Terpaksa Transmigrasi

Terpaksa Transmigrasi

1 - Takdir

...⪻⪼...

“Hati-hati ya, Cona! Terima kasih sudah mau menjaga peninggalan Daisy. Kamu mau tante antar pulang?”

Gadis berusia enam belas tahun itu menggeleng dan beranjak pamit dari rumah sang sahabat yang baru saja meninggal tiga hari yang lalu. Di tangannya terdapat sebuah buku dengan sampul coklat berisi catatan tentang novel yang tengah di tulis oleh sahabatnya. Suara gesekan kursi rodanya bergema di jalanan yang sepi.

Gadis itu menghela nafas saat memandang awan mendung yang siap memuntahkan hujan di atas kepalanya. Angin dingin menyelimuti kulitnya dan Cona mempercepat gerak kursi rodanya menuju rumahnya yang berjarak dua puluh meter dari posisinya.

Setengah jam kemudian gadis itu akhirnya sampai di rumah peninggalan keluarganya. Memasuki halaman rumah yang penuh dengan bunga anggrek mata coklat Cona memandang seekor kucing hitam dengan ekor perak yang sering diberinya makan duduk menatapnya.

Cona tersenyum saat kucing hitam itu mendekat ke arahnya dan membantu dirinya mendorong pintu coklat rumahnya. Menatap buku coklat di tangannya Cona segera menuju ruang tamu, memposisikan kursi rodanya di depan jendela besar yang menghadap ke arah taman dan menghidupkan lampu rumah.

Kucing hitam itu setia di samping kanan kursi roda Cona, jemari tangan gadis itu mulai membuka novel yang di tulis sang sahabat. Matanya sedikit sendu saat memandang tulisan rapi sahabatnya. Tangannya bergerak menyentuh judul yang tertulis di lembar pertama buku, penuh warna dan tampak timbul membuat jemari Cona terus mengikuti lekuk hurufnya.

“Jalan takdir? Apa ini judulnya?” gumam Cona dan kucing hitam itu mengeong saat mendengar kalimat yang diucapkan Cona. Gadis itu mulai membuka lembar demi lembar buku di tangannya, membaca karya sang sahabat dengan penuh rasa kagum.

--Jalan Takdir adalah kisah putri bungsu seorang penguasa di kota Osgord, Lolita Flowerlax yang berjuang mendapatkan pengakuan sang ayah untuk menjadi penerus keluarga. Mulai dari mempelajari sihir, teknik berpedang, hingga akhirnya terpilih menjadi perwakilan perang bersama anak-anak penguasa lainnya. Mereka memenangkan peperangan dan menjadi pahlawan perang, Lolita membawa jantung naga takdir ke istana kekaisaran dan mendapat pengakuan sebagai pahlawan perang.

Gadis itu menemui sang ayah dengan perasaan suka cita berharap sang ayah akan mengakuinya dan menjadikannya penerus, akan tetapi yang di dapat Lolita adalah sang ayah justru memilih sepupunya, Leister sebagai penerus tepat saat Lolita memasuki rumah. Rasa kecewa memenuhi hatinya dan gadis itu memilih kabur ke hutan hitam yang sunyi dan berakhir di serang oleh penyihir hitam yang menginginkan darahnya karena berhasil mengalahkan naga takdir.--

“Hanya sampai sini? Lalu bagaimana nasib Lolita? Kenapa penyihir itu ingin darahnya?”

Cona bertanya dengan nada heran saat sampai di halaman terakhir. Gadis itu kembali membalik ke halaman di depannya dan gerakan tangannya terhenti saat menemukan setitik noda merah pada dua halaman terakhir. Noda yang masih sedikit basah dan meninggalkan bau amis yang samar.

Cona menelan ludah gugup dan memandang taman di depannya yang mulai gelap, perasaan takut tiba-tiba memenuhi dirinya. Gadis itu menggerakkan kursi rodanya perlahan dan menutup jendela besar ruang tamunya dengan tirai hijau di sudut jendela.

