Di dalam kereta,Xinyi berada di pangkuan Damian.Damian marah dengan apa yang terjadi kepada Xinyi,Karena bisa-bisanya ada orang yang ingin mencelakai Xinyi.
"Xinyi sadar."Panggil Damian,sambil menepuk pipi Xinyi.
Damian melihat tatapan Xinyi yang tidak biasanya,bahkan Xinyi memeluknya dengan erat.
"Panas,tubuhku panas."Racau Xinyi yang semakin erat memeluk Damian.
Damian yang mendapatkan pelukan Xinyi kaget,karena merasa heran dengan gelagat Xinyi.
Kemudian Xinyi melepaskan pelukannya dan menatap Damian yang ada di hadapannya dengan lekat.
"Suamiku."Ucap Xinyi yang melihat wajah Damian dengan intens.
Damian yang mendengar ucapan Xinyi heran,karena Xinyi mengatakan hal yang jelas mereka bukan sepasang suami istri.
"Apa dia meracau sedang berperan menjadi istriku?"Batin Damian dengan penuh kebingungan.
"Xinyi."Panggil Damian yang membelai rambut Xinyi.
Tapi saat Damian menyentuh rambut Xinyi,membuat tubuh Xinyi semakin kepanasan.
Lantas Xinyi menyentuh wajah Damian dan menatap lekat-lekat laki-laki yang berada di depannya dengan intens.
"Aku sayang kamu."Ucap Xinyi dengan pandangan yang mulai buyar.
Damian yang mendengar itu heran,sedangkan pertemuan mereka baru 2x dan 3x dengan hari ini.
"Xinyi apa kamu sadar atau berhalusinasi?"Tanya Damian,karena belum mengerti dengan situasi saat ini.
Xinyi tidak mendengarkan ucapan Damian lalu dia tersenyum dan langsung mencium bibir Damian.
Xinyi merasa ini mimpi dan melampiaskan kekecewaannya terhadap Damian,bahkan membuka mulut Damian dengan lidahnya dan menciumnya dengan rakus.
Damian terkejut dengan tindakan Xinyi,bahkan malah terpancing dengan Xinyi yang menciumnya.
Damian membalas ciuman Xinyi,karena Xinyi yang mulai menciumnya duluan.Ciuman yang tadinya di dominasi Xinyi,sekarang berubah menjadi Damian yang mendominasi.
Damian menikmati ciuman mereka dan menyudahi ciuman mereka lalu menatap wajah Xinyi yang ada di hadapannya.
"Hah..Hah.."Suara nafas Xinyi yang kehabisan nafas.
Damian tersadar,jika mereka masih dalam kereta kudanya dan bahkan dia juga masih shock dengan tindakannya terhadap Xinyi.
"Tuan,sudah sampai kediaman."Ucap Carlos yang memberitahu Damian.
Damian turun dari kereta sambil menggendong Xinyi dan melihat Carlos yang menatapnya.
"Tuan,anda yakin membawa putri ke kediaman dan bukan di bawa pulang ke rumahnya?"Tanya Carlos khawatir,karena takut menjadi masalah yang besar dengan tuannya.
"Sudah tidak usah banyak bicara,sekarang bawa kakaknya Xinyi ke kediaman ini."Perintah Damian,agar Carlos menjemput Xintian.
"Baik tuan."Balas Carlos dan pergi untuk menjemput kakak Xinyi.
Damian membawa Xinyi ke kamarnya susah payah lalu menurunkan Xinyi ke ranjangnya dengan hati-hati,selama perjalanan ke kamarnya tindakan Xinyi benar-benar di luar batasnya.
"Kenapa kamu tidak percaya kepadaku sayang,kenapa kamu lebih percaya pada sahabatku.Jelas-jelas,aku tidak mengkhianati kamu sama sekali."Ucap Xinyi yang meluapkan isi hatinya.
Damian semakin penasaran dengan perkataan Xinyi,entah itu tadi di kereta atau kata barusan yang di ucapkan Xinyi.
"Sebenarnya apa kita pernah bertemu sebelum ini? Tapi,kenapa kamu seperti kesakitan? Apa aku pernah melukaimu Xinyi?"Tanya Damian yang tanpa sadar begitu gusar dan menatap Xinyi yang ada di hadapannya.
Damian mencoba menenangkan Xinyi dengan membelai tangannya,tapi tindakan Damian justru semakin menambah panas di tubuh Xinyi.
"Damian."Panggil Xinyi,menatap Damian dengan lekat.
