4 - Panggilan

...⪻⪼...

“Hah? Apa hubungannya?” tanya Cona membuka perbannya dan luka di kaki kanan gadis itu hilang tanpa bekas.

Gadis bermata emerald itu terdiam dan kembali menatap bunga anggrek biru yang sedikit layu saat samar-samar cahaya biru di sekitarnya hilang. Veister tersenyum dan berjalan menuju bunga anggrek biru di dekat jendela, pemuda itu mulai menyebut beberapa mantra dan kelopak bunga yang sedikit layu kembali segar.

“Alam menyembuhkan Anda tanpa anda minta, Nona. Itu tandanya alam menyukai Anda,” jawab Veister memainkan kelopak bunga anggrek biru dan melirik pemandangan malam dari jendela lantai dua kamar Cona.

“Bisakah kamu memanggil namaku saja? Cukup aneh rasanya di panggil nona,” ucap Cona kembali berbaring. Veister berbalik memandang Cona yang berbaring dan mengangguk.

“Baiklah kalau itu maumu. Aku ingin tidur ... selamat malam, Ivew.”

Veister kembali ke wujud kucing dan tidur menggulungkan tubuhnya di jendela kamar. Cona terdiam saat pemuda itu menyebut nama barunya.

“Benar juga. Saat ini aku Ivew, bukan Cona lagi,” ucapnya menutup mata perlahan dan mulai terlelap.

Ivew (Cona) tersentak saat seseorang mengetuk pelan pintu kamarnya, gadis itu perlahan membuka matanya dan menemukan Laveron yang mengintip dari balik pintu. Pemuda itu tersenyum lebar saat menemukan sang adik sudah bangun dengan wajah yang lebih segar. Membuka pintu lebih lebar, Laveron masuk dan mengecek suhu tubuh Ivew dan bertanya singkat tentang kondisi sang adik. Ivew mengangguk dan mengatakan kondisinya lebih baik, gadis itu melirik ke dekat jendela memastikan posisi Veister.

“Sarapan sebentar lagi siap kamu bisa mandi dulu. Mau sarapan di bawah bersama abang, Ivew?”

Laveron bertanya saat dirinya akan menutup pintu kamar sang adik. Gadis dengan mata emerald itu mengangguk membuat sang abang tersenyum dan segera menutup pintu. Ivew bangkit dan berjalan mendekati bunga anggrek biru di dekat jendela mencari keberadaan Veister dalam sosok kucingnya.

“Mencari ku?” tanya pemuda itu muncul tiba-tiba di samping Ivew.

Gadis itu kaget dan melayangkan pukulan pada lengan kiri Veister, pemuda itu sedikit meringis dan kemudian tertawa kecil. Ivew memutuskan untuk mandi meninggalkan Veister yang masih sibuk tertawa kecil.

Satu jam kemudian gadis itu turun dan menemui Laveron yang baru selesai menyiapkan sarapan. Senyum tak luntur dari wajahnya saat melihat sang adik dalam keadaan baik dan duduk di hadapannya. Mata emerald Ivew menelisik seisi ruangan yang penuh dengan tanaman vanilla sembari membantu Laveron membawa beberapa makanan ke atas meja makan. Ivew melirik tangan sang abang yang terdapat beberapa bekas luka yang cukup dalam dan kembali menatap beberapa senjata yang berada di sudut ruangan.

“Ada apa?”

Suara Laveron menarik kembali kesadaran Ivew. Gadis itu hanya menggeleng dan mulai memakan sup di depannya, lain hal nya dengan Laveron yang menatap dalam wajah sang adik. Ada guratan khawatir di wajah tampannya dan pemuda itu menghela nafas sembari ikut memakan sup di mangkuknya.

Pagi itu terasa cukup tenang tetapi telinga Ivew bisa mendengar lalu-lalang penduduk di depan rumahnya. Setelah membantu Laveron membereskan meja, Ivew menatap keramaian dari dalam jendela ruang tamu. Manik emerald Ivew menatap sosok hitam yang berlari cepat pada jalan di depannya, gadis itu berusaha memfokuskan pandangannya tetapi suara ketukan pintu membuat fokusnya buyar.

Kepalanya beralih menatap Laveron yang membuka pintu dan sedikit tersentak saat menatap dua prajurit militer dengan seragam hitam gradasi merah memasuki rumah mereka. Ivew segera berdiri di belakang Laveron yang menatap bingung kehadiran prajurit militer.

“Laveron Mirabeth, kan? Kami datang karena ingin mengetahui informasi soal penyerangan monster di perbatasan hutan dan menyampaikan pesan dari pimpinan untuk kalian,” ucap salah seorang prajurit militer menatap Mirabeth bersaudara.

Laveron terdiam dan melirik Ivew yang berdiri di belakangnya. Pemuda itu menggenggam tangan Ivew yang sedikit gemetar dan mengangguk pada kedua prajurit militer yang meminta mereka untuk datang ke pusat pelatihan militer esok hari. Kedua prajurit militer itu segera pergi setelah menyampaikan pesan Duke. Pemuda itu kembali mengangguk dan menutup pintu rapat. Manik navy nya menatap Ivew yang menghela nafas lega dan melirik senjata serta baju seragamnya yang berada di sudut ruangan.

“Apa kita harus datang besok, Bang?” tanya Ivew duduk di atas kursi kayu di dekat jendela menatap Laveron yang sedang memeriksa kelengkapan senjata.

“Ya, jika pimpinan yang meminta datang itu artinya perintah dari Duke Flowerlax dan kita tidak bisa menolaknya,” ujar Laveron mulai membersihkan ujung pedang dan tombaknya.

Ivew terdiam saat mendengar kata Flowerlax dari bibir Laveron, itu artinya dirinya juga akan bertemu dengan pemeran utama wanita, Lolita Flowerlax yang juga sibuk dengan pelatihan militer demi mendapat pengakuan dari Duke.

Ivew berapi-rapi dengan ambisi untuk mengumpulkan informasi demi bertahan hidup tetapi seketika nyalinya ciut saat mengingat pesan dari prajurit militer tadi. Jika mereka meminta informasi tentang penyerangan monster itu artinya mereka akan bertanya kepada dirinya dan bukan Laveron. Ivew menarik rambutnya frustasi dan rasa panik menguasai dirinya, hal itu tak luput dari perhatian Laveron yang merasa adiknya semakin aneh semenjak monster menyerangnya.

Pemuda itu mendekat ke arah Ivew yang masih sibuk dengan kepanikannya, Laveron menepuk pelan pundak Ivew dan gadis itu segera menepisnya dan berteriak heboh membuat Laveron menutup kedua telinganya termasuk Veister yang turun dalam wujud kucing dan berdiri di tangga paling atas.

“Ivew! Kenapa sih?!” erang Laveron kesal dan duduk di samping Ivew yang mengelus dada.

“Maaf, Bang. Aku tiba-tiba takut bertemu dengan tuan duke besok,” jawab Ivew melirik Laveron yang kini menatapnya heran.

Sedangkan di tangga paling atas Veister merubah wujudnya menjadi bentuk manusia dan menggunakan sihir tembus pandang untuk mempermudah langkahnya. Pemuda dengan jubah hitam-perak itu turun dan berjalan ke arah Ivew dan Laveron yang masih diam.

“Tenang saja Tuan duke tidak makan orang kok. Jangan khawatir berlebihan Ivew,” jawab Laveron santai dan kembali ke arah senjatanya meninggalkan Ivew yang menatapnya heran.

Gadis itu tiba-tiba merasakan seseorang memegang pundaknya disertai suara bisikan pelan yang Ivew yakin itu adalah suara Veister. Ivew menatap Laveron dan pamit keluar rumah hendak jalan-jalan sejenak. Gadis itu membuka pintu rumahnya dan menatap keramaian di depan mata.

