02 Font de canaletes

Sam nampak bingung dengan ucapan gadis itu, Meski begitu dia tak berniat untuk bertanya lebih dalam. sesaat kemudian Sienna berjalan mendahuluinya,dan dengan sigap Sam pun mengikutinya.

"Kamu marah ya? Sorry, kalo ucapanku menyinggung kamu barusan" Jelasnya.

Namun permintaan maaf itu, bagaikan angin yg bertiup begitu saja. Sienna sama sekali tak menggubrisnya. gadis itu masih terus saja berjalan melewati kerumunan turis-turis asing.

Setengah jam berjalan, tak terasa membuat kaki Sienna kelelahan.

Begitupun dengan Sam, tenggorokannya hampir kering karna lawan bicaranya tak banyak menyahutinya sejak tadi.

"Aduhh,Haus banget! Apa kita gak bisa nge-teh dulu gitu, sambil ngobrol-ngobrol'' Goda Sam.

"Kamu haus?" Tanya Sienna serius.

Sam terhenyak.

Tentu saja sikapnya itu mengagetkan sam. gadis yang sejak tadi cuek padanya, kini tiba-tiba berubah perhatian

"Akhirnya nyaut juga," gumam Sam pelan

"Sini ikut?!" Sienna menarik tangannya cepat. Membuat pemuda itu terhuyung dan bergegas mengikuti langkahnya.

"Font de canaletes,"

Pekik Sam saat Sienna dan dirinya berhenti didepan sebuah tangki legendaris yang terkenal akan mitosnya itu.

"Hm,Tempat yang paling indah yang aku sukai dari barcelona,-" Jelas Sienna sembari mengusap lembut cincin permata di jari manisnya.

...----------------...

Bayangannya menerawang ke masa silam,dimana dia dan sang mama juga papanya ke tempat ini. Menikmati liburan hangat bersama keluarga kecilnya.

"Sini sayang, kamu harus coba minum air ini!" perintah sang mama

"Emangnya kenapa ma?" Tanya Sienna kecil.

"Konon katanya, Barcelona itu punya daya pikat mitos yang sangat kuat, salah satunya tangki ajaib ini sayang. Orang bilang,jika kamu minum air dari tangki Font de canaletes ini, kamu akan jatuh cinta pada Barcelona,. Sehingga, dimanapun kamu berada, kamu akan kembali lagi ke tempat ini" Jelas sang mama

"Ya udah ma,Nana mau minum yang banyak! biar bisa kesini lagi sama mama sama papa juga."

Celoteh lesty kecil dengan mimik wajah yg sangat menggemaskan.

...----------------...

"Ekehm,.. Kayanya ada yg lagi mikirin seseorang nih?" sindir Sam

Sienna menatapnya kaget sekaligus kesal. kenapa dia harus bertemu dengan Pemuda aneh ini. Padahal Bayangannya adalah bertemu Pria-pria tampan khas Eropa. Bukan cowok urakan dan bawel seperti dirinya.

"Sebenarnya aku tak percaya mitos. Tapi karna kamu suka dengan tempat ini, aku akan minum" Tukas Sam, seraya menengadahkan kedua tangannya dan meminum air itu.

"Hanya orang-orang yang kekurangan kasih sayang yang percaya pada mitos"

Desis Sam lagi, sembari menatap tajam pada Sienna.

Sienna terdiam, kata-kata pemuda itu seolah membangunkannya dari mimpi-mimpi indah yang dia ciptakan sendiri. Sam benar, selama ini Sienna bahagia karna khayalan yang dia ciptakan sendiri. Pada kenyataannya, tak ada siapapun bersamanya.

Bahkan seorang ibu yang selalu ada untuknya. Kini tak bisa kembali lagi menemaninya.

Setetes air mata lolos dari pelupuk matanya. Sienna mundur perlahan.

Dia berlari meninggalkan Sam seraya mengusap air matanya.