Kucing hitam yang menemani Cona kembali mengeong dan duduk di samping novel yang di letakkan gadis itu di atas meja. Cona memutuskan untuk membersihkan dirinya dan beranjak tidur, mempersiapkan diri untuk mengunjungi makam sang sahabat esok hari.

Gemerisik pohon di samping kanan rumah Cona terdengar seolah ada orang yang menggoyangkan pohon beringin itu. Kucing hitam tadi duduk dengan mata bersinar di samping tempat tidur Cona, gadis itu tertidur lelap dan tenggelam dalam selimutnya. Kucing hitam itu mulai mendesis saat sosok hitam muncul dari bawah pintu dan bergerak cepat menuju Cona yang terlelap.

Cahaya perak tiba-tiba muncul dan melibas bayangan hitam yang datang menghasilkan kabut samar yang menyebar ke seluruh ruangan. Sosok pria berjubah hitam-perak bangkit dan berbalik menatap Cona yang terlelap, senyum kecil hadir di wajahnya. Jemari tangannya bergerak mengusap kepala Cona dan berbisik pelan di telinga gadis itu, “Mimpi indah nona.”

Pagi harinya Cona bangun dengan kaget saat merasakan bulu halus menerpa wajahnya, membuka matanya perlahan Cona menemukan kucing hitam yang selalu menemaninya tidur dengan posisi bergelung. Cona tersenyum dan bangkit dari tempat tidurnya, meraih sisi atas tempat tidur untuk berpegangan menuju kursi rodanya.

Cahaya matahari masuk melalui sela tirai hijaunya dan Cona segera bersiap. Ruangan itu hening dan samar-samar terdengar suara air jatuh dari kamar mandi yang digunakan Cona. Kucing hitam itu membuka mata heterochromianya dan kembali memindai ruangan. Mata kanan yang bewarna coklat mulai bersinar sedangkan mata kiri yang berwarna perak bergerak memindai ruangan.

Kucing hitam itu mendesis saat menemukan jejak telapak kaki hitam di jendela kamar Cona yang hanya bisa dilihat dari mata coklatnya. Kucing itu segera berlari menembus jendela Cona dan menghilang tanpa jejak. Cona keluar dari kamar mandi dua menit kemudian dan segera menjalankan kursi rodanya keluar rumah. Gerakan tangan gadis itu terhenti saat merasakan bau busuk di sekitar halaman rumah. Suara kucing di kejauhan membuat gadis itu bernafas lega dan mulai menggerakkan kursi rodanya menuju area perbukitan di sekitar rumahnya.

Memasuki area jalan raya Cona melirik ramainya kendaraan yang melintas dan mata gadis itu kembali menangkap kucing hitam yang selalu menemaninya. Senyum di Wajah Cona hilang saat dari jauh melihat sebuah mobil minibus melaju dengan kecepatan sedang hendak menabrak kucing yang sedang berlari di tengah jalan. Gadis itu panik dan menggerakkan kursi rodanya menuju jalan, menghiraukan panggilan orang-orang di sekitar.

Cona menulikan pendengarannya, gadis itu tidak ingin kembali kehilangan dan meski itu hanya seekor kucing Cona sudah menganggapnya sebagai keluarga. Mobil minibus itu tiba-tiba berbelok dan mengarah padanya membuat Cona yang berjarak tiga meter panik dan hanya menutup mata.

Suara tabrakan itu menggema dan tubuh kecil Cona terlempar dari kursi rodanya, terjatuh di tengah jalan dengan darah keluar dari sekujur tubuhnya. Bibir gadis itu bergetar menahan rasa sakit dan penglihatannya tertuju pada kucing hitam yang menatapnya diam dengan mata heterochromianya.

Tangan Cona gemetar hendak mencapai sang kucing tetapi tubuhnya terasa sangat lemah dan pandangannya kian memburam. Seruan panik orang di sekitarnya tak lagi terdengar dan Cona kembali memandang kucing itu. Manik matanya sedikit melebar saat menatap sosok hitam yang menyeringai di samping kiri mobil dan setelah itu semua pandangannya gelap.