Damian kaget mendengar Xinyi menyebut namanya dan semakin kaget dengan tindakan Xinyi yang langsung memeluk tubuhnya.
"Aku mencintai kamu Damian."Ucap Xinyi.
Kemudian dia melepaskan pelukannya dan langsung mencium bibir Damian dengan lembut,bahkan dia langsung duduk di pangkuan Damian.
Damian membalas ciuman Xinyi,kini mereka berciuman saling membalas satu sama lain dan membuat tubuhnya merasakan aliran panas.
Xinyi merasa masih kurang dengan ciuman mereka,bahkan Xinyi semakin memperdalam ciuman di antara mereka.
Damian yang merasa terbawa suasana,dia melepaskan apa yang di kenakan Xinyi dan mencium Xinyi dengan penuh gejolak dalam dirinya.
Damian menghentikan tindakannya dan tidak sadar telah melepaskan pakaian yang di kenakan Xinyi.
Dia melihat tubuh Xinyi di depannya dan menelan ludahnya sendiri,ketika melihat tubuh Xinyi yang putih mulus.
Xinyi merasakan panas di tubuhnya dan menatap Damian yang ada di hadapannya.
Dia dengan berani mencium bibir laki-laki di hadapannya lagi,Karena ingin panas di tubuhnya hilang.
Damian membalas ciuman Xinyi,kemudian memegang dada Xinyi dan meremasnya begitu lembut.
Dia terlena dengan tindakan Xinyi terhadapnya,bahkan merasakan api bergejolak dalam tubuhnya semakin kuat.
Xinyi meremas rambut Damian,ketika menikmati sentuhan jemari Damian di dadanya.
Kemudian Damian melepaskan ciumannya dan menatap buah dada Xinyi yang terekspos di hadapannya,dia menarik pinggang Xinyi dan meraup buah dada Xinyi ke dalam mulutnya.
"Ahhhh."Racau Xinyi yang lolos begitu saja.
Damian yang mendengarnya semakin bersemangat dan tidak ingin menghentikan tindakannya.
Damian menghisap dada Xinyi,karena merasa tubuhnya semakin bergejolak dan bahkan begitu senang mendengar lenguhan yang keluar dari mulut Xinyi.
Kini Damian menyadarkan dirinya sendiri,bahwa tindakannya di luar batas.Dia tidak ingin melakukan kesalahan terhadap Xinyi,apalagi menuruti nafsunya yang terpancing begitu saja oleh tindakan Xinyi.
Xinyi yang merasa tubuhnya panas,merasa semakin kepanasan.Dia mencoba mengipasi tubuhnya,agar panasnya hilang.
Damian yang melihatnya melotot,apalagi sekarang melihat keringat Xinyi yang turun dengan perlahan di tubuhnya.
"Panas,tubuhku sangat panas."Racau Xinyi yang kepanasan dengan tubuhnya.
Damian jadi tersadar,karena di kereta Xinyi bergumam kepanasan dan sekarang dia juga merasakan panas.
Tanpa pikir panjang Damian menurunkan Xinyi di ranjang lalu keluar meninggalkan Xinyi sendiri di kamar,Damian bergegas menyiapkan air dingin untuk Xinyi berendam.
Setelah selesai,Damian masuk ke kamar dan membopong Xinyi lalu memasukan Xinyi ke dalam air dingin dan meninggalkannya.
Xinyi yang merasa tubuhnya tidak panas,dia malah tertidur di bak air yang dingin.
Sedangkan Damian berjalan ke aula utama untuk menunggu Carlos dan Xintian,karena merasa janggal dengan apa yang di alami Xinyi.
Kemudian Carlos membawa Xintian masuk ke aula dan melihat majikannya yang sedang menunggu kedatangannya.
"Tuan,sepertinya kakak putri di kasih obat oleh seseorang."Ucap Carlos,karena melihat reaksi tubuh Xintian.
"Siapkan air dingin,biarkan dia berendam di sana sampai sadar."Perintah Damian,karena bisa-bisanya seseorang menjebak keluarga Xinjiang.
"Baik tuan."Jawab Carlos,mengikuti perintah tuannya.
Xintian langsung di bawa Carlos ke air dingin,agar Xintian sadar dari pengaruh obat yang berada di tubuhnya.
"Jack!"Panggil Damian,karena marah dengan apa yang terjadi.
"Ya tuan."Balas Jack yang muncul di depan Damian.