Sam nampak kaget, apakah ucapannya tadi telah menyakiti hati gadis itu. Lagi? Hingga dia melarikan diri seperti ini.

"Hey,Nona.. Siapa tadi ya-, Sienna! Hey tunggu!" Panggil Sam sambil berlari mengejarnya.

Sam nampak terengah-engah,

Matanya mengedarkan pandangan ke setiap sudut kota.

Penuhnya wisatawan, membuatnya kesulitan mencari Sienna.

Untung saja dia ingat warna Baju yang tadi di kenakannya.

Sam kembali berjalan menyusuri jalanan Las Ramblas .

"Eh,- bentar! Kenapa gue harus nyari dia ya?!!!" Gumamnya berhenti sejenak.

Sam tersenyum simpul menyadari kebodohannya itu, dia adalah laki-laki yang bisa memacari 100 wanita dalam seminggu,dan tak ada dalam kamusnya jika harus mengejar wanita lain.

Tapi barusan,

Kenapa dia bisa mengejar Sienna?

"Waah, Gak beres nih. Apa gue di hipnotis ya? Ya udah lah. Mau ilang kek, mau nangis kek, Bodo amat!" gerutunya sendiri.

Kemudian Sam menepi dan duduk di salah satu cafe pinggir jalan.mencoba melepas sedikit lelahnya sambil memesan Latte.

"Hufth! capek juga rasanya"

Dengusnya mengusap keringat.

Tak berapa lama ponselnya berdering.

Di tatapnya layar ponsel itu,tampak

Deretan nomor ponsel yang sejak kemarin mengganggunya.

"Iya pah,.. Ada apa?" Tukasnya agak malas

"Sam, pulang kamu! Papa gak pernah ngajarin kamu buat kabur kaya gitu ya, gak sopan sekali kamu?!" Gerutu sebuah suara di sebrang sana.

"Pah,.. Sam gak mau papa atur hidup Sam! Apalagi soal jodoh, papa sama mama norak banget" Sergahnya, kemudian menutup telpon tanpa pamit terlebih dulu.

Rahang pemuda itu nampak menegang. Kekecewaan kepada orang tuanya tak dapat di pungkiri Membuatnya semakin keras untuk melawan.

Samuel Putra Bagaskara, adalah satu satunya putra dari Arya bagaskara seorang Petinggi polisi yang sudah sangat terkenal.

Namun citra sang papa sebagai penegak kebenaran selalu tercoreng dengan sikap sang anak yang urakan dan biang onar.

Hobi balapan, berganti perempuan, juga kenakalan-kenakalan lainnya.

Sam sempat di 'buang' ke Australia saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama,namun dirinya malah membuat sang papa malu dengan selalu kabur dari sekolah.

Keluarga kaya Raya Bagaskara selalu bisa memberikan apapun pada Samuel kecil. Tapi yang Sam butuhkan justru hanya secuil perhatian.

Itulah yang selalu membuatnya menjadi pusat masalah. Dia ingin di perhatikan oleh ayah dan ibunya.

"Holla, amigo." Sapa seorang wanita bule yang tiba-tiba ikut duduk di hadapannya.

"Holla," Jawab Sam kaget.

Mata nakal Sam memandang paras wanita itu secara detail. Lumayan Cantik,tapi sayang sepertinya sudah berumur.

Sam menyunggingkan senyum geli.

"Masa iya,Gue sama wanita tua" Gumamnya tak percaya

"Sii...?" Desis wanita itu, yang tak paham dengan gumaman nya.

"Sorry, I Have To go!" Sam tak begitu menanggapinya dan meninggalkan tempat itu begitu saja. Sejujurnya dia datang ke kota ini bukan untuk mencari wanita atau kesenangan belaka. dia hanya ingin sebuah ketenangan.

***

Sienna menatap jauh ke atas langit, dari lubang cincin yg di pegangnya.

Blue Flames, sebuh cincin peninggalan sang mama yang tak pernah dilepasnya.