Dalam kegelapan tak berujung Cona bisa merasakan jemari tangan dan kakinya yang bisa bergerak. Gadis itu membuka matanya dan sedikit menyipit saat ruangan putih sejauh mata memandang memasuki pandangannya. Cona terdiam dan menatap dirinya yang kini berdiri dengan kedua kaki tanpa bantuan kursi roda. Gadis itu berseru riang dan mencoba berjalan dengan perasaan haru tetapi langkahnya terhenti saat mendengar suara tawa seseorang di belakangnya.

“Selamat datang, Nona.”

...⪻⪼...

Terpopuler

Comments

IndraAsya

IndraAsya

👣👣👣

2023-10-09

1

Darellia

Darellia

hay kak selamat berkarya

2023-10-04

0

Cialshintar

Cialshintar

kuncingnya ngaish kode tapi cona nggak ngerti maksud kucing itu

2023-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 1 - Takdir
2 2 - Dunia Perbatasan
3 3 - Awal
4 4 - Panggilan
5 5 - Kupu-Kupu
6 6 - Pertemuan
7 7 - Grein
8 8 - Fakta dan Penawaran
9 9 - Tekad
10 10 - Vanilla dan Sejarah
11 11 - Dibalik Batu
12 12 - Serangan
13 13 - Bantuan Sang Angin
14 14 - Dua Penyamaran
15 15 - Pulang
16 16 - Kekuasaan dan Kasih Sayang
17 17 - Kekuasaan dan Kasih Sayang (2)
18 18 - Ekspedisi
19 19 - Ekspedisi (2)
20 20 - Tembok Pelindung
21 21 - Tembok dan Lubang
22 22 - Sosok Hitam
23 23 - Kucing itu
24 24 - Rasa Kasih Sayang
25 25 - Hati dan Hitam
26 26 - Hidup
27 27 - Peniru
28 28 - Hitam dan Putih
29 29 - Diskusi
30 30 - Mansion Flowerlax
31 31 - Perjalanan
32 32 - Gadis dan Api
33 33 - Api dan Angin
34 34 - Paviliun Barat
35 35 - Kaisar
36 36 - Telisik Angin
37 37 - Terselubung
38 38 - Pertemuan dan Perintah
39 39 - Perintah Itu Mutlak
40 40 - Kekesalan
41 41 - Panah Ambisi
42 42 - Harapan Sang Kaisar
43 43 - Jalan dan Ketenangan
44 44 - Sosok Palsu
45 45 - Waktu dan Kesempatan
46 46 - Darah yang Bergejolak
47 47 - Alam Bawah Sadar
48 48 - Kegelapan
49 49 - Dendam
50 50 - Remang dan Teman
51 51 - Yang Tertinggal
52 52 - Windy
53 53 - Sang Penjaga Dunia (1)
54 54 - Sang Penjaga Dunia (2)
55 55 - Sang Penjaga Dunia (3)
56 56 - Sang Penjaga Dunia (4)
57 57 - Sang Penjaga Dunia (5)
58 58 - Sang Penjaga Dunia (6)
59 59 - Gua Bawah Tanah
60 60 - Saintess Alam (1)
61 61 - Saintess Alam (2)
62 62 - Saintess Alam (3)
63 63 - Saintess Alam (4)
64 64 - Saintess Alam (5)
65 65 - Saintess Alam (6)
66 66 - Kemarahan Sang Saintess (1)
67 67 - Kemarahan Sang Saintess (2)
68 68 - Kemarahan Sang Saintess (3)
69 69 - Kemarahan Sang Saintess (4)
70 70 - Kemarahan Sang Saintess (5)
71 71 - Kemarahan Sang Saintess (6)
72 72 - Dua Elemen Alam
73 73 - Windy dan Efir
74 74 - Dia dan Dirinya
75 75 - Takdir Dua Jiwa (1)
76 76 - Takdir Dua Jiwa (2)
77 77 - Kisah Dua Dunia (1)
78 78 - Pembukaan Kisah Baru
79 79 - Roh Air
80 80 - Roh Air (2)
81 81 - Roh Air (3)
82 82 - Roh Air (4)
