bab 4

"Sean"

Mendengar suara seseorang cewek memanggil, Sean menoleh dan tersenyum mendapati temannya menghampiri tempat duduk mereka. Ingrid duduk di sebelah tempat duduk Sean berhadapan dengan Alya

"Kamu sama siapa Sean?."

"Ini aku sama...." Sean bingung ingin menjawab karena cewek yang bertanya adalah TTM (teman tapi mesra)nya

"Saya temannya Kak."

"Oh kenalin aku Ingrid teman Sean satu kampus."

"Aku Alya kak, senang bisa berkenalan dengan Kakak."

"Kalian dari mana kok cuman berdua?" tanya Ingrid penasaran

"Kami habis dari mall tadi, kebetulan lapar jadi kami makan dulu."

"Oh"

Alya menikmati makanannya tanpa memperdulikan Sean dan Ingrid yang sedang mengobrol karena bagi Alya hal itu tak penting. Dalam benak Alya adalah dia bisa menikmati bakso kesukaannya, kenyang, lalu pulang kerumahnya untuk istirahat.

"Sean kenapa kemarin malam kamu g jadi jemput aku si, padahal aku dah dandan dan nungguin kamu.'

"Maaf grid kemarin malam aku ada acara keluarga."

"Oh, lain kali bisa kan?"

"Aku sudah rindu lho berduaan sama kamu" Bisik Ingrid pelan ke telinga sean

"Aku juga ingin menghabiskan malam panjang dengan kamu Sean" Bisik Ingrid kepada Sean

Mendengar hal itu Sean hanya tersenyum karena menangapi ucapan Ingrid bisa membuat rencananya mendapatkan Alya gagal.

"Mungkin kalau ada waktu aku akan pergi bersama kamu sesuai janjiku."

"Kak aku sudah selesai, aku mau pulang. Jika Kakak masih ada urusan dengan kak Ingrid aku bisa pulang sendiri."

"Jangan, tadi kamu berangkat bareng aku pulang juga harus bersama ku."

"Kalau begitu ayo kak nanti keburu malam."

"Iya, Grid aku pulang dulu ya."

"Iya, jangan lupa hubungi aku ya Sean."

"Iya."

"Mari kak kami duluan." Ucap Alya sopan kepada Ingrid

"Ya. Hati-hati di jalan."

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Sepanjang perjalanan Alya diam saja begitupun dengan Sean.

Sean merasa takut kalau Alya curiga dengan hubungan antara Sean juga Ingrid, Sean tak mau sampai gagal mendapatkan Alya.

"Al kok diem?" Tanya Sean menoleh ke belakang

"lha aku harus ngomong apa kak?" Sahut Alya

"Ya apa kek, asal jangan diem aja. "

"Mending kakak fokus berkendara deh, daripada nanti kenapa-kenapa gara-gara kakak g fokus kan malah bahaya."

"Iya deh iya tuan putri."

Mereka meneruskan perjalanan dengan diam hingga menuju rumah Alya

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Setelah Alya di antar pulang oleh Sean, Sean langsung mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Ingrid Sean merasa penasaran dengan apa yang di ucapkan Ingrid tadi. Sudah hampir satu bulan Sean mendekati Ingrid.

Sean merasa Ingrid memberikan kode kepadanya bahwa Ingrid mau di ajaknya untuk menghabiskan malam panjang di atas ranjang. Apalagi saat Sean dekat dengan Ingrid gadis itu tak menolak saat Sean menciumnya bahkan saat Sean melakukan hal yang lebih pada area 2 gunung kembarnya Ingrid tak menolak bahkan pasrah menikmati sentuhan Sean. Sean tak munafik sebagai seorang laki-laki Sean terkadang melakukan hubungan intim dengan pasangannya bahkan dengan wanita yang ia inginkan walaupun tanpa status sekali pun. Sean seperti itu karena dulu ia pernah melakukannya dengan istri sepupunya saat Sean masih duduk di kelas 2 SMA. Sean menjalin hubungan terlarang dengan Nafa istri sepupunya yang bernama Dika. Saat itu Sean terpaksa melakukan hubungan terlarang itu dengan Nafa karena Nafa mengancamnya akan membongkar rahasianya kepada orangtuanya. Nafa yang terus-menerus menggoda membuat pertahanan Sean luluh karena sejatinya laki-laki jika terus di goda dengan wanita cantik dan seksi lama-lama akan tergoda. Sejak saat itu Sean menjadi Casanova bahkan bukan hanya dengan Nafa saja ia melakukan. Terkadang dengan pacarnya Sean juga melakukan hal itu dan setelah merasa bosan terhadap pacarnya Sean memutuskan hubungannya secara sepihak. Sedangkan dengan Nafa hubungan mereka kandas saat Nafa ikut pindah ke luar negeri bersama dengan Dika

"Hallo"

"Hai g6rid, kamu dimana sekarang?."

"Aku masih di tempat tadi Sean, kenapa?."

"Kita bisa pergi hari ini?."

"Emm, tentu saja bisa Sean tapi aku harus pulang dulu ke kosan untuk ganti baju."

"G perlu Grid, sekarang aku jemput kamu lalu kita pergi karena tempat yang akan kita tuju sangat jauh."

"Emang mau kemana?."

"Nanti kamu juga bakalan tahu cantik, yang terpenting kamu harus siap juga kamu dalam kondisi fit. Apa bisa"

"Tentu saja bisa Sean dan kondisi ku juga fit sekarang. Kalau begitu aku menunggumu di sini jangan lama-lama dan ingat aku sudah tak sabar ingin berdua dengan dirimu."

"Oke, tetap di situ sampai aku datang"

Sambungan telepon diakhiri oleh Sean, Sean lalu melajukan motornya menuju warung bakso tadi. Tapi sebelumnya ia mampir dulu ke minimarket untuk membeli sesuatu agar nanti saat melakukan hubungan **** dengan Ingrid Sean akan aman. Sean selalu melakukan hal itu agar tak beresiko kedepannya karena wanita yang berhubungan intim dengan Sean bukan wanita yang masih original alias perawan. Semua wanitanya pasti sudah pernah melakukan itu dengan laki-laki lain entah itu pacarnya atau hanya sekedar teman dan yang lainnya. Sean melakukan antisipasi jika Ingrid ternyata sama dengan wanita-wanita lainya yang pernah menghangatkan tubuh Sean di ranjangnya.

"Aku akan mengunakan villa Dika saja untuk menghabiskan malam ini dengan Ingrid, jadi tak sabar merasakan kemolekan tubuh ingrid"

Melaju motornya dengan kecepatan rata-rata untuk sampai di kios bakso mang Diman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!