"Cari dalang semua ini sampai ketemu."Perintah Damian,karena tindakan seperti ini sangat keterlaluan.
"Baik tuan."Balas Jack,menuruti perintah Damian.
"Sekalian,kamu mampir ke kediaman Xinjiang untuk melaporkan anak mereka bersamaku."Perintah Damian.
"Baik tuan."Ucap Jack pergi dan meninggalkan Damian.
Damian kembali ke kamar untuk mengecek Xinyi dan melihat Xinyi yang tertidur di dalam bak air.
Kemudian Damian menyuruh pelayan untuk memakaikan pakaian Xinyi dan menyuruhnya untuk menidurkan Xinyi di ranjang.
Setelah melihat Xinyi yang sudah berpakaian lengkap,dia mendekat ke arah Xinyi dengan perlahan.
"Cantik."Ucap Damian membelai wajah Xinyi.
Tangan Damian berhenti di bibir Xinyi dan mencondongkan wajahnya untuk mencium bibir Xinyi.
Kemudian Damian mencium bibir Xinyi dengan lembut,tapi bukannya sebentar dia malah mencium lama bibir Xinyi.
Xinyi membuka kedua matanya dan refleks mendorong orang yang berada di hadapannya dengan kuat.
Kemudian Xinyi mengelap bibirnya dengan kasar,bahkan amarah menyelimutinya saat ini.
"Apa yang kamu lakukan?"Teriak Xinyi,penuh amarah.
Damian masih shock dengan tindakan Xinyi,karena dirinya di dorong hingga terjungkal lalu bangun dan duduk kembali di hadapan Xinyi.
"Aku mencium kamu,seperti kamu menciumku."Ucap Damian menatapnya.
"Tidak mungkin,aku menciummu.Jangan bermimpi!"Balas Xinyi marah.
Xinyi menatap sekeliling ruangan,karena begitu asing dengan apa yang di lihatnya saat ini.
"Dimana aku? Aku ingin pulang."Teriak Xinyi penuh amarah,apalagi melihat ruangan asing di matanya.
"Nanti,aku antarkan kamu pulang wanitaku."Ucap Damian menyeringai,karena ingin melihat reaksi Xinyi terhadap dirinya.
"Wanitamu? jangan harap!!"Ucap Xinyi tidak suka dengan perkataan Damian.
Tiba-tiba Xintian masuk ke dalam kamar dan melihat wajah Xinyi yang seperti marah terhadap Damian.
"Xinyi,kamu tidak apa-apa?"Tanya sang kakak khawatir.
"Kakak."Ujar Xinyi dan berlari ke arah kakaknya lalu memeluknya.
"Sudah,tidak apa-apa sayang."Ucap Xintian menenangkan Xinyi dan membalas pelukan Xinyi.
Damian melihat interaksi kakak beradik di depannya,menurutnya mereka sangat harmonis dan saling menjaga satu sama lain.
"Pangeran,terimakasih telah menolong kami berdua.Kalau begitu,kami pamit pulang."Ucap Xintian sopan terhadap Damian.
"Carlos!!"Teriak Damian,agar mengantarkan mereka ke rumahnya.
Carlos menghampiri Damian dengan tergesa-gesa,karena mendengar teriakan majikannya.
"Antarkan mereka ke rumahnya,pastikan dengan baik mereka sampai rumah."Perintah Damian tegas,karena tidak ingin terjadi apa-apa dengan wanitanya.
"Baik tuan."Balas Carlos,menghampiri Xintian dan Xinyi.
"Silahkan putri dan tuan mengikuti saya."Perintah Carlos lalu melangkah keluar dari kamar tempat mereka berkumpul.
"Sekali lagi,terimakasih pangeran."Ucap Xintian,karena Damian sudah menolong mereka.
Sedangkan Xinyi hanya melihat Damian dengan tajam,bahkan Xinyi semakin membenci Damian.
Setelah Xinyi dan Xintian pergi,Damian merenung di kamar dan memikirkan sikap Xinyi terhadap dirinya.
"Kenapa perubahannya sangat cepat,seperti 2 orang yang berbeda.Awalnya seperti mencintai dirinya,namun setelah terbangun seperti sangat membencinya.Sebenarnya apa yang sudah terjadi dengan Xinyi."Gumam Damian,karena merasa heran dengan sikap Xinyi yang seperti itu.
Sedangkan di dalam kereta,Xintian bertanya terhadap Xinyi.Karena Xinyi diam terus,tanpa mengatakan sepatah kata apapun terhadap dirinya.
