"Panggilkan Xinyi ke aula utama."Ucap adipati Xinjiang terhadap pelayan.
"Tidak usah,aku sudah di sini ayah."Jawab Xinyi yang baru saja datang dan menghampiri mereka.
"Lah,kak Wei mau kemana?"Tanya Xinyi yang melihat Jiwei membawa buntelan di tangannya.
"Jiwei mau pulang ke kediamannya."Jawab Xintian menatap sang adik
"Kakak mau ikut kak Wei juga?"Tanya Xinyi membalas tatapan sang kakak.
"Tidak,kakak akan ikut ayah.Lahi pula,dua hari lagi kakak harus pergi ke negara Bei."Jawab Xintian.
"Secepat itu."Cemberut Xinyi,karena kakaknya hanya tinggal sebentar.
"Sudah-sudah,kasian Jiwei nanti ke sorean."Ucap sang ibu yang perhatian dengan sahabat anaknya.
"Hati-hati di jalan kak."Kata Xinyi yang memberikan senyuman terhadap Jiwei.
"Iya Xin,terimakasih.Terimakasih,karena sudah mau menampung aku di sini beberapa hati dan aku merasa sudah merepotkan kalian."Ucap Jiwei merasa tidak enak,karena sudah menumpang beberapa hari di kediaman sahabatnya ini.
"Tidak sama sekali nak,mau lama di sini juga tidak apa-apa,agar kediaman jadi semakin ramai."Balas ibu Xinyi,karena merasa Jiwei tidak merepotkan dirinya sama sekali.
"Saya pamit tante,paman."Pamit Jiwei langsung masuk kedalam kereta.
"Hati-hati kawan."Teriak Xintian,karena tidak ikut pergi dengan sahabatnya.
"Sampai jumpa kak Wei."Teriak Xinyi,sambil melambaikan tangannya kepada Jiwei.
"Nah ayah,kak Wei sudah pergi.Terus mana hadiah untukku?"Tagih Xinyi yang masih penasaran dengan hadiahnya.
"Yasudah,sekarang kita pergi."Ajak sang ayah dan berjalan masuk ke dalam kereta.
Mereka semua mengikuti langkah ayahnya yang naik ke dalam kereta dan mereka pergi dari kediaman Xinjiang.
Perjalanan mereka hanya sebentar dan tidak memakan waktu yang lama.Bahakan mereka sudah sampai di depan toko kain Xinjiang,toko yang akan di berikan kepada Xinyi.
"Mana hadiahku ayah?"Tagih Xinyi yang tidak sabaran dan melihat-lihat sekitar.
Xinyi masih bingung,Karena mereka berhenti di depan toko milik ayahnya.Dia masih tidak tau,ayahnya ingin memberikan hadiah apa untuk dirinya.
Sang ibu menggelengkan kepalanya,karena begitu gemas melihat sikap sang anak yang begitu tidak sabaran.Apalagi,sekarang dia melihat anaknya yang sedang mencari keberadaan hadiahnya dimana.
"Ini sayang hadiahnya."Ucap sang ibu,begitu gemas dan menunjukkan tokonya.
"Mana bu?"Tanya Xinyi,karena masih bingung dan tidak melihat kotak hadiah sama sekali.
"Toko kain ini,hadiah yang di berikan ayah untuk kamu."Ucap sang ibu menjelaskannya.
Xinyi yang mendengarnya kaget dan menatap ke dua orang tuanya dengan tatapan tidak percaya,karena mereka menghadiahkannya sebuah toko.
Apalagi,dia tidak menyangka akan di berikan toko ini.Di kehidupan yang dulu,ayahnya hanya mengajak Xinyi untuk memilih perhiasan di tokonya.
"Benarkah ayah?"Tanya Xinyi yang masih tidak percaya,jika hadiah yang diberikan ayahnya sebuah toko.
"Iya sayang."Balas sang ayah,melihat Xinyi masih kaget dengan apa yang diberikannya.
"Terimakasih ayah,Xinyi senang atas hadiahnya."Memeluk sang ayah,karena dia terharu dengan pemberian ayahnya.
"Yasudah,ayo kita masuk."Ajak sang ibu,agar Xinyi semakin senang.
Mereka masuk ke dalam toko dan langsung memasuki salah satu ruangan di toko itu.
Kemudian Xinjiang memanggil pengurus toko untuk masuk ke dalam ruangannya,dia memberi tahu terhadap pengurus toko tentang tokonya yang di berikan kepada putrinya sendiri.
"Penjaga toko,sekarang pemilik toko ini putri Xinyi.Kalau ada apa-apa dengan toko ini,kamu bisa membicarakannya kepada putri Xinyi secara langsung dan berikan semua laporan perkembangan toko kepada putri Xinyi."Perintah Xinjiang yang sudah menyerahkan toko terhadap putrinya.
"Baik tuan,kami akan selalu melaporkan hal apapun terhadap putri."Jawab penjaga toko dan menuruti perintah Xinjiang.
"Kak,dulu kakak di kasih apa sama ayah?"Tanya Xinyi berbisik kepada kakaknya,karena dia sangat penasaran.
