Sean tiba di warung bakso dan melihat Ingrid menunggunya di sana. Sean berhenti di depan Ingrid
"Maaf ya kalau lama."
"Its oke g masalah, aku rela menunggu mu."
"Kalau begitu ayo naik."
"Oke."
Ingrid langsung naik ke atas motor sport Sean lalu memeluk Sean dari belakang dengan erat dan Sean merasa tak keberatan akan hal itu. Ingrid sudah lama naksir dengan Sean sejak awal mereka ospek namun saat itu Sean begitu cuek terhadap dirinya. Sean memang terkenal pria yang dingin dan cuek terhadap lawan jenisnya hal itu membuat para mahasiswa begitu penasaran dan mengidolakan sosok Sean. Di tambah ketenarannya di dunia geng motor sehingga membuat gadis berlomba-lomba untuk menjadi kekasihnya untuk menumpang ketenarannya saja.
"Kita mau kemana Sean?"
"Yang pastinya ke tempat yang indah pasti kamu akan suka."
"Jadi g sabar deh."
"Kalau begitu pegangannya yang erat. Aku akan menambah kecepatan biar kita cepat sampai."
"Iya."
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Di villa yang begitu asri tempatnya Sean dan Ingrid saat ini, Ingrid begitu senang bisa berada di villa yang bagus menurutnya.
"Sean villa ini punya kamu?"
"Bukan, villa ini milik sepupuku yang kebetulan aku di berikan kepercayaan untuk mengurusnya. Kenapa?"
"Aku begitu suka dengan tempatnya."
"Kalau begitu ayo masuk."
"Iya."
Mereka memasuki villa yang cukup megah di dalamnya. Sean melepaskan jaketnya lalu meletakkan di sandaran sofa, Sean melangkah mendekati Ingrid yang masih terpukau dengan kemewahan di dalam villa. Sean mendekap tubuh Ingrid dari belakang tangannya melingkar di pinggang Ingrid
"Kamu suka? "
"Iya Sean, ini begitu indah."
"Ya ini indah dan sangat pas untuk wanita secantik dirimu." Ucap Sean membalikkan badannya Ingrid menghadap dirinya. Sean langsung mencium bibir Ingrid dengan lembut. Sean menuntun Ingrid menuju sofa lalu membaringkan tubuh Ingrid di sofa.
"Kamu cantik dan anggun membuat ku tergoda dengan mu." ucap Sean membelai pipi Ingrid
"Terimakasih untuk pujian mu Sean." ucap Ingrid tersipu malu.
Kedua saling pandang, di balik sorot mata mereka terpancar rasa yang berbeda. Jika Sean menatap wajah Ingrid karena rasa penasarannya berbeda dengan Ingrid yang memandang wajah Sean penuh kekaguman juga begitu mendamba akan sosok Sean yang begitu tampan, tinggi, bertubuh atletis juga kaya. Entah siapa dulu yang memulainya hingga mereka berdua berakhir dengan berciuman yang lama kelamaan mereka melakukan penyatuan untuk mendapatkan rasa yang sering orang menyebutnya dengan surga dunia. Peluh memenuhi sekujur tubuh dua orang yang sedang asik memadu kasih sehingga melupakan yang namanya dosa.
"Gila ini enak sekali, sumpah aku baru bertemu pria sekuat Sean yang mampu bermain lama, apalagi permainannya sungguh hebat. Aku tak ingin melepaskannya, aku akan selalu menjadi pilihannya untuk melampiaskan nafsunya aku akan membuat Sean puas malam ini. Harus." ucap Ingrid menatap punggung Sean yang berjalan menjauh menuju salah satu kamar di villa tersebut.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Setelah selesai membersihkan tubuhnya Sean mengambil ponselnya untuk mengirim pesan kepada Alya
"Lagi apa cantik, sudah makan belum? Dan sekarang sedang apa?" isi pesan Sean untuk Alya
Tak mendapatkan balasan Sean langsung menelepon Alya. Satu kali tak di angkat, dua kali tetap sama. Dan yang ke tiga kali baru terhubung oleh Alya
"Hallo cantik, kenapa tak di balas pesan hemm?" tanya Sean
"Maaf Kak lagi sibuk bantuin Ibu" ucap Alya
"Oh berarti aku ganggu nih, bantuin apa cantik?"
"Benar banget. Kakak memang menganggu dan aku sedang bantuin Ibu memasak jadi jangan telepon lagi atau kirim pesan. Bye"
Tut Tut Tut
Sambungan telepon terputus oleh Alya dan Sean hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya cukup heran dengan keberanian Alya yang memutuskan telepon secara sepihak.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Ingrid sudah tertidur pulas di ruang tengah karena kelelahan setelah melakukan kegiatan yang menguras tenaga bersama Sean. Mereka bahkan melakukannya dengan berbagai gaya dan di berbagai tempat. Ingrid bahkan sampai melupakan makan malamnya.
Berbeda dengan Sean, ia malah tertidur pulas di dalam kamar setelah menghubungi Alya. Tubuhnya memang merasakan kelelahan namun batinnya begitu puas bisa menyalurkan hasratnya hari ini.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Di kediaman Alya, malam ini mereka sedang makan bersama di meja makan dengan menu masakan yang di olah langsung oleh Alya. Hari ini Alya memasak cumi saus asam manis dan sayur capcay, dua menu kesukaan sang Ayah.
"Wah menu hari ini sangat menggugah selera bu." ucap Pak Reza saat duduk di meja makan
"Iya dong yah, menu ini spesial di masak oleh Alya untuk Ayah" ucap Bu Salma memberi tahu Pak Reza
"Jadi tidak sabar untuk segera menikmati masakan putri ku tersayang" ucap Pak Reza melihat piring yang di bawa Bu Salma sedang di isi nasi dan lauk-pauk.
"Nikmati lah yah, dan berikan komentarmu untuk masakan putri kita tersayang ini" ucap Bu Salma meletakan piring yang sudah terisi masakan di depan pak Reza.
"Tentu aku akan memakannya dengan lahap, entah itu enak ataupun tidak karena ini jeripayah putri tersayang untuk membahagiakan ayahnya"
"Terimakasih ayah sudah menghargai usaha ku" ucap Alya
"sama-sama sayang" ucap Pak Reza mengelus tangan Alya yang berada di atas meja
"Sekarang lebih baik kita segera makan dan setelah itu beristirahat" ucap Bu Salma kepada semuanya.
Mereka menikmati makan dalam suasana tenang hanya ada suara dentingan sendok.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments