"Mas Arvin ? ", sapa Bella yang terlihat terkejut. Ucapan Bella barusan sontak membuat Amira dan Rere saling memandang.
" Kalian sudah saling kenal? ", tanya Amira penasaran.
" Iya tante, dulu sebelum Bella pindah, kita sempat satu kampus. Bella dulu junior di tempat mas Arvin kuliah ", jawab Bella menjelaskan. Tampak binar rasa suka yang terpancar jelas di wajahnya.
" Wah bagus itu, semoga kalian berjodoh ", kata mama Rere seraya tertawa senang bersama mama Amira.
Sedangkan Bella tampak tersenyum malu-malu sambil melirik Arvin yang juga tengah menatapnya. Arvin terlihat tersenyum samar ke arah Bella. Namun di balik senyum itu tersimpan sesuatu yang hanya Arvin yang tahu.
" Ya sudah ayo kita duduk ", ajak Amira seraya menggeser tempat duduknya.
Setelah mereka duduk, mama Amira segera menyodorkan buku menu agar semua bisa memulih makanan yang mereka inginkan. Setelah memesan dan menunggu cukup lama, akhirnya pesanan mereka pun datang. Sambil makan Amira tampak asyik mengobrol tentang banyak hal dengan Rere sahabatnya. Sedangkan kedua anak mereka tampak hanya diam sebagai pendengar.
Sedari tadi Bella tampak sibuk mencuri-curi pandang ke arah Arvin. Terlihat sorot kekaguman di mata perempuan cantik itu. Arvin yang sadar tengah di tatap oleh Bella, lebih memilih pura-pura tidak tahu.
Setelah semua selesai dengan makanan masing-masing, Amira mulai melancarkan rencananya.
" Menurut kamu, Bella bagaimana Vin? ", tanya Amira pada putranya tanpa basa-basi.
" Bella cantik dan juga lemah lembut ", jawab Arvin seraya menatap Bella penuh arti. Sedang Bella yang mendapat pujian dari Arvin terlihat tersipu malu di buatnya.
" Kalau begitu, kamu mau kan berkenalan lebih dekat lagi dengan Bella? Mama harap kalian bisa menjalin hubungan setelah pertemuan ini ", kata Amira penuh harap.
" Tentu, Arvin dengan senang hati ingin mengenal lebih jauh pribadi Bella ", jawab Arvin yang membuat semuanya tersenyum senang.
" Kalau kamu gimana sayang? ", tanya Rere pada putrinya.
" Em apa mas Arvin belum punya pacar? ", terlihat keraguan di mata Bella saat menanyakan hal itu.
" Belum sayang, makanya tante ingin deketin dia sama kamu ", Amira tampak terburu-buru menjawab pertanyaan itu sebelum Arvin membuka mulut. Sedangkan Arvin terlihat tidak peduli dengan jawaban mamanya.
Mendengar jawaban mama Amira membuat hati Bella terasa lega. " Kalau begitu Bella juga mau mengenal lebih dekat mas Arvin ",
Mendengar hal itu membuat Amira dan rere merasa sangat senang. Terlebih Amira, ia tidak menyangka jika putranya itu mau menerima Bella. Ya meski hanya pendekatan saja, yang terpenting Arvin tidak menolak seperti biasanya. Setelah acara selesai, Ia pun pamit pulang bersama putranya dengan senyum terus mengembangkan di bibirnya.
" Makasih sayang, mamah seneng banget kamu mau melakukan pendekatan dengan Bella. Mama harap kalian cocok dan lanjut sampai jenjang pernikahan ", kata Amira penuh harap. Keduanya kini tengah berada di dalam mobil dalam perjalanan menuju ke rumah.
" Mama tenang saja, jika kami berjodoh pasti akan di mudahkan semuanya ", jawab Arvin yang membuat Amira semakin senang. Tanpa Amira ketahui, putranya itu tersenyum samar sambil kedua tangannya terkepal erat.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Hari berganti hari dengan begitu cepat. Tak terasa sudah dua bulan saja Arvin melakukan penjajakan pada Bella. Keduanya pun terlihat semakin akrab, sehingga kedua keluarga besar memutuskan untuk melangsungkan pernikahan mereka bulan depan.
Dan hari ini, hari yang sangat di tunggu-tunggu oleh banyak orang akhirnya tiba juga. Hari dimana Arvin akan mempersunting Bella untuk menjadi pendamping hidupnya. Tampak Arvin yang sudah siap mengikrarkan janji suci pernikahan itu, tengah menjabat tangan pak penghulu.
Dengan suara lantang Arvin mengucapkan ijab qabulnya dengan sangat lancar.
" Bagaimana saksi, sah? "
" Sah "
" Sah "
" Alhamdulillah ",
Mereka semua yang hadir tampak mengucap syukur atas kelancaran semuanya. Mama Amira tampak menangis terharu di pundak suaminya. Sungguh hatinya saat ini sangat bahagia, putra pertamanya akhirnya menikah juga. Ia berharap setelah ini Arvin tidak lagi berhubungan dengan anita si perempuan matre itu.
