Pelajaran pun dimulai, para murid begitu terlihat malas untuk memulainya, lain dengan Claudia yang sangat antusias untuk memulai pelajaran. Bu Joana adalah guru matematika, kebetulan sekali Claudia sangat menyukai pelajaran tersebut. Jason tampak mengacak rambutnya seperti orang frustasi dan terlihat Nora menertawai Jason yang berlaku demikian.
"Apaan si lo !" Ucap Jason kesal pada Nora yang mengejeknya.
"Sewot aja lo, sans ae lah. " Sahut Nora seperti meledek Jason dengan ekspresi wajah yang sangat lucu.
Claudia yang melirik tingkah mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya sedikit lucu dengan kelakuan teman sekelasnya itu. Bu Joana pun memulai materi pelajaran saat itu. Beliau menuliskan beberapa contoh soal di papan tulis dan menjelaskan dengan detail cara mengerjakan soal-soal tersebut.
"Gak ada Sesil artinya gak ada contekkan ra ! lo kira otak gue mampu mencerna ini semua? mending gue belajar masak ae lah. " Bisik Jason pada Nora.
"hahahaha... biasa aja keleesss, soal ginian mah gampang Jes !" Tawa dan ucapan Nora terdengar kuat di seisi ruang kelas. Claudia yang mendengarnya pun langsung menoleh ke arah Nora, sambil kemudian menggelengkan kepalanya dan sedikit menghela nafas kesal pada mereka.
Tiba-tiba saja tanpa sadar, bu Joana memanggil Nora untuk maju ke depan dan menjelaskan tentang contoh soal yang telah di tulis bu Joana tadi. Sontak Nora menjadi kebingungan dan gelisah tak karuan sebab perkataannya tadi hanyalah candaan belaka untuk membuat Jason tidak terlalu berfikir berlebihan pada pelajaran tersebut.
"Nora, coba kamu ke depan dan jelaskan kepada teman-teman kamu bagaimana cara yang gampang mengerjakan tugas ini !" Titah bu Joana pada Nora yang saat itu hanya cengar cengir tidak jelas.
Nora pun dengan tertunduk malu dan bergidik ngeri pun berkata, "Maaf bu, Nora belum paham, Nora cuma.. .. ".
"Cukup!! Saya gak suka ya, kalo ada yang mengganggu pelajaran saya yang sedang berlangsung, kamu mengerti Nora!"Ucapan Nora di potong oleh bu Joana. Bu Joana menakan tiap perkataannya agar muridnya itu mengerti dan disiplin. Nora hanya tertunduk tak berani menatap wajah bu Joana, dirinya sudah malu.
"Saya tanya sama kamu, kenapa kamu berkata begitu kalau belum paham? " Tanya bu Joana sedikit tenang.
"Nora cuma bercanda aja bu sama Jason. " Jelas Nora pada bu Joana.
Hampir semua murid di kelas tersebut menertawakan Nora. Jason pun tampak meledek Nora dengan menjulurkan lidahnya kala Nora meliriknya dari kursi tempat ia duduk. Sekali lagi, Claudia hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia merasa lucu melihat tingkah dua temannya tersebut.
Mendengar jawaban Nora, Bu Joana hanya menggelengkan kepalanya. Bu Joana melipat tangannya dan berjalan menuju meja Nora dan Jason. Jason yang melihat itu pun menjadi ketakutan. Bu Joana melihat buku Nora, kemudian menggeleng dan menatap Nora dengan intens. Tak ada setitik tinta pun di kertas putih itu, bukunya bersih hanya terdapat kertas kosong. Begitu juga yang dilakukan bu Joana terhadap Jason. Namun, buku milik Jason tidak kosong bersih begitu saja seperti buku Nora, disana justru ia menuliskan beberapa resep masakan terbarunya. Lagi dan lagi bu Joana menggelengkan kepalanya tak percaya dengan tingkah aneh muridnya tersebut serta tak habis fikir melihat tulisan jason tersebut. Bu Joana kembali berjalan menuju kursinya, beliau berdiri tepar di sebelah kursi tersebut sambil berkacak pinggang.
"Nora! Jason! cepat tulis contoh soal ini di buku catatan kalian!! yang lainnya juga harus catat! dengar ya murid-murid, saya tidak mau kalau buku kalian kosong apalagi sampai menuliskan hal-hal yang diluar dari mata pelajaran saya. Saya mau kalian mengerti tentang pelajaran yang saya ajarkan pada kalian. Kalian dengar itu?" Ucap bu Joana dengan lantang kepada murid-muridnya.
"Dengar buu.." Ucap para muridnya serempak.
Murid-muridnya pun menjadi sangat serius setelah mendengar ucapan bu Joana pada mereka. Mereka menjadi diam dan kaku serta mulai mencatat sesuai perintah bu Joana. Pelajaran pun berjalan dengan lancar dan tenang.
Kriiiiiiinnnngggggg
Terdengar suara beli sekolah yang berarti jam pelajaran telah selesai. Tampak raut wajah murid-murid di kelas menjadi ceria kembali.
"Akhiirrnyaaaa... "Jerit salah seorang murid laki-laki.
"Shuutttt !! "Sahut para murid yang lainnya bersamaan menatap kearah murid lelaki tersebut sambil meletakkan jari telunjuk mereka di depan mulut mereka masing-masing. Mereka melakukan itu dengan kompak, terlihat sangat lucu. Ekspresi mereka pun menggambarkan raut wajah panik.