Veister kembali muncul dalam bentuk kucingnya dan mengeong meminta Ivew untuk mengikutinya. Gadis itu berjalan mengikuti kucing hitam dengan ekor perak di depannya dan sampai di sebuah taman yang cukup dengan wilayah mansion Duke Flowerlax. Manik mata emerald sang gadis menatap taman di sekitarnya yang penuh dengan bunga tulip serta lavender. Beberapa bunga tampak sedikit menunduk saat jemari tangan Ivew menyentuhnya dan Veister kembali berubah ke bentuk manusianya dan bergumam pelan saat menatap interaksi Ivew dengan bunga.

“Alam telah menemukan sosok yang dicintainya.”

...⪻⪼...

Terpopuler

Comments

Cialshintar

Cialshintar

gemooy

2023-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 1 - Takdir
2 2 - Dunia Perbatasan
3 3 - Awal
4 4 - Panggilan
5 5 - Kupu-Kupu
6 6 - Pertemuan
7 7 - Grein
8 8 - Fakta dan Penawaran
9 9 - Tekad
10 10 - Vanilla dan Sejarah
11 11 - Dibalik Batu
12 12 - Serangan
13 13 - Bantuan Sang Angin
14 14 - Dua Penyamaran
15 15 - Pulang
16 16 - Kekuasaan dan Kasih Sayang
17 17 - Kekuasaan dan Kasih Sayang (2)
18 18 - Ekspedisi
19 19 - Ekspedisi (2)
20 20 - Tembok Pelindung
21 21 - Tembok dan Lubang
22 22 - Sosok Hitam
23 23 - Kucing itu
24 24 - Rasa Kasih Sayang
25 25 - Hati dan Hitam
26 26 - Hidup
27 27 - Peniru
28 28 - Hitam dan Putih
29 29 - Diskusi
30 30 - Mansion Flowerlax
31 31 - Perjalanan
32 32 - Gadis dan Api
33 33 - Api dan Angin
34 34 - Paviliun Barat
35 35 - Kaisar
36 36 - Telisik Angin
37 37 - Terselubung
38 38 - Pertemuan dan Perintah
39 39 - Perintah Itu Mutlak
40 40 - Kekesalan
41 41 - Panah Ambisi
42 42 - Harapan Sang Kaisar
43 43 - Jalan dan Ketenangan
44 44 - Sosok Palsu
45 45 - Waktu dan Kesempatan
46 46 - Darah yang Bergejolak
47 47 - Alam Bawah Sadar
48 48 - Kegelapan
49 49 - Dendam
50 50 - Remang dan Teman
51 51 - Yang Tertinggal
52 52 - Windy
53 53 - Sang Penjaga Dunia (1)
54 54 - Sang Penjaga Dunia (2)
55 55 - Sang Penjaga Dunia (3)
56 56 - Sang Penjaga Dunia (4)
57 57 - Sang Penjaga Dunia (5)
58 58 - Sang Penjaga Dunia (6)
59 59 - Gua Bawah Tanah
60 60 - Saintess Alam (1)
61 61 - Saintess Alam (2)
62 62 - Saintess Alam (3)
63 63 - Saintess Alam (4)
64 64 - Saintess Alam (5)
65 65 - Saintess Alam (6)
66 66 - Kemarahan Sang Saintess (1)
67 67 - Kemarahan Sang Saintess (2)
68 68 - Kemarahan Sang Saintess (3)
69 69 - Kemarahan Sang Saintess (4)
70 70 - Kemarahan Sang Saintess (5)
71 71 - Kemarahan Sang Saintess (6)
72 72 - Dua Elemen Alam
73 73 - Windy dan Efir
74 74 - Dia dan Dirinya
75 75 - Takdir Dua Jiwa (1)
76 76 - Takdir Dua Jiwa (2)
77 77 - Kisah Dua Dunia (1)
78 78 - Pembukaan Kisah Baru
79 79 - Roh Air
80 80 - Roh Air (2)
81 81 - Roh Air (3)
82 82 - Roh Air (4)
83 83 - Kisah Dua Dunia (2)
84 84 - Kisah Dua Dunia (3)
85 85 - Kisah Dua Dunia (4)
86 86 - Kisah Dua Dunia (5)
87 87 - Etwar
88 88 - Pengendalian Elemen Alam (1)
89 89 - Pengendalian Elemen Alam (2)
90 90 - Pengendalian Elemen Alam (3)
91 91 - Pengendalian Elemen Alam (4)
92 92 - Perdebatan yang Egois
93 93 - Daratan yang Hancur
94 94 - Dirinya yang Menghilang
95 95 - Penobatan?
96 96 - Hati yang Gusar
97 97 - Aland
98 98 - Pertemuan
99 99 - Saintess Alam Ketiga (1)
100 100 - Saintess Alam Ketiga (2)
101 101 - Saintess Alam Ketiga (3)
102 102 - Keraguan
103 103 - Naga Abadi
104 104 - Makan Siang Bersama
105 105 - Teman Dunia Lain
106 106 - Jiwa yang Menolong
107 107 - Jiwa yang Terpanggil
108 108 - Satu-satunya Cara
109 109 - Pengintaian
110 110 - Penyihir Hitam (1)
111 111 - Penyihir Hitam (2)
112 112 - Penyihir Hitam (3)
113 113 - Bom Monster
114 114 - Master Pedang
115 115 - Mereka yang Hilang
116 116 - Mereka yang Hilang (2)
117 117 - Keturunan Pedang Alam
118 118 - Bergerak Maju
119 119 - Kami Datang
120 120 - Menyapa dengan Sopan
121 121 - Luar dan Dalam
122 122 - Tubuh Pengganti
123 123 - Naga Abadi (2)
124 124 - Akademi Militer (1)
125 125 - Darah Sang Naga
126 126 - Pecahnya Perang
127 127 - Pecahnya Perang (2)
128 128 - Petunjuk Kilas Balik
129 129 - Pecahnya Perang (3)
130 130 - Dia Kembali
131 131 - Perang (1)
132 132 - Perang (2)
133 133 - Perang (3)
134 134 - Kehilangan yang Nyata
135 135 - Kenyataan dari Kematian
136 136 - Perlawanan Akhir
137 137 - Destroy Howirz
138 138 - Dewa Semesta
139 139 - Dewa Semesta (2)
140 140 - Terima Kasih Untukmu
141 141 - Terima Kasih Juga Untuk Kalian
142 142 - Dari Kami Untukmu
143 143 - Sankyu
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1 - Takdir
2
2 - Dunia Perbatasan
3
3 - Awal
4
4 - Panggilan
5
5 - Kupu-Kupu
6
6 - Pertemuan
7
7 - Grein
8
8 - Fakta dan Penawaran
9
9 - Tekad
10
10 - Vanilla dan Sejarah
11
11 - Dibalik Batu
12
12 - Serangan
13
13 - Bantuan Sang Angin
14
14 - Dua Penyamaran
15
15 - Pulang
16
16 - Kekuasaan dan Kasih Sayang
17
17 - Kekuasaan dan Kasih Sayang (2)
18
18 - Ekspedisi
19
19 - Ekspedisi (2)
20
20 - Tembok Pelindung
21
21 - Tembok dan Lubang
22
22 - Sosok Hitam
23
23 - Kucing itu
24
24 - Rasa Kasih Sayang
25
25 - Hati dan Hitam
26
26 - Hidup
27
27 - Peniru
28
28 - Hitam dan Putih
29
29 - Diskusi
30
30 - Mansion Flowerlax
31
31 - Perjalanan
32
32 - Gadis dan Api
33
33 - Api dan Angin
34
34 - Paviliun Barat
35
35 - Kaisar
36
36 - Telisik Angin
37
37 - Terselubung
38
38 - Pertemuan dan Perintah
39
39 - Perintah Itu Mutlak
40
40 - Kekesalan
41
41 - Panah Ambisi
42
42 - Harapan Sang Kaisar
43
43 - Jalan dan Ketenangan
44
44 - Sosok Palsu
45
45 - Waktu dan Kesempatan
46
46 - Darah yang Bergejolak