Setelah acara ijab qabul, malam harinya acara di lanjutkan dengan resepsi yang cukup tertutup. Hanya keluarga besar dan juga rekan bisnis saja yang di undang. Ini semua memang permintaan Arvin sebagai syarat ia mau menikah dalam waktu dekat.
Semua tamu tampak bahagia menikmati acara resepsi mewah itu. Namun kebahagiaan itu tidak di rasakan oleh seorang perempuan cantik yang terlihat tengah berdiri di sudut ruangan yang lumayan tertutupi. Ya perempuan itu adalah anita, ia mengepalkan tangannya penuh emosi.
Meski Arvin sudah menjelaskan alasan kenapa dirinya menikahi Bella, tapi Anita tetap merasa sangat kesal. Ia yang sudah di kuasai emosi segera meninggalkan pesta itu, Anita tidak ingin lepas kendali dan berakhir mengamuk di sana.
Setelah acara resepsi selesai, Arvin menyuruh Bella tidur terlebih dahulu. Arvin masih ingin menikmati waktu bersama teman-temannya sebagai perayaan status barunya. Bella yang terlihat kelelahan tampak setuju saja. Ia akhirnya tertidur di dalam kamar pengantin seorang diri tanpa di temani sang suami.
..................
Keesokan paginya, Bella yang semalam kelelahan tampak masih enggan membuka mata. Ia masih betah bergelung di dalam selimut tebalnya di dalam kamar hotel yang sudah di siapkan mama Amira. Saat pikirannya asyik merangkai mimpi, tiba-tiba terdengar suara panggilan telepon yang mengganggu indra pendengarnya.
Di rabanya seluruh sisi ranjang, namun handphone itu tidak kunjung ia temukan. Dengan terpaksa Bella mulai membuka kedua matanya yang terasa lengket. Rupanya handphone itu berada di bawah bantal sang suami. Untuk sesaat Bella tampak tertegun, ia teringat jika saat ini ia sudah menikah. Lalu di mana mas Arvin? Apakah sudah bangun?
Lamunan Bella seketika langsung buyar ketika handphonenya kembali berbunyi dengan cukup keras. Rupanya sang mama lah yang tengah meneleponnya.
" Halo mah ", sapa Bella yang masih mengantuk.
" Halo sayang, mama cuma mau kasih tahu, semalam mama tidak jadi menginap di hotel. Pagi ini papa kamu ada pertemuan penting dengan om hendra, jadi sampaikan permintaan maaf kami pada suamimu ya "
" Ok, nanti Bella sampaikan mah ",
" Ya sudah, kamu baik-baik ya sayang di sana. Ingat nurut sama suami, karena sekarang kamu sudah menjadi tanggung jawab nak Arvin ",
" Iya mah, Bella tahu",
TUT
Setelah panggilan telepon itu mati, Bella segera beranjak dari tempat tidurnya. Ia berjalan pelan menghampiri kopernya yang tergeletak di lantai. Saat dirinya tengah sibuk mengambil baju ganti di dalam koper, tampak pintu kamar hotel itu terbuka lebar. Terlihat sosok suaminya yang berjalan masuk dan mendudukkan diri di tepian ranjang. Manik mata Arvin terus saja memindai kegiatan Bella yang terlihat sibuk berjongkok di depan kopernya.
" Setelah ini, kita akan langsung pulang ke apartemenku ", kata Arvin datar. Bella yang tadinya sibuk memilah baju, tampak menghentikan kegiatannya dan beralih menatap suaminya.
" Kenapa gak tinggal di rumah mas aja? Memang mama Amira setuju? tanya Bella bingung.
" Jarak rumah dengan kantor cukup jauh, lebih dekat jika kita tinggal di apartemenku. Aku juga sudah membicarakan ini dengan mama, dan mama tidak keberatan. Sekarang mereka tengah menunggu di lantai bawah untuk sarapan bersama. Jadi cepatlah bersiap ", jawab Arvin seraya menatap dingin istrinya.
" Baiklah mas, aku mandi dulu ya "
" Hem ", jawab Arvin singkat.
Bella berjalan menuju kamar mandi dengan sedikit berpikir. Kenapa ia merasa nada ucapan suaminya pagi ini sedikit berbeda, terasa dingin dan datar. Padahal kemarin waktu pendekatan itu, sikap Arvin sangat lembut dan sopan.
" Ah mungkin hanya pikiranku saja ", batin Bella menepis pikiran buruknya.
Ia segera masuk ke dalam kamar mandi untuk segera membersihkan diri. Arvin yang sejak tadi duduk tenang di tepian ranjang, tampak tersenyum miring.
" Permainan akan segera di mulai Bella sayang, maka bersiaplah mulai dari sekarang ", gumam Arvin seraya menyeringai licik.
*********
Ayo para readers keluarkan semua dukungannya.
Othor tunggu loh ya 😁
Terima kasih 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
calliga
Semangat ya kak thor, sukses selalu!
2023-07-14
1