Kembali Jovan terbayang nikmatnya tubuh wanita itu bahkan bekas gigitan di lengannya masih membekas dan sepertinya tidak akan hilang berhari hari.
Seulas senyum melengkung di garis bibir Jovan mengingat kembali wanita seksi yang mana ketika bersentuhan dengannya terasa seperti dua kutub magnet berlawanan, saling tarik menarik seakan tubuh keduanya benar benar menyatu sempurna dalam irama gairah percintaan.
Baru kali ini Jovan benar benar terkesan oleh pelayanan wanita asing yang bahkan belum sempat berkenalan.
Jovan terduduk di ranjang sambil memijit pelipisnya, kepalanya masih terasa sedikit pusing . Dalam hati Jovan merasa geram akan perbuatan seseorang yang sengaja mencampur serbuk perangsang ke dalam minumannya.
Niat hati hanya memenuhi undangan ulang tahun sahabatnya justru dirinya berakhir dengan jebakan obat perangsang sialan.
"Awas saja jika aku berhasil menemukan siapa yang sudah menjebakku, aku pastikan akan menghajarnya habis habisan bahkan aku akan berikan obat yang sama dengan dosis berkali lipat biar dia bercinta sampai mampus !!!" Rahang Jovan mengeras pertanda dirinya benar benar tidak terima kejadian ini.
Namun jujur Jovan sangat menikmati percintaan yang semalam itu dan dia juga yakin wanita itu juga merasakan hal sama sepertinya.
Suara lenguhan serta rintihan lawan mainnya sungguh seksi bahkan hanya dengan membayangkannya saja tubuh Jovan bereaksi menginginkan wanita itu lagi.
Seandainya wanita itu masih berada di sampingnya Jovan saat ini pasti sudah melakukan **** di pagi hari yang nikmat seperti semalam.
Jovan tersenyum tipis membayangkan hal itu, "Bagaimana bisa aku kecanduan tubuh seorang wanita yang baru pertama kali aku jumpai ."
Baru saja Jovan membuka selimut hendak turun dari ranjang saat matanya di kejutkan oleh bercak darah di atas ranjang.
Jovan mengerutkan dahinya dan seketika memeriksa tubuh bagian bawahnya dan benar saja, ada bekas darah yang mengering di sekitar miliknya.
"Apakah dia masih perawan ? Hmmm pantas saja terasa sangat berbeda. " Jovan tersenyum getir merasa bersalah.
Jovan memang bukanlah seorang perjaka tetapi bukan juga seorang casanova. Jovan tidak sembarangan tidur dengan wanita.
Kebutuhan ranjangnya bukan termasuk yang intens, belum tentu seminggu sekali Jovan melakukan itu.
Kejadian one night stand di malam minggu itu secara tidak langsung merubah kehidupan dua orang asing lawan jenis yang entah apakah mereka bakal dipertemukan lagi oleh takdir.
Dua hari berlalu..
Sekarang adalah hari senin, seperti biasa Bella menjalani rutinitas kehidupan kampus yang sama seperti sebelumnya. Saat jam istirahat usai mata kuliah pertama selesai Bella bermaksud ingin pergi ke kantin untuk makan siang.
Sendirian sudah jadi hal yang biasa bagi seorang Bella, banyak teman yang memilih menjauhi setelah tahu jika Bella adalah target utama perundungan geng Bully yang di ketuai Michele.
Michele adalah kakak senior diatas Bella, seorang putri dari salah satu pemegang saham terbesar di kampus. Orang tua Michelle memiliki pengaruh besar di dalam kampus dan pengaruh kekuasaan itu membuat Michele menjadi sosok primadona kampus sekaligus Queen of bullying.
Masih jam istirahat di kantin ,semua orang sedang membicarakan topik yang sama yaitu, seorang dosen baru yang akan mengajar mulai hari ini menggantikan profesor Newton.
