2 - Dunia Perbatasan

...⪻⪼...

Cona terdiam menatap sosok pemuda dengan jubah hitam-perak di depannya. Pemuda itu tersenyum menatap Cona dan berjalan mendekat ke arahnya sembari mengecup pelan punggung tangan kanan Cona. Gadis itu kaget dan segera menarik tangannya dengan wajah bersemu karena tindakan tiba-tiba pemuda di depannya. Mata heterochromia (mata berbeda warna) pemuda itu sedikit berkilau dengan wajah menguntai senyum, kembali mundur dan berdiri tegak menatap Cona.

“Di mana ini? Apa aku sudah mati?”

Cona bertanya menatap sekitarnya.Pemuda berjubah itu mengangguk. Cona terdiam dan kembali menatap kedua kakinya yang kini dapat di rasakannya dan tersenyum kecil.

“Hanya itu? Anda menerima bahwa Anda sudah mati?”

Suara pemuda itu terdengar tidak puas dan menatap heran Cona yang tampak tenang.

“Aku lebih takut kehilangan seseorang dari pada kematian. Karena aku sudah kehilangan keluargaku jadi kematian tidak menakutkan lagi,” jawab Cona menatap jemari kakinya yang bergerak sesuai keinginannya.

Pemuda berjubah itu tersenyum dan merentangkan jubah hitam-peraknya, segera sekitarnya berubah menjadi ladang bunga penuh warna. Cona terpesona menatap warna-warni di depan mata, kakinya melangkah dan menyentuh pelan rumput halus di bawahnya.

Beberapa kupu-kupu terbang di sekitarnya, gadis itu memetik salah satu bunga lavender dan tersenyum lebar. Sosok pemuda di belakangnya tersenyum dan mendekat ke arah Cona, menepuk pelan pundak gadis itu dan berbisik tepat di telinganya, “Apa Anda senang, Nona?”

Cona mengangguk dan sedikit menjaga jarak. Pemuda itu terkekeh dan menatap Cona dengan wajah serius. Atmosfer di sekitarnya langsung berubah dan Cona menatap pemuda di sampingnya yang kini menampilkan wajah datar.

“Saya tidak punya banyak waktu. Tapi ada tugas yang harus Anda selesaikan, Nona. Saya harap Anda bersedia melakukannya.”

Suara pemuda itu terdengar mengalun dan sampai ke telinga Cona yang menatapnya heran.

“Anda adalah jiwa yang terpilih Nona karena itu Anda harus menyelesaikan kisah yang tak ada akhir. Anda harus mencari akhir terbaik untuk kisah dan dunia ini.”

Pemuda itu berucap dan menatap Cona yang terdiam. Hembusan angin menerbangkan beberapa kelopak bunga di sekitar mereka. Cona mengernyit mendengar penuturan pemuda itu, dan mulai berpikir.

“Apa itu kisah dalam novel Jalan Takdir?” tanya Cona dan pemuda berjubah itu mengangguk perlahan, menatap Cona dan menjentikkan kedua jarinya. Buku dengan sampul coklat karya sang sahabat itu hadir di tangan sang pemuda.

“Sebenarnya saya hanya berniat meminta Anda untuk menyelesaikannya di dunia Anda. Namun, penyihir itu ... malah membunuh Anda jadi saya tidak punya pilihan selain membawa jiwa Anda masuk dan menyelesaikan semua kisahnya,” terang pemuda itu melirik Cona yang tetap diam.

“Anda sudah membacanya kan, Nona?”

Pemuda itu kembali bertanya sembari membalik halaman buku dengan sampul coklat di tangannya. Cona mengangguk pelan menatap novel yang berada di dalam tasnya saat kecelakaan itu terjadi.

“Jadi apa jawaban anda, Nona?”

Cona terdiam sejenak dan menghela nafas merasa dirinya tidak beruntung karena bukannya bertemu dengan keluarganya setelah kematian gadis itu justru harus masuk ke dunia lain. Cona mengangguk dan menatap pemuda berjubah di depannya yang kini tersenyum kemudian menutup mata heterochromia nya dan mulai merapalkan mantra yang tak Cona pahami. Cahaya perak dari lingkaran mantra hadir di bawah kaki Cona dan manik mata coklatnya menatap pemuda berjubah di depannya yang kini membuka mata.

“Saya harap anda bisa menyelesaikan semuanya, Nona. Dunia kami sudah sekarat dan hanya Anda yang bisa membantu.”

Cona kembali mengangguk. Pemuda itu kembali menguntai senyum dan berbisik pelan saat cahaya perak semakin menghambat jarak pandang keduanya.

“Ada kejutan untuk Anda dan itu hadiah dari saya. Terima kasih atas kebaikan hati anda, Nona.”

Pemuda itu membungkuk sebagai tanda hormat, Cona yang hendak bertanya maksud kalimat sang pemuda mengeluh tertahan saat cahaya perak mengaburkan pandangan dan menarik kesadarannya menuju kegelapan. Dalam rasa sunyi telinga Cona samar-samar mulai menangkap suara, suara berat seorang pemuda yang terus memanggil nama seseorang. Nama yang tak gadis itu kenali.

Cona mulai dapat merasakan jemari tangannya, indranya yang lain juga mulai datang padanya dan gadis itu mulai membuka kelopak matanya perlahan. Menyesuaikan matanya dengan langit-langit kayu di atasnya Cona tersentak dan bangkit duduk. Gadis itu mengerang saat merasakan rasa sakit di seluruh tubuhnya dan suara tertahan seseorang menyadarkannya.

Gadis itu menoleh menatap seorang pemuda dengan rambut hitam dan mata navy yang berkaca-kaca. Pemuda di depannya bergegas memeluk tubuhnya erat dan Cona merasakan bahunya sedikit basah. Gadis itu memandang sekitar dengan bingung, rumah kayu yang kecil tapi terasa hangat, ranjang kayu dengan selimut tebal dan perapian yang menyala serta pemuda yang memeluknya erat. Jemari tangan Cona bergerak dan mengelus punggung sang pemuda berusaha menenangkannya. Pemuda itu bangkit dan menatap Cona dengan wajah haru, sementara gadis itu bingung dengan situasi di depannya.

“Ada yang sakit, Dik? Apa masih pusing? Atau perbannya kurang nyaman?”

Pemuda itu bertanya sembari duduk di kursi kayu di samping tempat tidurnya dan menatap Cona khawatir. Gadis itu menggeleng perlahan dan tersenyum canggung, kepalanya terus berpikir tentang keadaan yang terjadi, gadis itu butuh informasi yang mendukungnya untuk bertahan hidup.

Pemuda di depannya mengangguk dan tersenyum, menepuk pelan kepala Cona dan keluar dari kamar sang gadis hendak memasak makan malam untuk mereka berdua. Cona mengangguk dan kembali menampilkan senyum. Kepalanya mulai berdenyut sakit karena duduk terlalu lama, gadis itu memutuskan untuk berbaring sembari menunggu pemuda tadi kembali.

“Apa yang terjadi? Di mana lagi ini? Dia siapa dan aku siapa?” tanya Cona mengangkat tangannya ke arah langit. Kulitnya pucat bahkan pergelangan tangannya tampak kecil, Cona melirik tubuhnya yang tampak kurus dan meraih rambut hitam sepunggungnya yang mengkilap dan halus.

“Halus sekali ... aku jadi iri ... Shampo apa yang digunakan pemilik tubuh ini? Bahkan rambutku di dunia sebelumnya tidak sehalus ini,” gumam Cona terus mengusap pelan rambutnya. Harum masakan mulai tercium oleh indra penciumannya membuat perutnya bergemuruh dengan rasa lapar.

Cona menghela nafas menatap langit-langit kayu di atasnya. Tubuhnya terasa lemah dan gadis itu baru menyadari ada perban yang membalut kaki kanannya yang membuatnya sulit bergerak. Cona mulai memikirkan nasib kucing hitam yang hendak ia selamatkan dan juga sosok hitam yang menyeringai saat dirinya sekarat. Termasuk pemuda dengan mata heterochromia yang menawarinya kehidupan di dunia lain, mata coklat dan perak yang menawan, dan tingkah sang pemuda yang tiba-tiba mencium punggung tangannya membuat Cona kembali memerah.

