The Edelweis

The Edelweis

01 Helo Barcelona!

Catalan, Barcelona.

Hidup manusia selalu penuh dengan warna,ada Warna yang penuh kebahagiaan, juga ada warna kelam Penuh kepahitan. Semuanya berdatangan silih berganti,hanya untuk menguji sebuah kesabaran.

Kebahagiaan manusia tak bisa di ukur dengan kekayaan,kemewahan dan juga Uang, Adakalanya kebahagiaan hanyalah berupa titik titik kecil, Namun memiliki makna yang mendalam.

Usia manusia juga tak bisa mewakili sifatnya. Dewasa atau tidak,itu tidak bergantung pada sebuah angka.

Rumit memang menjelaskan teori kehidupan manusia, apalagi jika menyangkut yang namanya perasaan.

Sifat seseorang bisa berubah dan tak dapat di tebak.

Satu hal lagi yang mendasari hidup manusia,yaitu cinta.

Ada cinta tak bersyarat.

Ada cinta penuh Keegoisan.

Ada cinta penuh pengorbanan.

Ada cinta yang saling menyakiti.

Dan ada cinta yang tetap hidup atau abadi.

Layaknya bunga edelweis yang tetap bisa mekar selama bertahun tahun .

Itulah yang sebagian orang cari, Cinta Abadi. Entah itu cinta pada manusia, pada tuhannya,atau pada hidupnya.

Mereka berusaha menjaga agar cinta itu tetap ada selamanya.

____________

"Hoaammm......"

Gadis manis itu menggeliat manja, mengitari permukaan kasur yang lembut dengan ujung kakinya.

Wangi laut Mediterania terasa menusuk hidung,sejak kedatangannya kemarin sore. Seolah merayu untuk menatapnya sejenak.

"Aaahhh, pacarku akan cemburu jika aku menatapmu."Gumaman percaya diri yang sangat konyol keluar dari mulutnya

Sedetik Kemudian gadis itu memicingkan mata saat seberkas cahaya mentari memaksa masuk melalui celah jendela kamarnya.

"jangan menggodaku. Ini masih pagi"

Ia bergumam lagi, seolah itu adalah pria kekar yang akan mengganggu tidur nyenyaknya

"Oh tuhan, mungkinkah akhir-akhir ini aku terlalu banyak berkhayal tentang pemuda-pemuda Eropa yg perkasa itu".

Desahnya setengah bermimpi.

Gadis itupun kembali menarik selimutnya,sepertinya dia enggan meninggalkan tempat tidurnya yang nyaman itu.

Perjalanan jauh membuatnya kelelahan, bahkan dia tak sempat mengganti pakaiannya semalam.

"Nana..,Bangun! Ayo sarapan?! "

Teriak Rico sang kakak.

"kalian duluan saja, nanti aku menyusul!"Sahutnya malas.

"Ingatkah hari ini hari apa? El dia de la Rosa" Timpal kakak Iparnya lagi, Seolah mengingatkan.

Sienna terperanjat dari tidur nyenyaknya. tiba tiba saja, jantungnya terasa berdegup lebih cepat Karna kaget.

"Saint Georges day?" Sienna memekik Kecil.

Sienna Purnama Ibrahim. Anak kedua dan terakhir dari keluarga kaya Raya Tirta ibrahim.

Garis keturunan kaya raya sejak kecil membuatnya harus hidup patuh pada peraturan keluarga. 'terkungkung' dalam gelimangan harta yang takkan ada habisnya.

Namun Sienna tetaplah manusia biasa, dia tak pernah meminta di lahirkan sebagai orang kaya,dia juga tak ingin hidup penuh aturan konyol dan menyebalkan.

Kekayaan hanya bentuk keserakahan manusia yang tak terbatas.

Itulah salah satu penyebab kenapa dia berada di kota Barcelona ini.

Dua hari yang lalu Sienna kabur dari rumah.Dan dia memilih kabur ke tempat dimana kakaknya tinggal.

Untunglah saat ini sedang libur kuliah, hingga dirinya tak perlu repot-repot membuat ijin.

Kakaknya Rico, tinggal di kota ini setelah menikah dengan istrinya. Pernikahan yang awet walaupun hasil perjodohan. Setelah menikah,Dia memilih bekerja sebagai petani di Barcelona.

Jauh jauh dari Jakarta pergi ke Barcelona hanya untuk jadi petani. Sangat klise bukan?!!

Ya, petani.

Petani yang sekali panen bisa membeli sebuah Lamborgini, Ferarri,Atau juga Porsche dalam setahun.

Sienna nampak bergegas menuju kamar mandi, mandi seadanya. Singkat namun bersih. Hari ini dia tak boleh ketinggalan festival di Catalan.

Ya, Hari ini bertepatan dengan perayaan hari buku sedunia dan libur nasional di Catalan. juga sebagai Valentine's day-nya kota barcelona.

Suasana akan terasa sangat meriah dan penuh kasih sayang di jalanan kota Las Ramblas Pasti sangat mengagumkan pikirnya.

Sienna menyabet kamera digitalnya, dan

sebuah buku panduan yang sudah di persiapkannya semalam di atas nakas.

Dia sudah lama tak ke Barcelona,hanya untuk berjaga-jaga agar dirinya tidak nyasar di kota kelahiran Antonio Gaudi ini.

Sienna memilin kedua lengan kemejanya yang berwarna merah muda itu dengan rapi. dia menatap jari jemarinya yang lentik. Di kecupnya cincin manis itu, sebelum turun ke bawah untuk sarapan.

****

"Buenos dias!" Sapanya pada Rico yang nampak sibuk merapikan peralatan bertaninya.

"Hai sayang,Ayo sarapan?" Ajak sarah kakak iparnya

"Waah.. Mato" Nana menelan ludah.

Kemudian berlari dan duduk di depan meja makan. Sedikit doa dia panjatkan lalu memulai sarapannya.

"Kamu pasti lapar, semalam kamu gak sempat makan malam 'kan?" Tukas kak Sarah.

Sienna mengangguk tanpa menyahut lagi, mulutnya sudah penuh dengan roti panggang dan Mato yang di jejal paksa ke dalam rongga mulutnya.

"Pelan-pelan.." Perintah kak Sarah terkekeh melihat tingkah sang adik ipar.

"Jadi masih belum mau cerita kenapa kamu kabur? " tanya kak Rico mendelik,

Sienna mengunyah pelan makanannya, lalu meletakan potongan roti dari sendoknya di atas piring.

"Jangan di tanya dulu, mungkin dia punya masalah pribadi. Kamu kaya gak pernah muda aja!" Sergah kak Sarah seolah tahu isi hati gadis itu.

"Kakak heran aja,tumben sekali kamu kabur.. Semalam papa telepon, dan kakak bilang kamu udah tidur"

Jelas Rico menatapnya tak suka

"Bang Rico! kenapa di kasih tahu papa sih,kalo aku kesini!" Rengeknya kesal.

"Heh! kamu pikir kamu kabur kemana? Bandung? Surabaya? Ini Barcelona non, luar negeri. Kamu mau bikin papa mati berdiri?!" Sahut bang Rico

"Bang Rico sama papa,sama aja!"

Sienna berdiri menyudahi sarapannya yang masih tersisa.

"Sayang,Habiskan dulu sarapannya!"

Pinta sarah lembut

"Nana kenyang kak!" Matanya membidik tajam pada Rico. Sienna berlari kecil keluar rumah bahkan tanpa pamit terlebih dahulu.

"Kamu kasar banget sih sama dia!"

Sarah menatap Rico kesal.

"Itu namanya bukan kasar, tapi tegas!"

Sela Rico

''Tapi kan, kamu tau kenapa sikap Nana begitu. Sejak kepergian mama,dia jadi lebih sulit di kontrol. Dia sudah kehilangan sosok pelindungnya. Harusnya kamu ngerti donk! Dia gak bisa di kasarin" Sarah mengingatkan suaminya itu. Rico menghela nafas penuh sesal.

Sejak kejadian 8 tahun lalu, Sienna memang sedikit berubah,dia memang terlihat ceria, padahal hatinya menyimpan luka mendalam. Tapi terkadang dia juga begitu emosional, dan sulit di kendalikan.

Tak heran jika dia bisa kabur ke Barcelona dari Jakarta sendirian. Mungkin untuk gadis seusianya tak akan berani berfikir untuk kabur ke luar negeri.

Tapi bukan Sienna namanya jika tidak berbuat onar.

Sifat manja yang seenaknya, semua itu berkat didikan sang mama yg terlalu sayang padanya.

Hingga peristiwa itu terjadi,Sienna masih belum bisa menerimanya secara nyata. Sehingga sang ayah selalu membebaskan dirinya dalam segala hal.

Terkadang mereka terlibat percekcokan, namun sang ayah lebih banyak mengalah. Karna dia tahu putrinya sangat kehilangan kasih sayang dari sang ibu.

******

Sienna menggerutu sepanjang gang menuju ke jalan utama Las Ramblas.

Jalan yang menjadi Meeting point kota Barcelona dan merupakan jalan Ghotic Quartal atau pusat kota tua.

Dia tampak menghela nafas dalam, seraya memperlambat langkahnya.

Lagipula tak mungkin Bang Rico mengejarnya yang sudah sejauh ini. Pikirnya sekilas.

Dia kemudian duduk di bangku, di pinggir sebuah toko bunga.

"Bang Rico sama papa memang sama saja. Mereka gak pernah ngerti perasaanku, Kalau saja bang Rico tahu alasan kenapa Aku kabur, dia pasti membelaku, Bukan malah mencemooh tindakan bodohku" Umpatan kecil seolah menjadi pengobat kemarahannya.

Di remasnya buku panduan ,yang tampak lembab karna kebasahan oleh keringat dari telapak tangannya.

Sienna menatap setiap Orang yang berlalu lalang di hadapannya.

Wajah-wajah pucat khas suku Eropa serta rambut-rambut pirang kemerahan, nampak berhamburan berpasang-pasangan menyusuri jalan yang semakin terik semakin ramai.

"Buenos Dias.."

Sapa pria paruh baya penjual bunga yg keluar dari dalam toko .

"Helo tio, Buenos dias.."

Sahut Sienna dengan senyum ramah.

"Turisto extranjero?"

Tanyanya mencoba mencari tahu apakah dirinya turis.

"Sii,.. Yo soy de indonesia" Jawab Sienna terbata-bata.

Paman tua itu memperhatikan penampilannya,entah apa yang coba dia ingat.

"Tengo que ir. Tio adios"

Pamit Sienna meninggalkan tempat itu.

Gawat kalo paman tua itu mengajaknya berbincang lebih lama. karena bahasa Spanyol yang terbatas.

Pria itu nampak tersenyum sambil melambaikan tangan,Dengan kening berkerut. menandakan ketidak pahaman akan sikap terburu buru dari gadis manis itu.

Sienna berlari kecil sembari menyebrangi jalan. Langkah kakinya perlahan melambat kala tiba di jalanan utama.

Dihirupnya dalam-dalam aroma kota tua nan eksentrik itu, membiarkan hembusan angin menerpa kulitnya yang mulai menghangat.

Nikmat rasanya berada di tempat asing dengan pikiran yang tenang.

Serasa semuanya hilang begitu saja,

Seperti bayi yang baru lahir ke dunia. Menatap asing pada sekeliling.

Meraba kenikmatan dunia yg terasa nyata.

"Maaa....."

Sialnya,teriakan seorang anak kecil berusia 5 tahun itu membuyarkan angannya. Sienna menatapnya lekat, anak itu terus menangis memandang asing pada semua orang. Sama persis dengan apa yang dia lakukan barusan.

"Dia pasti tersesat" Gumam Sienna baru menyadarinya, Kemudian dia berlari kecil mendekat dan berusaha menenangkannya.

Dibawanya balita itu ke pinggir jalan,dan berusaha mengajaknya bicara semampunya. Dan untunglah tak berapa lama seorang wanita yang mungkin ibunya datang mendekat dan mengucapkan terimakasih pada Sienna.

Sienna menghela nafas lega,syukurlah dia bisa kembali bersama ibunya.

"Sangat beruntung,"Gumamnya kelu

Lagi-lagi bayangan itu muncul.

Sang mama di seret dan di pukuli hingga darah berceceran dimana-mana

Dan Sienna hanya meringkuk ngeri di ujung Lift.

Pria pria dengan pakaian berantakan dan bertopeng itu sangat keji. Mereka bukan manusia,Tapi Iblis.

Sienna mengelus dadanya, ada rasa sesak yang tiba-tiba menghimpit jantungnya. Nyeri, perih dan marah. Itulah hal yang selalu di rasakan olehnya.

Sienna seketika tersungkur lemas, selintas dia menatap cincin yang tersemat indah di jari manisnya. Kekuatan ajaib yang selalu bisa dia rasakan dari cincin itu.

Namun perlahan, hatinya semakin terasa sesak dan sakit. Seperti sebuah siluet yang hendak menyeretnya ke dalam lubang kesunyian.

Bahkan di tengah lalu lalang manusia, dia merasa sendiri dan kesepian.

Tak ada yang bisa menolongnya atau bahkan mengembalikan semuanya.

"Watch out!"

Teriak seorang pemuda yang langsung mendorongnya ketepian membuat Sienna kaget sesaat.

BUGH!

Mereka berdua jatuh bersamaan.

