelajaran tapi setelah di cari tidak ketemu. Ia ingin menyimpan foto itu ke dalam buku album kenangan.

Shiren juga mencari di beberapa rak lemari buku dan lemari baju.

Hampir satu jam ia mencari foto yang ia anggap sangat berarti itu, tapi belum ketemu juga.

Terlintas di benaknya untuk mencari di kamar ibunya, Eliana. "Mungkin mama tahu keberadaan foto yang aku cari,"

Shiren keluar kamar dan memanggil nama ibunya. Eliana ternyata sedang tak di rumah. Lantas Shiren menuju kamar Eliana yang kebetulan tidak dikunci.

"Pasti mama menyimpan di kamarnya, aku ingat dulu pernah meminta bantuan mama untuk merawat foto itu." Shiren mendorong daun pintu hingga terbuka lebar. Langkah kakinya memasuki kamar.

Shiren mulai mencari di laci meja rias Eliana. Tak ketemu juga, lalu ia mencoba mencari di dalam lemari baju.

Saat membuka lemari baju, sorotan matanya tertarik pada sebuah map berwarna hijau di bawah tumpukan baju Eliana. Ia pikir Eliana menyimpan foto di map tersebut.

"Pasti mama menyimpannya di sini!" Tangan Shiren menarik map tersebut dan membawanya.

Mengeluarkan beberapa kertas beserta dokumen keluarga lainnya. Selain akte kelahiran milik diri nya, di map tersebut ada buku nikah orang tuanya.

Rasa penasaran Shiren membuat dia ingin tahu lebih detail berkas yang baru saja ia keluarkan itu.

Kedua matanya sontak membola setelah membaca sebuah dokumen yang berisi akte kelahiran. Di situ tertulis jelas nama Evalina Ramadhan. Kelahiran Kediri, 12 Maret 1999. Siapa Evalina Ramadhan? Shiren membandingkan akte miliknya dengan akte pemilik nama Evalina tadi. Tanggal lahir yang sama. Apakah Shiren memiliki saudara kembar? Tapi tunggu, ada satu hal yang ganjil dalam akte tersebut. Ada perbedaan pada bagian nama ibu kandung. Miliknya, ibu kandung bernama Eliana. Sedangkan milik Evalina, ibu kandung bernama Erlina . Siapakah Erlina itu?

Jika benar Shiren memiliki saudara kembar, lantas mengapa nama ibu kandung berbeda?

Shiren segera mengambil dua akte kelahiran itu dan hendak membawanya pergi. Ia ingin mengetahui kebenaran itu. Sebelum pergi, Shiren merapikan kembali dokumen lain dan menyimpannya ke tempat semula.

Shiren meminta bang Usup untuk mengantarnya ke rumah kakek Ramadan Kamal. Hanya beliau lah yang mengetahui sejarah kedua orang tuanya.

Hati Shiren tampak gusar. Mengapa orang tuanya tak menceritakan kalau dirinya memiliki saudara kembar? Kalaupun benar, dimana saudara kembarnya sekarang?

Sepanjang perjalanan menuju rumah kakek, Shiren terlihat sangat tidak jenak. Bang Usup merasa aneh juga, tidak biasanya anak majikannya terlihat buru - buru dan gelisah seperti ini.

Bang Usup ingin bertanya tapi tak berani.

Sekian menit kemudian, Shiren tiba di kediaman kakek Rama. Kakek Rama sudah berusia 85 tahun tapi fisiknya sangat bugar mengalahkan pria seusianya.

"Kakek buyut, aku mau menunjukkan sesuatu yang aku anggap sangat penting." Setelah terlalu lama bercengkrama dengan kakek buyut Rama, Shiren menanyakan kejelasan kedua akte itu.

Kakek Rama menarik nafasnya panjang dan menghembus perlahan sebelum mulai bercerita.

"Kamu memang sudah seharusnya mengetahui kebenaran itu." sambil menatap langit - langit kakek Rama bercerita.

Eliana adalah istri Samuel Ramadan. Eliana tidak bisa hamil karena mengalami masalah pada rahimnya. Eliana memaksa Samuel untuk menikah lagi dengan adik angkatnya yang bernama Erlina. Samuel tidak mau tapi Eliana terus mendesak. Pernikahan kedua Samuel dengan Erlina terjadi juga. Erlina hamil dan melahirkan Evalina yang tidak lain dan tidak bukan adalah Shiren.

Mendengar cerita itu Shiren panas dingin dibuatnya. Marah campur sedih.

"Jadi aku anak Erlina, lalu dimana ibu kandungku sekarang?"

Kakek Rama melanjutkan ceritanya.

Erlina mengetahui jika Samuel hanya mencintai Eliana. Erlina menggugat cerai Samuel dan pergi ke luar negeri. Menyerahkan Evalina untuk diasuh Eliana.

"Mengapa namaku diganti, Kek?"