Cona berseru pelan dan memeluk bantalnya berusaha menyingkirkan bayang-bayang pemuda berjubah hitam-perak itu dari ingatannya. Gadis itu berbalik menghadap jendela kamarnya yang dihiasi dengan bunga anggrek biru dan sosok hitam kecil yang mengganggu keindahan sang anggrek.

“Syukurlah Anda sampai dengan selamat, Nona.”

...⪻⪼...

Terpopuler

Comments

Cialshintar

Cialshintar

berani sekalii

2023-08-25

1

FY Han

FY Han

mata heterochromia itu apa kak?

2023-07-25

1

calliga

calliga

Cemangattt!!

2023-07-13

1

lihat semua
Episodes
1 1 - Takdir
2 2 - Dunia Perbatasan
3 3 - Awal
4 4 - Panggilan
5 5 - Kupu-Kupu
6 6 - Pertemuan
7 7 - Grein
8 8 - Fakta dan Penawaran
9 9 - Tekad
10 10 - Vanilla dan Sejarah
11 11 - Dibalik Batu
12 12 - Serangan
13 13 - Bantuan Sang Angin
14 14 - Dua Penyamaran
15 15 - Pulang
16 16 - Kekuasaan dan Kasih Sayang
17 17 - Kekuasaan dan Kasih Sayang (2)
18 18 - Ekspedisi
19 19 - Ekspedisi (2)
20 20 - Tembok Pelindung
21 21 - Tembok dan Lubang
22 22 - Sosok Hitam
23 23 - Kucing itu
24 24 - Rasa Kasih Sayang
25 25 - Hati dan Hitam
26 26 - Hidup
27 27 - Peniru
28 28 - Hitam dan Putih
29 29 - Diskusi
30 30 - Mansion Flowerlax
31 31 - Perjalanan
32 32 - Gadis dan Api
33 33 - Api dan Angin
34 34 - Paviliun Barat
35 35 - Kaisar
36 36 - Telisik Angin
37 37 - Terselubung
38 38 - Pertemuan dan Perintah
39 39 - Perintah Itu Mutlak
40 40 - Kekesalan
41 41 - Panah Ambisi
42 42 - Harapan Sang Kaisar
43 43 - Jalan dan Ketenangan
44 44 - Sosok Palsu
45 45 - Waktu dan Kesempatan
46 46 - Darah yang Bergejolak
47 47 - Alam Bawah Sadar
48 48 - Kegelapan
49 49 - Dendam
50 50 - Remang dan Teman
51 51 - Yang Tertinggal
52 52 - Windy
53 53 - Sang Penjaga Dunia (1)
54 54 - Sang Penjaga Dunia (2)
55 55 - Sang Penjaga Dunia (3)
56 56 - Sang Penjaga Dunia (4)
57 57 - Sang Penjaga Dunia (5)
58 58 - Sang Penjaga Dunia (6)
59 59 - Gua Bawah Tanah
60 60 - Saintess Alam (1)
61 61 - Saintess Alam (2)
62 62 - Saintess Alam (3)
63 63 - Saintess Alam (4)
64 64 - Saintess Alam (5)
65 65 - Saintess Alam (6)
66 66 - Kemarahan Sang Saintess (1)
67 67 - Kemarahan Sang Saintess (2)
68 68 - Kemarahan Sang Saintess (3)
69 69 - Kemarahan Sang Saintess (4)
70 70 - Kemarahan Sang Saintess (5)
71 71 - Kemarahan Sang Saintess (6)
72 72 - Dua Elemen Alam
73 73 - Windy dan Efir
74 74 - Dia dan Dirinya
75 75 - Takdir Dua Jiwa (1)
76 76 - Takdir Dua Jiwa (2)
77 77 - Kisah Dua Dunia (1)
78 78 - Pembukaan Kisah Baru
79 79 - Roh Air
80 80 - Roh Air (2)
81 81 - Roh Air (3)
82 82 - Roh Air (4)
83 83 - Kisah Dua Dunia (2)
84 84 - Kisah Dua Dunia (3)
85 85 - Kisah Dua Dunia (4)
86 86 - Kisah Dua Dunia (5)
87 87 - Etwar