"Apa yang terjadi di dalam kamar?"Tanya Xintian,merasa khawatir dengan adiknya yang seperti ini.
"Tidak terjadi apa-apa kak."Balas Xinyi yang menutupi kebenarannya.
Xinyi tidak ingin kakaknya mengkhawatirkan dirinya,karena masalahnya masih bisa di atasi oleh dirinya sendiri.
"Jangan membohongi kakak,kakak melihat kamu seperti takut dengan pangeran."Ucap Xintian yang menatap Xinyi dengan perasaan sedih.
"Aku tidak apa-apa kak."Jawab Xinyi tersenyum.
"Baiklah."Ujar Xintian,karena adiknya tidak ingin membicarakannya.
"Sebenarnya,apa yang terjadi dengan kita?"Tanya Xinyi,masih bingung dengan apa yang dia alami bersama kakaknya.
"Kakak juga tidak ingat,saat terbangun sudah di kediaman pangeran."Jawab Xintian,karena dirinya benar-benar tidak mengerti dengan apa yang terjadi terhadap mereka.
"Apa kita kasih tau ayah dan ibu?"Tanya Xinyi,agar orang tuanya bisa mencari tau dalang di balik kejadian yang menimpanya.
"Jangan membuat mereka khawatir sayang."Jawab Xintian,karena tidak ingin membuat orang tuanya semakin khawatir dengan mereka.
"Yasudah,sini kamu tidur.Kalau sudah sampai,kakak akan bangunkan kamu."Perintah Xintian dengan lembut.
"Terimakasih kak."Balas Xinyi yang tertidur di pundak kakaknya.
Sedangkan Xintian di kereta,masih memikirkan wajah adiknya yang ketakutan terhadap pangeran.
"Sebenarnya,apa yang terjadi dengan kamu?"Gumam Xintian,melihat wajah adiknya dengan sedih.
Kereta tiba di kediaman Xinjiang,Carlos menghampiri Xintian dan Xinyi yang berada di dalam kereta.
"Tuan,sudah sampai."Ucap Carlos memberitahu mereka.
"Terimakasih."Ujar Xintian dan membopong adiknya turun dari kereta.
Setelah Xintian dan Xinyi masuk ke dalam kediaman,Carlos langsung pergi meninggalkan kediaman Xinjiang.
Xintian membopong Xinyi ke kamarnya,karena dia tidak tega membangunkan adiknya.
"Apa yang terjadi dengan kalian?"Tanya sang ibu,menghampiri anaknya ke kamar Xinyi.
"Aku tidak tau bu."Jawab Xintian,memang tidak tau apa yang terjadi.
"Tapi,syukurlah kalian baik-baik saja.Yasudah kalau begitu,kamu istirahat nak."Perintah sang ibu,karena bersyukur anak-anaknya pulang dengan selamat.
"Iya bu,Tian pamit dulu ke kamar."Pamit Xintian,terhadap ibunya.
Xintian meninggalkan kamar Xinyi dan pergi ke kamarnya.Karena dia masih bingung dengan apa yang dia alami,apalagi dia semakin bingung dengan wajah adiknya yang begitu takut berhadapan dengan pangeran.
Ibunya meninggalkan kamar Xinyi,karena merasa lega anaknya pulang dengan selamat lalu dia kembali ke kamarnya untuk melaporkan anaknya yang sudah pulang.
"Sayang,Xintian dan Xinyi sudah pulang.Aku khawatir dengan mereka,sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka?"Tanya sang istri,karena dia ingin tau apa yang di alami anak-anaknya.
"Sudah jangan khawatir sayang,beruntung pangeran menolong anak kita."Ucap sang suami,karena Damian menolong anak-anaknya.
"Mungkin ini takdir anak-anak kita."Balas sang istri,karena pangeran menolong anaknya.
"Apa lebih baik,kita menjodohkan pangeran dengan Xinyi ya?"Tanya sang suami terhadap istrinya.
"Memangnya,kamu yang menentukan perjodohan."Balas sang istri merasa heran dengan suaminya.
"Siapa tau pangeran berjodoh dengan Xinyi,hidup kita nanti semakin di segani oleh adipati yang lain."Ucap sang suami yang memikirkan kehormatan daripada kebahagiaan anak-anaknya.
"Sudahlah,aku mau tidur."Balas sang istri,malas dengan sikap suaminya yang mementingkan kehormatan dalam hidupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments