Bab 3

Setelah mandi dan berdandan cantik, Bella turun ke bawah bersama Arvin untuk sarapan bersama mama Amira dan papa Adi. Mama Amira tampak melemparkan senyum bahagia melihat anak dan menantunya berjalan ke arahnya.

" Pagi mah, pah ", sapa Bella tersenyum bahagia seraya mencium tangan mertuanya itu.

" Pagi sayang ", balas Amira yang juga membalas senyuman manis menantunya.

" Oh ya sayang, apa Arvin sudah memberi tahumu tentang keinginannya untuk tinggal di apartemennya? "

"Sudah ma. Dan Bella sebagai seorang istri akan ikut kemana pun mas Arvin akan tinggal",

Mendengar jawaban menantunya membuat Amira tersenyum puas. Beruntungnya Arvin memiliki istri yang penurut. Rupanya pilihannya untuk menjodohkan Arvin dengan Bella memang tidak salah.

" Mama senang mwndengar jawabanmu. Kamu memang gadis yang baik Bell ", puji mama Amira yang membuat Bella tersipu malu. Mereka pun segera memulai sarapan ketika pelayanan selesai menyajikan makanannya di meja.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Sekitar pukul dua belas siang, Arvin dan Bella sudah tiba di apartemen milik suaminya. Bella yang membawa banyak barang tampak kewalahan menyeret koper besarnya seorang diri. Bahkan suaminya itu tidak mau membantunya sama sekali. Sungguh perubahan sikap membuat Bella mereka heran.

Ada apa dengan suaminya itu? Kenapa berubah cepat sekali batin Bella bingung sendiri. Padahal kemarin saat masih dalam masa penjajakan selama dua bulan, sikap Arvin sangat baik dan selalu bertutur kata lembut. Apakah itu semua hanya modus belaka? Entahlah.

Saat Bella sudah berada di dalam kamar dan hendak memasukan baju-bajunya ke dalam lemari besar di depannya, Arvin yang tampak baru keluar dari kamar mandi langsung menghentikannya.

" Kamu mau apa? ", tanya Arvin yang masih berdiri di ambang pintu kamar mandi. Bella yang mendengar pertanyaan dari suaminya malah keheranan.

" Aku sedang menata baju-baju ku mas ", kata Bella yang kembali melanjutkan kegiatannya.

" Bukan di situ tempat bajumu ", kata Arvin yang membuat Bella langsung menghentikan aktifitasnya.

" Lalu aku harus menaruh baju-bajuku di mana mas? ", tanya Bella bingung. Pasalnya di dalam kamar itu hanya ada satu lemari yang saat ini ada di depannya.

" Ikut aku ", kata Arvin seraya ke luar dari kamar di ikuti Bella di belakang. Saat tiba di depan pintu sebuah kamar, Arvin menghentikan langkahnya.

" Di sinilah kamar kamu ",

Bella yang mendengar ucapan suaminya mengkerut kan dahinya tidak mengerti.

" Maksud mas apa? ", tanya Bella bingung. Arvin tampak maju selangkah dan mendekat ke arah Bella. Dicengkramnya dagu perempuan itu dengan sedikit kuat.

" Kamu pikir kamu pantas tidur satu ranjang denganku? Jangan bermimpi ", jawab Arvin seraya melepas cengkraman tangannya di dagu Bella dengan sangat kasar. Bahkan tubuh Bella sampai terhuyung ke samping. Bella semakin bertambah bingung. Ada apa sebenarnya? Apa salahnya hingga suaminya berubah secepat itu.

" Tapi kenapa mas? Kita ini suami istri, bukankah wajar jika kita tidur satu ranjang ",

" Suami istri ? Hahaha ", Mendengar hal itu Arvin malah tertawa mengerikan. Bella yang mendengar tawa suaminya menjadi sedikit takut.

" Kamu memang istriku, tapi hanya seorang istri di atas kertas. Jangan harap aku akan memperlakukanmu seperti seorang istri sungguhan ",

DEG

Jantung bella langsung berdenyut nyeri mendengar ucapan suaminya barusan. Mata indahnya tampak mulai berkaca-kaca. Ia sungguh sangat bingung dengan situasinya saat ini.

" Kenapa mas Arvin berkata seperti itu? Apa aku sudah melakukan kesalahan sama mas? Kalau iya, bilang sama aku mas. Apa kesalahanku, aku akan mencoba memperbaikinya ", cicit Bella seraya memegangi pergelangan tangan suaminya dengan menahan isak tangisnya.

Arvin tampak menatap nyalang pada Bella. Dengan kasar ia menepis tangan istrinya itu hingga jatuh tersungkur.

" Kamu bertanya salah kamu apa? Wah wah semudah itu kamu melupakan kesalahanmu? Sungguh luar biasa "

Bella tampak masih diam terduduk di atas lantai dingin itu. Bibirnya meringis menahan ngilu ketika lututnya tadi membentur lantai cukup keras.

" Kalau aku memang punya salah sama mas, seenggaknya kasih tahu aku, Apa salahku mas? ", rengek Bella seraya menahan sakit sekaligus isak tangisnya.

" Baiklah jika kamu sudah lupa, maka dengan senang hati aku akan membuat kamu ingat kembali ", kata Arvin sambil berjalan masuk ke dalam kamarnya. Kemudian ia terlihat sudah keluar dari dalam kamarnya sambil membawa sebuah bingkai foto di tangannya.