Namun kemudian Sienna teringat

ucapan pemuda tadi. Kata-katanya benar-benar menyakitkan baginya.

"Hanya orang yang kurang kasih sayang, yang percaya pada mitos.. "

Sienna mengelus lembut cincinnya, mendekapnya erat ke dalam dada.

Sakit rasanya menyadari sebuah kenyataan,Bahwa dirinya kini sendiri.

"Ma,.. Nana kangen" Gumamnya kalut.

Sienna semakin kuat mendekap cincinnya. Namun tanpa sengaja seseorang menyenggolnya hingga cincinnya jatuh dan bergelinding menjauhi dirinya.

Karna kaget, Sienna buru-buru mengejar cincin itu. Tanpa menghiraukan orang yang meminta maaf padanya.

Langkah kakinya semakin cepat, kala cincin itu terus menjauh darinya. Benda Itu satu-satunya peninggalan mendiang ibunya. Sienna Akan menyesal seumur hidup jika sampai benda itu hilang.

"Ya allah,.. Gimana ini" Pekiknya cemas.

PLUK!

Cincin itu jatuh ke dalam saluran air.

Sienna terdiam. Saat melihat cincinnya jatuh dan berada di bawah sana.

Dia kemudian berjongkok menatap saluran air yang di tutupi besi itu.

Dia tak akan mungkin bisa mengangkat benda besar itu sendirian. Penutup besi itu pastinya sangat berat.

Tiba-tiba Sienna menangis.

Apakah harus hilang juga,satu-satunya benda peninggalan ibunya?

Apa benar bahwa selama ini dia terlalu berharap pada hal yang mustahil.

Berharap ibunya bisa kembali ke sisinya seperti dulu.

"Apa Barang milikmu jatuh ke dalam sana nona?" Tanya sebuah suara yang terdengar tak asing baginya.

Sienna mengangguk saja tanpa menoleh padanya. Hatinya masih bergelut dengan kesedihannya sendiri.

"Biar aku ambilkan!" Sarannya, kemudian membuka penutup besi itu,dan mengambil sebuah cincin berlian yang berwarna biru langit tersebut.

Sienna nampak kaget saat pemuda itu mengambil cincinnya, dan kemudian memberikan padanya.

"Kamu?!" Tukas Sienna

"Lain kali,jaga baik-baik! Sepertinya ini benda yang sangat berharga." Sam nampak tersenyum menatap Sienna yang masih terpaku.

"Kamu ngikutin aku ya?"

Terka Sienna tanpa rasa bersalah.

"Ya ampun, dua kali di tolongin bukannya bilang makasih,malah nuduh! Bener-bener gak punya perasaan" Protes Sam tak habis pikir.

"Ya udah, makasih" Tukas Sienna Ragu.

"Nah gitu dong! Walaupun kedengarannya gak ikhlas. Seenggaknya kamu udah berterima kasih. Oh iya, cincin kamu bagus. Pasti dari orang yang sangat istimewa ya? " Tanya Sam penasaran

"Iya, orang yang sangat istimewa dan berharga" timpal Sienna Sembari menyematkan kembali cincin itu di jari manisnya.

Sam menatapnya kecewa.

Ternyata gadis ini sudah bertunangan. pikirnya.

"Terus kemana dia? Apa kalian janjian di kota ini?" Tanya Sam lagi.

"Dulu kami berjanji akan kesini lagi. tapi sepertinya,- Dia berbohong." Gumam Sienna nampak sendu.

"Ahhh.. Udah ketebak sih, cowok kaya gitu emang gak bener, kamu gak usah berharap banyak sama dia?!" Cerocos Sam seolah tahu siapa yang dimaksud oleh Sienna.

Sienna menatapnya heran.

"Benarkah?!" Gumam gadis itu menatap tak suka pada Sam.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Hmmm
Aqu msh menerka nerka...
msh 2 bab.. hihihi
But.. there is Vote 4 Sienna. ..
Lanjut&ttp cemungut, Kak! 🥰😘💪

2023-07-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!