"Kakak di kasih kedai makan,kedai makan yang ada di ujung jalan sini."Jawab sang kakak singkat.
"Beneran,itu punya kakak?"Tanya Xinyi,masih tidak percaya bahwa kedai itu milik kakaknya.
"Iya sayang,itu benar punya kakak."Ujar Xintian,agar Xinyi percaya dengan ucapannya.
"Kedai yang tadi ramai pengunjungnya itu?"Tanya Xinyi sekali lagi,karena takut salah.
"Benar,tidak percaya? ayo kita kesana."Ajak sang kakak,dia menarik tangan adiknya keluar dari toko kain.
Sang ibu yang mendengarkan interaksi antara putra dan putrinya hanya bisa tersenyum melihat kedekatan anak-anaknya.
Dia merasa bersyukur dengan anak-anaknya yang akur,rasanya begitu bahagia melihat anak-anaknya saling menyayangi satu sama lain.
Di kedai makanan milik Xintian,semua pegawai begitu sibuk mengurusi pelanggan yang datang.
Pengelola kedai yang tidak sengaja melihat majikannya dari kejauhan,dia bergegas menunda pekerjaannya dan menyambut kedatangan tuannya.
"Tuan sudah datang,bukannya tuan dua minggu lagi baru kesini."Tanya pengelola kedai,karena majikannya yang tiba-tiba datang.
"Ada acara di kediamanku,siapkan saja makanan terenak buat adikku ini."Perintah Xintian mengajak adiknya masuk ke dalam kedai.
"Baik tuan."Balas pengelola dan langsung bergegas ke dapur menuruti perintah majikannya.
"Wah hebat,beneran punya kakak.Aku bangga jika ini toko punya kakak."Ucap Xinyi yang merasa takjub dengan kakaknya ini.
Melihat adiknya yang begitu menggemaskan,dia merangkul bahu adiknya dengan perasaan senang.
"Sekarang percayakan? Kalau gitu,ayo masuk keruangan kakak.Kita makan di sana saja,karena di sini terlalu ramai."Ajak Xintian dengan senyuman yang merekah di bibirnya.
Dari kejauhan interaksi kakak beradik itu di lihat oleh Damian,dia tidak menyangka dirinya bisa melihat gadis incarannya sekarang.
"Xinyi begitu cantik."Gumam Damian,melihat Xinyi yang sangat cantik.
"Kalau begitu,aku akan hampiri mereka saja."Gumam Damian,karena ingin bertemu dengan Xinyi.
Orang tua Xinyi,langsung menghampiri anak-anaknya yang sedang berada di kedai Tian Wei.Mereka langsung masuk ke dalam ruangan pribadi milik Xintian dan melihat anaknya yang sedang makan.
"Sayang,sudah puas belum makannya?"Tanya sang ibu,karena harus memberikan hadiah yang satunya lagi untuk Xinyi.
"Sudah bu,makanan disini sangat enak dan lezat bu."Balas Xinyi,sangat puas dengan makanan di kedai kakaknya ini.
"kalau begitu,ayo kita lanjut ke hadiah yang ke dua."Ajak sang ayah,membuat Xinyi kaget mendengar ayahnya itu.
"Ayah,apa tidak terlalu banyak hadiahnya.Segini saja sudah lebih cukup yah."Tolak Xinyi,karena hadiahnya terlalu berlebihan.
"Tidak apa-apa sayang,ayo."Ajak sang ayah tersenyum.
Mereka langsung pergi dari kedai Tian Wei dan bergegas pergi ke toko perhiasan milik keluarga Xinjiang.
Sesampainya di toko perhiasan,ayahnya memperkenalkan Xinyi sebagai penanggung jawab toko.
Memberitahukan penjaga mengenai Xinyi yang akan bertanggung jawab dengan semua hal tentang toko dan mereka langsung masuk ke ruangan yang ada di dalam toko.
Setelah mereka sudah masuk ke ruangan sang ayah,tidak lama Damian masuk ke dalam toko tersebut.Karena sudah mengikuti mereka,selama perjalanan menuju toko perhiasan milik Xinjiang.
"Permisi."Ucap Carlos menghampiri penjaga toko.
"Iya tuan,ada yang bisa kami bantu?"Tanya penjaga toko,karena melihat penampilan kerajaan milik Carlos.
"Pangeran ingin memesan sebuah perhiasan langka di toko ini."Ucap Carlos,membuat penjaga senang.
"Kalau begitu,kebetulan pemilik toko yang baru ada disini.Anda bisa langsung berbincang dengan pemilik toko."Kata penjaga toko,karena ini kesempatan langka pangeran memesan di tokonya.
"Kalau begitu,saya bicarakan dulu dengan pangeran."Ucap Carlos,meninggalkan penjaga toko.
Carlos menghampiri Damian,dia membicarakan apa yang di bicarakan penjaga itu.
Damian menyetujui apa yang di katakan penjaga itu dan langsung di antarkan penjaga ke dalam ruangan VIP.
Kemudian penjaga langsung menghampiri Xinyi,agar Xinyi menemui pelanggan di ruangan VIP.