83 83 - Kisah Dua Dunia (2)
84 84 - Kisah Dua Dunia (3)
85 85 - Kisah Dua Dunia (4)
86 86 - Kisah Dua Dunia (5)
87 87 - Etwar
88 88 - Pengendalian Elemen Alam (1)
89 89 - Pengendalian Elemen Alam (2)
90 90 - Pengendalian Elemen Alam (3)
91 91 - Pengendalian Elemen Alam (4)
92 92 - Perdebatan yang Egois
93 93 - Daratan yang Hancur
94 94 - Dirinya yang Menghilang
95 95 - Penobatan?
96 96 - Hati yang Gusar
97 97 - Aland
98 98 - Pertemuan
99 99 - Saintess Alam Ketiga (1)
100 100 - Saintess Alam Ketiga (2)
101 101 - Saintess Alam Ketiga (3)
102 102 - Keraguan
103 103 - Naga Abadi
104 104 - Makan Siang Bersama
105 105 - Teman Dunia Lain
106 106 - Jiwa yang Menolong
107 107 - Jiwa yang Terpanggil
108 108 - Satu-satunya Cara
109 109 - Pengintaian
110 110 - Penyihir Hitam (1)
111 111 - Penyihir Hitam (2)
112 112 - Penyihir Hitam (3)
113 113 - Bom Monster
114 114 - Master Pedang
115 115 - Mereka yang Hilang
116 116 - Mereka yang Hilang (2)
117 117 - Keturunan Pedang Alam
118 118 - Bergerak Maju
119 119 - Kami Datang
120 120 - Menyapa dengan Sopan
121 121 - Luar dan Dalam
122 122 - Tubuh Pengganti
123 123 - Naga Abadi (2)
124 124 - Akademi Militer (1)
125 125 - Darah Sang Naga
126 126 - Pecahnya Perang
127 127 - Pecahnya Perang (2)
128 128 - Petunjuk Kilas Balik
129 129 - Pecahnya Perang (3)
130 130 - Dia Kembali
131 131 - Perang (1)
132 132 - Perang (2)
133 133 - Perang (3)
134 134 - Kehilangan yang Nyata
135 135 - Kenyataan dari Kematian
136 136 - Perlawanan Akhir
137 137 - Destroy Howirz
138 138 - Dewa Semesta
139 139 - Dewa Semesta (2)
140 140 - Terima Kasih Untukmu
141 141 - Terima Kasih Juga Untuk Kalian
142 142 - Dari Kami Untukmu
143 143 - Sankyu
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1 - Takdir
2
2 - Dunia Perbatasan
3
3 - Awal
4
4 - Panggilan
5
5 - Kupu-Kupu
6
6 - Pertemuan
7
7 - Grein
8
8 - Fakta dan Penawaran
9
9 - Tekad
10
10 - Vanilla dan Sejarah
11
11 - Dibalik Batu
12
12 - Serangan
13
13 - Bantuan Sang Angin
14
14 - Dua Penyamaran
15
15 - Pulang
16
16 - Kekuasaan dan Kasih Sayang
17
17 - Kekuasaan dan Kasih Sayang (2)
18
18 - Ekspedisi
19
19 - Ekspedisi (2)
20
20 - Tembok Pelindung
21
21 - Tembok dan Lubang
22
22 - Sosok Hitam
23
23 - Kucing itu
24
24 - Rasa Kasih Sayang
25
25 - Hati dan Hitam
26
26 - Hidup
27
27 - Peniru
28
28 - Hitam dan Putih
29
29 - Diskusi
30
30 - Mansion Flowerlax
31
31 - Perjalanan
32
32 - Gadis dan Api
33
33 - Api dan Angin
34
34 - Paviliun Barat
35
35 - Kaisar
36
36 - Telisik Angin
37
37 - Terselubung
38
38 - Pertemuan dan Perintah
39
39 - Perintah Itu Mutlak
40
40 - Kekesalan
41
41 - Panah Ambisi
42
42 - Harapan Sang Kaisar
43
43 - Jalan dan Ketenangan
44
44 - Sosok Palsu
45
45 - Waktu dan Kesempatan
46