Profesor Newton harus menghadiri study banding yang diadakan antar kampus di beberapa negara berbeda dan kebetulan beliau digantikan oleh salah satu orang yang merupakan pemegang saham di kampus dan merupakan seorang dosen yang sebelumnya mengajar di kota lain.
Sayup sayup Bella bisa mendengar apa yang teman teman kampusnya bahas. Dalam hati Bella berkata, "Jika itu adalah profesor Newton maka dosen pengganti yang baru itu akan mengajar di kelas setelah ini. Hhmm seperti apa dosen baru itu sampai semua orang terus membicarakannya. semoga saja dia setua profesor Newton hahahaa.. "
Bella lebih suka jika yang mengajar adalah dosen tua yang artinya beliau pasti sudah banyak pengalaman mengajar dibandingkan dosen muda yang terkadang justru lebih sering terjerat skandal dengan murid didiknya.
Hening..
Seketika suasana kantin menjadi hening , hanya terdengar suara derap langkah kaki yang semakin mendekat ke tempat Bella.
Bella yang fokus menikmati makanan tidak sadar jika saat ini geng bully sudah dalam posisi mengepung dan siap untuk bermain main.
"Astaga cupu, kamu itu lapar banget ya nih aku kasih tambahan vitamin buat cacing di perutmu hahaha.. " kata salah satu anak buah Michelle yang bernama Anna.
Anna menuangkan sampah sisa makanan tepat di wadah makanan Bella. Seluruh penghuni kantin menonton seolah menanti adegan apa yang terjadi selanjutnya.
Bella menghela nafas singkat tanpa melihat siapa pelakunya, terpaksa Bella menyudahi sesi makan siang meski belum kenyang.
Ssrreettt.... suara kursi yang di tarik paksa tepat saat Bella membungkuk hendak mengambil tasnya.
Bruugh !! bobot tubuh Bella jatuh mencium lantai cukup keras.
"Hahahaa astaga lihatlah si cupu ini, bahkan dia tidak bisa berdiri hahaaa... " kali ini Elin pelakunya. Elin menarik paksa kursi tempat Bella duduk dan membuat tubuh Bella tersungkur di lantai tepat berada di kaki Michelle.
Beberapa murid mulai mengeluarkan ponsel untuk mengabadikan momen selanjutnya, bahkan ada yang sengaja menyiarkan adegan perundungan tersebut secara Live di akun sosmed mereka.
"Ck.. ck.. ck.. Bella oh Bella kenapa tubuhmu lemas begitu heumm ? kamu pasti terlalu keras belajar, ah iya apakah kamu sudah menyelesaikan tugasku heumm ?" ucap Michelle yang sedikit membungkuk lalu mencengkeram rahang Bella dengan kasar.
"Sudah kubilang kan, aku tidak bisa. Aku juga harus belajar untuk ujianku, maaf Michelle tolong lepaskan aku. " ucap Bella terdengar lirih namun berani menatap tajam ke arah Michelle.
Michelle meraih segelas jus yang ada dimeja lalu, "Aku tidak suka penolakan dan karena kamu berani membantah perintahku maka , rasakan ini Bella hahahaa "
Michelle hendak menyiram segelas jus diatas kepala Bella, sepersekian detik sebelum jus dalam gelas itu tumpah Bella dengan sigap balik melawan dan menahan pergelangan tangan Michelle lalu dengan gerakan cepat Bella justru membalik keadaan dimana saat ini segelas air jus tumpah mengenai tubuh Michele.
WwooooowwWw...
Lagi lagi seluruh orang di kantin bersorak semakin seru. Mereka seperti menyiram minyak gas diatas api.
"Aku diam bukan berarti lemah, aku sudah muak dengan semua Bullyan kamu Michele !!!" Tatapan Bella semakin tajam dan berani.
"Jangan berani melawanku cupu sialan !!!" Michele yang tidak terima tubuhnya basah memerintahkan teman teman geng bully untuk menghajar Bella.
Bughh
Bughh
Bughh
Kemudian..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Erna Fadhilah
apa orang tua michele tidak tau kalau anaknya suka bully di kampus
2023-09-30
2