47
47 - Alam Bawah Sadar
48
48 - Kegelapan
49
49 - Dendam
50
50 - Remang dan Teman
51
51 - Yang Tertinggal
52
52 - Windy
53
53 - Sang Penjaga Dunia (1)
54
54 - Sang Penjaga Dunia (2)
55
55 - Sang Penjaga Dunia (3)
56
56 - Sang Penjaga Dunia (4)
57
57 - Sang Penjaga Dunia (5)
58
58 - Sang Penjaga Dunia (6)
59
59 - Gua Bawah Tanah
60
60 - Saintess Alam (1)
61
61 - Saintess Alam (2)
62
62 - Saintess Alam (3)
63
63 - Saintess Alam (4)
64
64 - Saintess Alam (5)
65
65 - Saintess Alam (6)
66
66 - Kemarahan Sang Saintess (1)
67
67 - Kemarahan Sang Saintess (2)
68
68 - Kemarahan Sang Saintess (3)
69
69 - Kemarahan Sang Saintess (4)
70
70 - Kemarahan Sang Saintess (5)
71
71 - Kemarahan Sang Saintess (6)
72
72 - Dua Elemen Alam
73
73 - Windy dan Efir
74
74 - Dia dan Dirinya
75
75 - Takdir Dua Jiwa (1)
76
76 - Takdir Dua Jiwa (2)
77
77 - Kisah Dua Dunia (1)
78
78 - Pembukaan Kisah Baru
79
79 - Roh Air
80
80 - Roh Air (2)
81
81 - Roh Air (3)
82
82 - Roh Air (4)
83
83 - Kisah Dua Dunia (2)
84
84 - Kisah Dua Dunia (3)
85
85 - Kisah Dua Dunia (4)
86
86 - Kisah Dua Dunia (5)
87
87 - Etwar
88
88 - Pengendalian Elemen Alam (1)
89
89 - Pengendalian Elemen Alam (2)
90
90 - Pengendalian Elemen Alam (3)
91
91 - Pengendalian Elemen Alam (4)
92
92 - Perdebatan yang Egois
93
93 - Daratan yang Hancur
94
94 - Dirinya yang Menghilang
95
95 - Penobatan?
96
96 - Hati yang Gusar
97
97 - Aland
98
98 - Pertemuan
99
99 - Saintess Alam Ketiga (1)
100
100 - Saintess Alam Ketiga (2)
101
101 - Saintess Alam Ketiga (3)
102
102 - Keraguan
103
103 - Naga Abadi
104
104 - Makan Siang Bersama
105
105 - Teman Dunia Lain
106
106 - Jiwa yang Menolong
107
107 - Jiwa yang Terpanggil
108
108 - Satu-satunya Cara
109
109 - Pengintaian
110
110 - Penyihir Hitam (1)
111
111 - Penyihir Hitam (2)
112
112 - Penyihir Hitam (3)
113
113 - Bom Monster
114
114 - Master Pedang
115
115 - Mereka yang Hilang
116
116 - Mereka yang Hilang (2)
117
117 - Keturunan Pedang Alam
118
118 - Bergerak Maju
119
119 - Kami Datang
120
120 - Menyapa dengan Sopan
121
121 - Luar dan Dalam
122
122 - Tubuh Pengganti
123
123 - Naga Abadi (2)
124
124 - Akademi Militer (1)
125
125 - Darah Sang Naga
126
126 - Pecahnya Perang
127
127 - Pecahnya Perang (2)
128
128 - Petunjuk Kilas Balik
129
129 - Pecahnya Perang (3)
130
130 - Dia Kembali
131
131 - Perang (1)
132
132 - Perang (2)
133
133 - Perang (3)
134
134 - Kehilangan yang Nyata
135
135 - Kenyataan dari Kematian
136
136 - Perlawanan Akhir
137
137 - Destroy Howirz
138
138 - Dewa Semesta
139
139 - Dewa Semesta (2)
140
140 - Terima Kasih Untukmu
141
141 - Terima Kasih Juga Untuk Kalian
142
142 - Dari Kami Untukmu
143
143 - Sankyu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!