"Dulu bayi kecil Eva sering sakit - sakitan, Eliana mengganti namamu menjadi Shiren Ramadhan dan setelah namamu diganti, kamu menjadi anak yang sehat dan ceria."

Pangkas cerita dari kakek Rama membuat Shiren membenci Eliana. Shiren tidak terima jika ibu kandungnya tidak mendapatkan keadilan. Mengapa juga ibu kandungnya menyerahkan dia dan tidak merawatnya? Ini pertanyaan yang harus Shiren gali.

Semenjak mendengar kisah cinta Erlina yang bertepuk sebelah tangan, Shiren menjadi tidak terkendali. Susah diatur dan suka membangkang.

Pernah juga Samuel menampar pipinya saat ketahuan minum - minuman beralkohol.

Shiren tidak jera justru ia semakin menjadi liar.

Memasuki klub malam dan pulang selalu dalam keadaan mabuk.

Samuel sampai tega mencambuk dengan ikat pinggang melihat kepulangan Shiren.

Eliana datang dan menggantikan tubuhnya yang dicambuk. Wanita itu sangat menyayangi Shiren. Justru tindakan Eliana membuat Shiren semakin ingat dengan cerita Erlina.

"Aku sangat membencimu!" ucap Shiren kala itu.

Shiren lari dan kabur dari rumah.

Samuel sampai jatuh sakit merasakan kebrutalan putrinya.

Shiren gabung dalam geng motor. Ia mengambil tabungan untuk membeli motor balap.

Shiren melampiaskan kekesalannya dengan mengikuti balap liar. Shiren sangat hebat. Tak pernah kalah. Hingga banyak kaum adam yang menyukai Shiren.

Suatu hari Shiren dan Dinda sedang belanja ke supermarket.

Sekelompok pemuda menggoda dua remaja itu. Ketua kelompok bernama Kink. Kink mencolek pipi Dinda. Dinda marah lalu melapor pada Shiren. Merasa sahabatnya tersakiti, Shiren maju dan langsung menampar pria itu. Kink tahu jika Shiren adalah geng motor.

Kink tak terima jika harga dirinya direndahkan. Kink menantang mengajak balapan. Jika diri nya menang, maka dia boleh mencium Dinda. Shiren tak terima dan yakin akan memenangkan balapan itu. Jika Shiren yang menang, Shiren akan mencongkel mata Kink dengan kedua jarinya.

Balapan pun terjadi. Dinda sangat takut jika terjadi sesuatu saat balapan nanti.

"Shiren, kamu sudahi saja taruhan ini, aku takut jika terjadi sesuatu padamu!" rengek Dinda.

Malam itu, langit tampak berselimut awan tebal. Hujan tipis - tipis mulai turun.

"Kamu mau aku menyerah dan ditertawakan mereka? Tidak Dinda. Aku akan mempertaruhkan nyawaku untuk melindungimu dari pria br3ng3k seperti Kink."

Kemudian Shiren menarik persneling dan maju dengan kecepatan tinggi.

Dinda baru saja mendengar jika geng Kink akan mencurangi Shiren di putaran terakhir nanti tapi belum bisa menyampaikan ke Shiren.

Dinda sangat gelisah dan tak bisa tinggal diam. Sahabatnya sedang bertarung mempertahankan harga dirinya.

Kink tersenyum jahat setelah Shiren berhasil mendahuluinya di putaran terakhir.

Sebelum Shiren datang ke arah jebakan yang Kink persiapkan, Dinda berteriak dan menghadang motor Shiren.

Shiren tak terkendali, mengerem mendadak dan menabrak Dinda.

"Dinda ...!" Shiren menjerit histeris.

Shiren melepas helm nya, tertatih mendekati Dinda yang sedang terkapar.

"Shiren, a-aku mohon, setelah i-ni kamu tidak ikut balapan li-ar lagi. Kink ingin membunuhmu di pu-taran terakhir. Aku sa-ngat menyayangimu, Shiren !" setelah mengucapkan itu. Dinda terpejam hingga nyawanya melayang seketika itu.

"Tidak ...!"

Shiren tidak bisa mengikuti pemakaman sahabatnya, karena dia sedang terbaring di rumah sakit dengan luka serius di kedua kakinya. Mengalami patah tulang.

Kakek Rama menceritakan pada Samuel jika Shiren sudah tahu kebenaran siapa ibu kandungnya.

Eliana terpukul dan shock mendengar itu. Eliana menangis sesenggukan di hadapan Shiren.

"Putriku, Shiren, meskipun kamu tidak terlahir dari rahimku tapi sungguh aku sangat menyayangimu seperti putri kandungku sendiri. Aku merasa sakit jika kamu membenciku. Ibumu Erlin kini sudah bahagia di surga sana. Dia menderita kanker darah yang tidak pernah kami ketahui. Jadi, aku mohon jangan sekali lagi mengucapkan kalau kamu membenciku."

Shiren sadar selama ini ia telah salah sangka.

Shiren keluar dari geng motor, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Mengubur masa kelam dalam kenangan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!