Maafkan Aku Alya

Maafkan Aku Alya

bab 1

Arsean Davin Mahendra laki-laki tampan yang memiliki pesona luar biasa sehingga banyak wanita tertarik kepadanya apalagi Sean merupakan salah satu pemimpin geng motor yang cukup terkenal di kota itu. Sean adalah seorang playboy yang senang sekali gonta-ganti pasangan, baginya hidupnya adalah kebebasan jadi ia lakukan apapun yang menurutnya benar juga menyenangkan tanpa peduli omongan orang.

Saat ini Sean berada di markas tempat tongkrongan nya bersama teman-temannya ia sengaja mengundang teman-temannya ke markas untuk menemani dirinya yang merasa jenuh saat di rumah. Kedua orang tua Sean sibuk dengan pekerjaannya hingga melupakan Sean mereka hanya memberikan fasilitas terbaik untuk Sean tapi tak pernah sedikitpun mereka memperhatikan Sean. Apakah Sean sudah makan? Apakah Sean sudah pulang ke rumah? Disaat sakit pun hanya bibi Kokom yang peduli dengannya padahal bi Kokom hanya seorang art dirumahnya namun Sean sudah menganggap bi Kokom layaknya ibu sendiri karena ada apa-apa dengan Sean pasti bi Kokom yang ada untuknya.

"Apa ada hal penting Sean, sehingga mengumpulkan kami?." t,anya Tama mewakilkan yang lainnya.

"Tidak ada. Aku hanya bosan saja sendiri di rumah dan kebetulan ingin ngumpul bareng kalian. Oh ya itu aku sudah belikan minuman juga cemilan untuk menemani kita di sini."

"Wah kamu benar-benar perhatian Sean, jadi g rugi aku datang kemari. " ucap Brian sambil mengambil botol minum beralkohol lalu menuangkan ke dalam gelas

"Nikmati lah sepuasnya apa yang sudah aku sajikan."

Sean mengambil kartu untuk di buat permainan dan siapa yang kalah harus mau di coret mukanya mengunakan lipstik.

Lipstik entah milik siapa yang tertinggal di meja.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Saat perjalanan menuju pulang ke rumahnya Sean bertemu dengan seorang gadis yang sedang duduk di bangku taman entah menunggu siapa. Tak jauh darinya ada seorang pemuda mendekat dan menggodanya. Sean berhenti di sana untuk melihat interaksi antara cewek cantik itu dengan salah satu pemuda.

"Hai cantik sendirian aja ni, boleh Abang temani."

cewek itu tak merespon sama sekali ucapan pemuda tersebut.

"Kok diem aja si cantik." Pemuda itu mencolek dagu sang cewek.

"Jangan macam-macam ya, saya bisa teriak."

"Uh takut ... Hahaha, teriak aja toh disini tak akan ada yang berani menganggu urusan ku."Pemuda itu mencolek dagu lagi

"Ih apaan sih jagan rese ya." Wanita itu mulai tersulut emosi.

"Tambah cakep deh kalau marah."

Pemuda itu semakin menggoda cewek itu. Karena kesal cewek itu berdiri ingin meninggalkan tempat itu namun tangannya tercekal oleh sang pemuda.

"Lepas. Lepasin."

"Akan aku lepaskan setelah kita bersenang-senang."

"Tolong....."

"Teriak lah yang kencang. Aku yakin tidak ada orang yang mau menolong mu."

"Siapa bilang."Sahut Sean dari belakang

"Heh siapa kamu, anak bau kencur mau ikut campur urusanku."

"Siapa aku itu tak penting yang terpenting cepat lepaskan wanita itu."

"Enak saja, g bisa begitu ."

Pemuda itu langsung menyerang Sean. Merasa terancam Sean mencoba melawan pemuda tersebut hingga akhirnya terjadilah perkelahian di antara mereka. Sean yang memiliki kemampuan bela diri yang bagus sehingga tak mudah di kalah kan oleh pemuda itu. Sean pernah mengikuti taekwondo,karate bahkan bela diri pencak silat ia pernah geluti untuk mengisi ke gabutan nya saat di rumah sendirian pas pulang sekolah. Sean dengan mudah membuat lawan tumbang tak berdaya. Sean maju mendekati cewek itu yang sedang ketakutan.

"Jangan takut, aku g akan apa-apain kamu. Sekarang aku antar kamu pulang ya ini udah malem Dek"

"Beneran Kakak g bakal apa-apain aku?"

"Beneran deh, kalau tak percaya kamu bisa simpan KTP aku" Ucap Sean membuka dompetnya mengeluarkan KTP lalu menyerahkan kepada sang cewek.

Cewek itu melihat identitas tersebut lalu memfotonya setelah itu memasukan KTP tersebut kedalam tasnya

"Baiklah aku mau di antar pulang oleh Kakak karena aku takut ada orang jahat lagi nanti."

"Anak pintar, yasudah ayo."

Mereka berjalan beriringan menuju sepeda motor Sean terparkir di pinggir jalan. Sean memberikan salah satu helm kepada wanita itu.

"Oh ya kenalin aku Sean kamu siapa namanya?."

"Aku Alya Kirana sering di panggil Alya kak"

"Nama yang cantik sesuai orangnya. Ayo naik."

"Iya"

"Rumah kamu dimana?"

"Di perumahan cempaka jalan xxxx"

"Oke, kamu pegangan ya takut jatuh."

"Iya Kak. "

Sepanjang perjalanan Sean merasa senang karena bisa memberikan bantuan kepada Alya apalagi Sean merasa tertarik setelah melihat paras cantik milik Alya. Pandangan meneduhkan dari sorot mata Alya yang membuat diri Sean merasakan sesuatu yang berbeda dan belum pernah ia rasakan sebelumnya

🩷🩷🩷🩷🩷🩷

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!