88 88 - Pengendalian Elemen Alam (1)
89 89 - Pengendalian Elemen Alam (2)
90 90 - Pengendalian Elemen Alam (3)
91 91 - Pengendalian Elemen Alam (4)
92 92 - Perdebatan yang Egois
93 93 - Daratan yang Hancur
94 94 - Dirinya yang Menghilang
95 95 - Penobatan?
96 96 - Hati yang Gusar
97 97 - Aland
98 98 - Pertemuan
99 99 - Saintess Alam Ketiga (1)
100 100 - Saintess Alam Ketiga (2)
101 101 - Saintess Alam Ketiga (3)
102 102 - Keraguan
103 103 - Naga Abadi
104 104 - Makan Siang Bersama
105 105 - Teman Dunia Lain
106 106 - Jiwa yang Menolong
107 107 - Jiwa yang Terpanggil
108 108 - Satu-satunya Cara
109 109 - Pengintaian
110 110 - Penyihir Hitam (1)
111 111 - Penyihir Hitam (2)
112 112 - Penyihir Hitam (3)
113 113 - Bom Monster
114 114 - Master Pedang
115 115 - Mereka yang Hilang
116 116 - Mereka yang Hilang (2)
117 117 - Keturunan Pedang Alam
118 118 - Bergerak Maju
119 119 - Kami Datang
120 120 - Menyapa dengan Sopan
121 121 - Luar dan Dalam
122 122 - Tubuh Pengganti
123 123 - Naga Abadi (2)
124 124 - Akademi Militer (1)
125 125 - Darah Sang Naga
126 126 - Pecahnya Perang
127 127 - Pecahnya Perang (2)
128 128 - Petunjuk Kilas Balik
129 129 - Pecahnya Perang (3)
130 130 - Dia Kembali
131 131 - Perang (1)
132 132 - Perang (2)
133 133 - Perang (3)
134 134 - Kehilangan yang Nyata
135 135 - Kenyataan dari Kematian
136 136 - Perlawanan Akhir
137 137 - Destroy Howirz
138 138 - Dewa Semesta
139 139 - Dewa Semesta (2)
140 140 - Terima Kasih Untukmu
141 141 - Terima Kasih Juga Untuk Kalian
142 142 - Dari Kami Untukmu
143 143 - Sankyu
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1 - Takdir
2
2 - Dunia Perbatasan
3
3 - Awal
4
4 - Panggilan
5
5 - Kupu-Kupu
6
6 - Pertemuan
7
7 - Grein
8
8 - Fakta dan Penawaran
9
9 - Tekad
10
10 - Vanilla dan Sejarah
11
11 - Dibalik Batu
12
12 - Serangan
13
13 - Bantuan Sang Angin
14
14 - Dua Penyamaran
15
15 - Pulang
16
16 - Kekuasaan dan Kasih Sayang
17
17 - Kekuasaan dan Kasih Sayang (2)
18
18 - Ekspedisi
19
19 - Ekspedisi (2)
20
20 - Tembok Pelindung
21
21 - Tembok dan Lubang
22
22 - Sosok Hitam
23
23 - Kucing itu
24
24 - Rasa Kasih Sayang
25
25 - Hati dan Hitam
26
26 - Hidup
27
27 - Peniru
28
28 - Hitam dan Putih
29
29 - Diskusi
30
30 - Mansion Flowerlax
31
31 - Perjalanan
32
32 - Gadis dan Api
33
33 - Api dan Angin
34
34 - Paviliun Barat
35
35 - Kaisar
36
36 - Telisik Angin
37
37 - Terselubung
38
38 - Pertemuan dan Perintah
39
39 - Perintah Itu Mutlak
40
40 - Kekesalan
41
41 - Panah Ambisi
42
42 - Harapan Sang Kaisar
43
43 - Jalan dan Ketenangan
44
44 - Sosok Palsu
45
45 - Waktu dan Kesempatan
46
46 - Darah yang Bergejolak
47
47 - Alam Bawah Sadar
48
48 - Kegelapan
49
