Bab 4
Berkelahi
Sementara itu, Lysaa berjalan menuju lapangan olah raga yang memiliki trimbun disana. Hari cukup bersahabat dengan awan sedikit mendung hingga Lysaa merasa suasananya cocok untuk dia memenjamkan matanya di salah satu kursi panjang disana.
Namun, baru 15 menit dia tertidur suara alarm dari handphone milik seseorang membangunkan dirinya. Ternyata ada seseorang yang tidak jauh berada darinya melakukan hal yang sama seperti Lysaa yaitu tidur.
"Apa dia tuli?! Alarm sedekat itu tidak dimatikan olehnya. Ck, menyebalkan! Mengganggu saja!" Gerutu Lysaa dengan suara pelan.
Timbul ide isengnya untuk melenyapkan suara alarm itu. Lysaa pun mencari batu kecil disekitarnya, begitu dapat ia membidik handphone yang sedari tadi mengganggunya.
"Pletakk!"
Hanya dengan sekali jentikan jari bidikan Lysaa tepat mengenai sasaran handphone yang tergeletak di dekat tuannya. Dan seketika handphone itu pun tak lagi bersuara karena baru saja terjatuh dengan keras.
"Yes!" Gumam Lysaa.
Lysaa hanya mengamati sesaat, lalu ia bangkit dari duduknya, lalu berjalan meninggalkan trimbun. Mood Lysaa untuk melanjutkan tidur sudah hilang. Ia berencana kembali ke kelasnya saja.
Pemilik handphone pun bangun dan melihat handphonenya jatuh cukup jauh darinya. Ia melihat sekitar dengan tatapan tajamnya. Kemudian dia bangun dan beranjak untuk mengambil handphonenya yang terlihat retak di layarnya.
"Bagaimana bisa?" Gumam pemilik handphone menatap benda pipih itu dan membolak-balikannya yang kini sudah tidak bisa menyala.
Kembali kepada Lysaa. Saat di perjalanan menuju ke kelas, langkahnya terhenti mengamati seorang gadis yang sedang di bully oleh beberapa siswa laki-laki. Setelah Lysaa memperhatikan dengan seksama, ternyata gadis yang di bully itu adalah gadis yang menggangu tidurnya di kelas tadi.
"Hei Shin Yeri! Lihat rok basah mu ini, hahaha... Ini sungguh tontonan yang lucu."
"Jangan merekamku!"
"Apa? Mau menunjukan kekuasaan orang tuamu?! Jangan lupa orang tuaku juga setara dengan orang tuamu! Jadi sebaiknya jangan mencoba memerintahku!"
Gadis yang di panggil Shin Yeri itu menangis, ia terus berusaha menutup wajahnya dan mencoba mengambil handphone milik siswa laki-laki yang terus merekamnya.
"Hahaha, tamat sudah kesombonganmu!"
"Berikan! Berikan handphone itu!"
Shin Yeri terus mencoba merebut handphone yang merekamnya. Namun siswa laki-laki itu terus saja mempermainkannya.
Lysaa tidak tega melihat pembullyan seperti itu. Apa lagi gadis itu dipermainkan karena perbuatannya juga yang membuat gadis itu kencing di celana.
Lysaa mendekat ke arah mereka, dengan satu gerakan cepat Lysaa langsung merebut handphone dari tangan si pemilik.
"Hah?"
Siswa laki-laki itu terkejut tak menyangka seseorang mengambil handphone dari tangannya dengan cepat.
"Cepat hapus!" Perintah Lysaa memberikan handphone itu kepada Shin Yeri.
Shin Yeri terdiam. Tubuh gadis itu mulai gemetar mengetahui kehadiran Lysaa.
"Kau tidak mau menghapusnya?!" Tanya Lysaa kepada Shin Yeri yang masih tak percaya dengan apa yang Lysaa lakukan untuknya.
"Hei kau siapa? Besar sekali nyalimu mengganggu kesenanganku?!" Sarkas siswa laki-laki itu.
"Mau tidak, atau aku kembalikan saja?!" Ujar Lysaa kepada Shin Yeri. Ia tidak peduli akan ucapan si lelaki pemilik handphone yang sudah menatapnya dengan kesal.
Shin Yeri tampak ragu menerima benda pipih yang disodorkan Lysaa kepadanya. Namun dengan perlahan ia mengambil handphone itu dan segera menghapus semua gambar dan video yang merekam dirinya.
"Wah, Chung Ho kau di abaikan!" Kata seorang siswa laki-laki kepada pemilik handphone yang di panggil Chung Ho tersebut.
"Hei kau tidak tahu siapa aku huh?! Sepertinya kau perlu di hajar!"
Lysaa mengabaikan ancaman Chung Ho, ia masih sabar menunggu Shin Yeri selesai menghapus semua gambar dan rekaman itu.
"Terima kasih." Kata Shin Yeri memberikan handphone itu kembali kepada Lysaa.