46 - Darah yang Bergejolak
47
47 - Alam Bawah Sadar
48
48 - Kegelapan
49
49 - Dendam
50
50 - Remang dan Teman
51
51 - Yang Tertinggal
52
52 - Windy
53
53 - Sang Penjaga Dunia (1)
54
54 - Sang Penjaga Dunia (2)
55
55 - Sang Penjaga Dunia (3)
56
56 - Sang Penjaga Dunia (4)
57
57 - Sang Penjaga Dunia (5)
58
58 - Sang Penjaga Dunia (6)
59
59 - Gua Bawah Tanah
60
60 - Saintess Alam (1)
61
61 - Saintess Alam (2)
62
62 - Saintess Alam (3)
63
63 - Saintess Alam (4)
64
64 - Saintess Alam (5)
65
65 - Saintess Alam (6)
66
66 - Kemarahan Sang Saintess (1)
67
67 - Kemarahan Sang Saintess (2)
68
68 - Kemarahan Sang Saintess (3)
69
69 - Kemarahan Sang Saintess (4)
70
70 - Kemarahan Sang Saintess (5)
71
71 - Kemarahan Sang Saintess (6)
72
72 - Dua Elemen Alam
73
73 - Windy dan Efir
74
74 - Dia dan Dirinya
75
75 - Takdir Dua Jiwa (1)
76
76 - Takdir Dua Jiwa (2)
77
77 - Kisah Dua Dunia (1)
78
78 - Pembukaan Kisah Baru
79
79 - Roh Air
80
80 - Roh Air (2)
81
81 - Roh Air (3)
82
82 - Roh Air (4)
83
83 - Kisah Dua Dunia (2)
84
84 - Kisah Dua Dunia (3)
85
85 - Kisah Dua Dunia (4)
86
86 - Kisah Dua Dunia (5)
87
87 - Etwar
88
88 - Pengendalian Elemen Alam (1)
89
89 - Pengendalian Elemen Alam (2)
90
90 - Pengendalian Elemen Alam (3)
91
91 - Pengendalian Elemen Alam (4)
92
92 - Perdebatan yang Egois
93
93 - Daratan yang Hancur
94
94 - Dirinya yang Menghilang
95
95 - Penobatan?
96
96 - Hati yang Gusar
97
97 - Aland
98
98 - Pertemuan
99
99 - Saintess Alam Ketiga (1)
100
100 - Saintess Alam Ketiga (2)
101
101 - Saintess Alam Ketiga (3)
102
102 - Keraguan
103
103 - Naga Abadi
104
104 - Makan Siang Bersama
105
105 - Teman Dunia Lain
106
106 - Jiwa yang Menolong
107
107 - Jiwa yang Terpanggil
108
108 - Satu-satunya Cara
109
109 - Pengintaian
110
110 - Penyihir Hitam (1)
111
111 - Penyihir Hitam (2)
112
112 - Penyihir Hitam (3)
113
113 - Bom Monster
114
114 - Master Pedang
115
115 - Mereka yang Hilang
116
116 - Mereka yang Hilang (2)
117
117 - Keturunan Pedang Alam
118
118 - Bergerak Maju
119
119 - Kami Datang
120
120 - Menyapa dengan Sopan
121
121 - Luar dan Dalam
122
122 - Tubuh Pengganti
123
123 - Naga Abadi (2)
124
124 - Akademi Militer (1)
125
125 - Darah Sang Naga
126
126 - Pecahnya Perang
127
127 - Pecahnya Perang (2)
128
128 - Petunjuk Kilas Balik
129
129 - Pecahnya Perang (3)
130
130 - Dia Kembali
131
131 - Perang (1)
132
132 - Perang (2)
133
133 - Perang (3)
134
134 - Kehilangan yang Nyata
135
135 - Kenyataan dari Kematian
136
136 - Perlawanan Akhir
137
137 - Destroy Howirz
138
138 - Dewa Semesta
139
139 - Dewa Semesta (2)
140
140 - Terima Kasih Untukmu
141
141 - Terima Kasih Juga Untuk Kalian
142
142 - Dari Kami Untukmu
143
143 - Sankyu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!