Claudia tampak terkekeh pelan. Tingkah teman sekelasnya sangat beragam. Sesaat Claudia merasa tenang dan mulai melupakan kejadian yang menimpanya beberapa waktu lalu.
Terlihat Bu Joana tidak mendengar kericuhan muridnya atau mungkin lebih tepatnya cuek saja. Bu joana pun mulai tampak membereskan buku-buku dan tasnya, lalu berpamitan pada murid-murid di kelas tersebut.
"Jam pelajaran sudah selesai, kalau begitu saya permisi ya anak-anak. " Bu Joana pun berlalu meninggalkan ruang kelas tersebut.
"Baik buu.. "Ucap mereka semua.
****************
"Gila lo Nor, buat onar aja lo! "Ucap Jason pada Nora saat Nora membalikkan badannya ke arah kursi duduk Jason. Nora duduk berada di depan Jason sedangkan Claudia berada di sebelah Jason dan kursi kosong di depan Claudia adalah kursinya Sesil.
"Eh, denger ya! Gue itu tadi mau ngehibur lo, gue mau buat lo agak santai dikitlah supaya gak tegang-tegang kali. "Sahutnya tak mau kalah membela diri.
"Hadeehh,, alesan aja lo. Alesan lo terlalu klasik bro.! Udah ah gue mau cabut ke kantin, lo mau ikut gak? " Ajak Jason pada sohibnya itu.
Bukannya menjawab ajakkan Jason, Nora justru sedang memperhatikan Claudia yang sedang asik melukis di buku gambarnya. Tangan Jason di kibas-kibaskan ke arah wajah Nora, namun Nora sama sekali tidam menggubrisnya.
"Woyy!!! " Ucap Jason mengagetkan Claudia dan Nora. Kebetulan saat itu tinggal mereka bertiga yang masih berada di kelas, sedangkan para murid lain sudah berhamburan ke luar kelas dan pergi ke kantin. Claudia mengelus dadanya, kagetnya bukan kepalang. Suara Jason menggema di ruang kelas tersebut ditambah lagi dengan suaranya yang berat membuat mereka berdua sangat kaget.
"Apaan si lo anjir ! Peka kuping gue". Ucap Nora lantang dengan suara khasnya sambil menonjok lengan Jason kuat.
Jason tak membalas, "Emang udah peka kale, dari tadi gue tanya lo gak respon-respon. Liatin apaan si lo? mau minta contekkan sama ni anak baru? " Tanya Jason berturut sudab seperti wartawan yang haus akan berita-berita sensasional.
"Ahelah,,banyak tanya lo. Lo kalo nanya kira-kira dong, puyeng pala gue. mana kapasitas otak gue sikit lagi". Ucapnya malas menjawab pertanyaan Jason.
"Santailah. Pertanyaan gue kan gampang, lo tinggal jawab aja susah amat si." Sahut Jason lagi.
"Gue liatin Claudia asik ngelukis, lo suka ngelukis juga Clau? " Ucapnya sambil bertanya pada Claudia.
Claudia pun tersenyum dan mengangguk.
"Widiih, samalah. Gue juga suka ngelukis, lo suka ngelukis dari kapan? " Tanya Nora. Jason hanya diam dan fokus melihat mereka berdua berbincang.
"Aku suka ngelukis semenjak aku mengurung diri karena di bully teman-teman di desa." Ucapnya sedikit murung. Entah kenapa hampir semua hal yang disukainya mempunyai kisah kelam yang membuatnya tenggelam di dalam kisah tersebut.
"Waduh, Sorry ya Clau. Maaf ni ya, gue mau nanya tapi lo jangan marah ataupun sedih." Ucap Nora, dirinya kepo terhadap perkataan Claudia tadi.
"Iya ra, tanya aja gak kenapa - kenapa kok. " Jawabnya meyakinkan Nora.
"Bener ni? "Tanya Nora sekali lagi berusaha meyakinkan Claudia untuk bercerita.
Akhirnya Claudia pun menjawab berbagai pertanyan Nora. Hingga Nora dan Jason pun tau tentang kehidupan Claudia. Meski masih terlalu singkat waktu untuk bercerita segala hal pada mereka tapi hati Claudia sudah merasa mereka orang-orang baik yang akan bisa menjaga rahasia Claudia.
Setelah mendengarkan cerita dari Claudia Nora dan Jason mengangguk mengerti, kenapa Claudia sampai pingsan hanya karena di bentak sedikit oleh Genk The Girls. Mereka paham nasib Nora. Apa yang Nora alami juga pernah di rasakan oleh anak-anak di sekolah tersebut yang di bully oleh Genk The Girls.
"Oke deh, gini aja Clau. Lo mau gak gabung sama kita-kita? Sama gue, Jason dan satu temen kita lagi namanya Sesil. Bisa dibilang kami ini sahabatlah, ya kan boy !" Ucap Nora mengajak Claudia untuk menjadi teman akrab mereka lebih tepatnya sohib atau sobat karib. Nora menaikkan alisnya dan menepuk pundak Jason.
"Boleh aja si." Sahut Jason.
Claudia tanpa ragu pun menerima tawaran tersebut. Claudia mengangguk dengan penuh semangat dan senyum yang sumringah. Nora pun merasa sangat senang bisa mempunyai sobat baru. Akhirnya Claudia mempunyai teman yang baik di sekolah barunya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Nata de Mobee
Jason jawab semua pertanyaan pakai resep masakan wkwkw
2023-08-16
0