Lysaa tak menjawab. Benda pipih itu lalu di kebalikan kepada yang punya dengan santainya.
"Lain kali jangan merekam tanpa ijin." Ujar Lysaa dan melangkah perlahan meninggalkan Chung Ho dan beberapa orang temannya.
"Kau masih ingin disini?" Tanya Lysaa melirik Shin Yeri.
Dengan cepat gadis itu mengikuti langkah Lysaa ikut meninggalkan Chung Ho dan teman-temannya.
Chung Ho tersenyum seringai meremehkan perbuatan Lysaa. Dengan cepat ia melangkah mengejar Lysaa dan menahan bahunya.
"Kau mau kemana? Urusan kita belum selesai!" Ancam Chung Ho.
"Dasar ja*la*n*g!" Umpat salah seorang dari mereka dan langsung melayangkan kepalan tinju tangannya kepada Lysaa.
Dengan cepat Lysaa mengelakkan wajahnya kesamping dengan sedikit gerakan menggeser tubuhnya. Kemudian dengan cepat menangkap tangan pemuda itu lalu memilasnya ke belakang dan menendang bokongnya hingga pemuda itu jatuh tersungkur.
Shin Yeri segera menjauh dari Lysaa untuk menghindari perkelahian. Ia memberi ruang bergerak untuk Lysaa menghajar para siswa yang memang sering membully siswa lain di sekolah itu.
Lalu seorang lagi maju dan mencoba menendang Lysaa. Dengan cepat Lysaa berjongkok dan menyengkang sebelah kaki pemuda itu dengan kuat hingga pemuda itu terjatuh. Tanpa memberi kesempatan, Lysaa dengan cepat meraih kerah baju pemuda itu lalu meninju bagian wajah pemuda itu hingga giginya patah dan hidungnya mengeluarkan darah.
Tak berhenti di situ, Chung Ho yang melihat Lysaa seperti tidak melihat kehadiran dirinya segera melayangkan tinju ke arah Lysaa dari belakang. Namun ia salah, Lysaa bukan tidak menyadari kehadirannya tapi Lysaa sebenarnya sudah memperkirakan pergerakan yang akan di lakukan Chung Ho padanya. Tanpa Chung Ho duga, sebelum tinjunya mengenai Lysaa, tendangan kaki Lysaa mengenai perutnya. Lalu sekali tendangan lagi yang mengarah ke atas , mengenai dagu Chung Ho hingga ia terpelanting ke belakang dan jatuh terhempas.
Sesaat semua terdiam dan hanya terdengar erangan kesakitan. Para pemuda tadi menatap Lysaa dengan ketakutan. Mereka tidak menyangka jika gadis cantik yang terlihat anggun dan tidak bisa apa-apa itu memiliki ilmu bela diri setingkat dengan guru bela diri mereka.
"Kau! Tunggu pembalasanku!" Ancam Chung Ho berusaha untuk berjalan menjauh dari Lysaa bersama teman-temannya.
Setelah kepergian Chung Ho dan teman-temannya, Lysaa menatap Shin Yeri. Gadis itu langsung terkejut dan kaku di tatap Lysaa dari bawah sampai ke atas.
"Kau tidak mau pulang?" Tanya Lysaa
"A.. aku sudah meminta pelayan rumah untuk membawakan baju ganti." Jawab Shin Yeri takut-takut.
"Lalu?"
"Baju itu direbut Chung Ho dan teman-temannya. Sepertinya mereka membuangnya dekat toilet sana sebelum mereka menyeret ku kesini."
"Cepat ganti. Kau bau!" Ujar Lysaa lalu meninggalkan shin Yeri begitu saja.
Shin Yeri yang tadinya kagum dengan Lysaa langsung mencelos.
"Gara-gara siapa juga aku jadi seperti ini?! Gerutu Shin Yeri pelan takut terdengar oleh Lysaa.
Shin Yeri pun melangkah meninggalkan tempat itu menuju toilet yang dan mencari bajunya di sekitar sana.
Tanpa mereka semua sadari, seseorang yang tadinya tidur tak jauh dari aksi mereka terbangun dan terhibur dengan tontonan tadi. Senyum terlukis di wajah tampannya. Ia terus menatap Lysaa hingga gadis itu tidak lagi terlihat.
"Menarik."
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ
shin untung aja ada lysa yang udh bantuin km dari cwok itu kalau GK ada entah gmn nasibmu nanti.
2024-12-13
0
𝐀⃝🥀𒈒⃟ʟʙᴄ🦆͜͡Lie𝐙⃝🦜🅟ᴳ᯳ᷢ
Siapa pria itu weee... nahkan lysa tetep menolongmu yeri walau dia pernah di buly kamu
2024-12-26
0
🍌 ᷢ ͩ⏤͟͟͞R 𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
siapa itu??
seorang murid yg hp nya di lempar batu oleh lysa kah..
2024-12-27
0