Sienna terhenyak,di tatapnya sebuah motor yang baru saja melesat menjauhinya. Hampir saja dia terserempet-

"Are You Stupid, Hah?!"

Umpat pemuda itu nampak kesal.

Sienna mematung dingin, tapi sedetik kemudian pemuda itu mengulurkan tangannya,

Sama Persis seperti saat Saint George menolong seorang putri yang terjatuh, karna hendak di terkam naga Montblanc.

Uluran tangan asing itu hangat menyentuh kulitnya.

Kokoh dan kuat, seperti perlindungan seseorang yang dia rindukan dulu.

Mungkinkah dia seorang pangeran berbaju zirah yg hendak menyelamatkan nya dari sebuah tragedi memilukan?

"You okay, miss? "

Tanya nya seraya mengguncang bahu lesty cemas.

"Don't touch, I'm Okay "

Sienna menepis tangan pemuda tadi sedikit kasar. Kemudian membersihkan pakaiannya yang tampak kotor.

"Cewek freak, di tolongin bukannya makasih. Kasar banget!" dengusnya

Seketika Sienna mendelik,

"Ngomong apa barusan? Aku gak minta bantuan kamu kok" Dengusnya.

Pemuda tadi terhenyak kaget. ternyata dia mengerti bahasa yang di ucapkannya. Itu artinya dia juga dari indonesia. Dia berlari mendekati Sienna yang berjalan menjauhinya.

"Ternyata kamu juga dari indonesia, kenalin nama aku Sam. Samuel tepatnya!" Pemuda itu mengulurkan tangannya ramah. Sienna menatapnya sesaat. Kemudian acuh dan mengabaikannya.

"Hey, nona! Nama kamu siapa? Terus asal kamu dari mana? Siapa tau kita satu kota? " Cerocos Sam

"Dari hutan!"Dengus Sienna

"Ih bercanda nih, sejak kapan hutan di huni bidadari cantik? Kalo tau gitu mending aku diem di hutan deh"

Godanya nakal.

Sienna menghentikan langkahnya, menatap Sam sesaat. celotehan pemuda yang tampak urakan itu sangat menyakiti telinganya.

"Bisa diem gak?!" Dengus Sienna

"Galak banget! tau gitu tadi gak usah gue tolongin" Sesalnya menggaruk kepalanya sembarangan.

Sienna nampak sibuk melihat orang-orang yang antusias dan saling mengucapkan selamat hari kasih sayang. Dia memotret sebagian dari mereka dengan kameranya.

"Kamu suka memotret ya? Wah, pasti kamu anak orang kaya nih, kamera nya aja mahal" Terka Sam sambil melirik Camera C- EOS 1dx ditangan Sienna.

"kamu gak ada kerjaan lain ya?!"

Desis Sienna sinis.

"Ada. Kerjaan aku sekarang adalah,- ngikutin kamu" Godanya lagi.

Sienna menghela nafas berat, sulit rasanya untuk bicara dengan orang yang otaknya jauh berbeda dengan manusia kebanyakan.

Tapi sesaat kemudian Sienna tertegun. tatapannya seketika berubah sendu.

Karna penasaran Sam mengikuti arah kemana gadis itu memandang.

Sebuah pemandangan yang pasti akan mengusik hati siapa saja.

Tampak di ujung jalanan Las Ramblas, terlihat seorang gadis memberikan bunga mawar (tradisi Saint George's day) pada seorang nenek yang duduk di kursi roda. Sepertinya wanita tua itu adalah ibunya.

Sienna menggigit kecil bibirnya, menahan bulir hangat yang tampak menggenang di sudut matanya.

"Itulah cinta yang sesungguhnya, cinta seorang anak pada ibunya. Sangat mengharukan. Eh, Kenapa kamu nangis? Pasti Kamu selalu ribut sama ibu kamu 'kan?" Sam terkekeh.

Mungkin baginya itu lelucon yang cukup lucu. tapi dia salah besar jika melontarkannya pada Sienna.

"Ya kamu benar, aku gak bisa ngelakuin hal itu sama ibuku. Gak akan pernah bisa-" lirihnya sendu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Muzaata Alenmiyu

Muzaata Alenmiyu

aku mampir thor, salam kenal 🙏🏼

2023-10-16

2

KencanaFirst

KencanaFirst

Ahahahha ini cerita uda di save lama. jadi aku keluarin. cuma harus edit dulu sana sini biar bagus 😁

2023-07-16

0

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

MaasyaAllah
emg beneran deh, kak Kencana healing
Travelling jauh buangget ampe Barcelona...
Aihh jd keinget si Messi... 😘🏃‍♂️

2023-07-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!