49 - Dendam
50
50 - Remang dan Teman
51
51 - Yang Tertinggal
52
52 - Windy
53
53 - Sang Penjaga Dunia (1)
54
54 - Sang Penjaga Dunia (2)
55
55 - Sang Penjaga Dunia (3)
56
56 - Sang Penjaga Dunia (4)
57
57 - Sang Penjaga Dunia (5)
58
58 - Sang Penjaga Dunia (6)
59
59 - Gua Bawah Tanah
60
60 - Saintess Alam (1)
61
61 - Saintess Alam (2)
62
62 - Saintess Alam (3)
63
63 - Saintess Alam (4)
64
64 - Saintess Alam (5)
65
65 - Saintess Alam (6)
66
66 - Kemarahan Sang Saintess (1)
67
67 - Kemarahan Sang Saintess (2)
68
68 - Kemarahan Sang Saintess (3)
69
69 - Kemarahan Sang Saintess (4)
70
70 - Kemarahan Sang Saintess (5)
71
71 - Kemarahan Sang Saintess (6)
72
72 - Dua Elemen Alam
73
73 - Windy dan Efir
74
74 - Dia dan Dirinya
75
75 - Takdir Dua Jiwa (1)
76
76 - Takdir Dua Jiwa (2)
77
77 - Kisah Dua Dunia (1)
78
78 - Pembukaan Kisah Baru
79
79 - Roh Air
80
80 - Roh Air (2)
81
81 - Roh Air (3)
82
82 - Roh Air (4)
83
83 - Kisah Dua Dunia (2)
84
84 - Kisah Dua Dunia (3)
85
85 - Kisah Dua Dunia (4)
86
86 - Kisah Dua Dunia (5)
87
87 - Etwar
88
88 - Pengendalian Elemen Alam (1)
89
89 - Pengendalian Elemen Alam (2)
90
90 - Pengendalian Elemen Alam (3)
91
91 - Pengendalian Elemen Alam (4)
92
92 - Perdebatan yang Egois
93
93 - Daratan yang Hancur
94
94 - Dirinya yang Menghilang
95
95 - Penobatan?
96
96 - Hati yang Gusar
97
97 - Aland
98
98 - Pertemuan
99
99 - Saintess Alam Ketiga (1)
100
100 - Saintess Alam Ketiga (2)
101
101 - Saintess Alam Ketiga (3)
102
102 - Keraguan
103
103 - Naga Abadi
104
104 - Makan Siang Bersama
105
105 - Teman Dunia Lain
106
106 - Jiwa yang Menolong
107
107 - Jiwa yang Terpanggil
108
108 - Satu-satunya Cara
109
109 - Pengintaian
110
110 - Penyihir Hitam (1)
111
111 - Penyihir Hitam (2)
112
112 - Penyihir Hitam (3)
113
113 - Bom Monster
114
114 - Master Pedang
115
115 - Mereka yang Hilang
116
116 - Mereka yang Hilang (2)
117
117 - Keturunan Pedang Alam
118
118 - Bergerak Maju
119
119 - Kami Datang
120
120 - Menyapa dengan Sopan
121
121 - Luar dan Dalam
122
122 - Tubuh Pengganti
123
123 - Naga Abadi (2)
124
124 - Akademi Militer (1)
125
125 - Darah Sang Naga
126
126 - Pecahnya Perang
127
127 - Pecahnya Perang (2)
128
128 - Petunjuk Kilas Balik
129
129 - Pecahnya Perang (3)
130
130 - Dia Kembali
131
131 - Perang (1)
132
132 - Perang (2)
133
133 - Perang (3)
134
134 - Kehilangan yang Nyata
135
135 - Kenyataan dari Kematian
136
136 - Perlawanan Akhir
137
137 - Destroy Howirz
138
138 - Dewa Semesta
139
139 - Dewa Semesta (2)
140
140 - Terima Kasih Untukmu
141
141 - Terima Kasih Juga Untuk Kalian
142
142 - Dari Kami Untukmu
143
143 - Sankyu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!