Xinyi yang baru pertama kali menyambut pelanggan,dia langsung bergegas mengikuti penjaga ke ruang VIP dan masuk ke dalam ruangan VIP.
"Permisi."Ucap Xinyi dengan sopan.
Damian melihat Xinyi yang masuk dan menatapnya dengan intens,dia tersenyum melihat Xinyi yang sudah masuk.
Xinyi menahan nafasnya,karena melihat tatapan Damian terhadapnya dan dia pura-pura tenang berhadapan dengan Damian.
"Ada yang bisa saya bantu pangeran?"Tanya Xinyi dan menatap Damian dengan kesal di dalam hatinya.
"Carlos,kamu keluar sebentar."Perintah Damian,karena dia ingin berduaan bersama Xinyi di ruangan VIP.
"Baik tuan."Jawab Carlos yang langsung pergi dari ruangan itu.
"Jadi,bagaimana pangeran? Perhiasan seperti apa yang ingin anda beli dari toko kami?"Tanya Xinyi profesional demi citra toko miliknya.
"Putri sangat cantik."Puji Damian sambil menatap Xinyi dengan lekat.
Tapi Xinyi tidak menghiraukan perkataan Damian dan langsung memberikan desain kehadapan Damian,dia ingin cepat-cepat keluar ruangan dan tidak ingin satu ruangan bersama Damian.
"Apakah anda kesini membeli perhiasan atau hanya sekedar basa-basi pangeran?"Tanya Xinyi dengan sarkas.
"Aku menginginkan sebuah kalung yang cantik untuk wanita yang sepesial."Pinta Damian sambil menatap Xinyi dengan lekat.
"Kalau begitu,silahkan ingin model seperti apa?"Tanya Xinyi,berusaha bersikap sopan di hadapan Damian.
"Aku lihat-lihat dulu desainnya,kalung ini sangat bagus karena terbuat dari perpaduan batu ruby dan emas."Ucap Damian,karena kalungnya begitu cantik dan cocok untuk Xinyi.
"Baiklah,jadi anda menyukai kalung ini?"Tanya Xinyi.
"Aku pesan itu saja."Jawabnya.
"Terimakasih,karena pangeran sudah memesan di toko kami."Ucap Xinyi,mencoba membuat dirinya sopan dan terpaksa harus tersenyum sopan demi pelanggannya yang satu ini.
"Jika pesanan sudah selesai,kami akan mengabari pangeran secepatnya."Ucap Xinyi.
"Langsung antarkan saja ke istana oleh kamu."Perintah Damian yang tersenyum penuh arti terhadap Xinyi.
"Kalau begitu,saya undur diri dulu pangeran."Pamit Xinyi dengan sopan.
Kemudian Xinyi berdiri dari duduknya dan melangkah pergi ingin meninggalkan ruangan.
"Tunggu putri!"Cegat Damian yang memegang tangan Xinyi.
Namun Xinyi langsung cepat-cepat menepis tangan Damian,karena sudah berani memegang pergelangan tangannya.
"Ada apa lagi pangeran?"Tanya Xinyi menoleh terhadap Damian dengan dingin.
"Bolehkah,aku mengajakmu makan siang besok?"Tanya Damian yang bersemangat.
"Maaf pangeran,saya sibuk.Kalau gitu saya permisi,keluarga saya sedang menunggu saya."Tolak Xinyi dan pergi dari hadapan Damian.
"Semakin kamu menolak,semakin membuat diriku tertarik dengan kamu Xinyi."Gumam Damian dengan senyuman misteriusnya.
Sedangkan di sisi lain,Xinyi kesal dengan tindakan Damian terhadap dirinya.Dia berjalan sambil menggerutu,dia sebisa mungkin ingin menjauh dari Damian.
"Apa-apaan,dia ngajak aku makan.Melihat wajahnya saja membuatku muak,aku tidak ingin lama-lama berhadapan dengannya."Gerutu Xinyi dengan muka marah,sambil berjalan ke ruangan dimana keluarganya sedang berkumpul.
Xinyi membuka pintu ruangan dengan menahan amarahnya,agar keluarganya tidak tau.
"Haduh cape."Gumam Xinyi yang langsung duduk di sofa.
"Kenapa sayang?"Tanya sang kakak,melihat adiknya yang seperti kecapean.
"Tidak apa-apa kak."Balas Xinyi,karena agar kakaknya tidak khawatir terhadap dirinya.
"Kalau gitu,yasudah kita pulang."Ajak sang kakak,karena orangtuanya sudah pulang duluan.
"Aku baru sadar,ibu sama ayah mana?"Tanya Xinyi mulai celingukan mencari orangtuanya.
"Sudah pulang,kakak di suruh nunggu kamu."Jawab sang kakak lalu berdiri dari duduknya.
"Yasudah,ayo kita juga pulang."Ajak Xinyi,menarik tangan kakaknya dengan semangat.
Mereka keluar dari toko perhiasan dan melanjutkan perjalanan mereka untuk pulang ke kediaman Xinjiang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Batara Kresno
jadi wanita yg kuat xinyi hempaskan tu damian sama jane bikin mampus aj jangan jadi wanita lemah
2023-11-28
0