5 - Kupu-Kupu

...⪻⪼...

“Ini hanya kebetulan, Veister. Mungkin saja angin membuat bunga ini menunduk,” jawab Ivew dan bangkit duduk di salah satu bangku taman.

Veister hanya menggelengkan kepalanya mendengar jawaban keras kepala Ivew dan ikut duduk di sampingnya. Manik emerald gadis itu menatap suasana di depan mata. Kota yang ada di dalam karya sang sahabat, tampak tenang dan hangat saat cahaya matahari datang menyinari.

Ivew merasakan angin sejuk di sekitarnya membuat rambut hitam sepunggungnya menari mengikuti gerakan angin. Beberapa kupu-kupu juga terlihat mendekat dan salah satu kupu-kupu berwarna merah dengan corak perak hinggap di atas rambutnya.

“Berhati-hatilah nona manis! Banyak bahaya mengintai jalanmu!”

Suara itu terdengar pelan dan Ivew segera menoleh mencari asal sumber suara membuat Veister yang sedang memejamkan mata di sampingnya menatap heran.

“Apa kamu dengar itu, Veister?” tanya Ivew tanpa menatap Veister.

Pemuda itu menatap Ivew heran dan melirik kupu-kupu merah bercorak perak yang sedari tadi hinggap di atas kepala Ivew. Manik dua warnanya menatap kupu-kupu yang tetap diam dan menggunakan salah satu kekuatan matanya. Kupu-kupu merah itu langsung terbang dari kepala Ivew tapi tetap terbang di sekitar sang gadis.

Ivew menatap kupu-kupu merah bercorak perak yang tetap terbang di sekitarnya dan berdiri. Jemari tangan gadis itu bergerak hendak meraih serangga di depannya tetapi dihentikan oleh Veister. Pemuda itu melirik suasana sekitar dan terdiam saat menemukan seorang pemuda dari kejauhan hendak mendekat ke arah mereka.

“Anda baik-baik saja, Lady? Apa kupu-kupu ini mengganggu anda?”

Suara seorang pemuda terdengar dari arah belakang kursi taman membuat Ivew berbalik dan memandang kedatangan seorang pemuda dengan rambut perak, mata ruby dengan pakaian cukup mewah dan tak lupa dengan pedang di bagian pinggangnya.

“Ah maaf ... saya melihat anda bicara sendirian jadi saya pikir anda butuh teman,” ucap pemuda itu tersenyum sedangkan Ivew melirik tajam Veister yang sudah memasuki mode tembus pandang.

“Ya saya baik-baik saja, Tuan. Dan ya ... kupu-kupu ini terus terbang di sekitar saya,” jawab Ivew melirik kupu-kupu merah yang kini kembali hinggap di atas rambutnya.

Pemuda dengan mata merah itu terdiam dan bergerak mendekat ke arah Ivew, jemari tangannya segera bersinar dan mengeluarkan tali kecil berwarna perak, menarik kupu-kupu di atas kepala Ivew menjauh. Gadis itu sedikit kaget dan menatap pemuda di depannya yang mengulas senyum.

“Kupu-kupu ini milik saya, Lady. Saya minta maaf kalau hewan ini mengganggu anda, dia sangat suka dengan sesuatu yang berhubungan dengan alam.”

Sang pemuda tersenyum sembari melirik kupu-kupu yang berusaha mendekat ke arah Ivew. Gadis itu sedikit mundur dan melirik tempat duduk Veister sedangkan pemuda dengan mata dua warna itu hanya menatap datar

“Mungkin dia suka dengan taman? Kupu-kupu suka dengan alam kan?” jawab Ivew lugas. Pemuda bermata merah di depannya hanya tersenyum sedangkan Veister yang mendengar jawaban Ivew hanya mendengus dan menatap ke arah lain.

Manik emerald Ivew melirik kupu-kupu merah yang hendak mendekat ke arahnya, gadis itu sedikit mundur dan melirik pemuda berambut perak di depannya yang kembali tersenyum.

“Sudah kukatakan, bukan? Kamu disukai alam Ivew, terbukti dari kupu-kupu merah bercorak perak itu. Kurasa hewan itu cukup sensitif dengan bau alam.”

Suara Veister terdengar di kepalanya. Gadis itu terdiam dan menatap pemuda di depannya, visual yang cukup familiar baginya.

Pemuda itu hendak bertanya tetapi suaranya terhenti saat beberapa prajurit dengan seragam militer datang dan menyapanya dengan hormat. Ivew terdiam saat mendengar salah satu prajurit memanggil tuan muda kepada pemuda di depannya. Pemuda itu mengangguk dan berbalik menatap Ivew dengan senyum hadir di wajahnya.

“Senang bertemu dengan anda, Lady. Saya ada sedikit urusan dan saya harap kita bisa bertemu lagi.”

Pemuda bermata ruby itu membungkuk hormat dan berjalan menjauh bersama prajurit dengan seragam militer. Kupu-kupu pemuda itu mengikutinya dengan tenang dan pemuda bermata merah itu berjalan dengan senyum di wajahnya.

“Anak yang menarik bukan?! Ada wangi alam di sekitarnya dan juga kekuatan asing lainnya.”

Suara kupu-kupu merah bercorak perak itu kembali terdengar saat hinggap di bahu kanan pemuda berambut perak. Pemuda itu melirik kupu-kupu di bahunya dan bersenandung mengingat wajah gadis yang ditemuinya.

Ivew yang melihat pemuda itu menjauh merasa merinding dan kembali duduk. Veister langsung menghilangkan sihir tembus pandangnya dan menghela nafas.

“Sekarang apa yang akan kamu lakukan, Ivew?”

“Aku butuh informasi. Jika ingin bertahan hidup aku harus memanfaatkan semua informasi yang aku butuhkan. Pertemuan dengan duke besok adalah langkah awal meskipun aku tidak ingat apa yang terjadi dengan pemilik tubuh ini saat serangan para monster itu,” jawab Ivew bersandar pada kursi taman di belakangnya dan menatap langit di atasnya dan pemuda dengan manik dua warna itu mengangguk.

“Apa kamu kenal dengan pemuda tadi?” tanya Ivew menatap Veister. Jubah hitam-peraknya tampak berkibar saat angin sepoi-sepoi kembali datang di sekitar keduanya.

Veister mengangguk dan menjawab santai, “Tentu saja!  Pemuda  bagian dari keluarga Duke Flowerlax. Mata merah adalah ciri khas keluarga Flowerlax.”

Ivew yang mendengar jawaban pemuda itu terdiam. Veister yang menyadari keheningan Ivew menoleh dan menatapnya heran.

“Apa kamu melupakan hal itu?” tambah Veister.

Ivew mengusap wajahnya kasar dan mengangguk. Dirinya terlalu santai sampai tidak menyadari salah satu karakter cerita datang menghampirinya. Bahkan, mengetahui tentang potensi kekuatannya. Niat awalnya untuk menghindari pertemuan dengan para karakter cerita menjadi gagal.

Gadis itu bergumam pasrah menatap langit di atasnya, “Seberapa jauh kisah ini terus berjalan tanpa kehadiran penulisnya?”

Jauh dari lokasi Ivew yang frustasi di sebuah mansion mewah yang identik dengan warna perak seorang gadis berambut perak bersandar pada pintu kamarnya. Melirik tangannya yang kemerahan dan penuh bekas luka lecet air mata gadis itu turun melewati pipinya yang sedikit lebam. Tangisnya pecah mengisi ruang hening di depannya, tekad dalam hatinya sedikit goyah saat rasa sakit menghujam tubuhnya.

Menghapus sisa air matanya gadis itu berjalan dan menghempaskan tubuhnya di atas kasur besar nan empuk miliknya. Memeluk erat bantal demi melampiaskan rasa kesal dan putus asanya. Suara ketukan terdengar dari arah pintu kamar, suara berat seseorang menarik perhatiannya, merapikan rambut peraknya yang sedikit berantakan gadis itu bangkit duduk dan mempersilahkan sosok di balik pintu kamarnya masuk.

Pintu kamar dengan corak perak itu terbuka menampilkan seorang pemuda dengan rambut perak dan mata merah tersenyum. Kupu-kupu merah bercorak perak di sekitarnya terbang masuk ke dalam kamar dan berputar riang di atas kepala gadis yang duduk di atas kasurnya itu. Gadis itu tersenyum dan mengelus pelan sayap merah dengan kilauan perak kupu-kupu yang kini hinggap di jemarinya.

“Jadi apa yang kamu temukan?”

...⪻⪼...

Happy reading guys ....

Episodes
1 1 - Takdir
2 2 - Dunia Perbatasan
3 3 - Awal
4 4 - Panggilan
5 5 - Kupu-Kupu
6 6 - Pertemuan
7 7 - Grein
8 8 - Fakta dan Penawaran
9 9 - Tekad
10 10 - Vanilla dan Sejarah
11 11 - Dibalik Batu
12 12 - Serangan
13 13 - Bantuan Sang Angin
14 14 - Dua Penyamaran
15 15 - Pulang
16 16 - Kekuasaan dan Kasih Sayang
17 17 - Kekuasaan dan Kasih Sayang (2)
18 18 - Ekspedisi
19 19 - Ekspedisi (2)
20 20 - Tembok Pelindung
21 21 - Tembok dan Lubang
22 22 - Sosok Hitam
23 23 - Kucing itu
24 24 - Rasa Kasih Sayang
25 25 - Hati dan Hitam
26 26 - Hidup
27 27 - Peniru
28 28 - Hitam dan Putih
29 29 - Diskusi
30 30 - Mansion Flowerlax
31 31 - Perjalanan
32 32 - Gadis dan Api
33 33 - Api dan Angin
34 34 - Paviliun Barat
35 35 - Kaisar
36 36 - Telisik Angin
37 37 - Terselubung
38 38 - Pertemuan dan Perintah
39 39 - Perintah Itu Mutlak
40 40 - Kekesalan
41 41 - Panah Ambisi
42 42 - Harapan Sang Kaisar
43 43 - Jalan dan Ketenangan
44 44 - Sosok Palsu
45 45 - Waktu dan Kesempatan
46 46 - Darah yang Bergejolak
47 47 - Alam Bawah Sadar
48 48 - Kegelapan
49 49 - Dendam
50 50 - Remang dan Teman
51 51 - Yang Tertinggal
52 52 - Windy
53 53 - Sang Penjaga Dunia (1)
54 54 - Sang Penjaga Dunia (2)
55 55 - Sang Penjaga Dunia (3)
56 56 - Sang Penjaga Dunia (4)
57 57 - Sang Penjaga Dunia (5)
58 58 - Sang Penjaga Dunia (6)
59 59 - Gua Bawah Tanah
60 60 - Saintess Alam (1)
61 61 - Saintess Alam (2)
62 62 - Saintess Alam (3)
63 63 - Saintess Alam (4)
64 64 - Saintess Alam (5)
65 65 - Saintess Alam (6)
66 66 - Kemarahan Sang Saintess (1)
67 67 - Kemarahan Sang Saintess (2)
68 68 - Kemarahan Sang Saintess (3)
69 69 - Kemarahan Sang Saintess (4)
70 70 - Kemarahan Sang Saintess (5)
71 71 - Kemarahan Sang Saintess (6)
72 72 - Dua Elemen Alam
73 73 - Windy dan Efir
74 74 - Dia dan Dirinya
75 75 - Takdir Dua Jiwa (1)
76 76 - Takdir Dua Jiwa (2)
77 77 - Kisah Dua Dunia (1)
78 78 - Pembukaan Kisah Baru
79 79 - Roh Air
80 80 - Roh Air (2)
81 81 - Roh Air (3)
82 82 - Roh Air (4)
83 83 - Kisah Dua Dunia (2)
84 84 - Kisah Dua Dunia (3)
85 85 - Kisah Dua Dunia (4)
86 86 - Kisah Dua Dunia (5)
87 87 - Etwar
88 88 - Pengendalian Elemen Alam (1)
89 89 - Pengendalian Elemen Alam (2)
90 90 - Pengendalian Elemen Alam (3)
91 91 - Pengendalian Elemen Alam (4)
92 92 - Perdebatan yang Egois
93 93 - Daratan yang Hancur
94 94 - Dirinya yang Menghilang
95 95 - Penobatan?
96 96 - Hati yang Gusar
97 97 - Aland
98 98 - Pertemuan
99 99 - Saintess Alam Ketiga (1)
100 100 - Saintess Alam Ketiga (2)
101 101 - Saintess Alam Ketiga (3)
102 102 - Keraguan
103 103 - Naga Abadi
104 104 - Makan Siang Bersama
105 105 - Teman Dunia Lain
106 106 - Jiwa yang Menolong
107 107 - Jiwa yang Terpanggil
108 108 - Satu-satunya Cara
109 109 - Pengintaian
110 110 - Penyihir Hitam (1)
111 111 - Penyihir Hitam (2)
112 112 - Penyihir Hitam (3)
113 113 - Bom Monster
114 114 - Master Pedang
115 115 - Mereka yang Hilang
116 116 - Mereka yang Hilang (2)
117 117 - Keturunan Pedang Alam
118 118 - Bergerak Maju
119 119 - Kami Datang
120 120 - Menyapa dengan Sopan
121 121 - Luar dan Dalam
122 122 - Tubuh Pengganti
123 123 - Naga Abadi (2)
124 124 - Akademi Militer (1)
125 125 - Darah Sang Naga
126 126 - Pecahnya Perang
127 127 - Pecahnya Perang (2)
128 128 - Petunjuk Kilas Balik
129 129 - Pecahnya Perang (3)
130 130 - Dia Kembali
131 131 - Perang (1)
132 132 - Perang (2)
133 133 - Perang (3)
134 134 - Kehilangan yang Nyata
135 135 - Kenyataan dari Kematian
136 136 - Perlawanan Akhir
137 137 - Destroy Howirz
138 138 - Dewa Semesta
139 139 - Dewa Semesta (2)
140 140 - Terima Kasih Untukmu
141 141 - Terima Kasih Juga Untuk Kalian
142 142 - Dari Kami Untukmu
143 143 - Sankyu
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1 - Takdir
2
2 - Dunia Perbatasan
3
3 - Awal
4
4 - Panggilan
5
5 - Kupu-Kupu
6
6 - Pertemuan
7
7 - Grein
8
8 - Fakta dan Penawaran
9
9 - Tekad
10
10 - Vanilla dan Sejarah
11
11 - Dibalik Batu
12
12 - Serangan
13
13 - Bantuan Sang Angin
14
14 - Dua Penyamaran
15
15 - Pulang
16
16 - Kekuasaan dan Kasih Sayang
17
17 - Kekuasaan dan Kasih Sayang (2)
18
18 - Ekspedisi
19
19 - Ekspedisi (2)
20
20 - Tembok Pelindung
21
21 - Tembok dan Lubang
22
22 - Sosok Hitam
23
23 - Kucing itu
24
24 - Rasa Kasih Sayang
25
25 - Hati dan Hitam
26
26 - Hidup
27
27 - Peniru
28
28 - Hitam dan Putih
29
29 - Diskusi
30
30 - Mansion Flowerlax
31
31 - Perjalanan
32
32 - Gadis dan Api
33
33 - Api dan Angin
34
34 - Paviliun Barat
35
35 - Kaisar
36
36 - Telisik Angin
37
37 - Terselubung
38
38 - Pertemuan dan Perintah
39
39 - Perintah Itu Mutlak
40
40 - Kekesalan
41
41 - Panah Ambisi
42
42 - Harapan Sang Kaisar
43
43 - Jalan dan Ketenangan
44
44 - Sosok Palsu
45
45 - Waktu dan Kesempatan
46
46 - Darah yang Bergejolak
47
47 - Alam Bawah Sadar
48
48 - Kegelapan
49
49 - Dendam
50
50 - Remang dan Teman