Arvin melempar foto itu dengan kasar di depan Bella.

PRANG

Bingkai foto itu pecah berantakan. untung serpihan kaca itu tidak mengenai wajah Bella. Bella tampak menunduk memperhatikan wajah seorang perempuan yang tidak asing di foto itu.

" Kamu ingat dengan gadis itu ? ", tanya Arvin dengan suara dinginnya. Bella mencoba mengingat-ingat kembali wajah perempuan itu. Tiba-tiba ingatannya menarik kembali akan kejadian di masa lalu.

" Ini ini tiara pacar mas waktu kuliah dulu kan? ", tanya Bella seraya mendongak menatap wajah suaminya.

" Bagus sekali jika kamu masih mengingatnya ",

" Lalu apa hubungannya semua ini dengan kesalahanku mas ? ". Mendengar ucapan Bella membuat Arvin tertawa sumbang.

" Apa kau lupa dengan kelakuanmu di masa itu yang tanpa tahu malu terus mengejarku haah ? ",

Jawaban arvin yang menohok sontak membuat Bella tertunduk malu. Ia ingat betul bagaimana dulu ia mengejar-ngejar Arvin. Bella yang kala itu masih berusia delapan belas tahun dan menjadi mahasiswa baru di kampus Arvin, sudah merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama ketika Arvin menjadi ketua ospek kala itu. Bella yang masih labil dan memiliki sifat keras kepala terus saja mengejar Arvin dengan berbagai cara. Bahkan ketika ia tahu bahwa Arvin sudsh memiliki kekasih yang bernama tiara, ia tetap tidak mau menyerah. Dengan berbagai cara ia terus berusaha memisahkan Arvin dari sang kekasih.

" Jangan kamu pikir aku tidak tahu dengan cara busuk yang sudah kamu lakukan kala itu. Bahkan aku tahu jika kamulah yang selalu membuat jera para gadis yang ingin mendekatiku ", geram Arvin seraya menatap nyalang istrinya.

DEG

Bella tampak terkejut dengan pengakuan Arvin barusan. Ia semakin menunduk malu di hadapan suaminya. Bella sungguh merutuki kebodohannya saat itu.

" Apa kamu juga masih ingat Arrabella aurelly sanjaya, saat dengan tidak tahu malunya kamu mencium bibirku dengan mulut sialanmu itu di belakang gudang? ",

" Gara-gara kelakuan murahanmu itu, tiara yang memergoki kita saat itu langsung memutuskan hubungan kami dan pergi entah kamana. Bahkan sampai sekarang aku tidak tahu keberadaannya ",

Bella tampak sangat terkejut dengan pengakuan Arvin barusan. Ia benar-benar tidak tahu jika saat itu tiara memergoki perbuatannya.

" Maaf mas, aku sungguh tidak tahu jika saat itu tiara tengah melihat kejadian itu ", kata Bella di sela isak tangisnya.

" Maaf maaf, Apa kau tahu Bella, kami sudah menjalin hubungan selama empat tahun lamanya. Bahkan aku berencana melamarnya setelah menyelesaikan kuliahku. Aku bahkan sudah menyiapkan cincin dan kejutan untuknya. Namun gara-gara kelakuanmu yang seperti ****** membuat tiara ku pergi. Dia pergi meninggalkan aku tanpa mau mendengar Penjelasanku ", teriak Arvin penuh emosi.

Mendengar semua itu membuat Bella semakin menangis tersedu-sedu.

" Maaf, maafkan aku mas ",

" Haah maaf, mudah sekali mulutmu mengucapkan kata maaf. Apa kau tahu, setelah kepergian tiara, hidupku benar-benar hancur. Ia cinta pertamaku, perempuan yang ingin ku jadikan pendamping hidupku. Tapi semua harus musnah karena mulut sialanmu itu. Selama dua tahun aku seperti orang gila mencari kebaradaannya. Untung ada kedua orang tuaku yang selalu mendukung dan menyemangatiku untuk bangkit dari keterpurukan. Sehingga aku bisa bangkit dan menjadi Arvin yang sekarang ", kata Arvin seraya mengatur nsfasnya yang ngos-ngosan karena menahan amarah yang menyesakkan dada.

Bella semakin merasa bersalah sehingga membuatnya tidak berani menatap wajah suaminya.

" Hik hik maaf mas, maafkan aku ",

Arvin yang lagi-lagi mendengar kata maaf dari mulut Bella hanya tersenyum miris.

" Jika saja saat itu kau tidak ikut menghilang, aku pasti sudah menyiksamu habis-habisan ", ucap Arvin dengan penuh amarah.

DEG

Bella tampak ketakutan ketika mendengar suara Arvin yang terdengar mengerikan.

" Bersiaplah Bella, mulai hari ini aku akan membuatmu tersiksa seperti di neraka " ucap Arvin penuh penekanan.

***********

Waduh serem amat vin....

Ayo reader dukungannya mana?

Othor tunggu nih, jangan lupa loh ya 😁

Termasuk kasih 😘😘

Terpopuler

Comments

Erviana Erastus

Erviana Erastus

awalx menyiksa akhirnya bucin ah lagi lama 🤭

2024-01-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!