51
51 - Yang Tertinggal
52
52 - Windy
53
53 - Sang Penjaga Dunia (1)
54
54 - Sang Penjaga Dunia (2)
55
55 - Sang Penjaga Dunia (3)
56
56 - Sang Penjaga Dunia (4)
57
57 - Sang Penjaga Dunia (5)
58
58 - Sang Penjaga Dunia (6)
59
59 - Gua Bawah Tanah
60
60 - Saintess Alam (1)
61
61 - Saintess Alam (2)
62
62 - Saintess Alam (3)
63
63 - Saintess Alam (4)
64
64 - Saintess Alam (5)
65
65 - Saintess Alam (6)
66
66 - Kemarahan Sang Saintess (1)
67
67 - Kemarahan Sang Saintess (2)
68
68 - Kemarahan Sang Saintess (3)
69
69 - Kemarahan Sang Saintess (4)
70
70 - Kemarahan Sang Saintess (5)
71
71 - Kemarahan Sang Saintess (6)
72
72 - Dua Elemen Alam
73
73 - Windy dan Efir
74
74 - Dia dan Dirinya
75
75 - Takdir Dua Jiwa (1)
76
76 - Takdir Dua Jiwa (2)
77
77 - Kisah Dua Dunia (1)
78
78 - Pembukaan Kisah Baru
79
79 - Roh Air
80
80 - Roh Air (2)
81
81 - Roh Air (3)
82
82 - Roh Air (4)
83
83 - Kisah Dua Dunia (2)
84
84 - Kisah Dua Dunia (3)
85
85 - Kisah Dua Dunia (4)
86
86 - Kisah Dua Dunia (5)
87
87 - Etwar
88
88 - Pengendalian Elemen Alam (1)
89
89 - Pengendalian Elemen Alam (2)
90
90 - Pengendalian Elemen Alam (3)
91
91 - Pengendalian Elemen Alam (4)
92
92 - Perdebatan yang Egois
93
93 - Daratan yang Hancur
94
94 - Dirinya yang Menghilang
95
95 - Penobatan?
96
96 - Hati yang Gusar
97
97 - Aland
98
98 - Pertemuan
99
99 - Saintess Alam Ketiga (1)
100
100 - Saintess Alam Ketiga (2)
101
101 - Saintess Alam Ketiga (3)
102
102 - Keraguan
103
103 - Naga Abadi
104
104 - Makan Siang Bersama
105
105 - Teman Dunia Lain
106
106 - Jiwa yang Menolong
107
107 - Jiwa yang Terpanggil
108
108 - Satu-satunya Cara
109
109 - Pengintaian
110
110 - Penyihir Hitam (1)
111
111 - Penyihir Hitam (2)
112
112 - Penyihir Hitam (3)
113
113 - Bom Monster
114
114 - Master Pedang
115
115 - Mereka yang Hilang
116
116 - Mereka yang Hilang (2)
117
117 - Keturunan Pedang Alam
118
118 - Bergerak Maju
119
119 - Kami Datang
120
120 - Menyapa dengan Sopan
121
121 - Luar dan Dalam
122
122 - Tubuh Pengganti
123
123 - Naga Abadi (2)
124
124 - Akademi Militer (1)
125
125 - Darah Sang Naga
126
126 - Pecahnya Perang
127
127 - Pecahnya Perang (2)
128
128 - Petunjuk Kilas Balik
129
129 - Pecahnya Perang (3)
130
130 - Dia Kembali
131
131 - Perang (1)
132
132 - Perang (2)
133
133 - Perang (3)
134
134 - Kehilangan yang Nyata
135
135 - Kenyataan dari Kematian
136
136 - Perlawanan Akhir
137
137 - Destroy Howirz
138
138 - Dewa Semesta
139
139 - Dewa Semesta (2)
140
140 - Terima Kasih Untukmu
141
141 - Terima Kasih Juga Untuk Kalian
142
142 - Dari Kami Untukmu
143
143 - Sankyu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!